Gay Erotic Stories

Aku memanggil ayahku Papi,bukan: Bapak,Ayah,Papa atau Daddy. Di keluarga Papi ada juga yang anak-anaknya memanggil ayahnya dengan Vatti dari kata Jerman Vatter, karena memang Papi berdarah Jerman seperti halnya Nicholas Saputra,Ari Wibowo, atau Christian Sugiono. Waktu cerita tak bermoral ini ditulis,di Indonesia sudah jarang ada anak-anak yang memanggil ayahnya dengan Papi,seiring dengan makin terkikisnya sisa-sisa pengaruh dari budaya Belanda.Papi atau "pappie" adalah panggilan anak-anak Belanda kepada ayah mereka.

Karena Papi berdarah Eropa [Jerman] bercampur Indonesia maka tak heran jika penampilan beliau Eurasia [Indo] yang justru merupakan penampilan favorit di Indonesia.Tapi sayangnya [atau untung-nya] beliau tidak memanipulasi penampilan beliau untuk mendapatkan uang sebanyak-banyaknya dengan menjadi model atau bintang film,melainkan beliau memanfaatkan pendidikan dan keterampilan beliau di bidang perminyakan dengan bekerja di suatu perusahaan minyak multi-nasional.Mami[ibuku] juga bekerja di bidang perminyakan tapi di perusahaan yang berbeda dengan tempat Papi bekerja. Dengan situasi seprti itu tidaklah mengherankan jika sejak kecil hingga saat aku menulis cerita bejat ini aku tak pernah punya masalah sosial-ekonomi.

Kedua orang-tuaku menerapkan pendidikan modern dan beradab dan sejak kecil aku tidak pernah mengenal kekerasan dalam rumah tangga.Oleh karena itu kecenderunganku menyukai sado-masochisme dan berorientasi sexual sejenis adalah bersumber pada sesuatu yang lebih mendasar di dalam otakku dan sudah ada jauh muncul sebelum aku dilahirkan.

Sejak umur sepuluh tahun aku sudah terpikat pada Papi. Mungkin aura Papi sangat kuat sehingga aku selalu ingin dekat dengan Papi. Papi berwajah tampan, berkepribadian bersih dan rapi. Setelah aku mulai mengenal keindahan tubuh lelaki maka aku sadar bahwa Papi pun bertubuh indah.Meskipun kecenderunganku untuk menyukai sesama jenis dan perbuatan sadis sudah muncul sejak aku berusia lima tahun, tapi aku baru mulai jatuh hati pada Papi - ayah kandungku sendiri - waktu aku umur sepuluh tahun.

Keindahan tubuh Papi terwujud berkat latihan fisik dan latihan beban yang intens yang dilaku-kan beliau secara teratur,sejak aku sadar sampai saat cerita amoral ini aku tulis. Kebiasaan Papi itu menular kepadaku.Papi juga yang melatih dan membimbing aku dalam aku melakukan latihan fisik, latihan beban,dan latihan-latihan beladiri dengan kebijakan kearifan dan kelembutan beliau. Jauh dari cara-cara keras,kejam,sadis dan militeristik yang justru sangat aku sukai. Kelak setelah aku dewasa barulah aku menyadari kenikmatan yang luar biasa dari hubungan sex sejenis dibumbui dengan tindakan yang kejam sadis di luar batas-batas perikemanusiaan!Aku kemudian "berhasil" menemukan kenikmatan sado-masochistik itu dalam pergaulanku dengan pria-pria berseragam!

Aku yakin garis-garis ketampanan wajahku aku dapatkan dari Papi sedangkan bakat kecerdasanku aku dapatkan dari Mami.Meskipun Papi juga pandai dan cerdas, tetapi aku harus mengakui bahwa ada kelebihan pada diri Mami.

Dengan tingkat sosial-ekonomi Papi yang tinggi serta dengan kepribadian Papi yang menarik serta penampilan Papi yang menawan maka tak heran jika Papi mempunyai banyak kawan-dekat orang-orang penting [cream of the cream atau jet set] dari berbagai kalangan dan lapisan masyarakat - baik dari kalangan nasional maupun internasional. Setelah aku dewasa aku makin suka bergaul dengan kawan-kawan Papi, karena mereka umumnya punya penampilan yang menarik dan menawan.Bahkan jujur saja aku sudah jatuh cinta pada satu atau dua kawan Papi yang bernampilan muda,tampan, bertubuh atletis.Tidak jarang aku onani sambil berfantasi tentang mereka! Ta'i!

