Gay Erotic Stories

Waktu aku kuliah di Amerika Serikat aku punya dua sahabat kental [intim], yaitu Ricardo yang orang Mexico dan Omar yang orang Kazakh. Kami kuliah di jurusan yang sama,hanya saja karena ada kebebasan dalam memilih subject [mata kuliah], maka tidak selalu kelas yang aku ikuti sama dengan kelas yang diambil Ricardo atau Omar.

Kami bertiga sama-sama mengambil jurusan bisnis, meskipun masing-masing kami punya latar belakang college yang berbeda.Ricardo punya ijazah dokter dan Omar punya ijazah perminyakan.Hanya aku saja yang punya latar belakang S-1 Ekonomi.

Kami bertemu di lapangan olah-raga.Kebetulan aku, Ricardo dan Omar rajin lari-pagi.Kami selalu lari pagi di jogging track yang ada di kampus, maka jadilah kami saling berkenalan dan akhirnya kami jadi trio tiga sahabat.

Mula-mula Ricardo tinggal di luar dormitory.Tapi setelah kami jadi sahabat, Ricardo ikut gabung tinggal di dormitory kami, walaupun kami punya kamar sendiri-sendiri. Aku di lantai 3, Omar di lantai 4 dan Ricardo di lantai 7.

Meskipun kami tiga-sahabat,tapi Omar lebih sering jumpa aku. Omar berwajah oriental,tapi ia sangat tampan dan wajahnya imut bagaikan bintang film Mandarin [Hongkong atau Taiwan], sedang Ricardo berwajah Latino yang amat menggemaskan.

Jujur saja akulah yang mula-mula menyapa Ricardo, karena aku terpikat pada tubuhnya yang atletis dengan otot-otot yang amat indah. Ricardo selalu jogging telanjang dada dan melihat Ricardo tampan berjogging telanjang dada dengan tubuh berkilat oleh keringat - membuat kontolku jadi ngaceng! Apalagi bulu-keteknya yang hitam,lebat,dan tampak sexy terjepit di bawah lengannya yang kekar dan jantan itu!

Oleh karena itu aku "memaksakan" diri untuk coba menyapanya dan coba berkenalan dengannya. Untung saja Ricardo menanggapinya dengan positif. Kalau tidak,bisa-bisa aku patah hati.Di Tanah Kelahiran -ku aku memang tidak pernah ditolak jika melaku-kan pendekatn dengan cowok manapun juga.

Sebelum kenal Ricardo,tiap pagi jika aku papasan dengan Ricardo,aku yang menyapanya duluan dengan "Hi", dan Ricardo akan membalasnya dengan "Hi", diiringi senyumannya yang menawan! Sapaan-sapaan itu kelak membawa aku berkenalan dengan Ricardo.

