Menjilati pejuh yang berceceran di lantai!
submitted December 23, 2005
Categories: In Indonesian
HOMOSEX SADO-MASOCHIST
Aku terlahir jadi lelaki homosex sejati 100% yang tak punya minat seksual sama sekali dengan lawan jenis. Seperti halnya semua lelaki homo-sex tulen,maka aku pun punya kecenderungan sado-masochist, yaitu suka menyiksa dan disiksa untuk kepuasan seksual.Jadi, lengkaplah sudah kegilaan-ku sebagai seorang manusia yang lahir menyimpang ["sungsang" kata orang Malaysia]. Tapi, apa mau dikata, bukan salah bunda mengandung, aku memang sudah tercipta seperti ini.Ya sudah, dinikmati sajalah kata orang-sialan! Ta'i!
Meskipun terlahir sebagai cowok homoseks tulen, tapi - Thanks God! - aku tidak tercipta kebanci-bancian. Aku bersyukur bahwa aku tercipta jantan dan bahkan bertampang lumayan tampan.Lebih-lebih lagi aku bersyukur bahwa aku juga diberi karunia bakat keterampilan berolahraga dengan fisik yang prima dan otak yang cerdas!Karena itu, sangatlah mudah bagiku menyembunyikan kehomoanku dan juga kedoyananku akan seks sejenis!
Aku gila olah raga.Lari 5 km tiap hari, berenang dua kali seminggu, latihan karate tiga kali seminggu, angkat berat setiap hari. Tidak aneh jika tubuhku atletis dan amat berotot, tak ada segumpal lemakpun ditubuhku.Wajahku yang ganteng membikin cewek-cewek mengejarku. Sayangnya tak ada secuil pun minat seksualku pada cewek!Ta'i!
Sejak di SMP [Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama] ketika aku mulai sadar akan diriku yang homosex, sadist dan masochist maka sudah aku gantungkan cita-citaku untuk jadi tentara. Karena [ketika itu] tentara adalah dunianya laki-laki sejati, dan aku suka akan kelaki-lakian yang sejati yang penuh dengan kekerasan, adu otot, adu kekuatan - syukur-syukur bisa dan kontol! Mana tahan! Ta'i! Ngentot!
Apalagi aku banyak kenal dan bergaul dengan para para perwira muda, abituren [alumni] akademi militer. Perwira-perwira muda ini ada yang masih hubungan famili denganku, ada yang anak tetangga atau ada juga teman satu kompleks.
Kedua orang tuaku Pegawai Negeri Sipil[PNS} yang bergaji kecil dan tinggal dikota Jakarta - maka masih bagus bahwa keluarga kami mampu tinggal dan mencicil sebuah rumah BTN di suatu kompleks perumahan jenis RS dan RSS.
Keterbatasan ekonomi juga yang mendorong anak-anak para PNS dikompleks BTN ini mencari peluang pendidikan gratis dengan bea-siswa. Satu-satunya peluang yang ada [di negara bobrok-sialan ini] adalah masuk tentara atau polisi.
Mereka yang beruntung bisa diterima di akademi militer.Mereka yang kurang beruntung, terpaksa harus puas jadi bintara atau tamtama - meskipun berijazah SMA [SMU]. Tentu saja yang jadi target dalam hidupku adalah masuk akademi militer,jadi Taruna, dan kelak jadi Perwira!
BEJAT
Para perwira muda kenalanku inilah yang memberi-kan informasi tentang keindahan, kejantanan dan juga kekejaman kehidupan didunia militer, khusus-nya tentang kehidupan para taruna di akademi militer! Mereka menceritakan betapa para Taruna Senior berhak untuk menghajar para Taruna Yunior sesuka hati mereka sampai wajah dan tubuh Taruna Yunior berlumuran darah segar!
Mereka juga menggambarkan betapa "nikmat" rasa-nya ketika kulit tubuh mereka harus merasakan dihajar oleh Taruna Senior dengan pecut kawat [cemeti yang ujungnya diberi paku tajam!]sampai kulit tubuh mereka jadi lecet berdarah - bahkan meninggalkan luka parut yang berbekas dan tidak akan pernah bisa hilang seumur hidup.
Lecutan pecut kawat tersebut ibarat tanda-tangan atau kenang-kenangan yang "manis" dari para Taruna Senior! Beberapa Taruna Senior juga tidak segan-segan menghantamkan popor senapan ke tubuh atau kepala Taruna Yunior dan bisa mengakibatkan gegar otak!