Keputusan untuk memilih kewarganegaraan Amerika Serikat aku lakukan sendiri. Setelah aku yakin akan pilihanku itu barulah aku mengatakan kepada Papi dan Mami. Beliau-beliau tidak melarang asal aku yakin akan pilihanku dan aku harus memutuskan pada saat aku berumur 18 tahun.Bagaimanapun juga aku harus mengakui bahwa pilihanku itu banyak dipengaruhi oleh Bang Rafael [Bang Raff] salah seorang teman Papi yang sangat dekat denganku. Bang Raff juga bekerja di bidang perminyakan dan usianya hanya berbeda lima atau tujuh tahun lebih tua dari aku.

Bang Raff adalah Warga Negara Indonesia tapi dia punya kartu hijau [green card] Amerika Serikat, sehingga dia dapat tinggal dan bekerja di Amerika Serikat.

BANG RAFAEL [BANG RAFF]

Walaupun Bang Raff teman Papi, tapi karena masih seumuran denganku,aku sering jalan dan juga main dengan Bang Raff.Bang Raff adalah cowok pertama yang mencipok bibirku.Saat itu aku merasa sangat berbahagia karena ada cowok yang berminat untuk mencipok aku!Sesuatu yang sebelumnya hanya jadi khayalan atau fantasiku saja.Saat itu aku merasa: my dream comes true! Cipokan dan ciuman pertama kami lakukan di mobil ketika Bang Raff mengantar -kan aku pulang dari acara makan malam dan nonton bareng. Meskipun aku merasa bahagia dicipok oleh Bang Robby, tetapi dalam hati kecilku aku merasa kurang pas, karena aku jadi merasa seperti cewek yang dicium oleh seorang cowok untuk pertama kali saat sedang pacaran.

Padahal aku paling tak suka jika aku ditempatkan sebagai cewek atau isteri dalam hubungan sejenis. Aku hanya mau hubungan setara antara "lelaki dan lelaki" atau antara "suami dan suami".Walaupun aku homosex murni [tak berminat sedikitpun pada cewek],tapi bukan berarti aku sissy, banci, atau keperempuan-perempuanan!

Entah sengaja atau tidak sengaja tapi yang pasti sebagian besar teman-teman dekat Papi adalah orang-orang berdarah campuran atau berdarah Indo [Indonesia - Eropa] atau Eurasia.Di antara kawan-kawan Papi yang datang ke rumah kami, aku lebih sering melihat laki-laki daripada perempuan atau pasangan lelaki-perempuan.Sekali-sekali ada juga teman Papi yang berkunjung ke rumah kami membawa isteri,tapi lebih sering mereka datang sendirian seperti lelaki lajang atau "bujangan".

Bang Raff adalah laki-laki yang paling berkesan dalam hidupku, karena Bang Raff mempunyai semua kelebihan yang selalu aku harapkan dari seorang lelaki karena Bang Raff berwajah tampan dan ber-tubuh menawan : atletis, ketat, dan berotot.

Pertama kali aku melihat tubuh dan ketelanjangan Bang Raff adalah ketika kami menginap bareng di suatu hotel di luar negeri [Singapura].Waktu itu kami share kamar dan seperti umumnya laki-laki sejati, sewaktu akan mandi Bang Raff tidak ragu untuk melepaskan seluruh penutup tubuhnya diluar kamar mandi sampai dia telanjang bulat ketika dia akan mandi.

Waktu itulah aku melihat betapa indah tubuh Bang Raff : dadanya menonjol ke depan dihiasi sepasang puting susu yang tegang dan melenting,perut yang rata dan dihiasi otot membentuk six-packs, lengan -nya kekar bertonjolan otot indah,kontolnya yang besar disunat ketat [high and tight] digantungi sepasang bijipeler berukuran serasi dengan kontol -nya dan berlatar-belakang jembutnya yang hitam tebal dan tumbuh luas serta terkesan jantan dan menawan.

Sewaktu Bang Raff mengangkat tangannya keatas aku dapat melihat dengan jelas sebaris bulu keteknya yang menghitam di tengah dataran ketiaknya. Hanya sekedar saja tetapi bermakna sebagai tanda bukti kedewasaan dan kelaki-lakiannya yang sempurna. Ta'i!

