Aku suka menyiksa dan mencabuli laki-laki
submitted March 26, 2005
Categories: In Indonesian
PERJUMPAAN PERTAMA
Aku berjumpa di kantor dengan Yopi ketika dia melamar pekerjaan.Umurnya 18 tahun dengan ijazah SMA.Aku ingin menerima Yopi bekerja di kantorku, pertama:karena Yopi cowok ganteng,tegap atletis dan yang kedua:karena aku ingin menolong dia.
Jadi memang nafsu sudah mengatasi niat baikku. Sebetulnya aku bisa saja menerima dia bekerja di kantorku, sebab aku orang berkuasa.Tapi aku malu mengingkari pendapatku dan "menjilat ludahku sendiri". Karena,selama ini aku lah yang selalu ngotot agar kantor kami hanya menerima pegawai dengan ijazah minimal setingkat S-1.
Sewaktu Yopi datang melamar sebetulnya ada 2 posisi kosong di administrasi perusahaan. Dari sifat pekerjaan di lowongan yang kosong itu, aku yakin Yopi mampu. Tapi, yach, bagaimana lagi,aku gengsi mengingkari pendapatku sendiri.
Otakku berputar terus mencari jalan agar aku bisa menikmati dan syukur-syukur bisa "memiliki" Yopi,cowok yang ganteng,putih bersih dan atletis itu. Aku bertekad baja untuk tidak "melepaskan" Yopi dari cengkeraman jahanam nafsu homosex-ku.
Diam-diam aku sadar bahwa aku tidak kenal Yopi sebelumnya. Bagaimana kalau dia anak berandalan, penipu,atau penyalah-guna Narkoba?Bagaimana pula kalau dia anggota geng komplotan Curanmor atau perampok Kapak Merah? Tapi dasar nafsuku dan kontolku tak tahu diri.Aku seperti terus dipaksa meyakinkan diriku sendiri bahwa Yopi anak baik.
Akhirnya aku memutuskan untuk menawarkan Yopi bekerja di rumahku sebagai pengemudi merangkap tugas-tugas lain, kasarannya : untuk disuruh-suruh]. Kebetulan Yopi punya SIM A dan SIM B.
Yopi menyatakan bahwa "kerja apa saja dia mau", karena dia sudah mengganggur terlalu lama dan tabungannya sudah menipis. Dia malu pada orang tua dan keluarganya di kampung. Selama mencari kerja di Jakarta dia jadi "sopir tembak" taksi, angkot,bahkan bis kota, sekedar untuk menyambung hidup.
Katanya, sebelumnya dia pernah jadi sopir truk antar kota. Tapi penghasilannya tidak sebanding dengan risiko yang harus ditanggung dan tenaga yang harus dikeluarkannya.Belum lagi pungli yang harus dibayar sepanjang jalan raya. Karena itu dia berhenti jadi sopir truk dan coba untuk berjualan kecil-kecilan. Rupanya Yopi tak punya bakat dagang dan tidak pandai menipu,jadi dia juga tak tahan, sebab merugi terus. Belum lagi dia harus memberi upeti kepada preman, aparat Pemda, keamanan dan entah apa lagi, yang datang pergi memeras dia di warungnya.
Meskipun aku sudah "jatuh cinta" pada Yopi dan kontolku bolak-balik ngaceng melihat ketampanan wajahnya dan keindahan biseps triseps nya yang menonjol di balik baju kotak-kotak birunya, tapi otak warasku masih memperhitungkan masalah dan risiko keamanan kalau aku membawa Yopi masuk rumahku. Maka aku lanjutkan wawancara mendalam sampai aku benar-benar yakin bahwa cukup aman bagiku untuk membawa seorang cowok umur 18 tahun masuk rumahku.
Dari hasil wawancara dan pemeriksaan dokumen yang dibawa Yopi - ternyata Yopi punya potensi besar. Dia sering jadi juara kelas, ketua OSIS, juara berbagai cabang olah raga. Nasib saja yang membawa dia tidak kemana-mana dan dia hanya jadi sopir - kemudian jadi pengangguran. Kalau nasib nya lebih baik, seharusnya dia bisa jadi model, presenter atau pemain sinetron.
