Gay Erotic Stories

MenOnTheNet.com

Petualangan Aji 2, Part 8

by Rangga


16 “Mashhh, Mashh......aku pengen keluarhhhhh,” desah Jono. Tubuhnya mulai menggeletar. Dibawah sana Mas Doni sedang asik bersilat lidah dengan batang kontolnya. Berbagai jurus oral yang diketahui Mas Doni sudah dipraktekkannya menyerang titik-titik kelemahan batang Jono. Sementara dari atas aku terus menggempur dada dan puting susunya. Rupanya Jono sudah tak mampu bertahan lagi akibat serangan kami berdua sekaligus dari atas dan bawah. Benteng pertahanannya melemah dan hampir jebol. Aku segera menghentikan seranganku. Kutarik kepala Mas Doni untuk melepaskan batang kontol Jono dari mulutnya. Aku belum ingin menuntaskan permainanku dengan Jono. “Kenapa?” Tanya Mas Doni bingung karena aku menghentikannya yang sedang asik. “Sabar dulu Mas, break dulu. Jono udah mau ngecret nih,” jawabku. Mas Doni segera memahami apa yang terjadi. Sedangkan Jono kulihat bingung, orgasmenya yang hampir datang terhenti mendadak. Dia memandang kami bergantian. “Kok cepat banget sih Jon?” tanyaku. “Maksud Mas Ajih?” tanyanya. “Baru sebentar udah pengen muncrat,” jawabku. “Ohh, sorry mas. Soalnya udah lama banget gak ngentot. Lagian Mas Doni pinter banget nyedot kontol gua, jadinya gak nahan,” jawabnya malu-malu melirik Mas Doni. Mas Doni yang sedang menyapu bibirnya yang penuh ludah dengan tangan, kulihat tersenyum mendengar pujian Jono. “Kamu suka dengan sedotanku Jon?” tanyanya. “He eh,” jawab Jono menunduk, lagi-lagi malu-malu. Aku jadi iri, masak yang dipuji cuman sedotan Mas Doni aja. Terus gempuran mulutku dari atas emang gak ada pengaruhnya apa? Kok aku jadi iri sih? “Kamu mau yang lebih seru dari yang tadi itu Jon?” tanyaku. “Yang lebih seru? Maksud Mas Aji?” tanyanya. Kujawab pertanyaan Jono dengan duduk dipangkuannya. Duduk membelakanginya kubuka pahaku lebar-lebar. Kugenggam batang kontolnya yang masih tegak sekeras batu. Kuarahkan kepala kontolnya yang besar, tepat di mulut lobang pantatku. Mas Doni memperhatikan apa yang kulakukan. Jono tak berkomentar dan juga tidak protes. Yang kudengar hanya erangan lirih keluar dari mulutnya. Perlahan-lahan kubenamkan kontol Jono kedalam lobang pantatku. Lumayan seret dan terasa hangat. Gesekan batangnya yang penuh urat itu kurasakan begitu nikmat menggores dinding rongga lobang pantatku. mataku kupejamkan menikmati sensasi penetrasi ini. Menikmati sensasi kepitan memek atau lobang pantat di kontol memang nikmat, namun sensasi gesekan batang kontol di lobang pantat tak kalah nikmatnya. Mungkin inilah penyebab kenapa aku doyan ngentot dengan cowok, aku enggak memperoleh sensasi seperti saat ngentot dengan cewek. Karenanya jangan salahkan aku jika aku terus memburu para pemilik kontol. Batang Jono kini terbenam penuh di dalam rongga pelepasanku. Kepala kontolnya yang besar terasa menyentuh prostatku. Thanks God, Kau memang Maha Pemberi kenikmatan. Selanjutnya kunaikkan pantatku ke atas. Mungkin karena jepitan lobang pantatku yang erat pada kontolnya tanpa disadarinya pantat Jono terangkat ke atas mengikuti gerakanku. Segera kutahan pahanya agar pantatnya tetap diam ditempat. Memang cukup seret kurasakan gesekan di lobang pantatku saat aku bergerak ke atas. Nikmatnya kawan. Kulirik Mas Doni sambil tanganku mengacungkan jempol kearahnya. Memberi isyarat kalau aku keenakan. Mas Doni terseyum melihat isyaratku. Sebelum seluruh batang itu keluar dari lobang pantatku segera kuturunkan pantatku, membenamkan kembali batang kontol Jono disana. Selanjutnya berulang-ulang kulakukan gerakan naik turun pantat. Mulutku mengeluarkan desahan-desahan kenikmatan. Semakin lama gerakanku semakin cepat dan keras. Pertemuan daging buah pantatku dengan paha Jono menimbulkan bunyi tepukan yang cukup keras. Erangan Jono semakin keras juga. Mas Doni kemudian mendatangi kami. Segera dimasukkannya kontolku yang bergoyang turun naik seirama gerakanku ke dalam mulutnya. Oh, kami merasakan kenikmatan ganda. Di lobang pantatku oleh kontol Jono, di kontolku oleh mulut Mas Doni. Jonopun kelihatannya semakin menikmati permainan ini. Kini ia memeluk erat pinggangku, pantatnya turun digoyangkannya turun naik berbalas-balasan dengan gerakan pantatku. “Hohh...hohh...hohhh....hohhh....hohhh,” mulut kami tak henti mengeluarkan suara-suara desahan. Ditingkahi dengan suara berkerit-kerit dari kursi yang diduduki Jono akibat hentakan naik turun yang kami lakukan. Cukup lama kami dalam posisi seperti ini. Hingga tiba-tiba Mas Doni melepaskan kontolku dari mulutnya. “Gantian Ji,” katanya padaku. “Gak mau ah,” jawabku keberatan, aku terus menggenjot kontol Jono. “Jangan egois dong Ji, gua kan juga pengen nyobain kontol Jono,” katanya. Duh, ni orang gak ngerti orang lagi enak apa. Tapi aku merasa tak enak dikatakan egois. Dengan berat hati kucabut kontol Jono di lobang pantatku. aku segera memberikan tempat buat Mas Doni. Kucium buas bibir Jono sebelum meninggalkannya. Satpam satu ini benar-benar menggairahkan. Bau keringatnya yang sangat laki-laki sungguh merangsang birahiku. Selanjutnya Mas Doni segera menggantikan tempatku. Ia menduduki Jono berhadap-hadapan. Kedua kakinya disenderkannya ke pegangan kursi Jono. Dia bilang aku yang egois, padahal dari posisi yang dilakukannya menunjukkan kalau dialah yang egois. Dia pengen menikmati Jono sendiri, tak mau diganggu. Tanpa memberikan kesempatanku untuk bergabung dengan kenikmatan mereka. Kini aku hanya dapat menyaksikan bagaimana Mas Doni mengerjai kontol Doni dengan lobang pantatnya. Sambil menggenjot diatas Jono, ia melumati mulut Jono dengan buas. Jono kelihatannya sangat keeenakan sekali. Ekspresinya menunjukkan kepuasan yang tiada tara, dia sangat menikmati persetubuhan antar cowok yang baru sekali ini dirasakannya. Matanya merem melek keenakan. Sesekali dia tersenyum padaku saat matanya membuka dengan sayu. Mas Doni terangguk-angguk diatas