Sewaktu aku bertugas di pasukan khusus.
submitted January 19, 2006
Categories: In Indonesian
Ketika aku menerima SPRIN [Surat Perintah] untuk pindah tugas jadi ADC [Aide De Camps] alias Ajudan, aku sungguh kecewa. Aku baru tiga tahun bertugas jadi Perwira dan sedang asyik-asyiknya menikmati kebanggaan jadi anggota pasukan khusus yang sering disebut "pasukan elite" itu [tidak perlu aku sebutkan pasukan khusus di angkatan mana dan di negara mana aku berada].Apa gerangan salahku sampai aku dibuang jadi ajudan?! Tak ada yang bisa menjawab!
Tapi, apa daya? Kecewa tinggal kecewa, sedih tinggal sedih, kesal tinggal kesal, bagaimanapun juga sebagai tentara yang baik aku harus mau melaksanakan perintah itu, meninggalkan pasukan elite yang aku cintai dan aku banggakan,untuk bertugas jadi Ajudan - jabatan perwira setengah pelayan.
Ketika tahu bahwa aku diberi tugas jadi Ajudan, teman-teman perwira ada yang meledek aku dengan panggilan "Dayun", yaitu tokoh pewayangan yang berperan jadi kacung atau pelayan para ksatria!
Padahal, selama bertugas di pasukan khusus,boleh dibilang aku jadi "bintang". Karena, jika aku mewakili kesatuanku dalam pertandingan olah raga apa pun,aku sering jadi kunci kemenangan,seperti jadi pencetak gol dalam pertandingan sepak bola, jadi kunci kemenangan tim bulu tangkis, memenang-kan lomba renang, dan banyak lagi. Bahkan aku juga penah juga mewakili kesatuanku dalam suatu pertandingan tinju [ekshibisi] antar kesatuan militer dan aku berhasil menang, meskipun hanya menang angka!
Prestasiku dalam olah raga militer,seperti spitz marz [jalan cepat],renang militer,halang rintang [hendernis],juga gemilang. Tidak heran jika aku jadi perwira favorit di kalangan atasan bawahan, maupun teman sejawat di kesatuanku.
Aku juga selalu lulus terbaik atau paling tidak masuk sepuluh terbaik jika aku ditugaskan ikut kursus, latihan, pelatihan atau sekolah militer.
Sewaktu masih di bangku Akmil [Akademi Militer]prestasi akademik-ku amat baik, sehingga ketika aku lulus Akmil,aku berhasil mendapatkan bintang Adhi Makayasa.
Secara fisik aku pun luar biasa. Di samping aku punya tubuh atletis dengan kesemaptaan jasmani[physical fitness] yang dahsyat.Aku juga berotot ketat, dengan otot dada yang menonjol kedepan, otot perut yang rata [six packs],dan otot lengan [biseps] yang amat menggiurkan.Semua itu berkat latihan-latihan intens yang aku lakukan sejak aku berumur enam belas tahun. Aku memang gila olah raga dan pemuja tubuh indah.Semua itu tidak lepas dari orientasi seksualku yang doyan cowok [sex sejenis]. Kontol dan biji peler-ku besar, disunat ketat[high and tight]dengan pola keratan sunat seperti sunatnya anggota Korps Baret Hijau Angkatan Darat Amerika Serikat[US Green Berret].
Produksi pejuhku juga banyak dan baik mutunya [kental] dengan jumlah spermatozoa dalam batas-atas normal.Vitalitasku juga lumayan, aku mampu memuncratkan pejuh 3 sampai 5 kali, sehari tetap terasa nikmat, tidak lemess dan tidak mengantuk.
Aku juga berwajah lumayan,tapi sayangnya[atau untungnya?] aku berwajah baby face[imut-imut]. Seorang temanku yang "straight" bahkan pernah mengatakan bahwa penampilanku menggemaskan.
Sayang disayang semua kualitas dan kelebihan yang aku punyai itu harus "dinodai" dengan satu kekurangan diriku yaitu bahwa aku berorientasi seksual sejenis alias : homosex tulen. Aku tidak berminat sama-sekali kepada lawan jenis! Seperti kata pepatah tidak ada manusia yang sempurna!Agaknya demikianlah pula adanya aku! Ta'i!