Ada kesan bahwa Ricardo kesepian. Di kota tempat kami tinggal waktu itu ada banyak orang Latino [orang-orang yang berasal dari Amerika Tengah dan Amerika Selatan], tetapi mereka umumnya adalah pekerja migran atau pekerja ilegal yang datang ke Amerika Serikat untuk mencari pekerjaan. Padahal Ricardo berasal dari keluarga kaya di Mexico.Itu lah sebabnya Ricardo enggan atau boleh jadi dia mengalami kesulitan bergaul dengan sesama ras-nya karena perbedaan sosial-ekonomi. Apalagi tidak semua orang Latino adalah orang Mexico. Ricardo juga mungkin khawatir karena banyak orang Latino di kota itu terlibat tindak kriminil. Dia takut terperangkap oleh sindikat atau geng kriminal.Itu lah sebabnya PDKT [pendekatan] yang aku lakukan disambut gembira oleh Ricardo.Karena Ricardo tahu aku mahasiswa di universitas yang sama dengan dia dan aku bukan Latino. Kelak Ricardo yang mengatakan kepadaku bahwa dia belajar bisnis karena dia akan diminta memimpin perusahaan keluarganya. Untuk itu dia terpaksa meninggalkan profesi medisnya. Sebaliknya, Omar yang menyapa aku duluan, waktu aku sedang istirahat dan duduk di bangku taman setelah selesai jogging [lari pagi]. Acara lari pagi yang kami nyaris tidak pernah absen itulah yang mengantarkan kami jadi sahabat dekat.Agak-nya memang Omar juga cowok yang kesepian. Latar belakang budayanya yang campuran Asia Tengah dan Rusia [Sovyet] dan penampilannya yang Oriental [wajahnya mirip orang Cina, Jepang atau Korea], membuat dia jadi serba salah mau menempatkan diri -nya.Apalagi Omar kurang lancar berbicara bahasa Inggris. Menurut Omar,di negaranya [Kazakhstan], mau pun di negara Asia Tengah lainnya seperti Uzbekistan, Kyrgistan, Tajikistan, dan Azerbaijan digunakan bahasa Rusia tapi banyak digunakan nama-nama Arab [Muslim].Agar nama-nama tersebut dapat dituturkan dalam bahasa Rusia yang secara gramatika punya banyak kasus [termasuk kasus instrumental] maka nama tersebut harus di-Rusia-kan seperti : Islam Karimov[Islam Karim], Muhamad Ibrahimov[Muhamad Ibrahim], Omar Kamilev [Omar Kamil]. Untuk nama -nama perempuan tentu harus disesuaikan dengan jenis perempuan seperti Fatima Karimova, Aisya Ibrahimova, dan Saida Kamileva. OMAR TIDUR DI KAMARKU

Selain kurang pandai bergaul,Omar juga mendapat kesulitan dalam mengikuti kuliah - karena masalah bahasa. Terutama untuk mata pelajaran akuntansi, manajemen keuangan,dan pemasaran yang sangat jauh dari bidang perminyakan yang ditekuni sebelumnya. Karena itu Omar sering datang ke kamarku minta diajari.Omar juga kadang-kadang menginap di kamar -ku.Karena hanya ada satu tempat tidur di kamar-ku, maka kami pun tidur berdua bersempit-sempit. Tapi rasanya nikmat menempelkan tubuhku di tubuh Omar, apalagi kami tidur telanjang bulat seperti umumnya lelaki Jerman[Aku berdarah Jerman, karena itu nama keluargaku Zu Furstenberg].

Aku tidak keberatan mengajari Omar yang tampan itu. apalagi, di kamarku aku dapat berdua-duaan dengan Omar sepuas-puasku. Pada musim panas dan musim semi hawa biasanya tidak begitu dingin dan kami biasa telanjang dada saja di rumah. Bahkan terkadang hanya terkancut saja. Kalau akan tidur malam, kami telanjang bulat saja!

Sambil duduk bersebelahan aku menerangkan dengan sabar kepada Omar bagian pelajaran yang dia belum mengerti. Sambil duduk berdampingan itu, mulutku mengajari topik-topik yang Omar tidak paham dalam pada itu tanganku menggerayangi tubuhnya yang ketat dan berotot. Agh! Nikmat!

Omar diam saja dan membiarkan aku menggerayangi bagian-bagian tubuhnya sesukaku : dadanya, perut-nya, punggungnya, puting susunya. Aku juga suka kurang ajar,memasukkan tanganku ke dalam kancut-nya untuk "merogoh" kontol,biji peler dan jembut-nya!Agh!Nikmat! Aku suka banget itu!

Pernah juga aku rogoh kontolnya lalu aku elus dan aku kocok sampai pejuhnya mau keluar. Tentu saja Omar jadi kalang kabut dan cepat-cepat ke kamar mandi... tapi terlambat, pejuhnya keburu muncrat di kamar:CROOOOOOOOT!CROOOOOOOOOT!CROOOOOOOOOOT!.

