Gay Erotic Stories

MenOnTheNet.com

Behind The Scenes, Part 2

by Rangga


Pengantar. Ternyata MOTN tidak memuat seluruh cerita yang saya submitted kemaren. Untuk membuat anda-anda tidak penasaran, ini kelanjutannya.

“Mengapa tadi teman-teman gue bisa enjoy melakukannya ya?” tanya Aditya. “Mungkin mereka benar-benar bisa rileks. Sementara kamu tidak,” kata Martin. “Apa memang begitu Rhin?” tanya Aditya pada Rhino yang sedang berdiri menontonnya dari jarak yang tidak terlalu jauh. “Yoi men. Elo santai aja deh. Kalo lagi begini jangan mikir yang lain deh. Nikmati aja,” kata Rhino menyemangati. Teman-temannya yang lain mengangguk. “Elo pasti bisa Dit,” timpal Thomas. “Kita-kita tadi juga gitu kok Dit. Tapi cuman bentar doang. Abis itu enak kok,” kata Bimo. “Sakit dikit ya ditahan aja dong Dit. Masak gitu aja gak nahan. Gue aja bisa kok,” suara kenes Jaka tiba-tiba terdengar. “Kalo elo sih iya. Malah pantat elo kan udah dower banget karena keseringan dibool,” ejek Dicky. “Ihhh… yang penting kan enak. Elo aja suka kan?” balas Jaka. “Tapi gue gak bakalan mau sampai dower kayak elo. Gue kan ngelakuin ini cuman karena bikin film doang,” kata Dicky membela diri. “Liat aja entar, wek,” “Kok jadi berantem sih,” kata Bimo. “Udah-udah,” Mereka kembali melihat ke arah Aditya yang masih terus digenjot-genjot Robbey dengan lembut. “Bagaimana Dit, udah lebih nyaman?” tanya Robbey gentle. “Dikit. Sakitnya berkurang. Sekarang jadi ada rasa geli-geli enak,” kata Aditya. “Kalau gitu syutingnya kita lanjutin ya,” kata Martin. “Oke,” kata Aditya. Martin kembali duduk di kursi sutradaranya. “Semua siap. Camera, action!” katanya. Robbey langsung menggerakkan kontolnya kembali. Masih dengan goyangan yang lembut. “Ohh godhhh.. sempit… sangat sempit..,” racaunya diantara genjotannya. “Ohhh… oh….,” erang Aditya. Lima menit berlalu dengan genjotan Robbey yang lembut. Aditya semakin nyaman dengan genjotan itu. Rasa sakit semakin hilang di celah pantatnya. Meskipun dengan gerakan yang pelan, Aditya mulai membalas genjotan Robbey. Robbey yang sudah sangat ahli dalam aksi sodok kontol segera sadar bahwa Aditya mulai menikmati genjotannya. Karena itu ia mulai meningkatkan tempo genjotannya. Semakin dirasakannya Aditya semakin merasa nyaman genjotannya juga semakin cepat. Suara beradunya pangkal paha Robbey dengan buah pantat Aditya mulai terdengar. Erangan-erangan persetubuhan juga semakin keras. Sepuluh menit berlalu. Robbey semakin dahsyat bergerak pantat. Kini tangannya ditumpukan ke atas meja bar. Bibirnya menciumi bibir Aditya sambil pantatnya terus bergerak cepat dan keras. Jemari Aditya memegangi kepala Robbey kuat. Meja bar berderak-derak oleh gerakan pantat mereka ditingkahi erangan-erangan dari mulut kedua cowok itu. “Ohhh godhhh… give it to me…ohhh….,” racau Aditya. Dua puluh menit berlalu. Robbey mengajak Aditya merubah posisi mereka. Disuruhnya cowok itu menungging diatas meja bar dengan kaki menyiku dan lengannya menumpu diatas meja bar. Dalam keadaan tubuh Aditya sedikit melengkung Robbey mengentot cowok itu dari belakang dengan kaki bersimpuh. Tangan Robbey mencengkeram buah pantat Aditya dengan keras. Pacuan pantat mereka semakin cepat. Aditya rupanya sudah sangat bisa menikmati dientot. Ia sangat menikmati gempuran bazoka Robbey dipantatnya. Ia begitu keenakan. Tubuhnya menggelinjang-gelinjang. Pantatnya melakukan gerakan balasan sama dahsyatnya dengan gerakan Robbey. Malahan sesekali ia memutar-mutar buah pantatnya yang bahenol. Gerakan yang sangat sering dilakukan oleh Donna kekasihnya, pada saat Aditya menggempur memek Donna dari belakang. Gerakan yang membuat kontol seperti dipilin. Ia yakin Robbey pasti sangat keenakan oleh gerakan putarnya. Sama dengan keenakan yang pernah dirasakannya sangat menimati goyangan putar dari Donna. Robbey memang sangat keenakan. Saking keenakannya tak tahan ia untuk mencumbui punggung berotot Aditya. Mulutnya menciumi punggung itu dengan penuh nafsu. Sepuluh menit kemudian Robbey mengajak Aditya untuk merubah posisi lagi. Tubuh Aditya disuruhnya untuk membentuk posisi seperti sedang melakukan kayang. Badan Aditya menghadap ke atas langit-langit ruangan. Tangannya bertumpu ke atas meja bar, pahanya mengangkang dengan kaki juga menumpu tubuhnya yang seperti melayang di udara. Dibawahnya, antara paha Aditya, Robbey bersimpuh. Kontolnya disusupkannya ke lobang pantat Aditya. Kemudian ia segera melakukan gerakan pantat. Kontol besar Aditya yang megacung tegak dikocok oleh Robbey dengan tangan kirinya. Sementara tangan kanannya memgangi pinggang Aditya. Posisi seperti itu sebenarnya sangat melelahkan bagi Aditya, namun karena sudah terbuai nafsu tak dirasakannya lagi rasa lelah itu. Kedua tubuh atletis itu terus berpacu. Tak peduli keringat sudah membanjiri. Pantat mereka terus