Nikmat dan sexynya kehidupan militer
submitted January 30, 2006
Categories: In Indonesian
Aku tinggal di suatu negara di dunia yang tak perlu kusebut namanya. Ketika tamat High School yang di Indonesia kira-kira sama dengan SMA aku memutuskan untuk jadi tentara dan aku berhasil diterima jadi taruna [kadet atau cadet] di suatu akademi di bidang kemiliteran.
Sewaktu aku menulis cerita homosex cabul ini aku sudah jadi Perwira dan bertugas disuatu kesatuan di angkatan yang tidak perlu pula aku sebutkan di sini.Sebab,Pembaca situs gay cabul MOTNES ini tentu hanya "concern" dengan kontol,biji peler, jembut, bulu ketek lelaki dan tentu juga yang sangat penting adalah : pejuh!.
Meskipun bukan berasal dari keluarga militer akan tetapi jauh di lubuk hatiku sejak kecil aku aku sudah becita-cita jadi militer.
Yang mendorong aku menjadi militer, tak lain dan tak bukan adalah cerita yang sadis, nikmat dan sexy tentang kehidupan di dunia militer terutama kehidupan di Akademi Militer. Itulah yang pasti menyebabkan aku bertekad bulat mau jadi anggota militer alias tentara.
Sejak umur enam tahun [ketika kontol anak-anak umumnya mulai bisa ngaceng] aku sudah exposed atau terpapar pada cerita-cerita tentang kejam dan sadisnya kehidupan para Taruna di Akademi Militer sehingga aku amat terpikat!
Cerita-cerita itu aku dengar dari para kerabatku yang baru masuk Akademi Militer dan jadi Taruna. Setahun sekali waktu libur mereka pulang kampung dan membawa cerita-cerita yang menurut selera sex sejenisku [yang jahanam] terasa amat: indah, jantan, dan amat kelakian-lakian! Masuk Akademi Militer dan jadi Taruna kemudian dilantik jadi Perwira [pada masa itu]agaknya merupakan favorit bagi para cowok remaja di lingkungan tempat asal-ku!
Dengan kondisi seperti itu maka tak heran jika aku sering ikut mendengar cerita-cerita "humor" tentang kehidupan militer para Taruna itu. Isi-nya tak lain tak bukan adalah tentang perlakuan kejam dan sadis para Taruna Senior terhadap para Taruna Yunior,yang bagiku terasa amat merangsang.
Bagi mereka sendiri merupakan kisah anekdot yang lucu dan segar meskipun berlumuran darah.Bahkan beberapa orang di antaranya dengan enteng tanpa ragu-ragu menunjukkan parut bekas luka di tubuh-nya akibat lecutan pecut kawat, sundutan rokok atau sundutan besi panas para Taruna Senior!
Karena sejak kecil aku sudah tercipta jadi homo-sex dan sado-masochist, maka tidak mengherankan jika cerita-cerita sadis,kejam,sialan di Akademi Militer itu telah membangkitkan kontolku jadi ngaceng berat! Jika aku barusan mendengar cerita-cerita tentang perlakuan kejam Taruna Senior ter-hadap Taruna Yunior seperti penyiksaan dan atau pun pemukulan,pencambukan dengan pecut kawat, atau pemukulan kepala dengan popor senapan maka aku terpaksa harus bermasturbasi [coli, ngeloco, ngocok kontol], meskipun tentu saja pada usia sepuluh tahun ke bawah waktu itu pejuhku belum keluar!Tapi memain-mainkan kontol sampai ngaceng dan kepala kontolnya [glans penis] memerah ungu dan berkilat-kilat terasa amat nikmat! Ta'i!
Waktu itu aku merasa bahwa mereka yang diterima jadi Taruna adalah cowok-cowok yang ganteng dan bertubuh atletis. Jika mereka pulang kampung dan mengenakan seragam Taruna mereka maka mereka tampak makin gagah dan keruan saja membuat aku terpikat berat untuk jadi Taruna.
Waktu aku masih anak-anak,pada usia enam sampai sekitar sepuluh tahun aku sering merasa "gemas" jika melihat cowok dewasa atau cowok anak-anak yang tampan apa lagi yang bertubuh atletis.