Aku bukan berkhayal atau berfantasi tentang diri-ku,tapi aku berkata apa adanya.Dengan penampilan diriku seperti itu ternyata punya efek negatif dalam pendidikan militer!
Karena, waktu aku masih Taruna Yunior di Akmil, terutama waktu aku masih Capratar[Calon Prajurit Taruna], aku sering jadi sasaran penyiksaan dan penghajaran para Taruna Senior. Agaknya karena mereka gemass! Melihat penampilanku yang jantan dan berotot, tetapi ditingkah dengan wajahku yang "baby face" dan imut-imut.
Jika Capratar akan disiksa Taruna Senior, mereka selalu harus telanjang bulat!Sewaktu aku disiksa dalam keadaan telanjang bulat itulah para taruna Senior sialan melihat ukuran kontolku yang lebih besar dari rata-rata.Melihat kontolku yang besar bagaikan kontol kuda Arab itu,para Taruna Senior terbit selera sadisnya dan ide gilanya untuk memaksa aku onani!Sialnya pula [atau untungnya?]muncratan pejuhku terpancar jauh - hal ini jadi perhatian para Taruna Senior sialan itu. Akibat-nya tidak jarang aku dipaksa onani dua atau tiga kali,karena mereka suka sekali melihat pejuhku yang dimuncratkan dengan jarak yang istimewa jauhnya itu [pancarannya hampir setengah meter dari lobang kencingku]!Ta'i! Untunglah aku mampu memuncratkan pejuh berkali-kali sehari sehingga aku selalu tetap dapat melaksanakan perintah para Taruna Senior sialan itu untuk bolak-balik ngeloco di hadapan mereka dengan volume pejuh yang cukup banyak untuk dimuncratkan dalam jarak setengah meter!Kalau tidak,tentu aku akan diberi hukuman yang lebih kejam lagi!
Seperti "tradisi yang berlaku" di kalangan para Capratar, setelah onani aku juga masih dipaksa menjilati pejuhku yang berceceran di lantai atau di tanah dengan lidahku!
Pengalaman sadis, cabul dan sialan yang telah aku "pelajari" di Akmil ini aku praktekkan pada anak buahku di pasukan khusus. Terutama terhadap para Prada [Prajurit Dua] yang baru masuk [new recruits].Aku suka sekali memberikan hukuman kejam, menghajar dan menyiksa mereka!Tentu semua-nya itu aku lakukan semata-mata untuk melampias-kan nafsu homosex dan sado-masochist-ku yang bejat itu. Ta'i!
Aku juga suka memaksa mereka melakukan latihan-latihan fisik yang amat berat,tak jarang sampai mereka muntah-muntah dan jatuh pingsan [semaput] tak sadarkan diri, karena amat kelelahan! Setiap melatih anak buahku para Prada, aku menggenggam pecut [cambuk, cemeti] yang sering aku gunakan untuk "mendisiplinkan" mereka.
Seperti kebiasaan waktu di Akmil,tiap latihan renang,aku memaksa para Prada itu bertelanjang bulat dan untuk kegiatan lapangan aku mengharus-kan mereka untuk buka baju [telanjang dada].
Dengan demikian, waktu latihan renang aku bisa dengan amat leluasa memandangi tubuh muda remaja para Prada itu, juga :kontol, biji peler,jembut, bulu ketek dan puting susu [bahkan juga lobang pantat] mereka sepuas-puasku! Ta'i! Sedangkan waktu kegiatan lapangan aku bisa memilih bagian mana dari dada atau punggung mereka yang akan aku hajar dengan pecut dengan keras [!], jika mereka melakukan kesalahan atau kekeliruan waktu latihan! Tidak jarang ada Prada yang kulit dada atau punggungnya lecet berdarah karena aku lecut dengan cemeti sepenuh tenaga otot-ototku yang kuat - berkat latihan karate yang intens! Tidak jarang aku menghajar mereka dengan cemeti dengan alasan yang dibuat-buat seperti "bersikap kurang tegap" atau "tidak jantan" atau juga "berbicara kurang keras"! Sadis!