Jono. Rambutnya yang basah oleh keringat berkibar-kibar seiring gerakannya. Sementara dibawahnya Jono asik menetek di dada Mas Doni yang bidang. Posisi Mas Doni memang pas, pada saat yang bersamaan ia bisa merasakan dua kenikmatan sekaligus, di lobang pantatnya yang diaduk oleh kontol Jono dan di kontolnya yang tergesek perut Jono yang berotot itu. Aku hanya bisa mengocok-ngocok kontolku sambil melihat mereka. Bagaimanapun aku pengen menikmati Jono kembali tapi aku terpaksa harus menahan diri. Aku gak enak dengan Mas Doni, bagaimanapun dia anak majikanku. Tak lama Jono pun akhirnya memuntahkan spermanya di lobang dubur Mas Doni. Dengan sekuat tenaga dihentak-hentakkannya pantatnya ke atas menekan lobang pantat Mas Doni saat spermanya berlompatan menyembur dari lobang kencingnya. Wajahnya berkerut menahan nikmat. “Hekhh, hekhh,” suara yang keluar dari mulut Mas Doni akibat hentakan Jono. Pasti nikmat sekali yang dirasakan Mas Doni saat Jono menghentak-hentak seperti itu. Batang kontolnya Jono pasti terbenam dalam menembus lobang pantat Mas Doni. Aku menjilat bibirku sendiri membayangkan nikmat yang dirasakan Mas Doni. Tanganku mengocok kontolku dengan cepat. Terpaksa aku memperkosa kontolku, tak tahan melihat pemandangan yang sangat menggairahkan di depan mataku. Tak mau melepaskan batang kontol Jono dari lobang pantatnya, Mas Doni bermarturbasi diatas pangkuan Jono. Sambil melakukan gerakan mengayak pada pantatnya, Mas Doni memuntahkan spermanya. Spermanya berloncatan ke dada, muka hingga rambut Jono. Akupun menyemburkan spermaku ke arah Jono. Kubasahi rambut Jono dengan cairan kental putih dari batang kontolku. Ah nikmatnya. Tubuhku terasa enteng. Kami terdiam beberapa saat. Suasana terasa begitu sepi, film bokep yang tadi diputar Jono sudah lama usai. Mas Doni bangkit dari pangkuan Jono. Sambil bangkit, sama seperti yang tadi kulakukan, Mas Doni mencium bibir Jono buas. Jono terduduk kelelahan diatas kursi. Dia tersenyum malu-malu pada kami. Dada, muka dan rambutnya dipenuhi sperma kental milik kami berdua. Batang kontolnya basah oleh spermanya sendiri yang tadi ditumpahkannya di lobang dudur Mas Doni. “Gimana Jon?” tanyaku padanya. “Wuih, enak banget Mas Aji,” jawabnya tersipu. “Enakan mana dibandingin ngentotin istrimu?” tanya Mas Doni. Jono mikir sejenak. “Enakan ini kayaknya,” katanya. “O ya? Kenapa?” tanyaku tak menyangka dia akan menjawab seperti itu. “Lebih bertenaga Mas, kalau sama istri kadang dia suka kecapekan. Jadi aku suka kesian liatnya,” katanya nyengir. Aku tersenyum mendengar jawabannya. Jono membersihkan mani yang belepotan di tubuhnya dengan handuk kecil. Kemudian ia bersiap-siap merapikan bajunya. “Hei mau ngapain,” tanya Mas Doni. “Kan udah selesai Mas,” katanya tak berdosa. “Enak aja,” kata kami berdua serempak. Aji kelihatan kebingungan. “Ayo siap-siap,” kata Mas Doni. “Maksud mas?” “Kami juga pengen ngerasain lobang pantat kamu, masak kamu aja yang bisa ngerasain lobang pantat kami, gantian dong,” kataku dan Mas Doni sambil menyeringai garang penuh nafsu. Jono terhenyak di kursinya, kaget. 17 “Ohhhhhhhhhhhhhh......,” Jono mengerang panjang. Dibelakangnya Mas Doni mencoba melakukan penetrasi pada anusnya yang masih perjaka. Meskipun sebenarnya aku juga kepengen banget menjebol keperjakaan Jono, namun kuberikan kesempatan itu pada Mas Doni. Selama ini ia belum pernah merasakan anus perjaka. Bertumpu pada meja satpam, Jono hanya bisa pasrah oleh perbuatan Mas Doni pada anusnya. Meski tadi ia mencoba untuk menolak, namun tetap saja ia tak berdaya melawan keinginan kami. Kedua tangannya memegang tepi meja dengan kuat, kedua matanya terpejam dengan ekspresi wajah kesakitan. Aku suka sekali melihat ekspresinya itu, Jono kelihatan semakin macho. Meskipun tadi aku dan Mas Doni sudah merangsang lobang pantatnya dengan merimmingnya, tapi aku dapat memastikan kalau Jono benar-benar kesakitan. Batang kontolnya yang tadi tegak saat kami rimming kini lemah tak berdaya. Apabila ia merasa nyaman dengan penetrasi yang dilakukan oleh Mas Doni pasti batang kontolnya saat ini akan mengacung tegak. Meskipun kesakitan Jono tidak mencegah usaha penetrasi yang dilakukan oleh Mas Doni. Untuk mengurangi rasa sakitnya, kurangsang Jono. Kuciumi dan kujilati wajah dan telinganya sambil tanganku meraba dadanya yang bidang. Sesekali mulutku turun menjilati puting dadanya yang kecoklatan. Perlahan-lahan rangsanganku padanya mulai membuahkan hasil. Puting susu Jono mulai mengeras. Seiring dengan itu batang kontolnya juga mulai bergerak bangun. “Arghhhhh...,” desah Mas Doni. Selangkangannya menyatu dengan buah pantat Jono yang sexy. Sepertinya kontol Mas Doni sudah terbenam penuh di lobang pantat Jono. Pasti saat ini Mas Doni merasakan cengkeraman yang kuat akibat kontraksi otot-otot di rongga pantat Jono. Aku terus memainkan puting susu Jono dengan mulut dan lidahku, sambil tanganku mengocok batang kontolku sendiri. “Ohhh, Jonnhh, lobang pantattmuh, sempit bangetthh,” kata Mas Doni dalam desah. Setelah diam sebentar menikmati cengkeraman lobang pantat Jono, Mas Doni kemudian mulai melakukan gerakan tarik sorong kontol. Meskipun gerakan tarik sorong Mas Doni dilakukan dengan lembut tetap saja Jono yang baru pertama kali dianal itu merasakan sakit di rongga pantatnya. “Ohh..., ohhh...., ohhhh......,” desah Jono tertahan. Aku jongkok di depan selangkangan Jono. Batang kontolnya yang belum tegak penuh itu kuoral. Tanganku menggelitik lipatan paha dan celah pantatnya yang melebar akibat dimasuki batang kontol Mas Doni. “Slurppp, slurppp,” kugerakkan kepalaku maju mundur mengeluar masukkan batangnya yang besar didalam mulutku. Sesekali kucoba membenamkan dalam-dalam batang kontol itu, susah juga, batangnya gemuk banget dan panjang sih. Jono mulai menikmati anal yang dilakukan Mas Doni terhadapnya. Batang kontolnya sudah tegak keras didalam mulutku. Malahan kini ia