Gay Erotic Stories

MenOnTheNet.com

Cerita Remaja (5)

by Rangga


BAB III ANAK-ANAK BASKET

Meskipun bukan anggota basket, tapi Calvin kini tak asing lagi dengan komunitas itu. Pergaulan anak-anak basket yang terkenal sangat eksklusif di SMU Dwi Warna dapat dimasuki olehnya.

Ini semua berawal dari ajakan Andre untuk menyaksikan latihan basket di sekolah. Setelah mendengar cerita Andre tentang kedoyanan anak-anak basket pada memek cewek dan silit cowok itu, Calvin jadi pengen ikutan gabung berpesta sex dengan anak-anak basket yang ganteng-ganteng dan macho-macho itu. Lalu ia mengutarakan keinginannya itu pada Andre saat mereka sedang melepas lelah seusai memacu birahi di kamar Andre selepas belajar bersama.

Andre menyambut keinginan Calvin itu dengan gembira. “Gue omongin ke anak-anak dulu ya,” kata Andre sambil mencium pipi temannya itu dengan sayang. “Lagian gue pengen latihan lagi nih, udah lama banget gak pernah latihan.”

“Pengen latihan karena emang udah lama gak latihan, atau karena udah lama gak ngentot rame-rame dengan mereka?” goda Calvin.

“Dua-duanya deh. Hehehe,” jawab Andre manyun. Calvin segera melumat bibir manyun itu dengan penuh semangat.

Ternyata anak-anak basket setuju. Mereka menjadwalkan acara pesta sex seusai latihan basket minggu pagi.

Maka, di suatu minggu pagi yang cerah, Andre mengajak temannya itu menyaksikan latihan basket di sekolah. Calvin sempat gelisah karena menyangka acara pesta sex yang mereka rencanakan akan batal, karena sampai jam sembilan pagi menunggu, Andre tidak nongol-nongol juga di rumah. Padahal mereka berjanji berangkat jam setengah delapan pagi. Andre telat karena sedang asik menonton persenggamaan mamanya dengan ajudan papanya sendiri, Mas Dharma. Ketika akhirnya Andre datang juga saat jam menunjukkan hampir pukul sepuluh pagi, Calvin benar-benar merasa sangat bahagia. Apa yang dibayang-bayangkannya selama menunggu Andre akhirnya akan dirasakannya juga.

Minggu pagi itu anak-anak basket yang menghadiri latihan basket lebih ramai dari biasanya. Anggota-anggota yang sudah jarang latihan karena mempersiapkan diri untuk persiapan ujian akhir dan SPMB seperti Andre, banyak juga yang datang. Tak kurang dari tiga puluh remaja hadir dalam latihan basket kali ini. Rupanya berita dari mulut ke mulut tentang akan diadakannya pesta sex khusus, dengan menghadirkan Calvin sebagai bintang tamu sudah menyebar secara luas di antara anggota basket.

Melihat begitu banyaknya anggota basket yang hadir, Calvin sempat ciut juga nyalinya.

“Gila Ndre. Rame banget, mana kuat gue,” bisiknya pada Andre.

“Habisnya selebritisnya datang sih. Santai aja men. Makin rame makin seru tau,”

“Sadis!”

“Hehehehe,”

Selama latihan basket dilangsungkan, anak-anak basket semuanya berlatih secara bergantian. Diantara mereka tak ada satupun yang menghiraukan kehadiran Calvin. Semuanya cuek dan sibuk berlatih, atau menonton dari tepi lapangan. Bila Andre ikut turun bermain ke lapangan, maka Calvin hanya duduk sendiri. Tak ada yang menyapanya, tak ada yang mengajaknya ngobrol, atau sekadar senyum doang. Calvin kembali ragu, apakah acara pesta sex memang benar-benar akan dilangsungkan seusai latihan atau tidak.

“Jadi apa enggak sih Ndre?” bisik Calvin, saat Andre mendekatinya untuk berisitirahat sejenak, seusai latihan.

“Apanya?” tanya Andre kemmbali, sambil tangannya mengelap keringat yang membasahi wajah gantengnya.

“Pesta sexnya,”

“Oooo, jadi dong, emang kenapa? Udah gak sabar ya?” goda Andre.

“Bukan gitu. Kok anak-anak cuek semua ke gue?”

“Maksud elo?”

“Katanya gue selebritisnya hari ini, kok anak-anak satupun gak ada yang nya gue?”

“Hehehehe. Ge er banget sih. Pengen disapa atau pengen digodain mereka?”

“Yeeeee...., bukan gitu,”

“Santai aja, anak-anak memang begitu, kalau udah latihan semuanya serius. Gak ada yang diperhatiin kecuali permainan di lapangan. Entar kalo udah ngentot ya serius juga. Gak ada yang diperhatiin selain ngentot, hehehehe. Yang penting, elo siap-siapin fisik aja ya. Tu anak-anak satu per satu bakal ngerjain elo, sampe elo pingsan, hehehe,”

Hampir jam dua belas siang akhirnya latihan basket usai. Semua anggota basket istirahat sambil minum-minum dan menyantap makanan kecil. Tak ada lagi yang menggenakan kaos basket. Semuanya bertelanjang dada memamerkan otot-otot remaja mereka yang mengkilap karena basah oleh keringat. Mata Calvin melirik kian kemari bak penari Bali, memandangi mereka semua. Jakunnya naik turun saking nafsunya menyaksikan pemandangan bagus di depannya itu.

