Melecut bagian bawah perut tempat tumbuh jembut!
submitted April 14, 2005
Categories: In Indonesian
Pecut itu aku ayun-putarkan ke atas dan ujungnya aku lecutkan ke bagian bawah perut prajurit yang telanjang bulat itu, tepat di bagian pertumbuhan jembutnya : Whetttt!Cettarr! Suara dengung pecut itu segera diikuti dengan suara ujung pecut yang beradu dengan kulit yang ditumbuhi jembut sang prajurit:Cettarr! bagaikan bunyi letusan pistol dan..: AAAAGH!, si prajurit menjerit tertahan, amat kesakitan. Tubuhnya yang dipentang [spread eagled] telanjang bulat itu, bergerak spontan, reflex yang seakan seperti mau melindungi kontol dan biji pelernya dari hujan ayunan pecut!Tentu saja reflex yang sia-sia, karena tangan kakinya ter-fiksasi di tiang pelecutan itu! Ia mengira bahwa ujung pecut itu akan menghajar kontol atau biji pelernya. Padahal aku teramat ahli untuk mengayun pecut dan mengarahkan lecutannya tepat di bagian bawah perut tempat pertumbuhan jembut [di atas pangkal kontol] - tanpa harus mengenai kontol atau biji pelernya!
Tiang untuk menghajar prajurit itu disebut tiang pencambukan[whipping post] atau tiang pelecutan. Kadang-kadang disebut juga tiang penyiksaan atau tiang penghajaran.Karena prajurit yang dipentang dan digantung di tiang itu tidak hanya dihajar dengan pecut,tetapi kadang-kadang disiksa dengan macam-macam siksaan yang aku suka dan aku cipta-kan sendiri. Seperti: disodok dengan besi panas, disundut dengan rokok menyala, diberi sengatan listrik [disetrum], dialiri lilin panas atau siksaan lain seperti puting susu dijepit dengan jepitan dokumen, jari dijepit dengan penjepit jari, lobang kencing disodok kawat atau catheter or any torture methods that you like and enjoy!
Sebagai seorang Komandan Batayon,praktis aku sah dan boleh melakukan apa saja terhadap bawahanku dengan alasan apa pun. Tentu yang paling mudah dan masuk akal adalah alasan untuk 1)mendisiplin-kan, 2)meningkatkan disiplin pasukan atau bisa juga 3)menegakkan disiplin.
Si prajurit yang bernama Alex itu tergantung di tiang penyiksaan. Kedua tangannya terangkat ke atas dan masing-masing pergelangan tangannya di-rantai ke bagian atas tiang penghajaran itu. Ke-dua belah ketiaknya ditumbuhi rambut hitam yang tumbuh memanjang sepanjang dataran ketiaknya.
Rambut ketiaknya yang hitam itu, kontras dengan kulitnya yang putih mulus dan serasi dengan otot-otot lengannya yang kekar. Alex tampak jantan dan amat kelaki-lakian, manly dan macho! Kakinya mengangkang lebar. Masing-masing pergelangannya terborgol pada kaki-kaki tiang penyiksaan itu.
Dia baru berumur 18 tahun, ganteng dan bertubuh atletis, ketat berotot dengan tinggi 170 cm dan berat badan sekitar 80 kg. Kontolnya yang besar dan disunat ketat itu bergantung setengah tegang seakan mencuat dari hutan-jembut yang melatar-belakangi kejantanannya itu. Biji pelernya yang besar bergantung di bawah kontolnya! Wajahnya yang ganteng itu tampak lelah dan kesakitan. Dia aku sudah siksa sejak semalam sebelumnya dan tak diberi makan minum sama sekali!
Sebelum aku suruh Alex dipentang di tiang sialan itu, aku suruh dia minum Majun [Ma'joon], yaitu obat perangsang sexual yang mebikin kontol siapa-pun jadi ngaceng terus dan terasa nikmat. Tidak jarang sehabis minum Majun maka mazie [pre-cum] terpancar sehingga lobangkencing yang basah oleh mazie itu jadi merekat ke kain kancutnya. Tentu sebelum si prajurit itu dipaksa telanjang bulat!
Otot dada Alex yang ketat itu tampak menonjol ke depan ditancapi oleh sepasang puting susu yang ketat, tegang dan melenting.Kedua puting susunya seakan menggoda untuk diraba, dijilat, dipilin atau dijepit dengan penjepit dokumen yang besar. Pasti Alex menggelinjang kesakitan jika kedua puting susunya dijepit sampai pecah berdarah! Keindahan tubuh Alex itu masih ditingkah oleh otot perutnya yang rata dan membentuk six packs.
Lecutan cemetiku merobek kulitnya dibagian bawah perut yang ditumbuhi jembutnya yang lebat,tebal, menghitam dan tumbuh luass itu! Luka lecet itu berdarah dan darah merembes di sela-sela jembut-nya yang tebal dan lebat itu! Padahal hanya dua atau tiga lecutan yang aku ayun tepat mengenai bagian bawah perut Alex, di tempat pertumbuhan jembutnya!
Setelah menghajar bagian jembutnya, aku masih mengarahkan ayunan keras ujung pecutku ke puting susunya sebelah kiri. Sekali lagi terdengar suara Whett! Cettarr!,ketika ujung pecutku menghunjam puting susu Alex.Kembali lagi dia menjerit keras tertahan : AAAAGH! kesakitan! Lecutan cemetiku itu meninggalkan lecet, puting susunya sebelah kiri pecah dan berdarah!