bergerak-gerak dengan cepat seiring erangan-erangan dari mulut mereka. Keduanya sangat menikmati persetubuhan yang mereka lakukan dihadapan banyak orang itu. Jam sudah menunjukkan waktu hampir pukul 12 siang. Keduanya belum menunjukkan tanda-tanda akan orgasme. Kamera terus merekam aksi persenggamaan itu. Robbey rupanya ingin berganti posisi lagi. Kali ini ia duduk berselonjor. Tubuh Aditya ditariknya untuk duduk di pangkuannya berhadapan. Sambil saling mencium bibir dan berpelukan erat keduanya terus melanjutkan gerak pantat. “Hih..hih…hih…ohhh…ohhh…ohhh… ini benar-benar hebat.. ohhh…ohhh,” racau Robbey. Sesekali mulutnya turun ke dada Aditya. Puting susu Aditya yang membengkak diisepnya dengan kuat seperti bayi menetek. Aditya mengerang-erang. Perlakuan Robbey itu rupanya membuat Aditya tak tahan lagi menahan orgasmenya. “Ohhh… godhhhh… I wanna cummm… ohhh…. Ohhhh….,” erangnya. Pantatnya bergerak semakin cepat. Robbey segera tanggap. Segera ditelentangkannya tubuh Aditya, sembari tetap mengebor pantat cowok itu dengan dahsyat. Orgasme Aditya harus terlihat jelas oleh kamera, karena ini film porno. Kontol Aditya yang mengacung segera dikocok Robbey dengan cepat. tak memakan waktu lama kontol itu segera menyemburkan sperma. Semburannya banyak dan deras. Bahkan hingga menyemprot wajah Robbey. “Ohhhh… ohhh… ohhhh…. Godhhhh…,” racau Aditya diantara orgasmenya. Tubuhnya berkelojotan. Celah pantatnya otomatis berkontraksi, menjepit kuat batang kontol Robbey membuat cowok Ceko ini blingsatan. Orgasmenya pun tak dapat dibendungnya lagi. Segera dicabutnya kontolnya dari jepitan lobang pantat Aditya. Dengan terburu-buru dilepaskannya kondom yang membalut kontolnya. Dikocoknya kontolnya dengan cepat. Tak lama Robbey pun orgasme. Spermanya menyembur membasahi selangkangan, perut, dan dada Aditya. Tubuh Robbey menggeletar diantara semburan spermanya. Mulutnya mengerang keras. Setelah itu tubuhnya ambruk menindih tubuh Aditya. Diciuminya bibir cowok itu. Aditya segera membalas. Keduanya tersenyum puas. Kamera merekam kedua wajah ganteng yang ngos-ngosan itu dalam sorotan close up. Kemudian kamera bergerak ke arah botol-botol minuman yang terdapat di lemari meja bar. Sesaat kemudian Martin menghentikan syuting itu. “Cut!” katanya keras. Robbey dan Aditya yang masih dalam keadaan bertindihan dengan tubuh basah bersimpah keringat dan belepotan sperma itu terus saja berciuman sambil tertawa-tawa. Tak memperdulikan penonton yang bertepuk tangan dan tertawa melihat keasikan mereka di atas meja bar. Martin dan Frans mendekati keduanya. Begitu juga teman-teman Aditya dan Jaka. “Hei, hei. Sto-stop,” kata Martin tertawa geli. “Kalian benar-benar menikmatinya ya,” sela Frans. “Yeshh… aku sangat menikmatinya. Cowok satu ini benar-benar hebat,” komentar Robbey memuji Aditya. “Kamu yang hebat Rob. Kontolmu benar-benar membuatku tergila-gila. Aku tak pernah menyangka kalau dientot itu ternyata sangat nikmat, hahaha..,” sahut Aditya tertawa-tawa. “Benar kan apa yang gue bilang Dit,” kata Rhino. “Elo benar Rhin. Gue bakal ketagihan kayaknya deh,” kata Aditya. “Oke-oke. Cukup sementara ini. Seluruh aktor silakan membersihkan diri. Setelah itu kita akan beristirahat sekalian makan siang,” kata Frans. Seluruh aktor yang hanya menggenakan handuk itu segera menuju kamar mandi bersama-sama. Mereka menjadi lebih akrab kini. Sambil berjalan ke kamar mandi mereka bercanda dengan menarik handuk temannya hingga lepas dan tertawa-tawa. Robbey dan Aditya juga segera menuju kamar mandi. Mereka berjalan sambil berangkulan bahu dalam keadaan telanjang bulat. Tak mereka pedulikan tubuh yang masih belepotan sperma itu. Kamar mandi club milik Jaka penuh dengan cowok-cowok ganteng bertubuh atletis yang bugil. Mereka mandi sembari tertawa-tawa dan bercanda-canda. Jaka tak mau melewatkan kesempatan. Dengan cuek tanpa malu-malu ia berdiri di depan pintu kamar mandi menonton rombongan cowok-cowok ganteng itu mandi membersihkan diri. Matanya melotot melihat kontol-kontol besar milik aktor-aktor itu. Ia benar-benar terangsang. Apalagi cowok-cowok di kamar mandi itu bercandanya benar-benar menggoda syahwat. Contohnya saja Sebastian yang dengan sengaja memeluk tubuh Bimo dari belakang. Pantatnya bergerak-gerak pura-pura mengentot Bimo. Tak tahan menahan nafsu Jaka segera mengeluarkan kontolnya dari resleting celananya. Langsung saja ia melakukan onani. Tangannya mengocok-ngocok kontolnya sendiri yang ukurannya kalah jauh dibandingkan milik para aktor. Sejak syuting dimulai dari pagi tadi sudah lebih dari sepuluh kali Jaka beronani. Tak tahulah apakah ia masih bisa mengeluarkan sperma lagi. Yang pasti tubuhnya sudah sangat lemas. Para aktor tak memperdulikan Jaka. Tak ada yang berniat untuk membantu cowok itu. Rupanya mereka semua tak ada yang doyan bermain