“Guys, kenalin teman gue nih. Calvin,” seru Andre tiba-tiba pada anak-anak basket yang sedang asik melepas lelah. Serempak ketiga puluh pasang mata itu menoleh pada Calvin, menatapnya tajam dari atas ke bawah, membuat cowok ganteng itu salah tingkah.

“Boleh juga,”

“Lumayan,”

“Udah punya cewek belom?”

“Pemalu banget,”

“Anak mami ya,”

Segala macam komentar dari mulut anak-anak basket segera memenuhi ruangan. Calvin semakin salah tingkah. Apalagi ketika komentar yang timbul semakin mengarah-arah ke percabulan. Mukanya merah padam, sementara Andre yang duduk disampingnya, hanya cengar-cengir mesum.

“Masih perjaka ya Ndre?”

“Udah lo kerjain dong Ndre,”

“Gede gak?”

“Masih sempit dong,”

Remaja-remaja SMU itu terus berkomentar. Sambil tertawa-tawa nakal. Malah ada yang mulai meremas-remas selangkangannya sendiri. Jantung Calvin berdebar keras, antara malu dan nafsu yang semakin menggelora.

Kemudian salah seorang dari mereka mendekati tempat Calvin dan Andre duduk. Namanya David, siswa turunan China yang masih duduk di kelas dua. Wajahnya imut, mirip Ekin Cheng pemain film Hong Kong. Kemudian ia berdiri tepat di hadapan Andre. Tanpa banyak bicara, dengan sekali hentakan anak itu menurunkan celana basket sekaligus celana dalamnya. Kontolnya yang besar dan tidak disunat itu langsung disorongkannya ke bibir tipis Andre. Sambil tersenyum Andre segera memasukkan kontol itu ke dalam mulutnya. Anak-anak basket yang lain tertawa-tawa riuh. Calvin pura-pura membuang muka. Pesta sex dimulai sudah.

“Kok malu-malu sih? Gue tau kalo elo juga pengen,” kata David sambil menarik dagu Calvin agar dapat menyaksikan oral yang dilakukan Andre pada kontolnya. Calvin hanya mampu menelan ludahnya menyaksikan bagaimana mulut Andre asik memuluti batang besar kemerahan itu. Tak disadarinya kalau dua orang anak basket lainnya mendekati tempat duduknya.

“Kalo pengen, langsung aja Vin. Nih kami beri elo dua sekaligus,” itu suara Dhimas. Calvin menolehkan kepalanya ke atas ke arah datangnya suara itu. Dua wajah ganteng milik Dhimas dan Taufik tersenyum mesum padanya. Kepala kontol mereka sudah menggesek-gesek pipinya.

“Cicipin nih kontol gue. Gak usah malu-malu,” kata Taufik, anak 3 IPA asal Ternate. Calvin menurunkan pandangannya. Didepannya sudah terhidang dua batang kontol besar milik dua temannya itu. Kontol Dhimas yang duduk di kelas 3 IPS itu juga tidak disunat seperti David. Sedangkan kontol Taufik disunat.

“Kulum dong Vin, hmmmppppp,” kata Andre padanya, sambil terus memuluti batang kontol David. Dengan ragu Calvin menggenggam kedua batang kontol itu dengan kedua tangannya. Tangan kiri menggenggam milik Dhimas, sedangkan tangan kanannya menggenggam milik Taufik. Ia meleletkan lidahnya, menjilat kepala kontol itu satu per satu bergantian.

“Gitu dong,” kata Dhimas dan Taufik serempak. Mereka tertawa-tawa menyaksikan apa yang dilakukan Calvin. Anak-anak basket yang lain juga mulai sibuk memuaskan birahi masing-masing. Mereka saling merangsang. Ada yang langsung mengulum kontol milik temannya. Ada yang asik menjilat-jilat bagian-bagian tubuh milik temannya, seperti pentil, dada, ketiak, perut dan lain sebagainya. Suasana lapangan basket sudah berubah jadi ajang percabulan remaja-remaja gila sex. Suara erangan, desahan, ditingkahi dengan tawa-tawa renyah mereka memenuhi ruangan.

Calvin semakin bersemangat. Kini dua batang kontol itu sudah asik dikulumnya. Kadangkala ia mencoba memasukkan sekaligus dua batang kontol itu. Dhimas dan Taufik mengerang semakin keras. Mereka sangat keenakan oleh perlakuan Calvin. Jemari tangan mereka sibuk meremas-remas rambut kepala Calvin.

Andre yang duduk di sebelah Calvin sudah mulai meningkatkan aktivitasnya. Mulut dan lidahnya asik melakukan rimming di celah pantat David. Cowok kelas dua itu merem melek keenakan dalam posisi mengangkang membelakangi Andre. Tubuhnya membungkuk seperti orang sedang sholat, kedua tangannya bertumpu pada betisnya. Sementara itu, tubuh atletis Andre asik dijilati oleh Ruben dan Robin. Dua cowok macho kembar identik yang masih duduk di kelas satu. Sesekali Calvin melirik Andre yang meringis-ringis keenakan oleh ulah kedua cowok kembar yang kaya bulu-bulu halus itu. Dalam hatinya ia ingin juga diperlukan seperti itu.

