! A Brutal Tale of STPDN!
submitted December 11, 2004
Categories: In Indonesian
Efforts of the government to stop the practice of brutality, sexual assault, torture and violence in STPDN has come to a complete failure. STPDN is a school run by the government for bureaucrats at the Local Governments. But, "Tradition cannot be stopped" said one of STPDN students,"We enjoy S/M in our school".
1. Lobang Pantat Praja Muda
Usaha untuk mengakhiri kebejatan di STPDN gagal total. Setelah seorang calon Praja Muda berhasil diseret untuk ditelanjangi dan disiksa oleh para Praja Senior.Kegilaan sudah makin menjadi-jadi di sekolah yang murid-muridnya terkenal sebagai titisan penduduk Sodom and Gomorrah biadab itu.
Baru-baru ini dalam acara penerimaan Praja baru, seorang calon Praja dari Langsa Aceh tiba-tiba diseret oleh beberapa Praja Senior ke dalam gudang untuk disiksa dan diperkosa.Si calon Praja memang ganteng, tak heran jika praja-praja senior bejat itu jadi ngaceng dan ingin mencobai lobang pantat si calon Praja itu. Ta'i! Uji coba memulai praktek biadab, dinilai cukup berhasil. Karena pelaku tidak diberi sanksi apa-apa oleh pengelola sekolah ta'i (!) itu.
Sejak itu, tanpa ragu-ragu, malu-malu, dan takut-takut, para Praja Senior mulai lagi mendatangi kamar-kamar Praja Muda dan Praja Yunior untuk menikmati lobang pantat dan mulut mereka dengan kontol-kontol mereka masing-masing.
"Jatinangor adalah Sodom and Gomorrah jilid II" kata salah seorang Praja Senior di salah satu blok asrama sekolah bejat itu. Si praja Senior berbicara dalam keadaan telanjang bulat dengan kontolnya yang sedang ngaceng tegang kemerah-merahan. Jarinya mengelus-ngelus kedua puting susunya yang sedang tegang melenting. Tubuhnya yang kekar, ketat berotot tampak berkilat-kilat oleh peluh. Tangannya yang satu lagi menggengam sebuah cemeti besar. Tampaknya dia baru saja menghajar, sekalian memperkosa, seorang Praja Muda. Karena di balik pintu kamar tampak seorang pemuda terkapar telanjang bulat berlumuran.Tubuh si pemuda penuh bilur,lecet dan berdarah-darah. Pemandangan yang biasa di sekolah manusia-manusia bejat itu.
2. Majun dan Disunat Telanjang Bulat
Semua pemuda yang masuk STPDN otomatis akan jadi homosex. Karena tradisi para Praja itu sejak satu dasa warsa terakhir memang mewajibkan setiap Praja dipaksa untuk saling berhubungan sejenis.
Tidak heran jika hasil Psikotest di antara para Praja pada tahun 2002 menunjukkan bahwa 90% di antara mereka bersifat agresif, cenderung homo-sex dan hipersex. Di samping narkoba, obat-obat perangsang sex seperti Majun, Pasak Bumi, Tongkat Ali, Irex,Kuku Bima beredar di antara para Praja. Bahkan Viagra juga sudah teramat lazim digunakan oleh para Praja sialan itu. Karena lingkungan STPDN makin lama makin cabul maka semua Praja selalu bertelanjang bulat saja di kamar masing-masing.Para pengelola dan pengasuh sekolah sialan itu juga tidak berbuat apa-apa terhadap kelakuan aneh dari para Praja gila itu!
Tidak heran jika kita memasuki kamar Praja itu selalu tercium bau pejuh. Karena selalu saja ada Praja (atau Praja-Praja)yang sedang onani, sodomi atau diisap kontolnya!
Tidak diketahui dari mana para Praja mendapatkan Majun - sejenis obat perangsang sex yang sangat digemari para Praja itu. Karena setelah menenggak obat sialan itu biasanya Praja langsung ngaceng berat dan baru layu kontolnya kalau pejuh mereka dimuncratkan : CROOOOOT! CROOOOOT CROOOOOT! Ta'i!
Majun banyak digunakan di Anak Benua India : India, Pakistan, Bangladesh. Seorang Maharaja India: "Tipu Sultan" menggunakan Majun untuk para tawanannya waktu ia berperang dengan tentara Inggris.
Semua serdadu Inggris yang berhasil ditawan langsung ditelanjangi lalu dipaksa makan Majun, ketika kontol serdadu Inggris sedang ngaceng hebat,berat dan ketat,langsung kulupnya digunting (disunat). Apa alasan membikin serdadu Inggris untuk ngaceng sebelum disunat paksa, tidak jelas.
Mungkin juga dengan alasan untuk memain-mainkan para serdadu Inggris itu secara sexual. Malahan terkadang si penyunat itu mengocok-ngocok kontol serdadu Inggris sampai keluar pejuhnya : CROOOT! CROOOT! CROOOT!, terus disunat paksa! Akibatnya si serdadu Inggris kebingungan, barusan enak, langsung ia merasa kesakitan, gara-gara kulup dipotong begitu saja tanpa pemati rasa. Gila!. Dasar ta'i!
Semua serdadu Inggris disunat tidak sempurna (hanya separuh kulup) oleh tentara Tipu Sultan. Maksudnya, agar kalau mereka tertangkap lagi - bisa disunat ulang, ada kulup yang tersisa untuk digunting! Ta'i!
Ternyata permainan sex tentara Tipu Sultan Sang Maharaja India itu kemudian tersebar sampai ke Inggris. Karena lebih dari 60% pria Inggris ada lah homosex. Majun atau Ma'joon menjadi sangat populer di antara serdadu dan perwira Inggris.
Mereka juga senang mempraktekkan sunat sambil onani itu. Agar para perwira Inggris itu dapat leluasa meniru perilaku tentara Tipu Sultan,maka kebiasaan sunat juga diparaktekkan pada perwira muda Inggris dan para bangsawan Inggris. Lama-kelamaan para perwira dan bangsawan itu hanya suka onaninya saja atau sunatnya saja.
[Ta'i]