Menurut aku, Yopi seribu kali lebih layak tampil di TV dari pada cowok-cowok bertampang tidak karuan dan bergaya kebanci-bancian - yang justru dipekerjakan oleh stasiun-stasiun TV swasta dan katanya punya nilai jual dan "rating" tinggi!Ta'i!
Setelah tahu tentang siapa sebenarnya Yopi, maka kontolku makin mengeras dan nafsuku menjadi -jadi.Apalagi waktu aku mendengar bahwa dia juga masih aktif latihan karate dan rajin latihan beban! Aku mulai mencoba membayangkan bagaimana kira-kira ukuran kontol Yopi. Yopi tinggi dan tegap, harusnya kontolnya besar, proporsional dengan besar tubuhnya. Dasar aku! Cowok homosex ta'i! Biadab! Cabul!
Diam-diam aku juga mengukur diri, bagaimana seandainya aku harus berkelahi melawan Yopi. Aku hitung-hitung, kami sepadan. Apalagi aku juga latihan karate dan kempo. Sekarang aku tertarik latihan Capoeira - ilmu bela diri dari Brazilia itu. Jadi, aku tidak ragu - kalau Yopi melawan saat aku cabuli - atau kalau kami - oleh karena suatu hal bertengkar sampai berkelahi, aku siap! Dasar ta'i!
MENYIAPKAN YOPI UNTUK DICABULI
Demikianlah sore itu juga, Yopi aku angkut ke rumah.Dia bilang,dia tidak bawa baju ganti, tapi aku bilang itu soal gampang.
Sorenya, pulang kantor Yopi aku bawa ke mal dan aku ajak dia membeli beberapa stel pakaian yang pantas. Ada pakaian untuk kerja,untuk jalan dan untuk tidur.Jalan berdua dengan Yopi di mal, aku merasa seperti jalan dengan seorang adik atau kakak.Penampilan kami juga ada kemiripan. Bisa saja orang mengira kami berdua adalah dua orang kakak beradik yang sedang belanja di mal.
Yopi sendiri tak tampak canggung bergaul dengan aku - orang yang baru dikenalnya. Dia juga tidak mempertanyakan apakah baju-baju itu dipinjamkan atau diberikan kepadanya - atau bagaimana dia harus membayarnya. Seakan dia sudah percaya saja padaku, bahwa aku akan mengatur semuanya dengan baik dan adil!
Aku juga membelikan semua perlengkapan pribadi seperti handuk,sandal jepit, sepatu baru, sikat gigi, pasta gigi, parfum, dedoran, alat cukur, kaos kaki dan kancut serta supporter. Aku pilih kancut yang rendah dan minim buat Yopi, supaya penampilan Yopi merangsang dan - bisa jadi - dia juga jadi terangsang mengenakan kancut minim gila-gilaan seperti itu. Ta'i!
Sewaktu dia mencoba baju atau celana di kamar pas, sekali-sekali aku "membantu" nya sehingga aku bisa menikmati pemandangan indah,sewaktu dia telanjang dada akan mencoba baju. Bahkan waktu dia sekedar hanya mengenakan kancut saat dia mencoba celana jeans.
Tanpa ragu, dia mengaku bahwa dia tidur hanya pakai kancut saja. Karena itu aku belikan dia kain sarung, supaya dia bisa tidur telanjang bulat, sambil pura-pura pakai sarung. Sarung itu biasanya akan lepas terjela-jela waktu ia tidur. Sehingga nantinya, pagi-pagi Yopi akan mendapati dirinya telanjang bulat dengan kontolnya yang tegak,ngaceng dan tegang ketat, sementara kepala kontolnya akan memerah berkilat-kilat dan lobang kencingnya basah oleh cairan mazie! Begitulah khayalan cabulku!
Waktu sedang Yopi mencoba baju, aku bolak-balik mendapatkan Yopi buka baju atau hanya berkancut di kamar pas. Disuguhi "adegan" yang demikian jantan kelaki-lakian, tentu saja kontolku jadi ngaceng berat terangsang.Kontolku jadi kencang, keras, gembung, terasa nikmat sampai mazie-ku [pre-cum] keluar lengket di kain kancutku yang minim, rendah dan ketat itu. Akibatnya aku jadi merasa lemess.Sementara jantungku terus berdebar keras dan darahku ber-desir-desir! Ta'i!