Wisnu kemudian mendekati Calvin, Dhimas, dan Taufik. Mulutnya langsung menjilati dada Dhimas dan Taufik bergantian. “Gantian dong, gue dikulum Calvin juga,” katanya. Dhimas lalu menarik batang kontolnya yang penuh ludah dari mulut Calvin. Wisnu segera menggantikan posisi Dhimas. Sedangkan Dhimas kemudian duduk disebelah Calvin. Kepalanya langsung menyantap batang kontol Calvin.

Sejenak Calvin terperangah memandang perkakas Wisnu. Apa yang dikatakan Andre padanya ternyata benar. Batang kontol cowok Bali itu benar-benar besar dan diramaikan dengan urat-urat. Berwarna gelap dan dipenuhi jembut keriting yang lebat. Tak berlama-lama Calvin langsung memasukkan batang besar itu ke dalam mulutnya. Kemudian berkonsentrasi menyelomoti batang besar itu. Batang Taufik yang kalah gede dari milik Wisnu dicuekkannya.

Taufik kemudian mengikuti Dhimas berbaring disebelah Calvin. Selanjutnya dua cowok itu asik menyelomoti batang kontol Calvin.

Pesta sex semakin panas saja. Anak-anak basket yang lain juga pengen merasakan mulut Calvin. Sedang asik-asiknya Calvin memuluti peralatan Wisnu tiba-tiba tubuhnya ditarik oleh seseorang. Batang kontol Wisnu yang belepotan ludahnya tercerabut dari mulutnya.

“Apa-apaan sih lo Chan? Gangguin orang yang lagi asik aja lo,” protes Wisnu pada Chandra, cowok yang tadi menarik tubuh Calvin.

“Iya nih, Chandra. Gua dan Taufik kan lagi asik juga,” sambung Dhimas.

“Hehehehe. Gantian dong. Anak-anak laen kan juga pengen ngerasain mulut binal si Calvin. Liat tuh,” tanggap Chandra cuek. Ia menarik Calvin ke tengah lapangan. Disana sudah berbaris tak kurang dari sepuluh orang remaja ganteng dengan menggenggam dan mengocok-ngocok batang kontol mereka yang mengacung tegak. Mereka cengengesan memandangi Calvin, Wisnu, Dhimas, dan Taufik.

“Hehehe. Jangan makan sendiri dong,” kata Andre ditengah-tengah permainannya dengan David, Ruben, dan Robin. Saat ini ia sedang asik mengulumi batang kontol Ruben. Sementara Robin mengulum kontolnya dan David mengulum kontol Robin.

Tak lama Calvin sudah sibuk melakukan oral pada sepuluh remaja yang berangkulan tangan dibahu dan berdiri rapat mengelilinginya. Ia tak lagi memperhatikan siapa saja pemilik kontol-kontol besar yang tertawa-tawa mengelilinginya itu. Jantungnya berdegup kencang karena sangat terangsang. Gimana enggak terangsang? Sepuluh batang kontol besar mengelilingi dirinya. Saat mulutnya serius dengan satu atau dua batang kontol, batang-batang kontol yang lain menggodanya dengan menggesek-gesek kepalanya, lehernya, pipinya. Meminta untuk segera dikulum oleh Calvin.

Tiba-tiba terdengar suara racauan yang keras dari arah tiang ring basket. “Ohhhh..... yessshh......., lebih cepathh....... ohhhh.......... kerashhh......... ohhhhhhhh........,”

Calvin menghentikan kulumannya sejenak. Ia menoleh ke arah racauan itu. Di tiang ring dilihatnya Dhimas sedang disodomi oleh Wisnu dengan gerakan pantat yang cepat dan keras. Suara tepukan pahanya beradu dengan buah pantat Dhimas bergema memenuhi ruangan. Racauan itu berasal dari mulut Dhimas yang merem melek keenakan. Sementara itu Taufik asik mengulumi batang kontol Dhimas yang tegak.

“Pengen di sodomi juga Vin?”

“Sabar men, entar lo dapat jatah juga,”

Cowok-cowok yang mengelilingi Calvin sibuk berkomentar melihat reaksi Calvin menyaksikan persenggamaan yang dilakukan oleh Wisnu dan Dhimas.

Sementara itu di sudut biru, eh di sudut yang lain, Andre juga sudah asik melakukan penetrasi pada lobang pantat David yang tadi sudah di rimmingnya. David menungging di lantai lapangan basket, disodomi oleh Andre. Sementara Andre disodomi oleh Robin. Sedangkan Ruben berbaring telentang dibawah David, mulutnya dientot oleh batang kontol David. Mereka berempat bergerak ritmis sambil mengerang-erang dan meracau keenakan.

Kembali Calvin ditarik oleh seseorang. Saat itu ia sedang asik mengulum batang kontol Chandra. Rupanya yang menariknya kali ini adalah Randy.

“Mau ngapain Ran?” tanya Chandra.

“Gak bosen lo disepong mulu? Sekarang udah waktunya ngentotin dia,” jawab Randy, si imut yang wajahnya dihiasi kumis, cambang dan jenggot tipis itu. Randy ini turunan Pakistan, sekilas wajahnya mirip dengan Hrithik Roshan pemain film India yang sedang naik daun itu.