mulai melakukan gerakan pantat balasan pada Mas Doni. Dalam kesunyian malam kami mengerang-erang keras melepaskan hasrat sex yang membara. Tak peduli erangan kami akan didengar oleh orang didalam rumah. Mas Doni menarik kursi satpam ke dekat kaki Jono. Kaki kiri Jono kemudian diangkat oleh Mas Doni untuk kemudian ditumpukan ke kursi itu dalam posisi menekuk. Akibatnya lobang pantat Jono semakin terkuak lebar. Selanjutnya Mas Doni mulai meningkatkan tempo gerakan tarik sorongnya. Gerakannya semakin cepat dan keras, menimbulkan bunyi seperti tamparan akibat pertemuan paha Mas Doni dengan daging buah pantat Jono. Aku kemudian bangkit berdiri disebelah Jono. Kontolku yang sudah tegak keras kudekatkan ke muka Jono. Kemudian kujejalkan batang kontolku yang gemuk ke mulut Jono. Meski kulihat ia menunjukkan ekspresi tak suka tetap saja ia terpaksa harus merelakan batang kontolku itu menyusup diantara bibirnya yang tipis. Ketidakberdayaannya membuatku semakin bergairah. Telapak tanganku yang kuletakkan dibelakang kepala Jono, membimbingnya untuk menggerakkan kepala maju mundur. Awalnya Jono mencoba melawan dengan menahan kepalanya. Namun akhirnya ia mengalah juga. Kini kontolku bergerak keluar masuk dalam mulutnya, tergesek-gesek dengan langit-langit mulutnya dan lidahnya yang licin. Rasanya begitu nikmat. Beberapa lama kemudian kami bertukar posisi. Dalam keadaan tubuh basah bersimbah keringat kami menyusun formasi ngentot berantai. Mas Doni mengangkat tubuh Jono, berbantalkan seragam satpamnya Jono rebah telentang di atas meja. Sedikit membungkukkan tubuhnya yang atletis, Mas Doni menindih Jono. Kaki kiri Jono terangkat ke atas dan menekuk di bahu Mas Doni. Sementara kaki kanannya diletakkan diatas sandaran kursi. Aku berdiri rapat dibelakang tubuh Mas Doni. Kontol Mas Doni terbenam di lobang pantat Jono, kontolku terbenam di lobang pantat Mas Doni. Setelah dirasakan posisi sudah pas kemudian aku dan Mas Doni mulai menggerakkan pantat kami berlawanan arah. Gerakan pantat yang kami lakukan sangat bertenaga, cepat, keras dan kasar. Akibatnya meja tempat berbaring Jono berderak-derak seperti akan roboh. suara meja itu semakin menambah kesemarakan suasana malam ini yang sudah ramai oleh suara-suara yang ditimbulkan akibat beradunya daging buah pantat dan paha kami bertiga plus erangan-erangan dari mulut kami. Sambil menerobos lobang pantat Jono dengan kontolnya, Mas Doni juga mengocok batang kontol Jono. Pokoknya, malam itu Jono kami berikan kepuasan sex yang sebenarnya. Kepuasan sex yang tidak dapat diperolehnya dari istri yang sangat dicintainya. Menjelang subuh kami menuntaskan birahi kami. Jono yang pertama kali orgasme. Spermanya menyembur-nyembur diatas perut dan dadanya. Setelah Jono memuntahkan spermanya, selanjutnya aku dan Mas Doni memandikan Jono dengan sperma kami berdua. Rambutnya yang cepak dan wajahnya yang ganteng belepotan dipenuhi oleh cairan putih kental dari batang kontol kami berdua. Sambil tertawa-tawa, Mas Doni meratakan sperma kami itu di rambut dan mukanya. Jono seperti sedang memakai lulur saja jadinya. Sejenak kami beristirahat. Bertiga kami berbaring berimpitan diam di lantai ruang satpam. Jono membersihkan tubuhnya dari sperma. Permainan yang kami lakukan tadi memang benar-benar melelahkan. Lima menit beristirahat cukup mengembalikan staminaku. Kemudian kudatangi Jono yang sedang berbaring diam dengan kedua mata terpejam. Kaget dibukanya kedua matanya ketika merasakan kedua pahanya dikangkangkan oleh tangan seseorang. Mas Doni yang berbaring disebelah Jono hanya tersenyum melihat aksiku. “Mas mau ngapain?” tanya Jono bingung. “Gua juga pengen nyobain lobang pantat kamu juga Jon,” jawabku sambil membenamkan batang kontolku kedalam lobang pantatnya. Aku melakukan quicky sex padanya. Meskipun lobang pantatnya seikit melebar akibat hajaran batang kontol Mas Doni tadi, tapi masih enak dinikmati. Masih cukup sempit kurasakan. Batang kontolku menghajar lobang pantatnya dengan penuh tenaga, cepat, kasar dan dalam. Tak sampai sepuluh menit tibalah orgasmeku. Spermaku menyembur deras membasahi lobang pantatnya yang sempit itu. Segera setelah kutinggalkan tubuhnya yang bersimbah keringat, dengan terburu-buru Jono bangkit dan menggenakan seragamnya kembali. Dia memang harus segera berbenah, karena sebentar lagi Sony akan datang menggantikan tugasnya. Mmmm, Sony. Tiba-tiba aku punya rencana mesum juga buatnya. Hehehehe. Setelah mengucapkan terimakasih, kami tinggalkan Jono. Meskipun akibat perbuatan kami padanya membuatnya sedikit susah untuk melangkah, tapi kelihatannya dia sangat puas. Dengan langkah yang terkangkang-kangkang Jono mengantar kami sampai pintu ruang satpam, ucapan terimakasih kami dibalasnya dengan cengiran malu-malu. Kesampaian juga hasrat mesum kami menikmati tubuh cowok normal itu. Mas Doni akhirnya punya kesempatan juga mencoblos lobang pantat perjaka. Kami meninggalkan Jono tanpa mengenakan celana dalam. Dengan cueknya kami berjalan menuju rumah dalam keadaan bugil. Oahhh, aku menguap lebar. Menyusul kemudian Mas Doni. Rasa kantuk mulai menyerang kami. Aku pengen tidur barang sebentar saja, mengistirahatkan tubuhku yang rasanya lemes banget. Segera aku menuju kamar tidurku diikuti oleh Mas Doni. Sampai di kamar Mas Doni segera merebahkan tubuhnya diatas ranjangku. Sebelum tidur kusempatkan menyetel jam bekerku terlebih dulu pada angka 8 pagi. Bagaimanapun capeknya tubuhku karena ngentot tadi aku tetap tak boleh telat ke kampus. Banyak urusan yang masih harus kukerjakan siang nanti. Suasana politik negara yang sedang genting tetap harus difikirkan kan? Siapa lagi yang akan memikirkannya selain kami para mahasiswa yang masih punya idealisme. Selanjutnya aku menyusul Mas Doni yang sudah tertidur lelap. Kurebahkan tubuhku disebelah tubuhnya yang bugil. Tak lama akupun tertidur lelap sembari memeluknya. Bersambung............