Sehabis belanja di mal, langsung Yopi aku ajak ke sebuah rumah sakit untuk periksa kesehatan. Anehnya, Yopi tidak mempertanyakan apa alasannya dia harus periksa kesehatan.Siangnya, aku memang sudah membuat appointment dengan sebuah rumah sakit swasta langgananku untuk medical check up Yopi. Kebetulan hari itu jadwal medical check up sore. Tentu saja hasilnya baru keesokan harinya akan aku dapatkan, tapi sore itu aku sudah bisa tahu gambaran umum kesehatan Yopi.
Karena rumah sakit swasta itu mahal maka cukup ada privacy. Meskipun demikian tetap saja Yopi harus melepas semua penutupnya untuk diganti dengan semacam kimono - "kamer jas" tipis supaya tidak panas. Di dalamnya dia hanya mengenakan kancut saja.
Aku pura-pura membantu Yopi mengganti pakaian. Hari itu Yopi mengenakan kancut berwarna hitam. Tapi cukup rendah dan kekat. Amat serasi dengan tubuh Yopi yang putih berotot ketat, sehingga aku hampir saja kehilangan kendali ingin memeluk tubuh Yopi.
Yopi ternyata seorang lelaki sejati, dia sama sekali tidak ragu atau risih melepas pakaian di depan aku - orang yang baru dikenalnya.Aku makin bangga dan sayang pada Yopi. Tubuh Yopi amat indah mulus,tak berlemak, ketat atletis berotot. Otot perutnya six pack, otot dadanya menonjol ke depan dengan dua puting susu yang tegang dan melenting seakan menancap di kedua belah dadanya itu!
Aku juga berhasil sekilas melirik ketiaknya. Ada secercah rambut di kedua belah ketiaknya, seakan hanya untuk bukti kelelakian dan kedewasaannya yang sempurna. Ta'i!
Yopi diperiksa selama 2 jam. Waktu mau mengambil contoh air kencing,aku juga ikut "membantu" Yopi sehingga sore itu aku bisa melihat kontolnya yang lumayan besar [seukuran kontol kuda Arab] dan disunat ketat,indah sekali. Aku jadi menelan liur melihat kontol seindah kontol Yopi sedang memancarkan air kencing. Indah! Indah sekali!
Berbeda dengan pemeriksaan kesehatan bagi Taruna AMN dan Praja STPDN,Yopi tidak perlu menyerahkan contoh pejuhnya untuk diperiksa! Kalau pun ya, sebetulnya aku siap "membantu" mengocok kontol Yopi atau mengisapnya dengan mulutku sendiri - sampai pejuhnya muncrat, lalu ditampung dalam botol laboratorium. Ta'i!
Dokter Jeffri, koordinator medical check up bertanya padaku, tetang siapa Yopi dan untuk apa Yopi melakukan medical chec up. Aku jawab bahwa Yopi salah seorang kerabatku yang sedang melamar kerja ke perusahaan asing. Malah aku pura-pura minta hasil pemeriksaan agar ditulis dalam versi Bahasa Inggris. Bisa jadi Dokter Jeffri terpikat Yopi.
Aku sering berhubungan sex sejenis dengan Dokter Jeffri - nikmatnya bukan main-main.Dokter Jeffri punya anak isteri. Tapi kalau nafsu sejenisnya [homosex] kumat, dia biasanya minta aku bersedia melayaninya. Tentu saja aku mau, apalagi Dokter Jeffri suka main s/M. Biasanya dia mulai dengan terlebih dulu melecutkan cemeti di tubuhku atau memberikan sengatan listrik.Tak jarang menempeli pahaku dengan besi panas : josss! Sakitnya bukan main! Gila!Tapi ketampanan wajah dan keindahan tubuhnya serta ukuran kontolnya menyebabkan aku tidak pernah jera - dicabuli sambil dihajar oleh dokter sialan itu. Setan! Ta'i!
Hasil sementara medical check up Yopi - baik dan sehat.Tapi masih perlu melihat hasil pemeriksaan darah, kencing dan foto dadanya.