Karena pejuhnya terlanjur keluar,maka Omar tidak jadi kekamar mandi.Aku pun tak sempat "menyambar" kontol Omar untuk menyeruput pejuhnya. Saat itu Omar merasa perlu buat menikmati dulu pancaran pejuhnya. Alih-alih ke kamar mandi, Omar malahan membiarkan pejuhnya muncrat berceceran di atas karpet lantai kamarku! Sambil berdiri dan sambil dia memandangi kontolnya yang sedang memancarkan pejuh kental.Kamarku jadi semerbak bau pejuh!Pada hal kalau Omar memancarkan pejuhnya,biasanya aku selalu menghirup dan menelannya!

Pejuh Omar kental,rasanya nikmat,sebab sejak Omar masih kecil dia sering makan daging kuda. Daging kuda sangat baik untuk meningkatkan libido dan meningkatkan produksi pejuh di dalam biji peler dan juga dapat meningkatkan kualitas pejuh.Agak-nya di negara-negara Asia Tengah daging kuda lazim dikonsumsi. Tubuh Omar bagus dan atletis.Oleh karena itu aku suka sekali menggerayanginya! Nikmath! Terkadang aku juga menjilati bagian-bagian tubuhnya seperti puting susunya,ketiaknya yang berambut ringan dan tidak berbau itu. Pada gilirannya, Omar juga mau "menyerahkan" kontolnya untuk aku isap [blow job]dan lobang pantatnya untuk aku jilati [rimming]!

Semua itu sebagai imbalan bagiku karena aku telah mengajarinya pelajaran yang dia tidak paham.Yach! Symbiose mutualistis!Sering juga Omar aku sandera atau aku perkosa.Kasihan juga Omar,dia mengorban-kan tubuhnya demi suksesnya pendidikan.Sekarang aku sadar bahwa aku memang cowok bejat dan jahat!

Kalau Omar tidur bareng aku di kamarku,dia lebih kasihan lagi,karena tubuhnya aku peluk,aku geluti sampai dia tidak dapat tidur. Pernah juga lobang pantatnya aku sodomi dengan kontolku.Pertama kali dia aku perawani,Omar sempat menjerit kesakitan! Tapi aku bukannya jadi kasihan melainkan tambah terangsang mendengar jeritan dan gelinjang tubuh Omar yang kesakitan saat silitnya aku rojok!

SUNATAN OMAR

Sayang sekali kontol Omar belum sunat. Kata Omar, di masa Sovyet, orang takut pergi ke dokter atau rumah sakit untuk sunat.Mereka takut jika dituduh mempraktekkan agama.Oleh karena itu orang Yahudi dan Muslim di wilayah ex-Uni Sovyet, banyak yang baru berani sunat setelah Uni Sovyet dibubarkan pada tanggal 31 Desember 1991.Berkat diterapkan-nya politik Glasnoz[keterbukaan] dan Perestoika[reformasi] di masa Presiden Mikhail Gorbachev berkuasa.

Ketika aku mengatakan bahwa Omar harus sunat demi kebersihan dan kesehatannya,dia sependapat dengan aku!Sebetulnya kulup Omar tidak terlalu panjang, tetapi kalau kontolnya sedang mengkerut, tampak jelas sekali Omar belum sunat.Tapi karena kontol Omar besar,wajahnya ganteng,dan tubuhnya atletis, aku tidak keberatan melakukan blow job.Omar ada lah satu-satunya cowok yang belum sunat yang aku masih mau mengisap kontolnya! Kebetulan Ricardo seorang dokter,sehingga kami dapat membahas bersama-sama.Ricardo sunat, karena orang kaya di Mexico suka meniru-niru gaya hidup orang Amerika. Pada sebelum tahun 1990-an sunat di Amerika Serikat merupakan tindakan rutin,maka anak laki-laki atau bayi laki-laki dari keluarga kaya di Mexico disunat semua! Mereka mau meniru orang Amerika. Termasuk keluaga Ricardo.

Sebagai dokter,di Mexico Ricardo biasa menyunat. Ricardo tukang sunat untuk keluarganya.Semua bayi lelaki dalam keluarganya, Ricardo yang menyunat.