###

47 Gay Erotic Stories from Rangga

Ada Yang Baru

Banyak yang mengirimkan imel ke gua. Selain ngajak berkenalan banyak yang menanyakan kenapa gua gak menulis lagi di MOTN. Menjawab pertanyaan itu dalam kesempatan ini gua mau sampaikan bahwa gua sedang merampungkan sekuel Petualangan Aji. Butuh waktu yang lumayan lama juga buat gua untuk merampungkan tulisan itu. Kenapa lama? Karena gua pengen sekuel ini berbeda dari kisah pertamanya

Aladin (01)

Zaman dahulu kala di Negeri Cina tinggallah seorang pemuda miskin Aladin namanya. Kemiskinannya membuat Aladin melakukan segala hal untuk menghidupi dirinya bersama dengan ibunya yang sudah tua renta. Kadangkala Aladin mengemis di pasar, menjadi kuli membantu para pedagang mengangkat barang dagangan mereka, dan juga mencuri. Sesungguhnya Aladin adalah pemuda yang baik. Kalau sangat tidak

Aladin (02)

“Pamanku benar-benar jahat,” batin Aladin. Ia terduduk sendiri merenungi nasibnya. Kini ia terkurung di dalam tanah bersama harta karun yang melimpah. Sementara sang paman meninggalkannya. Aladin memandangi harta karun di dalam kantong. Sebuah lampu yang terbuat dari emas tertangkap pandangannya. Aladin segera mengambil lampu itu. Ia berniat memindahkan api dari obornya ke sumbu lampu itu.