cinta dengan banci seperti Jaka. Tak berlama-lama mereka menuntaskan acara mandi bareng itu. Perut mereka yang sudah sangat keroncongan sudah meminta untuk segera diisi. Setelah mengeringkan tubuh dan menggenakan handuk, mereka meninggalkan kamar mandi. Meninggalkan Jaka yang masih duduk di pintu kamar mandi mengocok kontolnya yang kecil itu. Istirahat Seluruh aktor dan kru segera makan siang dengan menu ayam goreng dari KFC. Masing-masing aktor makan cukup banyak. Robbey melahap lima potong ayam goreng. Teman-temannya juga seperti itu. Aditya sebenarnya juga doyan ayam goreng tapi ia tak sanggup makan sebanyak aktor-aktor Ceko itu. Teman-teman Aditya yang lain pun demikian. “Kok gak disediain saos ama sambel sih?” protes Dicky. “Iya. Jadinya kurang nikmat nih,” sambung Thomas. “Kalian ini ada-ada saja,” kata Pavel. “Nanti kan kita masih melanjutkan syuting, kalu kalian makan yang pedas-pedas itu bisa membahayakan lawan main kalian,” “Kok bisa?” tanya Bimo. “Saat kalian melakukan oral, kontol lawan main kalian akan kepedasan,” terang Pavel. “Iya ya. Bener juga lo, hehehe,” kata Dicky sambil nyengir. Segera terbayang dibenaknya bagaimana lawan mainnya merasakan pedas dikontolnya saat dioral. Kepada aktor-aktor itu juga disediakan susu. Dan berbagai minuman kesehatan penambah stamina. Pihak manajemen produksi film porno ini rupanya sangat menjaga stamina pemainnya. Usai makan para pemain dan seluruh kru duduk-duduk sambil ngobrol-ngobrol merencanakan syuting selanjutnya. Sembari ngobrol mereka minum minuman penambah stamina itu. “Siapa aja yang nanti aku entot Frans?” tanya Pavel. “Terserah saja. Namanya juga orgy. Hanya saja aku ingin pada scene ini ada adegan double penetration,” terang Frans. “Double penetration? Maksudnya?” Aditya kaget. “Dua kontol mengnetot satu lobang pantat,” terang Hans. “Gila. Gue gak mau,” kata Aditya. Teman-temannya yang lain juga menolak. “Santai aja. Itu bukan untuk kalian kok. Double penetration akan dilakukan pada Alex dan Alan. Mereka sudah biasa melakukannya kok,” terang Sebastian. Alex dan Alan yang disebut namanya hanya tersenyum-senyum. Aditya memandangi kedua cowok kembar identik itu. Mereka berdua masih menggenakan pakaian lengkap. Saat syuting tadi mereka diperbantukan mengurusi peralatan. Mereka belum berakting sejak tadi. Dari keseluruhan aktor keduanya memang terlihat masih sangat muda. “Berapa umur kalian?” tanya Aditya. “Apakah itu penting?’ tanya Alex tersenyum. “Tidak sih. Tapi tak ada salahnya kan bila aku mengetahuinya,” lanjut Aditya “Mereka masih sembilan belas tahun. Keduanya baru saja di bisnis ini. Mereka berdua adalah model di Praha. Awalnya kami mengajak mereka untuk menjadi model foto telanjang. Saat kami mengajak mereka untuk ikut bergabung dalam film mereka juga keberatan seperti kalian. Namun setelah bergabung mereka ternyata menjadi liar, hehe. Mereka bersedia melakukan double penetration bahkan juga sex incest. Karenanya mereka dibayar mahal meskipun tidak menjadi pemeran utama,” terang Martin. Aditya dan teman-temannya hanya geleng-geleng kepala. Sementara Alex dan Alan hanya tersenyum-senyum santai. Keduanya sangat ganteng. Tipikal wajah cute. Kalau boleh mempersamakan, mereka berdua memiliki tampang mirip dengan Brad Renfro dan tubuh tinggi ramping atletis. Benar-benar menggairahkan. Tiba-tiba saja timbul perasaan pada Aditya pengen merasakan bagaimana mengentot kedua cowok kembar itu. Tadinya ia melakukan hubungan sex sejenis hanya didasarkan dorongan mencari uang. Namun setelah mengetahui nikmatnya berhubungan sejenis, tiba-tiba perasaan untuk memuaskan birahi dengan cowok timbul dari keinginannya sendiri. Bukan lagi karena dorongan mencari uang. “Kayaknya gue udah benar-benar terperosok dalam kenikmatan nafsu sejenis,” batinnya. Dipandanginya wajah teman-temannya satu persatu. Ia bertanya dalam hati apakah teman-temannya itu juga merasakan apa yang ada dalam perasaannya saat ini. Ia tak pernah menyangka bahwa ia dan teman-temannya akan bisa menikmati permainan cinta sejenis seperti saat ini. Mereka berlima adalah cowok-cowok macho yang normal. Bahkan keempat temannya itu adalah gigolo yang gila perempuan. Sudah tak terhitung memek yang mereka puaskan dengan kontol mereka. Namun kenapa mereka bisa enjoy melakukan syuting film gay seperti saat ini. Seperti juga dirinya yang sangat menikmati dientot oleh Robbey tadi. Aditya tak bisa menemukan jawaban pertanyaan hatinya itu. Teguran Robbey yang duduk disebelahnya membuyarkan fikirannya. “Hei apa yang kamu pikirkan?” tanya cowok ganteng itu. “Tidak ada apa-apa,” jawabnya. Ia tersadar. Ternyata Martin sedang menerangkan rencana syuting selanjutnya. Sangat banyak informasi yang tak didengarnya karena termenung tadi. Segera ia berkonsentrasi mendengarkan pengarahan sang sutradara itu.