"Yopi sehat dan badannya ketat", kata Dokter Jeffri bercanda. Sambil mengedipkan matanya dan menepuk-nepuk bahu Yopi yang kekar."Dasar dokter cabul!" umpatku dalam hati.
MASUK RUMAH
Di rumah, aku punya Bik Inah tukang masak dan Yatin pembantu laki-laki. Yatin cowok kampung yang ganteng dan banyak digandrungi cewek-cewek di sekitar rumahku. Sebelum kerja dengan aku, Yatin kuli bangunan. Aku juga ketemu tak sengaja dengan Yatin, sewaktu dia nguli di kantor ku.
Melihat "mutiara dalam lumpur" itu, kontan saja aku bereaksi. Yatin aku tawari kerja di rumahku dengan gaji lumayan dengan berbagai kemudahan, seperti aku bayari dia ikut kursus : montir dan menyetir.Yatin anak cerdas, ijazahnya STM. Saat ini Yatin sedang kuliah lagi di suatu perguruan tinggi swasta - aku yang membayari!
Yatin orangnya putih dan atletis, ketiaknya bersih tak berambut selembar pun. Kontolnya juga besar dan bagus.Yatin juga sering aku cabuli dan bahkan kadang-kadang juga aku hajar dengan pecut sampai tubuhnya lecet-lecet. Tapi Yatin anak baik. Dia merasa aku telah menolongnya. Mungkin dia punya anggapan bahwa kebiasaanku mencabuli dan menyiksa dia adalah semacam "penyakit" yang harus dia kasihani. Karena itu diapakan saja oleh aku,Yatin seperti menyerah dan pasrah saja.
Secara sexual, Yatin sudah hampir seperti isteri-ku,karena aku hafal semua lekuk tubuhnya dan aku sudah cicipi dan cobai dengan mulut, lidah, jari atau kontolku. Berbagai bagian tubuhnya juga sudah pernah aku hajar dengan pecut. Aku amat terangsang jika Yatin tampak kaget menggelinjang kesakitan waktu bagian tubuhnya aku lecut dengan cambuk : CETTARRR! dan "Aaagh!", Yatin menjerit tertahan kaget dan kesakitan! Nikmat sekali! melihatnya, kontolku langsung jadi tegang nikmat!Ta'i! Makin Yatin tampak menderita, makin asyik aku menghajarnya dengan pecut berkali-kali, sampai aku sadar bahwa tindakanku membahayakan Yatin,baru aku berhenti dengan kegilaanku itu!
Setelah puas menyiksa Yatin, barulah dia aku cabuli sepuas-puasnya.Terkadang luka lecet hasil pecutanku aku jilati, sehingga lidahku terasa asin dan bau darah. Nikmat dan jantan sekali!
Kontolnya juga aku jilati sedot,aku main-mainkan sesukaku. Kadang-kadang ada bagian kulit kontol Yatin yang aku jepit dengan penjepit dokumen, pasti sakit sekali, Yatin akan tergelinjang dan mendesah lagi kesakitan : "AGH!". Tidak jarang jepitan itu mengakibatkan luka dan membiaskan darah segar. Sadiss tapi jantann sekali!
Aku sering menanyakan kapan Yatin akan menikah atau apakah dia sudah punya pacar. Yatin hanya tersenyum saja dan selalu menjawab : "Mau bantu-bantu Mas Erik dulu". Yatin memanggilku dengan panggilan "Mas" atau "Mas Erik". Ada kemungkinan bahwa Yatin juga seorang homosex. Atau aku sudah merusaknya sehingga dia terbentuk jadi homosex sialan seperti aku! Ta'i!
Sesampainya di rumah,aku suruh Yatin menunjukkan kamar untuk Yopi. Yopi punya kamar sendiri. Tapi seperti Yatin, Yopi juga akan harus menemani aku tidur. Sesudah masing-masing mandi, kami makan malam bersama, sekalian aku mengenalkan Yopi pada Yatin.