Kelak waktu aku sudah berangkat dewasa dan sudah mengerti tentang dorongan sex sejenis dan sado-masochist barulah aku sadar bahwa rasa "gemas"-ku itu adalah manifestasi dari perasaan naksir [jatuh cinta] bercampur dorongan berahi yang ber-nuansa sado-masochist sehingga bermuara pada rasa "gemas" yang menggebu-gebu yang tidak lain adalah juga perwujudan : "homosexual panic".
Tidak sukar bagiku untuk diterima jadi Taruna. Karena, di samping aku punya otak yang cerdas dan wajah yang lumayan [tampan rupawan],aku juga dikaruniai dengan kesemaptaan jasmani [physical fitness]yang prima didukung juga oleh daya tahan tubuh [endurance] serta keterampilam fisik dan kecepatan gerak yang tangkas yang tentu sangat diperlukan seorang anggota militer.
Latihan fisik yang intens yang aku lakukan sejak aku berusia enam belas tahun menyebabkan aku sudah punya tubuh atletis dengan otot yang ketat dan sudah "jadi" ketika aku baru mencapai usia delapan belas tahun [tamat SMA].
Tubuhku nyaris bagaikan badan binaragawan amatir dan seakan siap untuk dipersembahkan kepada para Taruna Senior untuk dihajar dan disiksa serta dipersembahkan kepada para instruktur di Akademi Militer untuk "dibentuk" dengan cara-cara kejam dan sadis diluar batas perikemanusiaan agar bisa menjadi Perwira dan Tentara Sejati! Ta'i!
Waktu tes "penampilan lahiriah" dimana setiap calon harus berdiri telanjang bulat lima orang - lima orang, para penguji terkagum-kagum melihat tubuhku yang atletis ketat berotot dengan kontol yang besar, sebesar kontol kuda Arab, dengan latar belakang jembut yang lebat menghitam dan tumbuh luas dan dengan kulup yang terkudung karena sudah digunting [disunat] dengan keratan yang ketat high and tight seperti cara menyunat kontol bayi dan tentara di Amerika Serikat!
Ketika aku disuruh mengocok kontolku untuk mengeluarkan contoh pejuh,maka semua yang hadir bisa melihat dengan mata kepala sendri pancaran pejuhku yang muncrat seakan meloncat-loncat dari lobang kencingku bagaikan lava gunung berapi [volcano] yang sedang erupsi [meletus].
Sementara itu pejuhku juga seakan terus muncrat bagaikan tidak akan pernah berhenti! Setelah muncratan pejuh selesai, masih saja tampak ada pejuh meleleh-leleh dari lobang kencingku karena banyaknya volume pejuh yang diproduksi oleh biji pelerku itu! Ta'i!
Rupanya "kelebihan"-ku ini jadi catatan khusus Akademi Militer,karena ketika aku masih Capratar [Calon Prajurit Taruna,tiga bulan pertama], aku sering sekali dipaksa onani! Para Taruna Senior ingin melihat muncratan pejuhku itu! Aku bahkan pernah dipaksa onani sampai tiga kali dalam sehari.
Untunglah vitalitasku cukup tinggi. Sehingga waktu aku dipaksa onani untuk ketiga kalinya, aku masih mampu "mendemonstrasikan" muncratan pejuhku yang istimewa itu. Sadis memang dan juga cabul sekali! Tapi itulah kehidupan Militer dan itulah kehidupan Taruna - lelaki sejati! Ta'i!
Tentu saja aku sangat menikmati kehidupan jadi Taruna. Aku memang berbakat dan berjiwa militer. latihan-latihan fisik berat seakan tidak bisa mematahkan fisik dan mentalku. Siksaan-siksaan kejam di luar batas peri kemanusiaan dari para Taruna Senior sungguh sangat aku nikmati sebagi seorang masochist!
Tidak jarang kontolku ngaceng sampai pejuhku muncrat sewaktu aku dihajar oleh seorang Taruna Senior yang tampan dan atletis tubuhnya.