Mudah-mudahan kalo sempet masih ada lanjutannya. Cerita Syuting berikutnya kan belon tuntas. Sabar ya.

###

Popular Blogs From MenOnTheNet.com

Please support our sponsors to keep MenOnTheNet.com free.

47 Gay Erotic Stories from Rangga

Ada Yang Baru

Banyak yang mengirimkan imel ke gua. Selain ngajak berkenalan banyak yang menanyakan kenapa gua gak menulis lagi di MOTN. Menjawab pertanyaan itu dalam kesempatan ini gua mau sampaikan bahwa gua sedang merampungkan sekuel Petualangan Aji. Butuh waktu yang lumayan lama juga buat gua untuk merampungkan tulisan itu. Kenapa lama? Karena gua pengen sekuel ini berbeda dari kisah pertamanya

Aladin (01)

Zaman dahulu kala di Negeri Cina tinggallah seorang pemuda miskin Aladin namanya. Kemiskinannya membuat Aladin melakukan segala hal untuk menghidupi dirinya bersama dengan ibunya yang sudah tua renta. Kadangkala Aladin mengemis di pasar, menjadi kuli membantu para pedagang mengangkat barang dagangan mereka, dan juga mencuri. Sesungguhnya Aladin adalah pemuda yang baik. Kalau sangat tidak

Aladin (02)

“Pamanku benar-benar jahat,” batin Aladin. Ia terduduk sendiri merenungi nasibnya. Kini ia terkurung di dalam tanah bersama harta karun yang melimpah. Sementara sang paman meninggalkannya. Aladin memandangi harta karun di dalam kantong. Sebuah lampu yang terbuat dari emas tertangkap pandangannya. Aladin segera mengambil lampu itu. Ia berniat memindahkan api dari obornya ke sumbu lampu itu.

Aladin (03)

“Benar juga katamu itu Jafar. Wahai pemuda apakah tempat tinggalmu semegah istanaku ini?” tanya raja. “Tuanku, jika hamba memiliki tempat tinggal semegah tuanku, itu artinya hamba tidak menghormati tuanku raja. Namun demikian tempat tinggal hamba cukup megah tuanku. Tuanku raja dan Putri Jasmin hamba undang untuk melihat tempat tinggal hamba besok,” sahut Aladin mantap. Ibu Aladin dan Ali

Antara Mas Donny dan Justin

Cerita ini sangat berbeda dari cerita yang biasanya gue bikin. Bisa dibilang nyeleneh. Gak tau apa yang suka baca cerita di situs ini suka. Mas Donny ada-ada aja deh. Masak dia memintaku ngentot dengan si Justin, mahasiswa yang kos di rumah kami? Ngawur kan. Tapi aku juga ngawur. Kenapa? Karena aku mau aja melaksanakan apa yang disuruhnya itu. Gimana aku mau nolak? Habisnya ngentot itu enak

BBS Eksekutif Muda

“Beeeppppppp…………..,” “Beeeppppppp…………..,” “Beeeppppppp…………..,” Suara ponsel yang diset getar berulang-ulang berbunyi diatas meja. Tak ada yang menjawab. Suara erangan memenuhi ruangan kamar hotel yang tidak terlalu luas itu. Dua pria muda sedang sibuk memacu birahi diatas ranjang empuk yang berderak-deraj. “Oh… oh.. oh.. oh.. oh.. yeshh.. yesshh… oh… oh..,” “Hoh..hoshh..hohh..