Randy kemudian menyuruh Calvin menungging. Mulutnya segera mempereteli lobang pantat Calvin yang ditumbuhi bulu-bulu halus. Celah sempit kemerahan milik Calvin dijilatinya dengan penuh nafsu. Dalam kesehariannya di sekolah Randy ini terkenal sangat dingin dan alim. Namun ternyata kalau sudah nafsu, seperti saat ini, dia sangat liar dan buas. Lidahnya menari-nari menerobos celah sempit Calvin.

Aksi Randy disusul oleh Razak, cowok kelas satu blasteran Betawi dan Padang. Mulutnya segera merimming lobang pantat Randy. Dibelakang Razak ada Devon, cowok kelas dua yang juga turunan China seperti David. Dibelakangnya ada Chandra, lalu cowok lain, hingga akhirnya sepuluh cowok yang tadi menggilir Calvin kini asik saling merimming seperti sedang bermain kereta api. Mulut, lidah, dan jari jemari mereka sibuk mengerjai celah lobang pantat milik teman didepannya.

Setelah merasa cukup melakukan rimming, dengan arahan dari Randy, mereka kemudian melakukan sodomi berantai dalam posisi menyikukan kaki di lantai. Calvin paling depan disodomi oleh Randy. Tangan Randy sibuk mengocok-ngocok batang kontol Calvin.

Dalam waktu berselang lima menit, mereka kemudian bergantian menyodomi Calvin dalam posisi tetap berantai. Rupanya permainan mereka membuat teman-teman yang lain ikut bergabung. Wisnu langsung mengambil posisi di depan Calvin. Batang kontol Calvin segera dibenamkannya ke dalam lobang pantatnya. Taufik tak mau ketinggalan. Dimasukkannya batang besar Wisnu ke lobang pantatnya sebelum keduluan Dhimas. Akhirnya Dhimas disodomi oleh Taufik. Andre menyusul memasukkan batang kontol Dhimas sambil terus mengentot David. Didepan David ada Ruben yang menyodomi kembarannya sendiri, Ruben.

Sodomi berantai itu akhirnya disudahi dengan orgasme bersama didalam lobang pantat teman yang berada didepannya. Ruben yang berada dibarisan paling depan menyemburkan spermanya ke lantai.

Selesai Bab III

[BERSAMBUNG...]

###

47 Gay Erotic Stories from Rangga

Ada Yang Baru

Banyak yang mengirimkan imel ke gua. Selain ngajak berkenalan banyak yang menanyakan kenapa gua gak menulis lagi di MOTN. Menjawab pertanyaan itu dalam kesempatan ini gua mau sampaikan bahwa gua sedang merampungkan sekuel Petualangan Aji. Butuh waktu yang lumayan lama juga buat gua untuk merampungkan tulisan itu. Kenapa lama? Karena gua pengen sekuel ini berbeda dari kisah pertamanya

Aladin (01)

Zaman dahulu kala di Negeri Cina tinggallah seorang pemuda miskin Aladin namanya. Kemiskinannya membuat Aladin melakukan segala hal untuk menghidupi dirinya bersama dengan ibunya yang sudah tua renta. Kadangkala Aladin mengemis di pasar, menjadi kuli membantu para pedagang mengangkat barang dagangan mereka, dan juga mencuri. Sesungguhnya Aladin adalah pemuda yang baik. Kalau sangat tidak

Aladin (02)

“Pamanku benar-benar jahat,” batin Aladin. Ia terduduk sendiri merenungi nasibnya. Kini ia terkurung di dalam tanah bersama harta karun yang melimpah. Sementara sang paman meninggalkannya. Aladin memandangi harta karun di dalam kantong. Sebuah lampu yang terbuat dari emas tertangkap pandangannya. Aladin segera mengambil lampu itu. Ia berniat memindahkan api dari obornya ke sumbu lampu itu.

Aladin (03)

“Benar juga katamu itu Jafar. Wahai pemuda apakah tempat tinggalmu semegah istanaku ini?” tanya raja. “Tuanku, jika hamba memiliki tempat tinggal semegah tuanku, itu artinya hamba tidak menghormati tuanku raja. Namun demikian tempat tinggal hamba cukup megah tuanku. Tuanku raja dan Putri Jasmin hamba undang untuk melihat tempat tinggal hamba besok,” sahut Aladin mantap. Ibu Aladin dan Ali

Antara Mas Donny dan Justin

Cerita ini sangat berbeda dari cerita yang biasanya gue bikin. Bisa dibilang nyeleneh. Gak tau apa yang suka baca cerita di situs ini suka. Mas Donny ada-ada aja deh. Masak dia memintaku ngentot dengan si Justin, mahasiswa yang kos di rumah kami? Ngawur kan. Tapi aku juga ngawur. Kenapa? Karena aku mau aja melaksanakan apa yang disuruhnya itu. Gimana aku mau nolak? Habisnya ngentot itu enak

BBS Eksekutif Muda

“Beeeppppppp…………..,” “Beeeppppppp…………..,” “Beeeppppppp…………..,” Suara ponsel yang diset getar berulang-ulang berbunyi diatas meja. Tak ada yang menjawab. Suara erangan memenuhi ruangan kamar hotel yang tidak terlalu luas itu. Dua pria muda sedang sibuk memacu birahi diatas ranjang empuk yang berderak-deraj. “Oh… oh.. oh.. oh.. oh.. yeshh.. yesshh… oh… oh..,” “Hoh..hoshh..hohh..

