! A Dilema : A choice between the two guys !
submitted April 24, 2004
Categories: In Indonesian
The Malay Dilema is the book written by Mahathir Mohammad. I have never read the book, nor have I seen it. But once I have to face the dilema to choose between two handsome and muscular Malay guys.
Berkeliling dan berwisata di rantau ini adalah suatu pengalaman yang menggetarkan jiwaku yang kotor dan doyan sejenis ini.Di Nusantara ini ada beberapa negara Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam. Penduduknya sebagian puak Melayu dan sebagian lagi golongan etnis lain dan ada juga Arab, Cina, dan Tamil. Sementara itu kesultanan- kesultanan Melayu bagaikan terserak di berbagai bahagian dari negara-negara ini.
Sebagian Kesultanan Melayu ini telah punah sirna bagaikan ditelan bumi atau laut. Tapi sebagian lagi masih "berjaya" menjaga adat dan tradisi Melayu. Kesultanan Melayu yang masih ada sengaja dibiarkan tetap ada untuk menjaga ke-Melayuan-an rantau ini. Salah satu tradisi yang masih dijaga adalah menyunat anak lelaki. Bagian kulup kontol-nya dikerat ketika mereka masih kanak-kanak, ada yang dilakukan dengan tehnik kedokteran modern ada juga yang dilakukan dengan cara tradisonal. Seperti menggunakan sembilu [bambu yang tepinya ditajamkan dan bisa digunakan untuk memotong seperti pisau]. Setelah disunat maka kepala kontol mereka akan terbuka dan glans penisnya[kepala kontol]nya akan terexposed. Indah sekali dan tampak amat kelaki-lakian!
Setelah dewasa, jembut dan bulu ketek [rambut ketiak] mereka akan tumbuh lebat, sebagai tanda kedewasaan dan kelelakian. Cowok-cowok di rantau Semenanjung terkenal akan kelebatan bulu ketek atau rambut ketiaknya! Tentu juga jembutnya!
Kontol mereka bagaikan mencuat dari suatu hutan jembut yang luas, hitam, tebal dan tumbuh liar! Di bagian bawah batang kemaluan [kontol] mereka bergantung dengan tenang kedua biji peler mereka yang seakan menyangga kontol mereka yang indah dan perkasa! Ah! Ta'i!
Demikianlah,setelah selesai dengan urusan bisnis di wilayah segitiga Sijori [Singapura, Djohor, Riau]Steve mengajak aku berkelana ke Semenanjung atau the Peninsular Malaysia.
Steve orang kaya. Bule sialan ini punya banyak duit dan senang hidup mewah [fancy] dan royal. Jika menginap di hotel. Dia selalu minta suite room dengan dua kamar tidur. Maksudnya agar aku mau menginap bareng dia.Bule suka privacy.Dengan ada dua kamar,dia bisa tidur sendirian,tapi juga punya kesempatan untuk menikmati tubuhku yang ketat. Setiap malam Steve mengolom [mengisap] kontolku, dia belum mau berhenti jika aku belum menyuruhnya pergi ke kamarnya sendiri!
Namaku Alex,aku adalah bodyguardnya Steve.Steve tergila-gila padaku.Bagaimana tidak,aku ganteng, atletis dan juga berotot.Kontolku lumayan besar, sunat dan nikmat buat dilihat dan dijilat ketika aku telanjang bulat! Setiap malam Steve selalu minta untuk aku bolehkan menikmati bagian-bagian tubuhku.Steve paling suka kontol dan puting susu-ku. Nikmat juga rasanya kalau dia jilat. Kalau Steve lagi iseng, dia masukkan jari telunjuknya ke dalam lobang pantatku.Lalu kelenjar prostatku dia pijat-pijat,aku merasa nikmat dan tak jarang sampai pejuhku muncrat : CROOOOOOOOOOOOOOOOOOOT! CROOOOOOOOOOOOOT! CROOOOOOOOOOOOOOT! Agh! Gila!
