Melampiaskan nafsu sex sejenis dan nafsu sadis di villa!
submitted March 24, 2006
Categories: In Indonesian
VILLA TEMPAT MENYIKSA
Meskipun aku sudah dimiliki oleh Mas Teguh, aku masih diizinkan bekerja seperti biasa sebagai Satpam.Hanya saja aku harus pandai mengatur agar semua kewajibanku kepada Mas Teguh [yang sudah jadi Pemilikku] dapat aku penuhi dengan sebaik-baiknya. Sementara itu, aku juga harus berusaha agar tugas-tugasku sebagai Komandan Satpam tetap berjalan baik!
Pada awalnya, kalau aku lupa atau tidak berhasil melaksanakan tugas-tugasku dengan baik, masih dimaafkan Mas Teguh.Tetapi belakangan ini kalau aku salah sedikit saja, aku pasti dihajar dengan kejam oleh Mas Teguh sebagai hukuman Sekurang-kurangnya aku kena lecutan cemeti lima sampai sepuluh kali dan selalu harus lecet dan harus berdarah. Kata Mas Teguh :
"Kalau kamu aku hukum,harus ada bekasnya. Supaya kamu selalu ingat dan tidak mengulangi kesalahan kamu!"
Ada perbedaan antara lecutan cemeti Mas Teguh waktu sedang menghukum aku dan waktu fore play sewaktu akan berhubungan sejenis dengan aku.
Kalau sedang menghukum aku, ada nuansa marah dalam ayunan cemetinya.Sedangkan waktu fore play akan berhubungan sejenis dengan aku ada nuansa sayang. Bagaimanapun, lecutannya selalu keras, diayunkan dengan sekuat tenaga otot-ototnya dan meninggalkan luka lecet berdarah di kulitku!
Aku juga masih harus menyediakan waktuku untuk jogging,latihan beban, latihan binaraga, latihan renang dan latihan karate! Sedangkan untuk bisa menulis cerita gay homosex cabul di situs MOTNES bejat sialan ini aku harus mencuri-curi waktu agar tidak ketahuan Mas Teguh. Karena aku tidak pandai mengarang dan berfantasi,maka terpaksalah cerita-ceritaku di MOTNES adalah cerita-cerita nyata dan riil yang aktual sedang terjadi! Mau tidak mau - aku terpaksa menulis cerita tentang hubungan s/M cabul dengan Mas Teguh!
Untuk memudahkan Mas Teguh mengawasi aku, beliau mengharuskan aku pindah ke villa milik beliau. Aku juga diberi mobil agar aku bisa pergi kemana-mana untuk melaksanakan perintah beliau dan juga uang secukupnya untuk hidup sehari-hari dan buat mengelola villa beliau.
Aku berada di villa kalau aku sedang off, tidak tugas dan tidak piket!Kalau aku piket malam,maka Rahman yang diberi tugas menjaga villa itu!
Rahman bertugas merawat halaman, taman dan kolam renang di villa itu. Sebetulnya Mas Teguh tidak terlalu suka menitipkan villa itu kepada orang lain - termasuk Rahman. Beliau takut kalau-kalau villa itu akan disewakan kepada orang lain untuk berbuat mesum! Tetapi untuk sementara ini, kalau aku piket, beliau belum punya pilihan yang lebih baik - selain Rahman! Kalau aku dan Mas Teguh sedang berada di villa, maka Rahman harus segera pulang ke rumahnya. Supaya dia tidak tahu apa yang dilakukan Mas Teguh kepadaku!Karena, kalau Mas Teguh datang ke villa tentu tujannya hanya satu, yaitu melampiaskan nafsu sadis beliau dan nafsu sex sejenis beliau kepadaku!
Alasan utama mengapa aku harus tinggal di villa beliau adalah karena di villa itu ada semacam kamar siksa lengkap dengan alat-alat penyiksa. Sehingga kalau Mas Teguh mau menyiksa aku, maka beliau tinggal memaksa aku untuk bertelanjang bulat, kemudian beliau bisa menghajar, menyiksa dan menyakiti aku sesuka beliau di kamar siksa itu! Sekedar untuk memuaskan nafsu sadis beliau sebelum beliau mencabuli aku. Penyiksaan itu semacam fore play untuk aku dan beliau. Setelah aku disiksa dan beliau puas menghajar aku maka beliau [dan aku mulai] terangsang.Pada saat itu lah aku mulai dicabuli dan dientot beliau!