Behind The Scenes

Prolog Ini cerita tentang Ananditya Tama. Lebih sering dipanggil Aditya. Umur 22 tahun, lulusan D3 Perhotelan dari sebuah Akademi Pariwisata di Jakarta. Anak kedua dari tiga orang bersaudara yang semuanya cowok. Ayah turunan Pakistan dan ibu Sunda asli. Ganteng sudah pasti. Kulit putih bersih, dengan postur tubuh proporsional. Ramping namun atletis. Tinggi 179 cm dan berat 65 kilogram. Sempat

Behind The Scenes, Part 2

Pengantar. Ternyata MOTN tidak memuat seluruh cerita yang saya submitted kemaren. Untuk membuat anda-anda tidak penasaran, ini kelanjutannya. “Mengapa tadi teman-teman gue bisa enjoy melakukannya ya?” tanya Aditya. “Mungkin mereka benar-benar bisa rileks. Sementara kamu tidak,” kata Martin. “Apa memang begitu Rhin?” tanya Aditya pada Rhino yang sedang berdiri menontonnya dari jarak yang

Cerita Remaja (3)

BAB II NAKALNYA MAMA ANDRE Minggu pagi yang cerah. Andre sarapan berdua saja dengan mamanya di rumah. Biasanya acara sarapan hari minggu mereka lakukan bertiga bersama dengan papanya. Soalnya di hari-hari lain, tidak ada kesempatan untuk mereka dapat sarapan bersama, apalagi makan siang bahkan makan malam. Kesibukan kedua orang tuanya, menyebabkan mereka hanya dapat berkumpul bersama di

Cerita Remaja (4)

Andre semakin mendekat ke pintu kamar yang terkuak itu. Ia longokkan kepalanya sedikit ke celah pintu yang terbuka itu. Serta merta mata Andre melotot melihat pemandangan di ruang kerja papanya itu. Diatas meja kerja papanya, dua manusia lain jenis dalam keadaan bugil sedang asik memacu birahi dengan penuh nafsu. Kedua manusia itu tiada lain tiada bukan adalah mamanya dan Mas Dharma sang

Cerita Remaja (5)

BAB III ANAK-ANAK BASKET Meskipun bukan anggota basket, tapi Calvin kini tak asing lagi dengan komunitas itu. Pergaulan anak-anak basket yang terkenal sangat eksklusif di SMU Dwi Warna dapat dimasuki olehnya. Ini semua berawal dari ajakan Andre untuk menyaksikan latihan basket di sekolah. Setelah mendengar cerita Andre tentang kedoyanan anak-anak basket pada memek cewek dan silit cowok

Dibooking Andre

Beginilah nasibku. Aku jelas-jelas bukan homo. Apalagi banci. Butuh uang untuk hidup membuatku terjebak dalam dunia pelacur waria kayak gini. Setiap hari pakai baju perempuan, nongkrong di pinggir jalan menanti laki-laki yang memiliki orientasi seksual menyimpang atau sekadar pengen coba-coba, membookingku. Si Misye, alias Misno, teman sekamar sekaligus seprofesiku jelas waria asli. Bencong

Enak Dibaca dan Nafsuin!

Ingat slogan majalah Tempo? Mudah-mudahan masih ada yang inget. Buat yang gak inget atau malah gak pernah denger sama sekali, nih gue kasih tau, slogannya adalah, “Enak dibaca dan perlu”. Nah, judul tulisan diatas adalah plesetan dari slogan ini. Gue bikin judul seperti itu karena tulisan berikut ini isinya mengulas judul tersebut. Kali ini gue gak menulis cerita seperti biasanya. Tulisan gue

Harry Fucker dan Ruang Ganti Rahasia (1)

Kereta api sihir yang berangkat dari peron 9 ½ di London akhirnya tiba di Hogwart. Suaranya desis kereta yang keras dan nyaring tak mampu mengalahkan nyaringnya celotehan para murid di tingkat kedua sekolah sihir itu. Bertemu kembali dengan teman sekamar di asrama rupanya membuat mereka tak sabar untuk saling bercerita tentang pengalaman liburan masing-masing. Harry tersenyum-senyum melihat

Kok Bisa Gitu Sih?

Namaku Dika. Aku mau cerita tentang kejadian yang pernah ku alami waktu aku duduk di kelas tiga SD dulu. Umurku belum sampai sepuluh tahun waktu itu. Jangan salah sangka dulu lho. Ini kejadian bukan tentang diriku. Tapi tentang orang yang sangat kuhormati. Aku adalah anak pertama dari papa dan mamaku yang asli turunan Sunda. Papaku, Dadang Sukmana, adalah seorang karyawan swasta di sebuah

Menjelang Pernikahan Mas Randy

"Ndre, abis sekolahan langsung balik ya, jangan kemana-mana lagi" pesan Nyonya Vera pada anaknya, Andre, yang masih duduk di kelas 3 SLTP melalui hand phone. "Kenapa emangnya Ma?" tanya Andre. "Thomas gak ada temennya tuh di rumah. Mama dan dan Tante Serly mau belanja untuk kebutuhan pesta Mas Randy nih," "Lho, kan ada Papa dan Om Darwin di rumah," sambung Andre lagi. "Papa dan Om

Menjelang Pernikahan Mas Randy (2)