Aladin (03)

“Benar juga katamu itu Jafar. Wahai pemuda apakah tempat tinggalmu semegah istanaku ini?” tanya raja. “Tuanku, jika hamba memiliki tempat tinggal semegah tuanku, itu artinya hamba tidak menghormati tuanku raja. Namun demikian tempat tinggal hamba cukup megah tuanku. Tuanku raja dan Putri Jasmin hamba undang untuk melihat tempat tinggal hamba besok,” sahut Aladin mantap. Ibu Aladin dan Ali

Antara Mas Donny dan Justin

Cerita ini sangat berbeda dari cerita yang biasanya gue bikin. Bisa dibilang nyeleneh. Gak tau apa yang suka baca cerita di situs ini suka. Mas Donny ada-ada aja deh. Masak dia memintaku ngentot dengan si Justin, mahasiswa yang kos di rumah kami? Ngawur kan. Tapi aku juga ngawur. Kenapa? Karena aku mau aja melaksanakan apa yang disuruhnya itu. Gimana aku mau nolak? Habisnya ngentot itu enak

BBS Eksekutif Muda

“Beeeppppppp…………..,” “Beeeppppppp…………..,” “Beeeppppppp…………..,” Suara ponsel yang diset getar berulang-ulang berbunyi diatas meja. Tak ada yang menjawab. Suara erangan memenuhi ruangan kamar hotel yang tidak terlalu luas itu. Dua pria muda sedang sibuk memacu birahi diatas ranjang empuk yang berderak-deraj. “Oh… oh.. oh.. oh.. oh.. yeshh.. yesshh… oh… oh..,” “Hoh..hoshh..hohh..

Behind The Scenes

Prolog Ini cerita tentang Ananditya Tama. Lebih sering dipanggil Aditya. Umur 22 tahun, lulusan D3 Perhotelan dari sebuah Akademi Pariwisata di Jakarta. Anak kedua dari tiga orang bersaudara yang semuanya cowok. Ayah turunan Pakistan dan ibu Sunda asli. Ganteng sudah pasti. Kulit putih bersih, dengan postur tubuh proporsional. Ramping namun atletis. Tinggi 179 cm dan berat 65 kilogram. Sempat

Behind The Scenes, Part 2

Pengantar. Ternyata MOTN tidak memuat seluruh cerita yang saya submitted kemaren. Untuk membuat anda-anda tidak penasaran, ini kelanjutannya. “Mengapa tadi teman-teman gue bisa enjoy melakukannya ya?” tanya Aditya. “Mungkin mereka benar-benar bisa rileks. Sementara kamu tidak,” kata Martin. “Apa memang begitu Rhin?” tanya Aditya pada Rhino yang sedang berdiri menontonnya dari jarak yang

Cerita Remaja (3)

BAB II NAKALNYA MAMA ANDRE Minggu pagi yang cerah. Andre sarapan berdua saja dengan mamanya di rumah. Biasanya acara sarapan hari minggu mereka lakukan bertiga bersama dengan papanya. Soalnya di hari-hari lain, tidak ada kesempatan untuk mereka dapat sarapan bersama, apalagi makan siang bahkan makan malam. Kesibukan kedua orang tuanya, menyebabkan mereka hanya dapat berkumpul bersama di

Cerita Remaja (4)

Andre semakin mendekat ke pintu kamar yang terkuak itu. Ia longokkan kepalanya sedikit ke celah pintu yang terbuka itu. Serta merta mata Andre melotot melihat pemandangan di ruang kerja papanya itu. Diatas meja kerja papanya, dua manusia lain jenis dalam keadaan bugil sedang asik memacu birahi dengan penuh nafsu. Kedua manusia itu tiada lain tiada bukan adalah mamanya dan Mas Dharma sang

Cerita Remaja (5)

BAB III ANAK-ANAK BASKET Meskipun bukan anggota basket, tapi Calvin kini tak asing lagi dengan komunitas itu. Pergaulan anak-anak basket yang terkenal sangat eksklusif di SMU Dwi Warna dapat dimasuki olehnya. Ini semua berawal dari ajakan Andre untuk menyaksikan latihan basket di sekolah. Setelah mendengar cerita Andre tentang kedoyanan anak-anak basket pada memek cewek dan silit cowok

Dibooking Andre

Beginilah nasibku. Aku jelas-jelas bukan homo. Apalagi banci. Butuh uang untuk hidup membuatku terjebak dalam dunia pelacur waria kayak gini. Setiap hari pakai baju perempuan, nongkrong di pinggir jalan menanti laki-laki yang memiliki orientasi seksual menyimpang atau sekadar pengen coba-coba, membookingku. Si Misye, alias Misno, teman sekamar sekaligus seprofesiku jelas waria asli. Bencong

Enak Dibaca dan Nafsuin!

Ingat slogan majalah Tempo? Mudah-mudahan masih ada yang inget. Buat yang gak inget atau malah gak pernah denger sama sekali, nih gue kasih tau, slogannya adalah, “Enak dibaca dan perlu”. Nah, judul tulisan diatas adalah plesetan dari slogan ini. Gue bikin judul seperti itu karena tulisan berikut ini isinya mengulas judul tersebut. Kali ini gue gak menulis cerita seperti biasanya. Tulisan gue

Harry Fucker dan Ruang Ganti Rahasia (1)

Kereta api sihir yang berangkat dari peron 9 ½ di London akhirnya tiba di Hogwart. Suaranya desis kereta yang keras dan nyaring tak mampu mengalahkan nyaringnya celotehan para murid di tingkat kedua sekolah sihir itu. Bertemu kembali dengan teman sekamar di asrama rupanya membuat mereka tak sabar untuk saling bercerita tentang pengalaman liburan masing-masing. Harry tersenyum-senyum melihat

Kok Bisa Gitu Sih?