Seandainya oleh satu hal Bang Raff ingin mencukur atau mencabuti bulu-keteknya pasti lah aku orang yang pertama tidak setuju,karena bulu ketek Bang Raff merupakan "satu paket" dari penampilannya yang indah, jantan, dan menawan itu.Tanpa bulu-ketek tentu akan terasa ada yang kurang dalam penampilan Bang Raff yang jantan-rupawan itu!

Meskipun berdarah Indo,tapi dada dan perut Bang Raff tidak berambut. Hanya ada bulu-bulu halus yang tumbuh di tengah perutnya, diawali di bawah pusar,menjalar kebawah menuju arah kontolnya dan bergabung dengan hamparan jembutnya! Bang Raff mandi tanpa menutup pintu sehingga aku dapat melihat sekilas kegiatannya dari luar dan selesai mandi dia pun masih bertelanjang bulat - tidak mengenakan pakaian. Alih-alih,malahan dia berdiri di depan jendela memandang keluar kamar.

Aku melihat bagian belakang tubuhnya yang tidak kalah indahnya dengan bagian frontal tubuhnya. Bahunya yang kekar dihiasi otot-otot yang indah, pinggangnya ramping dan kuat masih ditingkah oleh sepasang bokong dengan belahan pantat,paha belakang serta betisnya yang semuanya merupakan suatu kesatuan yang indah menawan yang teramat jantan dan kelaki-lakian!

Sementara Bang Raff masih saja memandang keluar jendela aku melepaskan pakaianku di belakangnya bersiap untuk mandi. Aku meniru Bang Raff dengan mandi tanpa menutup pintu dan melepaskan pakaian-ku di luar kamar mandi.

Ketika aku selesai mandi,kulihat Bang Raff sedang berbaring telentang telanjang bulat diatas tempat tidur dengan kedua tangannya ke atas, diletakkan di belakang kepalanya di atas bantal.Bang Raff benar-benar telanjang bulat sempurna. Kontolnya tidak "terjatuh" ke kiri atau ke kanan tapi agak tegang mengacung ke atas dan bagiku tampak indah! Sebelum aku sempat mengenakan kancut untuk mulai berpakaian, aku dengar Bang Raff berkata :

"Mario, isepin kontol gua dong".

Aku mendengar kata-kata Bang Raff yang tulus dan keluar dari lubuk hatinya, jauh dari kata-kata perintah atau kata-kata yang bersikap melecehkan.

Aku merasa kata-kata itu bagai permohonan,ajakan atau bahkan pernyataan pengertian akan apa yang selama ini bergolak dalam kalbuku,yaitu hasratku untuk merasakan hubungan sejenis dengan Bang Raff apakah itu sodomi,blow job,atau sekedar berpelu-kan berdua sambil telanjang bulat.Kini....seakan hasratku akan terpenuhi. Tanpa berpikir panjang aku naik ke tempat tidur,mengambil posisi tegak-lurus terhadap garis-tubuh Bang Raff dengan letak wajahku di bagian kontol Bang Raff, abangku yang aku puja, aku cinta itu.

Maka aku pun memegang kontol Bang Raff untuk aku jilati dengan lidahku. Lalu aku pun memasukkan kontolnya kedalam mulutku, mengisap, menjilat, dan menyedot. Itu lah pertama kali aku melakukan blow job, dan .. aku bangga aku bahagia.Fantasi, khayalanku selama ini terwujud menjadi kenyataan, realitas,... nyata dan bermakna!

Aku rasakan kontol yang kenyal di bibir,mulut dan lidahku, aku merasakan aroma kontol yang nyata dan bermakna untuk yang pertama, aku melirik ke jembut Bang Raff yang tampak indah dan jantan!Aku juga memandang hamparan paha Bang Raff beserta belahannya yang ditumbuhi bulu-bulu halus yang terasa menggemaskan sukmaku!

Aku tak menyia-nyiakan kesempatan emas itu, maka sekali-sekali jemariku menggapai perutnya dan dadanya dan memainkan puting susunya yang sedang tegang dan melenting - nikmat,aku merasa nikmat. Kontolku menegang dan jepitan antara kasur dengan perut pada kontolku menambah rasa yang nikmat di kontolku. Aku menggerak-gerakan pinggulku agar kontolku tergosok di lapisan seprei yang terasa agak kesat itu dan aku merasa nikmat, bertambah nikmatt. Di bagian perutnya aku meraba-rasakan tonjolan-tonjolan otot six-packnya!Agh! Indah dan nikmat! Semua kenikmatan itu bersatu padu dan aku ramu bagaikan suatu orkes simfoni yang harmonis dan sinkron menghasilkan "musik" nikmat yang terasa di otakku dan otak Bang Raff serta di kontol kami masing-masing.