Karena bersahabat dengan dokter pasukan sialan, maka aku bisa minta agar sebulan sekali dokter memeriksa kesehatan para Prada.Tentu saja mereka harus bertelanjang bulat lagi.Untuk pemeriksaan kesehatan ini aku juga minta agar dokter pasukan mengharuskan para Prada itu menyerahkan contoh pejuhnya untuk diperiksa di laboratorium. Dengan demikian mereka terpaksa harus mengocok kontol-nya untuk bisa mengeluarkan contoh pejuhnya dari dalam kedua biji peler yang tergantung di bawah kontol mereka itu!Ta'i!
Sungguh suatu pemandangan yang "indah",cabul dan amat merangsang melihat para Prada yang sedang bertelanjang bulat itu satu per satu mengocok kontolnya untuk mengeluarkan pejuhnya. Sebagian dari meeka ada yang masih belum PD[Percaya Diri] untuk onani di tengah orang banyak di aula yang besar itu. Sehingga mereka tampak canggung dan kemalu-maluan.Tapi,suka tidak suka dan mau tidak mau mereka tetap harus memaksakan diri mengeluar-kan pejuhnya untuk diperiksa di laboratorium. Ta'i!
Para Prada itu masih muda remaja, sehingga umum-nya kontol mereka masih "tok cer",begitu dikocok langsung tegang dan tidak lama kemudian kepala kontol mereka [glans penis] memerah-ungu dan ber-kilat-kilat, sekejap kemudian muncratlah pejuh mereka yang putih kental dan berbau khas pejuh itu : CROOOOT! CROOOOOOT! CROOOOOT! Agh, indahh dan jantann sekali. Sebagian dari para Prada itu ada yang jadi berkilat-kilat tubuhnya karena keringatnya keluar akibat kegiatan seksual yang intens itu. Ta'i!
Anehnya,meskipun suka bertindak kejam dan sadis, aku "tidak dibenci" oleh anak buahku. Bahkan mereka amat "mencintai" aku. Mungkin karena aku selalu penuh perhatian kepada mereka dan hanya bersikap kejam dan sadis di saat dinas atau latihan saja!
Mungkin juga mereka amat takut kepadaku karena aku kejam luar biasa, tidak berperikemanusiaan dan juga "berdarah dingin" sewaktu menghukum mereka dengan berbagai siksaan sadis luar biasa!
Paling tidak itulah persepsi-ku.Persepsi-ku bisa salah, mungkin kalau lebih lama aku bertugas di pasukan khusus itu bisa jadi aku dibunuh oleh anak buah karena kelakuanku yang teramat sangat keterlaluan kejam dan sadis! Ta'i!
Aku menanamkan kepada anak buahku untuk sering-sering bertelanjang bulat jika berada di asrama, untuk menguatkan fisiknya terhadap terpaan alam. Seminggu sekali, aku mengharuskan para Prada itu untuk tidur di lapangan telanjang bulat. Bahkan, jika turun hujan, mereka dilarang untuk mencari tempat berteduh! Mereka harus siap menghadapi hujan lebat dalam keadaan telanjang bulat!Ta'i!
Senang sekali melihat Prada yang muda remaja itu menggigil kedingian bertelanjang bulat di bawah hujan lebat.Suara gigi mereka gemeletuk karena kedinginan bagaikan musik merdu,indah dan sadis di telinga jahanamku.Tubuh mereka yang telanjang bulat itu menggigil, gemetar dan bergetar karena amat kedinginan Ta'i!
Untuk mengurangi rasa dingin mereka, aku memaksa mereka untuk push up dan sit ups ratusan kali di bawah hujan lebat itu. Tentu saja dalam keadaan mereka semua bertelanjang bulat tidak berpenutup selembar benangpun jua. Meskipun malam hari,tapi lapangan sialan itu cukup terang karena banyak lampu sorot di situ! Sehingga aku bisa melihat dengan jelas pemandangan yang indah dan sadis tak terkira itu!
Setiap subuh aku melakukan "inspeksi" di bangsal tidur para Prada itu. Karena mereka harus tidur telanjang bulat maka pagi-pagi aku bisa melihat para Prada itu kontolnya pada ngaceng semua.