Demikian juga jika ada anggota keluarga laki-laki yang remaja atau yang sudah dewasa ingin sunat [karena waktu kecil belum sunat]maka Ricardo yang dimintai tolong untuk menyunat. Tradisi keluarga Ricardo adalah sunat tanpa pemati rasa agar yang disunat jadi lelaki "macho" dan dapat merasakan proses menjadi lelaki dewasa[passage to manhood].

Mendengar cerita Ricardo maka aku dan Omar minta kesediaannya untuk mau menyunat Omar. Mula-mula Ricardo keberatan,karena dia tidak punya licence [izin] bekerja sebagai dokter di Amerika Serikat. Apalagi melakukan operasi.Walaupun hanya operasi kecil seperti sunat. Tapi setelah dibujuk-bujuk, akhirnya Ricardo bersedia menyunat Omar. Tetapi Omar tak mau menggunakan pemati rasa [anesthesi], dia takut kalau terjadi efek samping suntikan itu!Omar tidak keberatan disunat tanpa anesthesi.

Apalagi Omar pernah ikut wajib militer di negara-nya.Seperti di Russia,di negaranya Omar pun para pemuda yang ikut wajib militer sering dihajar dan disiksa oleh para seniornya dengan kejam tanpa peri-kemanusiaan. Kata Omar :

"I'm used to torture and excruciating pain",arti-nya : "Gua udah biasa disiksa dan gua udah kebal sama rasa sakit". Setelah kami [aku dan Omar] bujuk-bujuk,akhirnya Ricardo[Dr.Ricardo] mau juga menyunat Omar. Untuk itu Ricardo harus membeli peralatan medis untuk menyunat Omar. Ricardo yang membayar semua biaya obat dan alat-alat untuk sunat, sebab uang bukan masalah buat Ricardo. Apalagi untuk sahabatnya : Omar yang orang Kazakh itu. Selain membeli alat -alat medis untuk sunat,Ricardo juga pergi ke "sex shop" untuk membeli borgol dan rantai buat me-restrain tubuh Omar waktu disunat nantinya,supaya Omar tidak bisa berontak atau mengamuk akibat dia merasa amat kesakitan waktu kulupnya digunting. Alat restrain itu akan digunakan sebagai ganti suntikan pemati rasa [anestesi].

Seminggu sebelum Omar disunat,Ricardo menganjur-kan supaya Omar onani tiap hari. Maksudnya agar biji pelernya kosong dari pejuh dan Omar tidak sering-sering ngaceng. Jika sesudah Omar disunat dan luka sunatnya belum sembuh Omar sering-sering ngaceng maka luka sunatnya akan terbuka lagi dan akan lama sembuhnya. Kebetulan Omar memang hobby onani. Aku juga dengan senang hati ikut membantu Omar melakukan onani. Kadang-kadang kontol Omar aku jilat-jilat supaya dia ngaceng dan pejuhnya bisa muncrat. Kadang-kadang kontol Omar sekedar aku kocok-kocok saja sampai pejuhnya keluar: Agh! CROOOOOOOOOOOOOOOOOOOOT! CROOOOOOOOOOOOOOOOOOOT! Setiap kali Omar selesai onani untuk persiapan sunat[masih dalam keadaan telanjang bulat]Ricardo menjelaskan tehnik memotong kulup dan kapan saat-nya Omar akan merasakan nyeri hebat.Pada saat itu Ricardo menyuruh Omar menjerit sekeras-kerasnya seperti orang yang kesakitan. Dengan melakukan latihan begitu,Omar nantinya tidak akan menjerit-jerit waktu disunat karena amat kesakitan!Sebab, Ricardo tak akan memberikan suntikan pemati rasa, karena khawatir terjadi efek samping. Ricardo juga mengajarkan Omar mengatur nafas agar waktu kulupnya dipotong nantinya dia tidak merasa terlalu sakit.Setiap Omar baru selesai onani aku juga melakukan massage di tubuhnya supaya relax waktu disunat tanpa pemati rasa nantinya,sehingga darah tidak banyak yang keluar.