Acara pemberkatan pernikahan Mas Randy akan dilangsungkan di gereja pukul sepuluh pagi ini. Andre melirik jam tangan yang melingkar di lengan kirinya, masih pukul delapan, tapi mamanya sudah sibuk menyuruhnya dan Thomas untuk bersiap-siap sejak pukul tujuh tadi. “Ayo jas hitamnya dipakai sekarang. Kalian kan pengiring pengantin prianya. Kalo gak siap-siap dari sekarang entar repot deh. Ayo dong,

Pandu dan Ricky dan Aku

“Bang, tolong jemput mereka sore ini ke bandara ya, soalnya mereka gak ngerti Jakarta tuh,” kata Dina, adik perempuanku semata wayang melalui telepon tadi pagi. Yang dimaksudnya dengan mereka itu adalah Pandu dan Ricky dua temannya waktu di SMU kemaren. kalo yang namanya Pandu bukan hanya sekadar teman buat Dina, adikku itu. denger-denger sih mereka pacaran sampai sekarang. Makanya Dina jadi

Pangeran Tidur

Pada zaman dahulu kala tersebutlah sebuah negeri bernama Antah Berada Dimana. Negeri yang makmur dan damai, diperintah oleh seorang raja muda gagah perkasa didampingi oleh permaisurinya yang cantik jelita. Sang raja memerintah dengan penuh keadilan dan bijaksana. Sedemikian makmur dan damainya negeri itu, hingga batangan emas yang tergeletak di tepi jalan pun tak ada yang mengambilnya.

Pangeran Tidur, Part 2

Pengantar. MOTN lagi ngadat ya, gak bisa memuat seluruh cerita saya. Ini lanjutannya supaya elo gak penasaran. “Siapa engkau?!” tanya Pangeran William. Ia sangat terkejut melihat perubahan gadis cantik yang tadi ditolongnya menjadi seorang laki-laki tampan bertubuh kekar dengan busana transparan yang memamerkan keperkasaan tubuhnya. “Aku adalah seorang peri. Aku tadi sengaja untuk

Pesta Bujangan Untuk Randy

Cerita ini adalah Prequel dari cerita Menjelang Pernikahan Mas Randy. Sepulang dari kantornya di bilangan Sudirman, Randy menyempatkan menjemput Tania, calon istrinya, yang bekerja di kawasan Kuningan. Mereka memang janjian untuk ke club kebugaran sepulang kerja. Melatih otot-otot tubuh sambil menantikan kemacetan di jalanan Jakarta usai. Keduanya memang rajin ke club kebugaran. Karenanya

Petualangan Aji 2, Part 1

1 Akhir April 1998. Suntuk! Semua tugas kuliahku yang sebarek-abrek belum satupun kukerjakan. Aku betul-betul disibukkan dengan segala macam aksi demonstrasi seiring dengan situasi politik yang semakin memanas sejak krisis moneter melanda Indonesia Juli 1997 lalu. Sebagai aktivis mahasiswa tentu saja tak pernah kulewatkan berbagai aksi turun ke jalan yang kami lakukan. Aksi-aksi ini telah

Petualangan Aji 2, Part 15

25 “Kami akan melaporkan perbuatan kalian ini!” kata Romi tegas. Suaranya tetap pelan. Matanya tak lepas menatap batang kami bergantian, pun anggota regunya itu. “Jangan Mas,” kataku memohon. Bram dan Irfan ketakutan. “Kami bersedia memberikan apa saja yang Mas minta asal jangan melaporkan hal ini,” aku segera berjalan menuju celana panjangku. Mencari dompetku. Setelah ketemu segera

Petualangan Aji 2, Part 16

26 “Ndri, giliran kamu,” kata Romi, tangaannya menarik resleting celananya ke atas. Romi kini sudah berpakaian rapi kembali. Sementara Andri kulihat segera melepaskan seluruh pakaian yang dikenakannya belum lagi kata-kata Romi usai seluruhnya. Dia benar-benar sudah tidak sabar menunggu giliran rupanya. Kami bertiga berdiri telanjang bulat memandangi Andri yang kini sudah bugil total di hadapan

Petualangan Aji 2, Part 17

27 Hampir pukul 3 dini hari ketika kami menyelesaikan persenggamaan itu. Setelah menggenakan pakaian, kami berlima kembali ke tempat masing-masing. Romi dan Andri kembali ke pos jaganya. Sedangkan aku, Bram dan Irfan kembali ke lobby. “Kapan-kapan kita ulangi lagi ya,” kata Romi saat kami berpisah. “Boleh Mas,” jawab kami bertiga serempak. Cengiran mesum terbentuk di bibir kami. Andri juga

Petualangan Aji 2, Part 18

29 Kedua tanganku mencengkeram bongkahan pantat Zaki dengan erat. Kepalaku bergerak-gerak, kadang maju mundur kadang berputar-putar tepat di depan selangkangan Zaki. Batang kontol besar dan panjang milik Zaki, keluar masuk mulutku. Pipiku mengempot menyedot-nyedot batang itu. Batangnya tidak bisa kumasukkan kedalam mulutku seluruhnya. Meski sudah kupaksakan, hanya sekitar ¾ nya saja yang bisa

Petualangan Aji 2, Part 19

31 “Capek Zak?” bisikku lembut di telinga Zaki. Ia masih menelungkup diatasku. “Iyah,” jawabnya pelan. “Puas?” tanyaku lagi. “Iya Ji, gak nyangka kalo ngentot dengan kamu enak banget,” “O ya?” “Iyah, tau enaknya kayak gini, sejak kemaren-kemaren aku udah ngajak ngentot dengan kamu,” katanya. Bibirku diciumnya. Kubalas ciumannya. Kami berciuman dengan buas. Saling melumat. Sambil