Pada pagi hari kandung kencing mereka penuh dan konsentrasi hormon laki-laki meningkat tajam, keadaan ini membuat lelaki usia produktif jadi ngaceng kontolnya pada pagi hari [Ini pula yang mendorong suami melakukan "serangan fajar" yaitu mengentoti isterinya pada waktu subuh!].
Setiap pagi, selalu ada Prada yang tempat tidur- nya berceceran pejuh,karena malamnya mimpi basah dan karena mereka tidur telanjang bulat, keruan saja waktu pejuhnya muncrat jadi berceceran di seprei tempat tidurnya! Indah dan jantan sekali!
Aku suka sekali melihat pemandangan yang indah dan kelaki-lakian seperti itu. Tentu saja kalau si Prada yang malamnya ngecret itu sudah bangun dari tidurnya, jadi tersipu-sipu kemalu-maluan! Karena ketahuan malamnya mimpi basah. Aku selalu memberi reaksi bahwa mimpi basah adalah normal untuk seorang lelaki sejati! Karena itu si Prada tidak usah malu jika tempat tidurnya berlepotan pejuh!
Aku juga merobah disain kamar mandi dan WC di bangsal Prada itu menjadi terbuka, tanpa pintu dan tanpa dinding. Sehingga aku bisa menikmati pemandangan para Prada itu kalau mereka sedang pada mandi atau berak telanjang bulat di tempat mandi Prada!
Aku juga melakukan "de-sensitisasi" agar para Prada itu tidak ragu untuk ngeloco [onani, coli, ngocok kontol], meskipun ada orang lain yang melihat. Alasanku, hal itu amat baik dan akan meningkatkan rasa Percaya Diri [PD] mereka.Ta'i!
Kegiatan favoritku adalah latihan meningkatkan daya tahan yang dilakukan sebulan sekali dimana para Prada itu bergantian aku siksa dengan macam-macam siksaan untuk "meningkatkan daya tahan mental" mereka [endurance].
Tidak jarang ada Prada yang pingsan dan mandi darah, karena aku menyiksa dengan amat sangat keterlaluan.Waktu aku siksa, mereka semua harus telanjang bulat."Makanan wajib" mereka adalah:1) dihajar dengan cemeti punggung,dada,bokong,paha, betisnya, 2)ditempeli besi panas pahanya, 3)disetrum dengan listrik kontol,puting susu,ketek dan lobang pantatnya[seringkali sampai mules dan berak]. "Makanan tambahannya" adalah, lobang kencing mereka disodok dengan kawat dan lobang pantat mereka disodok dengan laras senapan.Jika laras senapan itu disodokkan ke lobang pantat seorang Prada,maka waktu ditarik keluar, sering-kali di dalam lubang laras itu ada ta'i nya.
"Makanan istimewa" mereka adalah kepalanya aku hantam dengan popor senapan dan badannya dihajar dengan cemeti yang ujungnya diberi kawat tajam [pecut kawat]!"Snack" untuk mereka adalah puting susunya dijepit dengan penjepit dokumen sampai pecah berdarah!
Jika ada Prada yang tidak atau belum sunat maka pada kesempatan pertama, tanpa ampun, Si Prada sialan itu akan disunat "on the spot",tentu saja tanpa anestesi sehingga dia akan mengelinjang dan menggeliat kesakitan.Karena sunat di pasukan khusus harus dilakukan tanpa anestesi.Tentu saja si Prada akan merasa teramat sangat nyeri dan pedih sekali waktu kulupnya dikerat pelan-pelaan sekali oleh dokter pasukan sialan itu! Kalau aku sedang iseng,sengaja tidak langsung disunat,tapi aku gunting saja kulupnya sedikit,sehingga Prada itu menjerit kesakitan dan terpaksa setelah itu dia harus lari-lari ke Poliklinik [dengan kulup berdarah-darah] agar sunatnya bisa diselesai-kan [dibereskan]oleh perawat atau dokter!Banyak Prada yang jatuh pingsan [semaput] kesakitan [neurogenic shock] sewaktu kulupnya disunat atau aku gunting pelan-pelan!