Steve juga hobby memain-mainkan kontolku sampai pejuhku jadi muncrat berceceran kemana-mana. Untunglah vitalitasku lumayan, jadi setiap kali diloco Steve aku tidak lemess meskipun aku harus memuncratkan pejuh dua tiga kali sehari.Terkadang aku merasa bangga, bahwa meskipun aku cowok homo-sex tapi aku jantan.Aku pernah juga memeriksakan pejuhku kelaboratorium.Ternyata spermaku lumayan banyak dan aku subur!Sayang aku tak doyan cewek, kalau tidak, barangkali aku sudah jadi ayah dari anak-anak yang manis-manis atau kapan-kapan jadi ayah dari remaja-remaja bangor berandalan yang kurang ajar! Ta'i!
Kami menginap di beberapa kota di Semenanjung, antara lain : Johor Bahru, Kuala Lumpur, dan Malacca[Melaka], selalu di hotel mewah bintang lima. Di Kuala lumpur, kami menginap di hotel mewah lagi. Suatu malam, Steve tidur kelelahan.
Seharian dia berenang dan juga ngeloco. Dia juga ngocok kontolku dua kali tapi aku tidak lemess. Maklum umurku 25 tahun sedang fit-fitnya. Ketika Steve tertidur aku menyelinap kelobby,cari angin dan cuci mata. Ternyata cowok-cowok Melayu dari generasi millenium ini lumayan juga tampangnya.
Lalu aku kembali lagi ke lift mau ke kamar. Di lift aku ketemu dua cowok Melayu. Ternyata kamar mereka berada di lantai yang sama tempat aku menginap bersama Steve. Karena keduanya ganteng, aku memaksakan diri untuk menyapa. Keduanya baik dan ramah dan .. ganteng. Mungkin karena aku bertampang Melayu juga berpenampilan menarik, mereka mau berkenalan denganku.
Yang seorang bertubuh ukuran Melayu, sekitar 165 cm, yang satu agak tinggi - mungkin 170 cm.Kami ngobrol di lift dan berkenalan. Yang tinggi aku panggil Bang Munif dan yang seorang lagi aku panggil Bang Hisham. Keduanya saling kenal, tapi mereka menginap dikamar berbeda.
Keduanya mengajak aku ke kamar mereka.Repot juga aku mau memilih, karena keduanya ganteng. Tapi akhirnya aku pilih Bang Hisham.Bang Hisham putih dan ganteng,aku langsung naksir.Waktu aku saling tukar kartu nama, terbaca gelar-gelar bangsawan Melayu Bang Hisham. Anehnya, aku mau saja diajak masuk kamarnya tanpa tahu akan ada kegiatan apa. Mungkin karena kesengsem oleh kegantengan Bang Hisham yang ganteng, putih dan atletis itu. Barangkali juga aku terpikat pada bau parfumnya yang harum. Karena itu aku mengikutinya masuk kamarny,a persis seperti kerbau dicocok hidung!
Tapi gilanya,begitu aku masuk kamarnya dan pintu kamar Bang Hisham ditutup, dia langsung saja memeluk aku dan melumat bibirku. Gila! Padahal tadi tidak ada rencana berhomosex ria.Aku kaget dan gelagapan, tapi merasa nikmat juga dicipokin sama cowok Melayu seganteng Bang Hisham yang bangsawan itu.Sambil dicipok aku menikmati betul-betul air ludah Bang Hisham yang gurih dan juga lender itu - rasanya seperti sup sarang burung walet.Gila!Aku sedot mulutnya,dia sedot mulutku, sampai kamar itu riuh-rendah dengan suara saling sedot dari dua laki-laki homosex bejat sialan itu : Ceeeep! Ceeeep! Ceeeep! Enak...! Ta'i!
Aku mencipok dan dicipok Bang Hisham sambil melucuti baju dan celananya. Begitu juga Bang Hisham tidak mau kalah menelanjangi aku sampai akhirnya kami berdua telanjang bulat. Gila!