Tidak lama kemudian aku merasakan gelinjang dan gelisah di tubuh Bang Raff dan dari mulutnya aku dengar suara desis nikmat tak terhingga : HHSST HHSST HHSST,bagaikan desis ular diseling keluhan serta lenguhan yang seakan meminta kenikmatan ditambah dan ditambah lagi MMPH MMPH MMPH.. dan selanjutnya Bang Raff berkata setengah berbisik :

"Mario gua udah mau keluar"

Seakan Bang Raff mengingatkan agar aku menghindar dari lobang kencingnya apabila aku tidak hendak menelan pejuhnya atau merasakan semprotan pejuh di wajahku. Tapi aku mau,..mau sekali..!Maka aku pun tak perduli dan aku meneruskan saja sedotan, jilatanku di kontolnya sambil tetap menambahkan kenikmatan di kontolku dengan gerakan panggulku! dan...tiba-tiba ....: CROOOOOOOOT! CROOOOOOOOOT! CROOOOOOOOOOOOOT! CROOOOOOOOOOOOT! CROOOOOOOOOT ...pejuh Bang Raff muncrat di mulutku,di bibir-ku, dan ketika kontolnya aku lepaskan dari mulut-ku maka pejuhnya pun muncrat di daguku,di pipiku, nikmat..indah, indah, indah! Semerbak bau pejuh!.

Sementara aku sedang menikmati pancaran pejuh Bang Raff,aku merasa desakan pejuh di biji-peler-ku ke arah kontolku dan aku gesekkan kontolku di seprei dengan gerakan pinggulku ... tidak lama kemudian.. CROOOOOOOOOOOOOOOT!CROOOOOOOOOOOOOOT! ..pejuhku muncrat berceceran di seprei,di seprei tempat tidur hotel Singapura itu!Aku biarkan saja pejuhku memancar,muncrat dan nikmat!

Nanti setelah aku sudah puas dan tuntas menikmati kemuncratan pejuhku,ceceran pejuhku itu akan aku bersihkan dengan handuk basah supaya seprei hotel yang putih bersih itu tidak berlepetan pejuhku!

BOOLKU DIENTOT BANG RAFF

Kami hanya dua hari dua malam di Singapura, tapi bagiku teramat berkesan.Karena dalam dua hari itu Bang Raff melampiaskan nafsunya ke tubuhku.Pada malam harinya,setelah sorenya aku mengisap kontol Bang Raff,aku masih diminta untuk nungging di atas tempat tidur sambil telanjang bulat supaya Bang Raff bisa mengembat boolku dengan kontolnya.

Itu lah pertama kalinya lobang pantatku disodomi cowok, diperawani sesama jenis - aku bangga,aku bahagia merasakan dan mengalami semua itu, semua kecabulan itu!Lalu aku rasakan benda kenyal keras menyodok boolku,aku rasakan sakit,kemudian lama kelamaan rasa sakit dan pedih itu berubah menjadi kombinasi rasa nikmat di kontolku ketika ujung kontol Bang Raff menyodok-nyodok kelanjar prostat -ku.

Sementara itu Bang Raff juga meloco dan menggosok kontolku dengan tangannya yang kekar sehinga rasa nikmat dalam jiwa,kontol,dan boolku terasa makin menggila saja. Meskipun siangnya pejuhku sudah muncrat, malam itu pejuhku berhasil muncrat lagi: CROOOOOOOOOOOOOOT!CROOOOOOOOOOOT!CROOOOOOOOOOOOT! Kemudian daripada itu,aku juga merasakan pancaran cairan pejuh hangat Bang Raff dibelahan pantatku: CROOOOOOOOOOOOOOT!CROOOOOOOOOOOOT!CROOOOOOOOOOOT!

Sungguh,hari itu adalah hari yang paling penting dalam hidupku. Karena itu lah pertama kali dalam hidupku mulut dan boolku mulai berfungsi dalam kegiatan sexual atau tepatnya hari itu lah di Republik Pulau Singapura aku telah kehilangan keperjakaanku - direnggut oleh Bang Raff bukan dengan paksa tapi dengan sukarela suka-sama-suka. Selama dua hari itu kami praktis tidak keluar dari hotel.Kami makan di kamar hotel,pesan dari Coffe Shop. Selama dua hari itu kami telanjang bulat saja tak pernah mengenakan penutup selembar benang pun jua. Aku tidak pernah membayangkan sebelumnya bahwa di Republik Pulau sialan itu aku akan mendapatkan pengalamn hidup [sex] yang luar biasa indah dan nikmatnya.

