Bertugas di kolam renang
submitted November 26, 2005
Categories: In Indonesian
Keberadaan para calon prajurit taruna selama tiga bulan pertama tidak pernah disia-siakan. Selain mereka bisa dijadikan sasaran pelampiasan nafsu sadis dan sasaran hobby menyiksa taruna senior, capratar juga jadi obyek "balas dendam" para "taruna macan". Taruna macan adalah taruna yang baru naik tingkat ke tingkat dua.Mereka ini baru saja lepas dari status capratar. Jika tahun sebelumnya mereka masih capratar dan merupakan obyek penyiksaan kejam para taruna senior, maka tahun itu untuk pertama kalinya mereka akan bisa menikmati haknya untuk menyiksa dan menghajar yuniornya, yaitu capratar[calon prajurit taruna] yang baru masuk.
Kegunaan lain dari capratar sialan ini adalah menjadi sumber tenaga kerja gratis. Bergiliran para capratar ini harus melakukan corvee [kerja bakti] di akmil [akademi militer], antara lain menjaga kebersihan akmil [cleaning service] dan pekerjaan lain seperti jadi pelayan di kantin akmil, memelihara sarana olah raga akmil, dan bertugas di kamar-kamar taruna senior.
Karena pakaian seragam para capratar hanya dua stel dan mereka harus selalu tampil rapi jika berseragam, maka dalam melakukan tugas-tugas corvee mereka harus BERTELANJANG BULAT saja tak berpenutup selembar benangpun juga. Setiap kali corvee, selain diwajibkan harus telanjang bulat, para capratar ini juga wajib membawa pecut yang dikalungkan di leher mereka.Dengan demikian para taruna senior bisa dengan leluasa melecuti tubuh mereka yang bertelanjang bulat itu, dengan pecut yang dikalungkan di leher capratar atau dengan cemeti yang dibawa taruna senior!Atau boleh juga dengan gesper[ikat pinggang] mereka atau dengan rotan! Taruna senior juga boleh menyundut tubuh capratar yang telanjang bulat itu dengan rokok menyala, besi panas atau sengatan listrik. Tidak perlu ada alasan apapun kalau mau menyiksa para capratar. Pokoknya :"HAJAR SAJA! HABIS PERKARA". Karena penyiksaan kejam dan sadis itu merupakan bagian integral yang tak terpisahkan dari proses pendidikan dan pembentukan seorang militer dan seorang perwira sejati yang tanggap, tanggon dan trengginas!
Jadi,selama waktu tiga bulan sialan itu, status capratar tidak lebih dari sekumpulan ternak atau budak belian yang boleh diapakan saja dan boleh diperlakukan semaunya oleh para taruna senior!
Capratar memang dianggap tidak punya hak punya asasi manusia[mereka dianggap bukan manusia] dan mereka juga tidak punya hak atas rasa sakit atau nyeri,rasa malu dan tidak berhak atas harga diri!Tapi mereka wajib mengikuti semua peraturan yang berlaku di akmil dan perintah taruna senior.
Setiap pelanggaran harus dihukum berat dengan hukuman badan, baik dalam bentuk penyiksaan atau hukuman yang kejamm lainnya dan setiap hukuman harus mengakibatkan capratar itu luka-luka dan berdarah! Sebaiknya sampai berdarah-darah atau berlumuran darah!
Bahkan jika mereka sedang bertugas di kamar-kamar taruna senior pada hari Sabtu dan Minggu [yang disebut tugas magang atau apprenticeship], maka lebih sering para caparatar ini dijadikan sasaran penyiksaan kejam para taruna senior di luar batas-batas peri kemanusiaan - jadi bukan magang untuk mendapatkan pengetahuan atau pun keterampilan militer.