Petualangan Aji 2, Part 2

3 Didepan kami kini terpampang adegan oral sex yang dilakukan oleh sang cewek kepada sang cowok. Mulut kedua cewek itu begitu lihai menyelomoti kontol sang cowok. Kudengar sang cowok mulai mengerang-erang keenakan. Selanjutnya dengan posisi doggy style menghadap ke penonton sang cowok mengentot sang cewek. Rintihan, erangan, desah nafas mereka memenuhi ruangan. Sambil mengentot begitu sang

Petualangan Aji 2, Part 20

33 Epilog Pagi Hari di awal bulan Januari 2003. Aku sedang asik menonton berita di Liputan 6 Pagi, sambil minum kopi dan makan roti berselai coklat. Hampir lima tahun sejak jatuhnya Suharto, 21 Mei 1998 lalu, kembali mahasiswa menggelar aksi unjuk rasa besar. Meskipun belum sebesar Tahun 1998 itu. Unjuk rasa yang kini dilakukan oleh junior-juniorku ini, mengingatkanku akan masa-masa indah

Petualangan Aji 2, Part 3

6 Pukul satu siang aku kembali ngumpul dengan teman-temanku sesama aktivis mahasiswa yang disebut Zaki kelompok nasionalis itu. Kami berkumpul di salah satu ruangan kampus. Kami akan mematangkan rencana acara orasi politik yang telah kami audiensikan dengan Dekan tadi pagi. Ketika aku datang seluruh anggota tim sukses acara telah hadir dan sedang serius membicarakan sesuatu. Aku segera duduk di

Petualangan Aji 2, Part 4

9 Hampir setengah jam aku bermain-main di lobang kenikmatan Bram. Berbagai jurus sudah kukeluarkan. Menjilat, menghisap, menyedot, menyelip-nyelipkan lidahku ke lobangnya yang sempit bahkan menyodok-nyodokkan jariku disana. Bram benar-benar keenakan dengan aksiku. Pantatnya bergoyang-goyang dan sekali-kali menekan mukaku. Kontolnya sudah tegak penuh dalam genggaman tanganku yang tak pernah

Petualangan Aji 2, Part 5

11 Pukul 7 pagi. Bunyi nyaring jam beker membangunkanku. Ahhhhh......aku menggeliat dengan tubuh telanjang bulat di tempat tidur. Aku memang suka tidur tanpa menggenakan busana selembar pun. Rasanya bebas. Ahhhh........kembali aku menggeliat, badanku terasa segar pagi ini. Tidur nyenyak mengembalikan staminaku yang semalam terkuras akibat “perang tanding” dengan Bram. Hehe. Dengan kontol

Petualangan Aji 2, Part 6

13 Tengah hari. “Kenapa sih kamu itu kalo kencing gak mau jongkok Ji?” sebuah suara yang sangat kukenal menegurku dari belakang. Suara Zaki. Aku menoleh padanya. Saat itu aku sedang kencing berdiri di kamar mandi. Tanganku menggenggam batang kontolku yang sedang mengeluarkan air kencing di water closet. “Eh, kamu Zak,” aku hanya nyengir mendengar komentarnya. Dia memang tak pernah bosan

Petualangan Aji 2, Part 7

15 “Ärghhhhhhhhh........” aku melenguh keras diatas tubuh telanjang Mas Doni yang berbaring telentang dibawahku. Kedua pahanya terkuak lebar mengangkang. Baru saja kusemburkan spermaku ke dalam lobang pantatnya yang empuk dan penuh dengan bulu-bulu halus. Setelah pembicaraan yang cukup mengagetkan tentang kakak beradik ini, kusenggamai Mas Doni dengan berbagai gaya. Mulai dari gaya duduk,

Petualangan Aji 2, Part 8

16 “Mashhh, Mashh......aku pengen keluarhhhhh,” desah Jono. Tubuhnya mulai menggeletar. Dibawah sana Mas Doni sedang asik bersilat lidah dengan batang kontolnya. Berbagai jurus oral yang diketahui Mas Doni sudah dipraktekkannya menyerang titik-titik kelemahan batang Jono. Sementara dari atas aku terus menggempur dada dan puting susunya. Rupanya Jono sudah tak mampu bertahan lagi akibat serangan

Petualangan Aji 2, Part 9

18 Pekan-pekan pertama di bulan Mei 1998. Tit, tit. Suara klakson mobilku mengagetkan Sony yang sedang duduk serius menonton televisi di ruang satpam. Saking seriusnya menonton dia tidak menyadari kalau aku sudah mengamatinya hampir dua menit dari jendela mobilku. Satpam satu ini gak kalah menarik dibanding si Jono. Kapan ya kurealisasikan rencanaku ngerjain dia seperti si Jono. Hehe. “Eh,

Petualangan Aji 2, Part10

19 Dengan perlahan kulepaskan kancing baju koko Ferdinand satu persatu. Dipejamkannya matanya, tak berani memandangku. Berdua kami berdiri berhadapan. Tubuhku sudah telanjang bulat sejak tadi dengan kontol mengacung tegak. Kami berada dalam kamarnya yang tidak terlalu luas dibandingkan dengan kamarku. Setelah mendengar pengakuannya yang diringi sedu sedan, kupacu mobilku menuju rumahnya. Dalam