Bang Raff memang mempunyai vitalitas sexual luar biasa, seperti aku juga.Agaknya darah Eropa yang mengalir di tubuhku dan tubuh Bang Raff membawa potensi sexual atau "DAYA ENTOT" yang luar biasa.

Aku amat bersyukur beroleh pengalaman dan peluang bejat seperti itu, semoga saja kami berdua tidak dikutuk seperti penduduk Sodom dan Gomorrah yang juga doyan lobang pantat laki-laki untuk dientot dengan kontol mereka masing-masing. Semoga aku tidak termasuk golongan kaum Luth [kaumnya Nabi Luth a.s.]

Setelah kejadian di hotel Singapura itu aku makin tergila-gila pada Bang Raff dan kami pun makin sering main cabul berdua. Papi tidak pernah tahu bahwa aku sering pergi berdua Bang Raff, apalagi bahwa aku sering berhubungan sex sejenis dengan Bang Raff - pasti beliau tidak tahu!Tapi seandai-nya beliau tahu pun, aku yakin beliau tidak akan mempermasalahkan. Waktu itu usiaku sudah di atas tujuh-belas tahun dan menurut ukuran Indonesia, saat itu aku sudah dewasa!

Berkat kedekatanku[kedekatan sexual] dengan Bang Raff itulah maka aku kemudian memutuskan untuk memilih kewarganegaraan Amerika Serikat.Mungkin di bawah sadar aku berharap[atau berkhayal] bahwa aku akan hidup bersama dengan Bang Raff di negeri Paman Sam [Uncle Sam - US], di Amerika Serikat!

Andaikan benar aku tanpa sadar berkhayal seperti itu tentu saja keputusanku absurd, karena kelak terbukti Bang Raff adalah seorang cowok straight.

Nyatanya,setahun setelah kejadian di hotel sialan di Singapura itu Bang Raff menikah dengan gadis cantik dan saat aku menulis cerita bejat ini Bang Raff sudah punya dua anak laki-laki yang manis-manis dan tampan-tampan,tak kalah dengan ayahnya!

Apakah Bang Raff seorang bi-sex?Agh!Sayang sekali kalau cowok sehebat Bang Raff adalah seorang bi-sex! Biarlah Bang Raff jadi straight saja! Itu lebih baik, lebih hebat dan lebih jantan!Keren! Sekeren kontolnya!

ANTICLIMAX

Beberapa minggu setelah Bang Raff menikah, Papi berpulang ke Rahmatullah karena serangan jantung. Mami menyusul Papi setahun kemudian.Aku terpukul kehilangan orang-orang yang amat aku cintai.Tapi aku masih tegar,karena Papi dan Mami meninggal-kan harta yang cukup untuk kelanjutan sekolahku dan untuk modal aku memulai hidup mandiri. Papi juga telah mengatur semuanya dengan amat baik.

Rupanya Papi dan Mami sangat "well organized" dalam mengatur semua hal termasuk mengatur jika beliau-beliau meninggalkan aku anak tunggal dari beliau berdua- untuk selama-lamanya.

Aku menyesal bahwa selama Papi dan Mami masih ada aku jarang sekali bersama beliau-beliau - karena aku selalu "sibuk" di luar, berkeliaran mencari dan mereguk kenikmatan sex-sejenis yang seakan tak pernah terpuaskan.Aku memang hipersex!

Nafsu berahiku terus menggelegak dan menggelora seperti api neraka karena aku rajin minum obat-obat perangsang nafsu sex[aphrodisiac],baik yang tradisional yang pharmaceutical maupun yang herbal. Untunglah setelah Bang Raff menikah aku sudah punya Bang Yose sebagai penggantinya. Bang Yose adalah seorang fotomodel yang wajah, tubuh, dan kontolnya teramat aduhai. Kedukaanku akibat kehilangan Papi dan Mami seakan terhibur oleh keberadaan Bang Yose di sampingku.

Apakah Bang Yose jadi seorang malaikat penyelamat bagiku ataukah dia syetan yang datang dari neraka yang dilaknat? Kita lihat saja nanti! Ta'i!

[KONTOL]