Taruna Yunior yang baru masuk [yang disebut : Calon Prajurit Taruna - Capratar] diperlakukan dengan lebih kejam lagi! Mereka sering dipaksa melakukan corvee [kerja bakti] telanjang bulat dan tentu saja dibawah hujan lecutan cemeti yang diayun dengan seluruh kekuatan otot tubuh Taruna Senior sampai tubuh Capratar itu penuh lembam dan lecet berdarah. Terasa teramat indah sekali! Ta'i!
Belum lagi, sengatan listrik pada kontol, biji peler,puting susu, ketiak dan lobang pantat para Capratar yang dilakukan oleh para Taruna Senior setiap habis senam pagi - sekedar untuk iseng-iseng dan melampiaskan nafsu sadis para Taruna Senior sialan itu ! Ta'i!
Ada saja Caparatar yang memuncratkan pejuhya sewaktu lobang pantat atau kontolnya diberi sengatan listrik.Mungkin karena kelenjar prostat-nya tersengat listrik maka pejuhnya muncrat! Ada juga Capratar yang muncrat pejuhnya karena amat stres dan ketakutan!
AMORAL
Setiap ada Capratar yang memuncratkan pejuh dan pejuhnya berceceran di tanah,di rumput,di aspal atau di lantai,merupakan "kesempatan emas" bagi para Taruna Senior untuk memaksa Capratar lain -nya atau Capratar yang memuncratkan pejuh untuk menjilati ceceran pejuh itu dengan mulut dan lidahnya!. Ta'i!
Cara-cara bejat amoral ini juga sering dipraktek-kan oleh para Praja Senior di STPDN [Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri] di Jatinangor, terhadap Praja Yunior!Acara biadab ini di STPDN disebut Bina Muda singkatan dari membina Praja Muda! Ta'i!
Bina Muda adalah suatu "paket" yang terdiri dari tindak penghajaran,penyiksaan disertai perkosaan oleh Praja Senior terhadap Praja Yunior di STPDN Jatinangor, yang terkenal sebagai institusi yang paling bejat dan biadab di dunia! Ta'i!
Penyiksaan dan perkosaan terhadap Praja Yunior di STPDN selalu dilakukan pada malam hari dalam kegiatan yang disebut "Apel Bangsal".Para Praja Senior mendatangi bangsal-bangsal Praja Yunior pada sekiar jam 21:00 - 22:00. Para Praja Yunior itu disuruh apel,kemudian dicari-cari kesalahan mereka.Kesalahan atau pelanggaran yang sering dituduhkan Praja Senior adalah "berdiri kurang tegap" atau "berbicara kurang keras". Dengan alasan seperti itu, Praja Senior bisa memukuli, menghajar, menyiksa atau juga memperkosa Praja Yunior - "sebagai hukuman"!
BIADAB
Kelak setelah tamat SMA dan berhasil diterima jadi Taruna di salah satu Akademi Militer maka aku pun dapat merasakan sendiri kejantanan dan kekejaman di Akademi Militer serta kesadisan kehidupan militer.
Anehnya aku sama sekali tidak merasa menderita. Berbagai kesadisan dan kekejaman para Taruna Senior kepadaku terasa merupakan sesuatu yang indah,nikmat,dan teramat amat jantan bagiku
Hajaran pecut yang keras dari para Taruna Senior terasa pegal dan pedih di tubuhku tapi memberi-kan nuansa yang teramat nikmat dalam jiwaku dan Nyawaku Terasa Moksa ke Nirvana! Gila!
Paradigma di Akademi Militer adalah makin tampan dan makin berotot serta makin cerdas seorang Taruna Senior pasti dia akan semakin kejamm dan sadiss terhadap Taruna Yunior.Sebab, Taruna Senior seperti itu merupakan favorit bagi Taruna Seniornya sewaktu dia masih berstatus Capratar untuk dijadikan sasaran penghajaran, penyiksaan dan perkosaan.
Oleh karena itu, sewaktu aku masih Capratar,tiap kali ada kegiatan "Memilih Pembentuk" [yaitu suatu kegiatan dimana Capratar diizinkan memilih sendiri Taruna Senior yang akan menyiksanya],aku selalu memilih Taruna Senior yang paling tampan dan yang paling berotot!Karena dijamin aku pasti akan disiksa sampai pingsan,tidak sadarkan diri. Tapi..,Agh!Nikmatnya bukan main!Setiap Capratar, yang akan disiksa selalu harus telanjang bulat saja! Begitu juga para penyiksanya pun suka ber-telanjang bulat!
[Ta'i!]