Sesudah acara magang itu ada saja capratar yang harus dirawat di klinik akmil akibat luka-luka karena disiksa secara amat keterlaluan. Capratar yang belum sunat [kulup], banyak yang digunting kulupnya oleh taruna senior waktu sedang magang di kamar taruna senior sialan itu. Para taruna senior tidak akan mendapat sanksi apa pun juga jika kedapatan menyiksa capratar sepanjang tidak mengakibatkan cacat fisik atau mati. Menggunting atau memotong kulup capratar [sampai terkudung] tidak dianggap sebagai pelanggaran. Karena,sunat merupakan sesuatu yang diwajibkan bagi abituren [alumni]akmil.Taruna yang belum sunat tidak bisa mengikuti kurikulum tahun kedua, karena dianggap belum jadi laki-laki. Salah satu prinsip dasar bagi pendidikan di akmil adalah : "Pemuda yang tidak sunat bukan laki-laki, pemuda yang tidak berotot bukan laki-laki dan lelaki sejati adalah lelaki yang tahan hajar dan tahan siksaan kejam"!Prinsip ini sesuai dengan maksud pendidikan di akmil yaitu membentuk dan mencetak perwira laki-laki yang handal:tanggap,tanggon dan trengginas. Ta'i!
Tugas corvee yang relatif paling ringan adalah di kolam renang akmil. Ada dua capratar yang ditugasi untuk melayani para perwira melakukan latihan renang. Aku dan Jeffri pernah mendapat tugas corvee di kolam renang.Seperti biasa kami berdua juga harus telanjang bulat dan mengalung-kan cemeti di leher kami masing-masing. Perwira-perwira akmil melakukan latihan sekitar pukul 16:00 sore. Capratar yang bertugas sudah harus ada di kolam renang pukul 15:00 untuk menyiap-kan kolam renang. Seorang taruna senior yang ber-tubuh besar, atletis, kekar berotot dan terkenal amat kejam bertugas mengawasi kami. Taruna sadis pengawas itu telanjang bulat saja, karena siapa pun yang akan masuk kolam renang akmil memang harus melepaskan seluruh pakaiannya sampai ber- telanjang bulat.
Begitu kami tiba di kolam renang,taruna pengawas sialan itu segera saja "mencobai" cemeti yang dikalungkan dileher kami dengan cara melecutkan ke punggung,paha dan bokong kami.
Lecutan itu diayunkan dengan amat sangat kerass sehingga tubuh kami bilur-bilur,luka,lecet, ber-darah. Sakit,pedih,pegal bercampur baur rasanya waktu ayunan cemeti itu menghunjam tubuh-ku dan tubuh Jeffri yang telanjang bulat itu! Setiap kali lecutan itu menghajar tubuhku atau tubuh Jeffri, kami tergelinjang kaget dan kesakitan.
Puas melecuti tubuh kami sampai lecet-lecet,kami disuruh push up dan sit up [telanjang bulat] 500 kali.Kontol kami jadi ngaceng tegang terangsang oleh gesekan lantai yang kesat, terasa nikmat!
Rasa pedih lecutan yang amat kerass itu seakan tertutup oleh nikmatnya rasa kontol tegang yang berulang-ulang tergesek lantai sampai 500 kali!
Puting susuku juga terasa kencang, tegang dan melenting, nikmatt.Begitu juga Jeffri!Kami ingin sekali mengocok kontol kami sampai pejuh kami keluar tapi kami tidak berani, takut kena hajar taruna senior pengawas yang kekar berotot dan terkenal amat sadiss itu! Kami juga takut kalau dipaksa menjilati pejuh kami yang berceceran di lantai! Selama kami push up dan sit up 500 kali, taruna senior itu juga sekali-sekali melecuti tubuh kami dengan kerass, alasannya cara push up atau sit up kami tidak betul!
Menjelang jam 16:00 para Perwira, Pejabat Akmil dan Taruna Senior mulai berdatangan di kolam renang.Mereka semuanya hanya bertelanjang bulat saja tidak berpenutup selembar benang pun juga. Tubuh mereka umumnya kekar berotot dan rata-rata berkontol besar sebesar kontol kuda Arab dan berjembut lebat!