Seminggu sebelum Omar disunat aku menemaninya latihan fisik dan latihan beban intesif supaya tubuhnya makin bagus. Sehingga Omar dapat benar-benar siap untuk menghadapi "passage to manhood" yang menurut Ricardo akan dia usahakan amat luar biasa nyerinya [excruciating pain] itu,agar Omar benar-benar sangat terkesan dan dia tidak akan pernah melupakan proses menjadi laki-laki sejati [real man] itu!

Ricardo merencanakan akan memotong [mengudung]kulup Omar sebanyak-banyaknya supaya sunatannya "high and tight". Hanya akan ditinggalkan kulit sedikit agar Omar tetap bisa ngaceng - tanpa dia merasa sakit.Kalau terlalu banyak kulup dipotong maka tidak akan cukup kulit tersedia waktu kontol ngaceng dan membesar sehingga kontol akan terasa sakit [meskipun agak nikmat juga. Ta'i!].

Demikianlah pada hari Omar disunat,pagi-pagi Omar sudah telanjang bulat.Sebetulnya Omar ingin agar dia bisa disunat dalam keadaan berdiri.Tapi kata Ricardo,sukar untuk menyunat orang dalm keadaan berdiri, karena penyunatnya harus jongkok atau berlutut.Akhirnya, diputuskan Omar disunat dalam keadaan setengah duduk - yaitu posisi yang biasa diambil para kadet akademi militer waktu mereka akan disunat secara militer.

Omar berbaring setemgah duduk telnajanhg bukat di atas tempat tidurku. Kedua tangannya ke atas dan diborgol.Borgol tangannya dihubungkan dengan rantai ke besi tempat tidur. Kedua kakinya juga diborgol dan dirantai.Pinggangnya pun difiksasi dengan tali kain ke tempat tidur. Omar disuruh mencoba bangkit atau bergerak. Ternyata fiksasi [restrain] tubuhnya sudah cukup kuat, dia tidak daapt bregerak sedikit pun juga.

Ricardo buka baju [telanjang dada], mengenakan kaca mata dan sarung tangan.Lalu Ricardo menyuruh Omar melakukan gerakan pernafasan teratur, dalam keadaan begitu Ricardo mengoleskan suatu cairan ke jembut, kontol, biji peler dan selangkangan. Tampak Omar agak menggeliat, karena cairan itu terasa panas,membakar kontol dan bagian tubuh di sekitar kontolnya.

Ricardo tidak banyak bicara, dia asyik bekerja dengan tekun. Kemudian Ricardo menyuruh Omar melakukan gerakan nafas teratur lagi dan Ricardo meminta aku melakukan massage tubuh Omar sebisa -ku. Karena posisi Omar yang setengah duduk itu menyebabkan aku hanya bisa melakukan massage di lengan, tungkai,dan bahunya saja.Saat aku sedang memijat bahunya,Ricardo pun memotong kulup Omar - sret! - tampak Omar kaget,tergelinjang,dan dia setengah menjerit : AGH!, karena amat kesakitan.

Wajahnya yang tampan dan oriental itu menunjuk-kan rona yang amat sangat kesakitan, mengakibat-kan wajah Omar tampak makin ganteng,sexy,dan amat menggemaskan! Melihat keadaan Omar seperti itu,maka nafsu sadis Ricardo jadi bangkit. Dia melanjutkan potongan di kulup Omar, sehingga Omar jadi mengelinjang-gelinjang kesakitan dan merasa amat kepedihan!.

Keringat di tubuhnya yang terlentang dan setengah duduk itu tampak membanjir dan membuat tubuhnya berkilat-kilat.Sekali-sekali terdengar rintihan-nya akibat amat kesakitan : MMMPH, MMMPH, MMMPH!

Ricardo pun menyelesaikan keratan di kulup Omar sampai seluruh kulupnya habis terkudung agar pola sunat sahabatnya itu benar-benar high and tight, seperti pola sunat para anggota militer US Green Berret dan US Marine!

ANICLIMAX

Proses sunat itu hanya berlangsung sekitar lima belas menit, tapi luar biasa nyeri dan menyiksa Omar. Tapi itu lah yang diinginkan Omar. Ta'i!

[KONTOL]