Jika ada Prada yang berkelahi maka aku berikan hukuman berat berupa "lari cambuk".Keduanya aku suruh lari telanjang bulat mengelilingi lapangan di samping sebuah mobil pick up yang sedang ber-jalan lambat.Di bak belakang pick up itu berdiri dua orang provos [CPM, POM] yang aku beri tugas untuk mencambuki tubuh kedua Prada sialan itu sepanjang mereka sedang mengelilingi lapangan 50 kali. Biasanya sewaktu mereka baru lari sekitar 5 atau 10 putaran,kedua Prada itu sudah pingsan, tak tahan oleh lecutan yang diayun dengan amat keras oleh kedua provos itu.Tidak jarang kedua Prada itu sampai berlumuran darah dan sobek dan lecet kulitnya akibat dihajar cemeti oleh kedua provos biadab itu!
Sebagai "bukti" bahwa mereka sudah berdamai,maka setelah selesai "lari cambuk", mereka aku paksa untuk saling sodomi di depan teman-teman mereka sesama Prada. Agar mereka bisa "saling mencitai" kembali! Ta'i! Jika mereka berani menolak, maka aku suruh provos menyodok lobang pantat mereka dengan tongkat bola sodok [billiard] atau stick golf sampai mereka menjerit-jerit kesakitan dan lobang pantat mereka mengeluarkan darah segarrr!
Para Prada anak buahku tubuhnya sudah "jadi" semua seperti binaragawan. Karena aku mewajibkan mereka latihan beban dan bina raga. Aku sendiri yang melatih mereka, tentu saja dibantu dengan sebuah cemeti besar, untuk mendisiplinkan mereka.
Aku menanamkan motto : "Pria yang tidak berotot bukan laki-laki!". Setiap selesai latihan bina raga, mereka aku suruh telanjang bulat semua untuk diperiksa pertumbuhan ototnya.Aku membawa alat pengukur dan aku mencatat pertumbuhan otot mereka melalui berbagai ukuran seperti ukuran lingkar dada dan lingkar lengan mereka! Aku juga mewajibkan mereka melakukan push up dan sit up 1000 kali sehari. Tentu saja secara bertahap : pagi 250 X, siang 250 X, sore 250 X dan malam 250 X.
Mereka juga harus menjaga kebersihan tubuhnya. Aku buat jadwal, seminggu ketek mereka boleh ditumbuhi rambut [bulu ketek], dan seminggu lagi ketek mereka harus klimis. Mereka juga harus menggunakan deodoran. Apakah deodoran bermerek atau pun hanya menggunakan kapur sirih atau air rebusan daun sirih! Prada yang badannya bau aku beri hukuman kejam! Mereka juga wajib merapikan pertumbuhan jembutnya [tapi tidak boleh dicukur klimis].Jika ada yang lalai melaksanakan aturan gila dan sialan ini aku beri hukuman dan kuhajar dengan kejam. Tidak jarang sampai ada Prada yang pingsan!
Dengan adanya perintah untuk bertugas jadi ADC alias Ajudan, tentu saja aku terpaksa harus kehilangan kenikmatan-kenikmatan homoseksual sadistik yang selama ini aku dapatkan di pasukan khusus itu! Ta'i!
Ada yang mengatakan bahwa penugasanku sebagai Ajudan merupakan jembatan untuk karir yang lebih cemerlang.Seperti halnya karir para Ajudan dari mantan Presiden Soeharto. Apa iya? Kita lihat saja nanti.
Yang jelas, dengan orientasi seksualku yang homoseks ini pasti akan sukar bagiku untuk bisa membina karir militer. Karena hanya Perwira yang beristeri dan berkeluarga yang bisa mencapai jabatan tinggi.Paling-paling aku hanya bisa jadi Gumil [Guru Militer] di pusat-pusat pendidikan dan pelatihan militer atau di akademi militer. Masa bodoh lah! Emangnya gua pikirin!
Yang penting, aku bisa menikmati kontol, biji peler, pejuh, puting susu, lobang pantat, jembut dan bulu ketek, pemuda-pemuda remaja yang baru masuk militer [new-recruits]. Lebih asyik lagi kalau aku bisa menyiksa, menghajar,apalagi kalau aku bisa memperkosa mereka! Agh!Ta'i! Kontolll!
[JEMBUT]