Hari itu, hari yang panjang, karena itu aku langsung mengajak Yopi tidur. Di kamar,aku suruh Yopi tidur seperti biasanya [katanya dia tidur hanya pakai kancut]. Ketika dia sudah melepas semua pakaiannya,tinggal kancut, aku suruh dia melepas kancutnya sekalian, sehingga - telanjang bulat. Yopi menurut saja. Setelah Yopi telanjang aku tarik dia ke tempat tidur. Aku tak tahan lagi!
Saat itu aku hanya mengenakan kancut. Segera kau pelorotkan kancutku sialan itu. Telanjang bulat kami berdua!
ANCLIMAX
Malam itu Yopi aku cabuli sejadi-jadinya. Untung dia tidak melawan.Dia seperti pasrah dan seperti sudah punya firasat akan aku cabuli. Tapi demi hidupnya,demi pekerjaannya, demi penghasilannya, Yopi pasrah dan menyerah. Aku yakin, dia bisa melawan kalau mau.Mungkin aku kalah kalau diajak berkelahi. Tapi Yopi berpikir praktis, dia harus hidup dan dia sudah lama menganggur.
Tentu saja aku langsung melumat bibirnya yang jantan dan sensual, sementara satu tanganku mengelus puting susunya. Dia menyerah saja! Aku ingin main halus. Tapi malam itu nafsuku sudah menggelegak ke otak. Karena itu nafsuku yang jalan, bukan otak warasku, atau rasa cinta atau rasa sayang.
Mulutku liar dari bibir ke puting susu, ke perut nya yang six packs, ke jembut,terus ke kontolnya yang mengeras tegang,kencang merah dan berkilat. Lobang kencingnya merekah basah. Mungkin basah oleh mazie, mungkin juga sisa air kencing atau air mandi. Tapi aku tak berpikir sejauh itu.
Langsung saja aku kulum kontolnya,aku sedot maju mundur,kuisap, kujilat lobang kencingnya.Tangan- ku main ke mana-mana : puting susu, ketiak, biji peler, silit atau lobang pantatnya. Jari-jariku basah oleh keringatnya dan lendir dari lobang pantatnya. Kalau dicium pasti bau bacin lobang pantatnya. Tapi jariku tidak kucium.
Yopi melenguh dan melenguh : :"Aaaagh. hssst... hssst.. hssst" ...MMMMP..MMMPH..MMMPH! Mungkin dia keenakan, campur kesal, campur putus asa.
Tapi aku tak peduli.Sekali-sekali puting susunya aku pelintir keras,sehingga dia mengeluh :"Sakit Mas!", rintihannya membikin aku makin asyik mencabuli dan menyiksa dia. Dengan sengaja aku garuk pahanya dengan kuku jariku sampai lecet berdarah. Dia kaget kesakitan :"Sakit Mas" kata nya lagi. Aku makin liar dan gila. Kontolku aku gesek-gesek ke bulu-bulu di kakinya yang lebat dan keras. Terasa nikmat!.Ada setengah jam aku mengerjai Yopi. Setelah puasss barulah gesekan kontolku aku percepat di bulu-bulu kakinya dan sedotan mulutku aku buat teratur : jilat, sedot, jilat, sedot, jilat, sedot. Gerakan mulutku aku bikin sinkron dengan gesekan kontolku di bulu kaki Yopi. Nikmat! Nikmat! Nikmat! Agh!Nikmat!
Akhirnya puncak syahwatku dan orgasme Yopi naik bersamaan dan hanya beda satu detik, pejuh kami muncrat bersama : CROOOOOOOOOT! CROOOOOOOOOOOT! CROOOOOOOOOOOT! CROOOOOOOOOOOT! CROOOOOOOOOOOT!
Pejuh Yopi muncrat tak henti-henti seperti susu sapi yang sedang diperah di Nederland. Terus, terus, terus, terus. Pejuhnya luber di mulutku, meleleh ke dadaku,leherku,puting susuku. Saking banyaknya.Bulu kakinya juga berlelehan pejuhku yang juga berceceran di seprei.Gila!Dasar ta'i!
Itulah ceritaku, cerita cabul sialan dan tidak bermoral.Tapi sungguh kisah nyata,senyata-nyata-nya. Nyata, bagaikan ta'i di lobang kakus. Bau!
[PEJUH TOMMY TJOKRO MUNCRAT : CROOOOOOOOT! AGH!]