Behind The Scenes

Prolog Ini cerita tentang Ananditya Tama. Lebih sering dipanggil Aditya. Umur 22 tahun, lulusan D3 Perhotelan dari sebuah Akademi Pariwisata di Jakarta. Anak kedua dari tiga orang bersaudara yang semuanya cowok. Ayah turunan Pakistan dan ibu Sunda asli. Ganteng sudah pasti. Kulit putih bersih, dengan postur tubuh proporsional. Ramping namun atletis. Tinggi 179 cm dan berat 65 kilogram. Sempat

Behind The Scenes, Part 2

Pengantar. Ternyata MOTN tidak memuat seluruh cerita yang saya submitted kemaren. Untuk membuat anda-anda tidak penasaran, ini kelanjutannya. “Mengapa tadi teman-teman gue bisa enjoy melakukannya ya?” tanya Aditya. “Mungkin mereka benar-benar bisa rileks. Sementara kamu tidak,” kata Martin. “Apa memang begitu Rhin?” tanya Aditya pada Rhino yang sedang berdiri menontonnya dari jarak yang

Cerita Remaja (3)

BAB II NAKALNYA MAMA ANDRE Minggu pagi yang cerah. Andre sarapan berdua saja dengan mamanya di rumah. Biasanya acara sarapan hari minggu mereka lakukan bertiga bersama dengan papanya. Soalnya di hari-hari lain, tidak ada kesempatan untuk mereka dapat sarapan bersama, apalagi makan siang bahkan makan malam. Kesibukan kedua orang tuanya, menyebabkan mereka hanya dapat berkumpul bersama di

Cerita Remaja (4)

Andre semakin mendekat ke pintu kamar yang terkuak itu. Ia longokkan kepalanya sedikit ke celah pintu yang terbuka itu. Serta merta mata Andre melotot melihat pemandangan di ruang kerja papanya itu. Diatas meja kerja papanya, dua manusia lain jenis dalam keadaan bugil sedang asik memacu birahi dengan penuh nafsu. Kedua manusia itu tiada lain tiada bukan adalah mamanya dan Mas Dharma sang

Cerita Remaja (5)

BAB III ANAK-ANAK BASKET Meskipun bukan anggota basket, tapi Calvin kini tak asing lagi dengan komunitas itu. Pergaulan anak-anak basket yang terkenal sangat eksklusif di SMU Dwi Warna dapat dimasuki olehnya. Ini semua berawal dari ajakan Andre untuk menyaksikan latihan basket di sekolah. Setelah mendengar cerita Andre tentang kedoyanan anak-anak basket pada memek cewek dan silit cowok

Dibooking Andre

Beginilah nasibku. Aku jelas-jelas bukan homo. Apalagi banci. Butuh uang untuk hidup membuatku terjebak dalam dunia pelacur waria kayak gini. Setiap hari pakai baju perempuan, nongkrong di pinggir jalan menanti laki-laki yang memiliki orientasi seksual menyimpang atau sekadar pengen coba-coba, membookingku. Si Misye, alias Misno, teman sekamar sekaligus seprofesiku jelas waria asli. Bencong

Enak Dibaca dan Nafsuin!

Ingat slogan majalah Tempo? Mudah-mudahan masih ada yang inget. Buat yang gak inget atau malah gak pernah denger sama sekali, nih gue kasih tau, slogannya adalah, “Enak dibaca dan perlu”. Nah, judul tulisan diatas adalah plesetan dari slogan ini. Gue bikin judul seperti itu karena tulisan berikut ini isinya mengulas judul tersebut. Kali ini gue gak menulis cerita seperti biasanya. Tulisan gue

Harry Fucker dan Ruang Ganti Rahasia (1)

Kereta api sihir yang berangkat dari peron 9 ½ di London akhirnya tiba di Hogwart. Suaranya desis kereta yang keras dan nyaring tak mampu mengalahkan nyaringnya celotehan para murid di tingkat kedua sekolah sihir itu. Bertemu kembali dengan teman sekamar di asrama rupanya membuat mereka tak sabar untuk saling bercerita tentang pengalaman liburan masing-masing. Harry tersenyum-senyum melihat

Kok Bisa Gitu Sih?

Namaku Dika. Aku mau cerita tentang kejadian yang pernah ku alami waktu aku duduk di kelas tiga SD dulu. Umurku belum sampai sepuluh tahun waktu itu. Jangan salah sangka dulu lho. Ini kejadian bukan tentang diriku. Tapi tentang orang yang sangat kuhormati. Aku adalah anak pertama dari papa dan mamaku yang asli turunan Sunda. Papaku, Dadang Sukmana, adalah seorang karyawan swasta di sebuah

Menjelang Pernikahan Mas Randy

"Ndre, abis sekolahan langsung balik ya, jangan kemana-mana lagi" pesan Nyonya Vera pada anaknya, Andre, yang masih duduk di kelas 3 SLTP melalui hand phone. "Kenapa emangnya Ma?" tanya Andre. "Thomas gak ada temennya tuh di rumah. Mama dan dan Tante Serly mau belanja untuk kebutuhan pesta Mas Randy nih," "Lho, kan ada Papa dan Om Darwin di rumah," sambung Andre lagi. "Papa dan Om

Menjelang Pernikahan Mas Randy (2)