Namaku Dika. Aku mau cerita tentang kejadian yang pernah ku alami waktu aku duduk di kelas tiga SD dulu. Umurku belum sampai sepuluh tahun waktu itu. Jangan salah sangka dulu lho. Ini kejadian bukan tentang diriku. Tapi tentang orang yang sangat kuhormati. Aku adalah anak pertama dari papa dan mamaku yang asli turunan Sunda. Papaku, Dadang Sukmana, adalah seorang karyawan swasta di sebuah

Menjelang Pernikahan Mas Randy

"Ndre, abis sekolahan langsung balik ya, jangan kemana-mana lagi" pesan Nyonya Vera pada anaknya, Andre, yang masih duduk di kelas 3 SLTP melalui hand phone. "Kenapa emangnya Ma?" tanya Andre. "Thomas gak ada temennya tuh di rumah. Mama dan dan Tante Serly mau belanja untuk kebutuhan pesta Mas Randy nih," "Lho, kan ada Papa dan Om Darwin di rumah," sambung Andre lagi. "Papa dan Om

Menjelang Pernikahan Mas Randy (2)

Acara pemberkatan pernikahan Mas Randy akan dilangsungkan di gereja pukul sepuluh pagi ini. Andre melirik jam tangan yang melingkar di lengan kirinya, masih pukul delapan, tapi mamanya sudah sibuk menyuruhnya dan Thomas untuk bersiap-siap sejak pukul tujuh tadi. “Ayo jas hitamnya dipakai sekarang. Kalian kan pengiring pengantin prianya. Kalo gak siap-siap dari sekarang entar repot deh. Ayo dong,

Pandu dan Ricky dan Aku

“Bang, tolong jemput mereka sore ini ke bandara ya, soalnya mereka gak ngerti Jakarta tuh,” kata Dina, adik perempuanku semata wayang melalui telepon tadi pagi. Yang dimaksudnya dengan mereka itu adalah Pandu dan Ricky dua temannya waktu di SMU kemaren. kalo yang namanya Pandu bukan hanya sekadar teman buat Dina, adikku itu. denger-denger sih mereka pacaran sampai sekarang. Makanya Dina jadi

Pangeran Tidur

Pada zaman dahulu kala tersebutlah sebuah negeri bernama Antah Berada Dimana. Negeri yang makmur dan damai, diperintah oleh seorang raja muda gagah perkasa didampingi oleh permaisurinya yang cantik jelita. Sang raja memerintah dengan penuh keadilan dan bijaksana. Sedemikian makmur dan damainya negeri itu, hingga batangan emas yang tergeletak di tepi jalan pun tak ada yang mengambilnya.

Pangeran Tidur, Part 2

Pengantar. MOTN lagi ngadat ya, gak bisa memuat seluruh cerita saya. Ini lanjutannya supaya elo gak penasaran. “Siapa engkau?!” tanya Pangeran William. Ia sangat terkejut melihat perubahan gadis cantik yang tadi ditolongnya menjadi seorang laki-laki tampan bertubuh kekar dengan busana transparan yang memamerkan keperkasaan tubuhnya. “Aku adalah seorang peri. Aku tadi sengaja untuk

Pesta Bujangan Untuk Randy

Cerita ini adalah Prequel dari cerita Menjelang Pernikahan Mas Randy. Sepulang dari kantornya di bilangan Sudirman, Randy menyempatkan menjemput Tania, calon istrinya, yang bekerja di kawasan Kuningan. Mereka memang janjian untuk ke club kebugaran sepulang kerja. Melatih otot-otot tubuh sambil menantikan kemacetan di jalanan Jakarta usai. Keduanya memang rajin ke club kebugaran. Karenanya

Petualangan Aji 2, Part 1

1 Akhir April 1998. Suntuk! Semua tugas kuliahku yang sebarek-abrek belum satupun kukerjakan. Aku betul-betul disibukkan dengan segala macam aksi demonstrasi seiring dengan situasi politik yang semakin memanas sejak krisis moneter melanda Indonesia Juli 1997 lalu. Sebagai aktivis mahasiswa tentu saja tak pernah kulewatkan berbagai aksi turun ke jalan yang kami lakukan. Aksi-aksi ini telah

Petualangan Aji 2, Part 15

25 “Kami akan melaporkan perbuatan kalian ini!” kata Romi tegas. Suaranya tetap pelan. Matanya tak lepas menatap batang kami bergantian, pun anggota regunya itu. “Jangan Mas,” kataku memohon. Bram dan Irfan ketakutan. “Kami bersedia memberikan apa saja yang Mas minta asal jangan melaporkan hal ini,” aku segera berjalan menuju celana panjangku. Mencari dompetku. Setelah ketemu segera

Petualangan Aji 2, Part 16

26 “Ndri, giliran kamu,” kata Romi, tangaannya menarik resleting celananya ke atas. Romi kini sudah berpakaian rapi kembali. Sementara Andri kulihat segera melepaskan seluruh pakaian yang dikenakannya belum lagi kata-kata Romi usai seluruhnya. Dia benar-benar sudah tidak sabar menunggu giliran rupanya. Kami bertiga berdiri telanjang bulat memandangi Andri yang kini sudah bugil total di hadapan

Petualangan Aji 2, Part 17

27 Hampir pukul 3 dini hari ketika kami menyelesaikan persenggamaan itu. Setelah menggenakan pakaian, kami berlima kembali ke tempat masing-masing. Romi dan Andri kembali ke pos jaganya. Sedangkan aku, Bram dan Irfan kembali ke lobby. “Kapan-kapan kita ulangi lagi ya,” kata Romi saat kami berpisah. “Boleh Mas,” jawab kami bertiga serempak. Cengiran mesum terbentuk di bibir kami. Andri juga