Sesuai aturan, terlarang bagi kami para komandan pasukan untuk mencambuki bagian kepala dan wajah prajurit bawahan kami serta kontol, biji peler, dan kedua lengan prajurit. Tetapi bagian tubuh lainnya : milik kami dan boleh kami apakan saja -asal si prajurit tidak cacat atau mati!
Kesalahan yang dilakukan Alex saat itu adalah melanggar disiplin militer! Suatu pelanggaran yang harus dihukum berat! Prajurit yang berani melanggar disiplin militer harus dihajar dan disiksa sampai betul-betul kapok dan jera! Alex telah meninggalkan asrama tanpa izin atasannya. Itu lah kesalahan yang harus ditebusnya dengan penyiksaan yang teramat sangat super kejam itu!
Sebagai Komandan Batalyon, memang aku menerapkan hukum besi dan disiplin mati! Semua itu untuk menjaga kualitas dan daya tempur batalyon kami. Kekejaman dan kesadisanku menjadi "panutan" para perwira bawahanku, baik Komandan Kompi [Danki]maupun Komandan Peleton [Danton]. Para Danki dan Danton ini tentu saja amat menikmati kesempatan menyiksa untuk bawahannya sekejam-kejamnya!
Salah satu tradisi yang "amat baik" di Batalyon yang aku pimpin adalah tradisi "inisiasi" bagi anggota [perwira, bintara, tamtama] yang baru tamat pendidikan dan masuk batalyon kami sebagai penugasan pertama di militer! Untuk mereka ini aku punya paket-paket penyiksaan yang amat kejam sebagai prosedur "inisiasi".
Bagi anggota baru yang belum sunat, sudah pasti pada hari pertama langsung kulupnya dipotong tanpa anestesi.Aku juga tidak pernah bilang atau minta izin dulu pada prajurit yang akan disunat. Pokoknya begitu selesai pemeriksaan kesehatan, waktu pertama kali datang di batalyonku, dan aku dilapori si anggota baru masih kulup, langsung aku perintahkan tim kesehatan batalyon untuk menyunatnya, tentu saja tanpa anestesi! Sunat diwajibkan untuk semua anggota batalyonku yang kontolnya masih [ber]-kulup. Demi kebersihan dan kesehatan kontol mereka sendiri!
Di samping itu, pada satu minggu pertama, semua anggota baru tidak diizinkan untuk berpakaian sama sekali [harus telanjang bulat].Ini penting agar mereka Percaya Diri [PD] dan supaya mereka segera membentuk otot tubuh mereka. Jadi,anggota baru ini bekerja, berkeliaran kemana-mana dalam keadaan telanjang bulat selama seminggu. Karena itu mereka pun dilarang keluar asrama! Pada satu bulan berikutnya mereka hanya boleh mengenakan celana militer [bertelanjang dada] dan dipaksa melatih otot-ototnya sampai "terbentuk" minimal seperti otot-otot tubuh Primus Yustisio. Dengan memaksa mereka telanjang dada, maka aku lebih mudah memantau perkembangan otot-otot mereka. Di samping itu, aku juga leluasa memilih bagian tubuh mereka yang mana yang akan aku akan lecut dengan cemeti [dengan kerass] seandainya mereka perlu dihajar,karena melakukan suatu kesalahan!
Tentara hanya punya dua pilihan, yaitu membunuh atau dibunuh.Karena itu anak-buahku aku perlaku-kan seperti gladiator zaman Romawi! Mereka harus berlatih keras,bertubuh ketat dan berotot serta dihukum berat jika berbuat kesalahan sekecil apa pun. Pecut adalah alat yang praktis dan efektif untuk mendisiplinkan anak buahku, khususnya para Prajurit yang umumnya masih berusia remaja!
Agresifitas mereka aku pupuk dengan perlakuan kejam,sadis di luar batas peri kemanusiaan serta meningkatkan gairah seksual mereka dengan Majun dan obat tradisonal lainnya seperti Pasak Bumi, Tongkat Wasiat Madura, Tongkat Ali, Kapsul Kuku Bima,Extra Joss,Irex dan ramuan:kopi susu, madu, merica, telor dan kecap!Resep ini membuat kontol mereka ngaceng terus! Pejuh mereka bisa muncrat setiap hari, kental dan banyak volumenya, serta mereka tetap merasa nikmat di kontolnya sewaktu pejuhnya hampir muncrat keluar : CROOOOOOOOOOT! CROOOOOOOOOOOOT! CROOOOOOOOOOOOT!Banyaaak sekali, dan muncrat-muntah bagaikan lava [lahar] gunung berapi [volcano].
Vitalitas yang tinggi dan kehidupan yang keras dengan disiplin yang sadis kejam, di luar batas peri-kemanusiaan,membikin mereka agresif dan tak takut pada apapun!Untuk mengendalikan agresifi-tas mereka, aku harus menggunakan pecut, besi panas, rokok menyala dan sengatan listrik!
Di samping itu seminggu sekali, mereka disuruh bertelanjang bulat bersama dan dipaksa mengocok kontol mereka sampai pejuh mereka muncrat keluar berceceran kemana-mana!Dengan cara dipaksa onani teratur, maka para prajurit itu tidak perlu lagi sembunyi-sembunyi untuk onani[masturbasi, ngocok kontol, merancap atau melancap!] Karena pejuh di biji peler mereka tinggal sedikit,akibat dipaksa ngeloco bersama secara teratur, seminggu sekali! Dasar Ta'i!
[KONTOL ABDUL RAHMAN RASYID PENYIAR METRO TV]