Acara pemberkatan pernikahan Mas Randy akan dilangsungkan di gereja pukul sepuluh pagi ini. Andre melirik jam tangan yang melingkar di lengan kirinya, masih pukul delapan, tapi mamanya sudah sibuk menyuruhnya dan Thomas untuk bersiap-siap sejak pukul tujuh tadi. “Ayo jas hitamnya dipakai sekarang. Kalian kan pengiring pengantin prianya. Kalo gak siap-siap dari sekarang entar repot deh. Ayo dong,

Pandu dan Ricky dan Aku

“Bang, tolong jemput mereka sore ini ke bandara ya, soalnya mereka gak ngerti Jakarta tuh,” kata Dina, adik perempuanku semata wayang melalui telepon tadi pagi. Yang dimaksudnya dengan mereka itu adalah Pandu dan Ricky dua temannya waktu di SMU kemaren. kalo yang namanya Pandu bukan hanya sekadar teman buat Dina, adikku itu. denger-denger sih mereka pacaran sampai sekarang. Makanya Dina jadi

Pangeran Tidur

Pada zaman dahulu kala tersebutlah sebuah negeri bernama Antah Berada Dimana. Negeri yang makmur dan damai, diperintah oleh seorang raja muda gagah perkasa didampingi oleh permaisurinya yang cantik jelita. Sang raja memerintah dengan penuh keadilan dan bijaksana. Sedemikian makmur dan damainya negeri itu, hingga batangan emas yang tergeletak di tepi jalan pun tak ada yang mengambilnya.

Pangeran Tidur, Part 2

Pengantar. MOTN lagi ngadat ya, gak bisa memuat seluruh cerita saya. Ini lanjutannya supaya elo gak penasaran. “Siapa engkau?!” tanya Pangeran William. Ia sangat terkejut melihat perubahan gadis cantik yang tadi ditolongnya menjadi seorang laki-laki tampan bertubuh kekar dengan busana transparan yang memamerkan keperkasaan tubuhnya. “Aku adalah seorang peri. Aku tadi sengaja untuk

Pesta Bujangan Untuk Randy

Cerita ini adalah Prequel dari cerita Menjelang Pernikahan Mas Randy. Sepulang dari kantornya di bilangan Sudirman, Randy menyempatkan menjemput Tania, calon istrinya, yang bekerja di kawasan Kuningan. Mereka memang janjian untuk ke club kebugaran sepulang kerja. Melatih otot-otot tubuh sambil menantikan kemacetan di jalanan Jakarta usai. Keduanya memang rajin ke club kebugaran. Karenanya

Petualangan Aji 2, Part 1

1 Akhir April 1998. Suntuk! Semua tugas kuliahku yang sebarek-abrek belum satupun kukerjakan. Aku betul-betul disibukkan dengan segala macam aksi demonstrasi seiring dengan situasi politik yang semakin memanas sejak krisis moneter melanda Indonesia Juli 1997 lalu. Sebagai aktivis mahasiswa tentu saja tak pernah kulewatkan berbagai aksi turun ke jalan yang kami lakukan. Aksi-aksi ini telah

Petualangan Aji 2, Part 15

25 “Kami akan melaporkan perbuatan kalian ini!” kata Romi tegas. Suaranya tetap pelan. Matanya tak lepas menatap batang kami bergantian, pun anggota regunya itu. “Jangan Mas,” kataku memohon. Bram dan Irfan ketakutan. “Kami bersedia memberikan apa saja yang Mas minta asal jangan melaporkan hal ini,” aku segera berjalan menuju celana panjangku. Mencari dompetku. Setelah ketemu segera

Petualangan Aji 2, Part 16

26 “Ndri, giliran kamu,” kata Romi, tangaannya menarik resleting celananya ke atas. Romi kini sudah berpakaian rapi kembali. Sementara Andri kulihat segera melepaskan seluruh pakaian yang dikenakannya belum lagi kata-kata Romi usai seluruhnya. Dia benar-benar sudah tidak sabar menunggu giliran rupanya. Kami bertiga berdiri telanjang bulat memandangi Andri yang kini sudah bugil total di hadapan

Petualangan Aji 2, Part 17

27 Hampir pukul 3 dini hari ketika kami menyelesaikan persenggamaan itu. Setelah menggenakan pakaian, kami berlima kembali ke tempat masing-masing. Romi dan Andri kembali ke pos jaganya. Sedangkan aku, Bram dan Irfan kembali ke lobby. “Kapan-kapan kita ulangi lagi ya,” kata Romi saat kami berpisah. “Boleh Mas,” jawab kami bertiga serempak. Cengiran mesum terbentuk di bibir kami. Andri juga

Petualangan Aji 2, Part 18

29 Kedua tanganku mencengkeram bongkahan pantat Zaki dengan erat. Kepalaku bergerak-gerak, kadang maju mundur kadang berputar-putar tepat di depan selangkangan Zaki. Batang kontol besar dan panjang milik Zaki, keluar masuk mulutku. Pipiku mengempot menyedot-nyedot batang itu. Batangnya tidak bisa kumasukkan kedalam mulutku seluruhnya. Meski sudah kupaksakan, hanya sekitar ¾ nya saja yang bisa

Petualangan Aji 2, Part 19

31 “Capek Zak?” bisikku lembut di telinga Zaki. Ia masih menelungkup diatasku. “Iyah,” jawabnya pelan. “Puas?” tanyaku lagi. “Iya Ji, gak nyangka kalo ngentot dengan kamu enak banget,” “O ya?” “Iyah, tau enaknya kayak gini, sejak kemaren-kemaren aku udah ngajak ngentot dengan kamu,” katanya. Bibirku diciumnya. Kubalas ciumannya. Kami berciuman dengan buas. Saling melumat. Sambil