Petualangan Aji 2, Part 18

29 Kedua tanganku mencengkeram bongkahan pantat Zaki dengan erat. Kepalaku bergerak-gerak, kadang maju mundur kadang berputar-putar tepat di depan selangkangan Zaki. Batang kontol besar dan panjang milik Zaki, keluar masuk mulutku. Pipiku mengempot menyedot-nyedot batang itu. Batangnya tidak bisa kumasukkan kedalam mulutku seluruhnya. Meski sudah kupaksakan, hanya sekitar ¾ nya saja yang bisa

Petualangan Aji 2, Part 19

31 “Capek Zak?” bisikku lembut di telinga Zaki. Ia masih menelungkup diatasku. “Iyah,” jawabnya pelan. “Puas?” tanyaku lagi. “Iya Ji, gak nyangka kalo ngentot dengan kamu enak banget,” “O ya?” “Iyah, tau enaknya kayak gini, sejak kemaren-kemaren aku udah ngajak ngentot dengan kamu,” katanya. Bibirku diciumnya. Kubalas ciumannya. Kami berciuman dengan buas. Saling melumat. Sambil

Petualangan Aji 2, Part 2

3 Didepan kami kini terpampang adegan oral sex yang dilakukan oleh sang cewek kepada sang cowok. Mulut kedua cewek itu begitu lihai menyelomoti kontol sang cowok. Kudengar sang cowok mulai mengerang-erang keenakan. Selanjutnya dengan posisi doggy style menghadap ke penonton sang cowok mengentot sang cewek. Rintihan, erangan, desah nafas mereka memenuhi ruangan. Sambil mengentot begitu sang

Petualangan Aji 2, Part 20

33 Epilog Pagi Hari di awal bulan Januari 2003. Aku sedang asik menonton berita di Liputan 6 Pagi, sambil minum kopi dan makan roti berselai coklat. Hampir lima tahun sejak jatuhnya Suharto, 21 Mei 1998 lalu, kembali mahasiswa menggelar aksi unjuk rasa besar. Meskipun belum sebesar Tahun 1998 itu. Unjuk rasa yang kini dilakukan oleh junior-juniorku ini, mengingatkanku akan masa-masa indah

Petualangan Aji 2, Part 3

6 Pukul satu siang aku kembali ngumpul dengan teman-temanku sesama aktivis mahasiswa yang disebut Zaki kelompok nasionalis itu. Kami berkumpul di salah satu ruangan kampus. Kami akan mematangkan rencana acara orasi politik yang telah kami audiensikan dengan Dekan tadi pagi. Ketika aku datang seluruh anggota tim sukses acara telah hadir dan sedang serius membicarakan sesuatu. Aku segera duduk di

Petualangan Aji 2, Part 4

9 Hampir setengah jam aku bermain-main di lobang kenikmatan Bram. Berbagai jurus sudah kukeluarkan. Menjilat, menghisap, menyedot, menyelip-nyelipkan lidahku ke lobangnya yang sempit bahkan menyodok-nyodokkan jariku disana. Bram benar-benar keenakan dengan aksiku. Pantatnya bergoyang-goyang dan sekali-kali menekan mukaku. Kontolnya sudah tegak penuh dalam genggaman tanganku yang tak pernah

Petualangan Aji 2, Part 5

11 Pukul 7 pagi. Bunyi nyaring jam beker membangunkanku. Ahhhhh......aku menggeliat dengan tubuh telanjang bulat di tempat tidur. Aku memang suka tidur tanpa menggenakan busana selembar pun. Rasanya bebas. Ahhhh........kembali aku menggeliat, badanku terasa segar pagi ini. Tidur nyenyak mengembalikan staminaku yang semalam terkuras akibat “perang tanding” dengan Bram. Hehe. Dengan kontol

Petualangan Aji 2, Part 6

13 Tengah hari. “Kenapa sih kamu itu kalo kencing gak mau jongkok Ji?” sebuah suara yang sangat kukenal menegurku dari belakang. Suara Zaki. Aku menoleh padanya. Saat itu aku sedang kencing berdiri di kamar mandi. Tanganku menggenggam batang kontolku yang sedang mengeluarkan air kencing di water closet. “Eh, kamu Zak,” aku hanya nyengir mendengar komentarnya. Dia memang tak pernah bosan

Petualangan Aji 2, Part 7

15 “Ärghhhhhhhhh........” aku melenguh keras diatas tubuh telanjang Mas Doni yang berbaring telentang dibawahku. Kedua pahanya terkuak lebar mengangkang. Baru saja kusemburkan spermaku ke dalam lobang pantatnya yang empuk dan penuh dengan bulu-bulu halus. Setelah pembicaraan yang cukup mengagetkan tentang kakak beradik ini, kusenggamai Mas Doni dengan berbagai gaya. Mulai dari gaya duduk,

Petualangan Aji 2, Part 8

16 “Mashhh, Mashh......aku pengen keluarhhhhh,” desah Jono. Tubuhnya mulai menggeletar. Dibawah sana Mas Doni sedang asik bersilat lidah dengan batang kontolnya. Berbagai jurus oral yang diketahui Mas Doni sudah dipraktekkannya menyerang titik-titik kelemahan batang Jono. Sementara dari atas aku terus menggempur dada dan puting susunya. Rupanya Jono sudah tak mampu bertahan lagi akibat serangan

Petualangan Aji 2, Part 9

18 Pekan-pekan pertama di bulan Mei 1998. Tit, tit. Suara klakson mobilku mengagetkan Sony yang sedang duduk serius menonton televisi di ruang satpam. Saking seriusnya menonton dia tidak menyadari kalau aku sudah mengamatinya hampir dua menit dari jendela mobilku. Satpam satu ini gak kalah menarik dibanding si Jono. Kapan ya kurealisasikan rencanaku ngerjain dia seperti si Jono. Hehe. “Eh,