Petualangan Aji 2, Part11

21 Pertengahan bulan Mei 1998. Jakarta rusuh. Pemicunya adalah kematian empat mahasiswa Trisakti saat unjuk rasa. Sayang sekali, keempatnya masih muda. Masyarakat marah. Masyarakat muak. Penjarahan dimana-mana. Kebencian pada etnis Cina menjalar. Toko-toko milik si mata sipit diserbu masyarakat. Barang-barang diambili. Beberapa gedung dibakar oleh massa yang marah. Papan bertuliskan “Milik

Petualangan Aji 2, Part12

Akhirnya aku baru tiba di kampus pukul 9 malam. Segera aku menemui teman-temanku di salah satu ruangan kampus, base camp kelompok kami. Aku hanya nyengir ketika teman-teman nasionalisku “marah-marah” padaku. Terutama si Yuda sang ketua. Katanya aku tidak tepat janji. Brifing untuk persiapan aksi besok sudah usai sejak satu jam yang lalu. Mau apalagi, kudengarkan saja “kemarahan” mereka, memang

Petualangan Aji 2, Part13

22 19 Mei 1998. Aksi kemaren sore benar-benar seru. Setelah didatangi dan didesak terus menerus oleh mahasiswa, akhirnya, pimpinan DPR dikomandani Harmoko mengeluarkan pernyataan yang mengagetkan. Mereka menyerukan kepada Suharto agar secara legowo mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Presiden. Meskipun pernyataan itu terasa menggelikan, karena sebelumnya Harmokolah orang yang paling

Petualangan Aji 2, Part14

24 Subuh, 20 Mei 1998. Seharusnya hari ini ada acara di Monas. Peringatan Hari Kebangkitan Nasional yang digagas oleh Amien Rais. Puluhan ribu mahasiswa dan masyarakat sudah siap untuk menghadiri acara itu. Perkembangan politik yang semakin memanas, memaksa Amien Rais untuk membatalkan acara. Desas-desus yang terdengar di kalangan mahasiswa adalah, bila acara tersebut tetap dilaksanakan,

Pondok Jejaka

Satu Usaha keras Yuda selama ini akhirnya membuahkan hasil juga. Dengan wajah sumringah ia menunjukkan namanya yang mejeng diantara nama-nama lain yang dinyatakan lulus SPMB pada kedua orang tuanya. Di Fakultas Teknik Elektro salah satu universitas negeri favorit di Depok. “Yuda lulus ma, pa,” katanya pada kedua orang tuanya. “Anak mama memang pinter deh,” sahut sang mama sambil

Seleksi Tim Volly

Daripada setiap hari sabtu dan minggu molor di kos-kosan karena gak ada kegiatan perkuliahan, Indra akhirnya mutusin ikut dalam club volly yang ada dikampusnya. Kebetulan semester ini ada rekrutmen anggota baru. Semester lalu Indra memang mutusin untuk full kegiatan akademik karena masa itu awal ia kuliah setelah lulus SMU. Saat itu ia tak ingin diganggu dengan segala tetek bengek selain kegiatan

Sepenggal Kisah Dari Gomorah, 2

Menjelang tengah hari, kami tiba di Kota Gomorah. Dari celah sedekup aku mengintip ke luar. Seperti yang pernah di ceritakan oleh Noakh padaku, Gomorah memang sangat ramai. Kata Noakh, sama ramainya dengan Kota Sodom. Sejak kecil, aku memang belum pernah keluar dari desaku. Mendengar cerita Noakh tentang dua kota itu, membuatku punya keinginan untuk mengunjunginya. Namun bukan kunjungan seperti

Sepenggal Kisah Dari Gomorah, Part 3

Tiga batang kontol yang semuanya berukuran besar, milik Habel, Moab, dan Kenan mengacung tegak di depan mukaku. Setelah berhasil membuatku orgasme tadi, kini mereka menyuruhku untuk menghisap batang kontol milik mereka bergantian. “Aku tak pernah melakukannya. Aku tak bisa, aku tak mau” tolakku. Tiba-tiba aku teringat pada kekasihku. “Mulai sekarang, kau harus membiasakan diri melakukan hal

Sepenggal Kisah Dari Gomorah, Part 4

Enokh tidak jadi memperjakaiku malam itu. Ia hanya memintaku untuk mengoral kontolnya hingga orgasme. Aku sangat bersyukur, malam itu keperjakaanku tak perlu terenggut. Sambil melepas lelah seusai orgasmenya tuntas, dia bercerita tentang ketujuh putranya yang diperolehnya dari tiga orang istrinya padaku. Aku mendengarkan saja. Dia mengatakan padaku, bahwa keperjakaanku akan diserahkannya pada

Simpanan Mama

Mamaku itu emang hebat. Diusianya yang sudah kepala lima dia masih tetap cantik dan sexy. Di pekerjaanpun ia tetap paten. Karirnya melesat terus. Jabatannya kini sudah wakil direktur di perusahaan tempatnya bekerja. Karena hidup dengan mama sejahtera, maka aku memilih untuk tinggal bersamanya sejak ia bercerai dengan papaku setahun yang lalu. Papaku yang cuma bekerja sebagai pegawai rendahan,

###

Web-02: vampire_2.0.3.07
_stories_story