Petualangan Aji 2, Part 2

3 Didepan kami kini terpampang adegan oral sex yang dilakukan oleh sang cewek kepada sang cowok. Mulut kedua cewek itu begitu lihai menyelomoti kontol sang cowok. Kudengar sang cowok mulai mengerang-erang keenakan. Selanjutnya dengan posisi doggy style menghadap ke penonton sang cowok mengentot sang cewek. Rintihan, erangan, desah nafas mereka memenuhi ruangan. Sambil mengentot begitu sang

Petualangan Aji 2, Part 20

33 Epilog Pagi Hari di awal bulan Januari 2003. Aku sedang asik menonton berita di Liputan 6 Pagi, sambil minum kopi dan makan roti berselai coklat. Hampir lima tahun sejak jatuhnya Suharto, 21 Mei 1998 lalu, kembali mahasiswa menggelar aksi unjuk rasa besar. Meskipun belum sebesar Tahun 1998 itu. Unjuk rasa yang kini dilakukan oleh junior-juniorku ini, mengingatkanku akan masa-masa indah

Petualangan Aji 2, Part 3

6 Pukul satu siang aku kembali ngumpul dengan teman-temanku sesama aktivis mahasiswa yang disebut Zaki kelompok nasionalis itu. Kami berkumpul di salah satu ruangan kampus. Kami akan mematangkan rencana acara orasi politik yang telah kami audiensikan dengan Dekan tadi pagi. Ketika aku datang seluruh anggota tim sukses acara telah hadir dan sedang serius membicarakan sesuatu. Aku segera duduk di

Petualangan Aji 2, Part 4

9 Hampir setengah jam aku bermain-main di lobang kenikmatan Bram. Berbagai jurus sudah kukeluarkan. Menjilat, menghisap, menyedot, menyelip-nyelipkan lidahku ke lobangnya yang sempit bahkan menyodok-nyodokkan jariku disana. Bram benar-benar keenakan dengan aksiku. Pantatnya bergoyang-goyang dan sekali-kali menekan mukaku. Kontolnya sudah tegak penuh dalam genggaman tanganku yang tak pernah

Petualangan Aji 2, Part 5

11 Pukul 7 pagi. Bunyi nyaring jam beker membangunkanku. Ahhhhh......aku menggeliat dengan tubuh telanjang bulat di tempat tidur. Aku memang suka tidur tanpa menggenakan busana selembar pun. Rasanya bebas. Ahhhh........kembali aku menggeliat, badanku terasa segar pagi ini. Tidur nyenyak mengembalikan staminaku yang semalam terkuras akibat “perang tanding” dengan Bram. Hehe. Dengan kontol

Petualangan Aji 2, Part 6

13 Tengah hari. “Kenapa sih kamu itu kalo kencing gak mau jongkok Ji?” sebuah suara yang sangat kukenal menegurku dari belakang. Suara Zaki. Aku menoleh padanya. Saat itu aku sedang kencing berdiri di kamar mandi. Tanganku menggenggam batang kontolku yang sedang mengeluarkan air kencing di water closet. “Eh, kamu Zak,” aku hanya nyengir mendengar komentarnya. Dia memang tak pernah bosan

Petualangan Aji 2, Part 7

15 “Ärghhhhhhhhh........” aku melenguh keras diatas tubuh telanjang Mas Doni yang berbaring telentang dibawahku. Kedua pahanya terkuak lebar mengangkang. Baru saja kusemburkan spermaku ke dalam lobang pantatnya yang empuk dan penuh dengan bulu-bulu halus. Setelah pembicaraan yang cukup mengagetkan tentang kakak beradik ini, kusenggamai Mas Doni dengan berbagai gaya. Mulai dari gaya duduk,

Petualangan Aji 2, Part 8

16 “Mashhh, Mashh......aku pengen keluarhhhhh,” desah Jono. Tubuhnya mulai menggeletar. Dibawah sana Mas Doni sedang asik bersilat lidah dengan batang kontolnya. Berbagai jurus oral yang diketahui Mas Doni sudah dipraktekkannya menyerang titik-titik kelemahan batang Jono. Sementara dari atas aku terus menggempur dada dan puting susunya. Rupanya Jono sudah tak mampu bertahan lagi akibat serangan

Petualangan Aji 2, Part 9

18 Pekan-pekan pertama di bulan Mei 1998. Tit, tit. Suara klakson mobilku mengagetkan Sony yang sedang duduk serius menonton televisi di ruang satpam. Saking seriusnya menonton dia tidak menyadari kalau aku sudah mengamatinya hampir dua menit dari jendela mobilku. Satpam satu ini gak kalah menarik dibanding si Jono. Kapan ya kurealisasikan rencanaku ngerjain dia seperti si Jono. Hehe. “Eh,

Petualangan Aji 2, Part10

19 Dengan perlahan kulepaskan kancing baju koko Ferdinand satu persatu. Dipejamkannya matanya, tak berani memandangku. Berdua kami berdiri berhadapan. Tubuhku sudah telanjang bulat sejak tadi dengan kontol mengacung tegak. Kami berada dalam kamarnya yang tidak terlalu luas dibandingkan dengan kamarku. Setelah mendengar pengakuannya yang diringi sedu sedan, kupacu mobilku menuju rumahnya. Dalam