Melihat kontolnya yang besar, sunat dan mulai ngaceng itu,aku tak tahan.Apalagi melihat jembut-nya yang hitam, tebal dan tumbuh luas. Indah sekali!Aku melirik ke keteknya, agh lebat banget bulu keteknya - ketek Melayu. Kontolku ngaceng dan terasa bertambah kencang sejak cipokan tadi. Tapi nikmatt juga. Agh!
Masak ada bangsawan ganteng - 'kok homo! Tapi ya sudahlah.Sekarang tugasku adalah menikmati semua lekukan dan tonjolan tubuh Bang Hisham. Aku terangsang juga melihat puting susu Bang Hisham yang tertancap ketat di bukit otot dadanya yang menonjol ke depan, ditingkah otot perutnya yang six packs dan bulu keteknya yang hitam dan ter-jepit di kedua belah ketiaknya - hitam, indah dan jantan sekali. Kontolku makin tambah kenceng ngacengnya, terasa ngebet, dan nikmatt! Aku lupa AIDS, lupa penyakit kelamin, lupa daratan. Yang terpikir olehku kontol...,kontol...,kontol saja!
Aku tak tahan lagi! Aku bawa tubuh Bang Hisham ke tempat tidur dan aku telentangkan. Kemudian tanpa ragu, dia aku tiduri di atasnya telungkup.
Tubuhku yang mulai lengket berkeringat aku gesek-gesekkan ke bagian depan tubuhnya. Agh. Nikmath bangeth. Gila! Aku merasa jadi pria sejati yang sedang menyetubuhi seorang cewek. Padahal aku sedang meniduri Bang Hisham cowok,sesama jenis! Tapi aku bangga, senang, bahagia! Agh, kontolll!
Aku teruskan tugasku memuncratkan pejuhku dan melampiaskan nafsuku di atas tubuh lelaki. Agh! Nikmath, makin nikmath, makin nikmath, makin nikmath dan aku hentikan gesekanku lalu seluruh tubuh depanku aku tempelkan ke tubuh Bang Hisham dan seakan menyatu dengan tubuh Bang Hisham yang telanjang bulat itu... dan aku merasa pejuhku makin mendesak! Agh!, terpaksa... sebetulnya aku masih ingin lebih lama mau mempertahankan rasa nikmat di kontolku, tapi apa daya pejuhku sudah memaksa muncrat dan akhirnya...CROOOOOOOOOOOOT! CROOOOOOOOOOOOOOOOOOT! CROOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOT! Pejuhku muncrat juga.Nikmath, ledzath, puass, dan lampiass! Aaaaagh!
Aku belum puas, aku bangkit dan mengisap kontol Bang Hisham. Aagh nikmatth,ledzatth! Aagh!Segera aku sedot, aku jilat, aku sedot. Tanganku terus menggerayangi semua bagian-bagian tubuhnya. Aagh! Nikmath..putingnya, keteknya, jembutnya. Gila!
Akhirnya, Bang Hisham makin gelisah dan makin gelisah.Karena keenakan kontolnya dan dia ingin menambah rasa nikmat dan kenceng di kontolnya. Akhirnya, Agh! CROOOOOOOOOT! CROOOOOOOOOT! Pejuh-nya muncrat berceceran. Sebagian aku jilat dan telan! Gila! Tapi ...aagh..nikmath! Ta'i!
Kami bergelimpanagn di atas bed hotel sialan itu berkeringat, telanjang bulat, tapi puass, puass, puass menikmati keledzatan dan kebedzatan dunia homosex yang sialan, babi, anjing, setan, ta'i ini !
Aku lupa bahwa tugasku mengawal Steve dan aku dibayar mahal. Karena itu cepat-cepat aku ber-pakaian.Setelah sekali lagi mencipok bibir Bang Hisham aku kembali ke kamar. Untung Steve tidak terbangun.Si bule sialan itu masih tidur sambil telanjang bulat Seperti semua bule sialan, jika di daerah tropis Steve tidur telanjang bulat!
[Ngentot Tak Bisa Lepas]