Taruna Senior yang sadis selalu menyiksa dalam keadaan bertelanjang bulat - sementara itu sudah menjadi prosedur tetap bahwa Taruna Yunior yang akan disiksa atau dihajar harus melucuti penutup tubuhnya sampai telanjang bulat tidak berpenutup selembar benang pun. Dengan maksud agar Taruna Senior bisa dengan leluasa menggunakan alat-alat penyiksanya ke bagian-bagian tubuh Taruna Yunior yang sedang disiksa itu!
Makin tampan dan makin berotot seorang Taruna Senior biasanya makin sadis dan kejam lah dia. Sebab, mereka yang tampan dan atletis juga jadi sasaran dan bulan-bulanan sewaktu mereka masih Taruna Yunior. Maka tak heran jika mereka juga mempraktekkan kekejaman itu pada para yunior-nya!
Taruna Senior yang paling buas adalah Taruna Senior yang baru naik tingkat dari Tingkat I ke Tingkat II. Mereka ini disebut "Taruna Macan" karena sadisnya luar biasa! Sebab, mereka baru pertama kali berhak menghajar Taruna Yunior dan mereka baru saja lepas dari "neraka" sebagai Taruna Yunior di Tingkat I yang terus menerus jadi sasaran kekejaman para Teruna Senior.
Para Taruna Macan sering sekali menghajar para Taruna Yunior - terutama Taruna yang baru masuk yang disebut Capratar [Calon Prajurit Taruna] sampai mandi darah atau berlumuran darah.Sering kali Taruan Macan menyiksa Cepratar tanpa ada alasan apapun. Sekedar ingin melampiaskan nafsu sadisnya!Banyak juga Capratar atau Taruna Yunior yang jatuh pingsan karena disiksa secara amat sangat keterlaluan oleh para Taruna Macan ini!
Karena penampilanku yang tinggi besar [seperti Dony Kesuma waktu dia masih muda], tampan dan atletis dengan kontol besar,maka di waktu tidak ada pelajaran atau kuliah aku sering dipanggil oleh Taruna Senior hanya sekedar untuk dihajar atau disiksa.Biasanya aku dibawa ke suatu tempat yang tersembunyi di ruangan atau di tempat sepi di kampus Akademi Militer itu.
Sesampainya di tempat itu aku dipaksa telanjang bulat kemudian dihajar setengah mati. Aku juga pernah dipaksa berbaring terlentang di atas sebuah meja telanjang bulat.Kemudian kedua kaki-ku disuruh angkat ke atas sehingga bagian depan selangkangan,kontol,biji peler dan lobang pantat-ku terexposed.Kemudian dengan enteng para Taruna Senior itu menyodokkan batang besi dan botol ke lobang pantatku. Kemudian kawat juga disodokkan ke lobang kencingku.SAKIT BUKAN MAIN!
Pernah juga lobang pantatku dirojok [disodok] dengan kontol oleh salah seorang Taruna Senior. Perbuatan itu ditiru oleh beberapa Taruna Senior sehingga pantatku terasa dobol dan jadi berdarah-darah kebanyakan disodok! Salah satu di antara Taruna Senior itu kontolnya besar sekali seperti kontol kuda Austaralia, sehingga waktu kontolnya menyodomi lobang pantatku langsung saja mengenai kelenjar prostatku. Keruan saja pejuhku muncrat berceceran kemana-mana. Akibat pejuhku muncrat maka aku dipaksa Taruna Senior untuk menjilati ceceran pejuhku dengan lidahku!
Kalau sedang disiksa, maka Capratar atau Taruna Yunior tidak boleh berbunyi. Kalau aku mendesis kesakitan atau berbunyi apa pun walaupun pelan, para Taruna Senior itu akan memberikan hukuman, biasanya dengan menempelkan besi panas ke pahaku atau rokok menyala ke salah satu bagian tubuhku!
Mereka pernah juga menghukum aku dengan cara menyetrum atau memberikan sengatan listrik ke kontol,biji peler,puting susu, ketiak dan lobang pantatku sampai tubuhku menggelinjang bergetar-getar kena sengatan listrik dan perut ku jadi mules-mules berak-berak karena boolku disetrum listrik dari dalam lobang pantat!Ta'i!
[KONTOLL! PEJUH! PEJUH! PEJUH!]