Petualangan Aji 2, Part10

19 Dengan perlahan kulepaskan kancing baju koko Ferdinand satu persatu. Dipejamkannya matanya, tak berani memandangku. Berdua kami berdiri berhadapan. Tubuhku sudah telanjang bulat sejak tadi dengan kontol mengacung tegak. Kami berada dalam kamarnya yang tidak terlalu luas dibandingkan dengan kamarku. Setelah mendengar pengakuannya yang diringi sedu sedan, kupacu mobilku menuju rumahnya. Dalam

Petualangan Aji 2, Part11

21 Pertengahan bulan Mei 1998. Jakarta rusuh. Pemicunya adalah kematian empat mahasiswa Trisakti saat unjuk rasa. Sayang sekali, keempatnya masih muda. Masyarakat marah. Masyarakat muak. Penjarahan dimana-mana. Kebencian pada etnis Cina menjalar. Toko-toko milik si mata sipit diserbu masyarakat. Barang-barang diambili. Beberapa gedung dibakar oleh massa yang marah. Papan bertuliskan “Milik

Petualangan Aji 2, Part12

Akhirnya aku baru tiba di kampus pukul 9 malam. Segera aku menemui teman-temanku di salah satu ruangan kampus, base camp kelompok kami. Aku hanya nyengir ketika teman-teman nasionalisku “marah-marah” padaku. Terutama si Yuda sang ketua. Katanya aku tidak tepat janji. Brifing untuk persiapan aksi besok sudah usai sejak satu jam yang lalu. Mau apalagi, kudengarkan saja “kemarahan” mereka, memang

Petualangan Aji 2, Part13

22 19 Mei 1998. Aksi kemaren sore benar-benar seru. Setelah didatangi dan didesak terus menerus oleh mahasiswa, akhirnya, pimpinan DPR dikomandani Harmoko mengeluarkan pernyataan yang mengagetkan. Mereka menyerukan kepada Suharto agar secara legowo mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Presiden. Meskipun pernyataan itu terasa menggelikan, karena sebelumnya Harmokolah orang yang paling

Petualangan Aji 2, Part14

24 Subuh, 20 Mei 1998. Seharusnya hari ini ada acara di Monas. Peringatan Hari Kebangkitan Nasional yang digagas oleh Amien Rais. Puluhan ribu mahasiswa dan masyarakat sudah siap untuk menghadiri acara itu. Perkembangan politik yang semakin memanas, memaksa Amien Rais untuk membatalkan acara. Desas-desus yang terdengar di kalangan mahasiswa adalah, bila acara tersebut tetap dilaksanakan,

Pondok Jejaka

Satu Usaha keras Yuda selama ini akhirnya membuahkan hasil juga. Dengan wajah sumringah ia menunjukkan namanya yang mejeng diantara nama-nama lain yang dinyatakan lulus SPMB pada kedua orang tuanya. Di Fakultas Teknik Elektro salah satu universitas negeri favorit di Depok. “Yuda lulus ma, pa,” katanya pada kedua orang tuanya. “Anak mama memang pinter deh,” sahut sang mama sambil

Seleksi Tim Volly

Daripada setiap hari sabtu dan minggu molor di kos-kosan karena gak ada kegiatan perkuliahan, Indra akhirnya mutusin ikut dalam club volly yang ada dikampusnya. Kebetulan semester ini ada rekrutmen anggota baru. Semester lalu Indra memang mutusin untuk full kegiatan akademik karena masa itu awal ia kuliah setelah lulus SMU. Saat itu ia tak ingin diganggu dengan segala tetek bengek selain kegiatan

Sepenggal Kisah Dari Gomorah, 2

Menjelang tengah hari, kami tiba di Kota Gomorah. Dari celah sedekup aku mengintip ke luar. Seperti yang pernah di ceritakan oleh Noakh padaku, Gomorah memang sangat ramai. Kata Noakh, sama ramainya dengan Kota Sodom. Sejak kecil, aku memang belum pernah keluar dari desaku. Mendengar cerita Noakh tentang dua kota itu, membuatku punya keinginan untuk mengunjunginya. Namun bukan kunjungan seperti

Sepenggal Kisah Dari Gomorah, Part 3

Tiga batang kontol yang semuanya berukuran besar, milik Habel, Moab, dan Kenan mengacung tegak di depan mukaku. Setelah berhasil membuatku orgasme tadi, kini mereka menyuruhku untuk menghisap batang kontol milik mereka bergantian. “Aku tak pernah melakukannya. Aku tak bisa, aku tak mau” tolakku. Tiba-tiba aku teringat pada kekasihku. “Mulai sekarang, kau harus membiasakan diri melakukan hal

Sepenggal Kisah Dari Gomorah, Part 4

Enokh tidak jadi memperjakaiku malam itu. Ia hanya memintaku untuk mengoral kontolnya hingga orgasme. Aku sangat bersyukur, malam itu keperjakaanku tak perlu terenggut. Sambil melepas lelah seusai orgasmenya tuntas, dia bercerita tentang ketujuh putranya yang diperolehnya dari tiga orang istrinya padaku. Aku mendengarkan saja. Dia mengatakan padaku, bahwa keperjakaanku akan diserahkannya pada

Simpanan Mama

Mamaku itu emang hebat. Diusianya yang sudah kepala lima dia masih tetap cantik dan sexy. Di pekerjaanpun ia tetap paten. Karirnya melesat terus. Jabatannya kini sudah wakil direktur di perusahaan tempatnya bekerja. Karena hidup dengan mama sejahtera, maka aku memilih untuk tinggal bersamanya sejak ia bercerai dengan papaku setahun yang lalu. Papaku yang cuma bekerja sebagai pegawai rendahan,

###

Web-01: vampire_2.0.3.07
_stories_story