Petualangan Aji 2, Part11

21 Pertengahan bulan Mei 1998. Jakarta rusuh. Pemicunya adalah kematian empat mahasiswa Trisakti saat unjuk rasa. Sayang sekali, keempatnya masih muda. Masyarakat marah. Masyarakat muak. Penjarahan dimana-mana. Kebencian pada etnis Cina menjalar. Toko-toko milik si mata sipit diserbu masyarakat. Barang-barang diambili. Beberapa gedung dibakar oleh massa yang marah. Papan bertuliskan “Milik

Petualangan Aji 2, Part12

Akhirnya aku baru tiba di kampus pukul 9 malam. Segera aku menemui teman-temanku di salah satu ruangan kampus, base camp kelompok kami. Aku hanya nyengir ketika teman-teman nasionalisku “marah-marah” padaku. Terutama si Yuda sang ketua. Katanya aku tidak tepat janji. Brifing untuk persiapan aksi besok sudah usai sejak satu jam yang lalu. Mau apalagi, kudengarkan saja “kemarahan” mereka, memang

Petualangan Aji 2, Part13

22 19 Mei 1998. Aksi kemaren sore benar-benar seru. Setelah didatangi dan didesak terus menerus oleh mahasiswa, akhirnya, pimpinan DPR dikomandani Harmoko mengeluarkan pernyataan yang mengagetkan. Mereka menyerukan kepada Suharto agar secara legowo mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Presiden. Meskipun pernyataan itu terasa menggelikan, karena sebelumnya Harmokolah orang yang paling

Petualangan Aji 2, Part14

24 Subuh, 20 Mei 1998. Seharusnya hari ini ada acara di Monas. Peringatan Hari Kebangkitan Nasional yang digagas oleh Amien Rais. Puluhan ribu mahasiswa dan masyarakat sudah siap untuk menghadiri acara itu. Perkembangan politik yang semakin memanas, memaksa Amien Rais untuk membatalkan acara. Desas-desus yang terdengar di kalangan mahasiswa adalah, bila acara tersebut tetap dilaksanakan,

Pondok Jejaka

Satu Usaha keras Yuda selama ini akhirnya membuahkan hasil juga. Dengan wajah sumringah ia menunjukkan namanya yang mejeng diantara nama-nama lain yang dinyatakan lulus SPMB pada kedua orang tuanya. Di Fakultas Teknik Elektro salah satu universitas negeri favorit di Depok. “Yuda lulus ma, pa,” katanya pada kedua orang tuanya. “Anak mama memang pinter deh,” sahut sang mama sambil

Seleksi Tim Volly

Daripada setiap hari sabtu dan minggu molor di kos-kosan karena gak ada kegiatan perkuliahan, Indra akhirnya mutusin ikut dalam club volly yang ada dikampusnya. Kebetulan semester ini ada rekrutmen anggota baru. Semester lalu Indra memang mutusin untuk full kegiatan akademik karena masa itu awal ia kuliah setelah lulus SMU. Saat itu ia tak ingin diganggu dengan segala tetek bengek selain kegiatan

Sepenggal Kisah Dari Gomorah, 2

Menjelang tengah hari, kami tiba di Kota Gomorah. Dari celah sedekup aku mengintip ke luar. Seperti yang pernah di ceritakan oleh Noakh padaku, Gomorah memang sangat ramai. Kata Noakh, sama ramainya dengan Kota Sodom. Sejak kecil, aku memang belum pernah keluar dari desaku. Mendengar cerita Noakh tentang dua kota itu, membuatku punya keinginan untuk mengunjunginya. Namun bukan kunjungan seperti

Sepenggal Kisah Dari Gomorah, Part 3

Tiga batang kontol yang semuanya berukuran besar, milik Habel, Moab, dan Kenan mengacung tegak di depan mukaku. Setelah berhasil membuatku orgasme tadi, kini mereka menyuruhku untuk menghisap batang kontol milik mereka bergantian. “Aku tak pernah melakukannya. Aku tak bisa, aku tak mau” tolakku. Tiba-tiba aku teringat pada kekasihku. “Mulai sekarang, kau harus membiasakan diri melakukan hal

Sepenggal Kisah Dari Gomorah, Part 4

Enokh tidak jadi memperjakaiku malam itu. Ia hanya memintaku untuk mengoral kontolnya hingga orgasme. Aku sangat bersyukur, malam itu keperjakaanku tak perlu terenggut. Sambil melepas lelah seusai orgasmenya tuntas, dia bercerita tentang ketujuh putranya yang diperolehnya dari tiga orang istrinya padaku. Aku mendengarkan saja. Dia mengatakan padaku, bahwa keperjakaanku akan diserahkannya pada

Simpanan Mama

Mamaku itu emang hebat. Diusianya yang sudah kepala lima dia masih tetap cantik dan sexy. Di pekerjaanpun ia tetap paten. Karirnya melesat terus. Jabatannya kini sudah wakil direktur di perusahaan tempatnya bekerja. Karena hidup dengan mama sejahtera, maka aku memilih untuk tinggal bersamanya sejak ia bercerai dengan papaku setahun yang lalu. Papaku yang cuma bekerja sebagai pegawai rendahan,

###

Web-02: vampire_2.0.3.07
_stories_story