Setelah aku selesai dihajar, maka Mas Teguh akan memaksa aku mengisap dan menjilati kontol beliau yang besar seperti ukuran kontol kuda itu!Kalau kontol beliau sudah kukulum,jilat dan isap maka lama kelamaan beliau akan makin ngebet ingin memuncratkan pejuh! Saat itulah beliau mencabut kontol belaiau dari mulutku untuk dientotkan ke lobang pantatku!
Mas Teguh melepaskan syahwat beliau di dalam lobang pantatku atau di belahan pantatku. Hanya sekali-sekali pejuh beliau dikeluarkan di dalam mulutku, supaya aku bisa menelan pejuh beliau!
Prosedur tetap atau protap-nya adalah kalau aku akan disiksa Mas Teguh, aku diharuskan telanjang bulat :
"Kamu harus telanjang supaya aku bisa memilih bagian tubuh kamu yang mau aku hajar" kata Mas Teguh.
Setelah itu aku dipaksa untuk push up, sit up dan pull up ratusan kali dalam keadaan telanjang bulat. Setelah tubuhku bercucuran keringat dan berkilat-kilat akibat push up,sit up dan pull up yang intens itu,barulah beliau menghajar tubuhku dengan cemeti berkali-kali, sesuka beliau! Kalau aku push up, maka beliau akan melecuti punggung, bokong, paha belakang dan betisku!
Kalau aku sedang sit up, beliau akan menghajar dada dan perutku dengan lecutan cambuk!Sedang-kan kalau aku sedang pull up, beliau mencambuki aku dengan membabi-buta bagian depan dan bagian belakang tubuhku! Entah mengapa, beliau tidak atau belum pernah menghajar kontol atau biji pelerku dengan pecut!
Kalau beliau mau menyiksa kontol atau biji peler-ku, biasanya beliau menyodok lobang kencingku dengan kawat [ADUH! SAKIIT BANGET DEH!,AMPUN!], menyetrum kontol dan biji pelerku pakai listrik!
Setiap kali lobang kencingku baru disodok kawat oleh Mas Teguh, maka air kencingku dan pejuhku akan bercampur darah.Air kencingku jadi seperti air cucian daging selama beberapa hari!
Beliau juga sering membakar jembutku dengan api lilin atau api rokok!Sewaktu jembut, bulu ketek, atau bulu kakiku dibakar dengan api rokok atau lilin, maka akan tercium bau rambut terbakar!
Waktu menyiksa aku, Mas Teguh selalu buka baju atau hanya mengenakan kancut yang sangat minim [maximum exposure].Kancut minim itu buatan luar negeri dan harganya mahal sampai US $ 30 - US $ 40,- sepotong.
Karena beliau menghajarkan pecut dengan sekuat tenaga dan sekuat otot-otot karate beliau maka ketika beliau sedang menyiksa aku atau orang lain [misalnya : tahanan militer], beliau jadi sangat berkeringat dan tubuhnya yang nyaris ber- telanjang bulat itu jadi berkilat-kilat karena cucuran keringat!
Sekali-sekali beliau juga menyiksa aku sambil telanjang bulat, seperti foto-foto dalam situs gay! Kalau beliau menyiksa aku sambil beliau bertelanjang bulat, waktu aku lirik selalu saja kontol beliau ngaceng, glans penisnya [kepala kontol] berkilat berwarna merah ungu dan lobang kencingnya tampak menganga karena sudah siap memuncratkan pejuh beliau, yang banyak volumenya dan kental itu!
Konstruksi kamar siksa itu agaknya sudah dibuat sedemikian rupa agar kedap suara.Dengan demikian kalau aku [atau korban lain yang sedang disiksa dengan kejam] sampai menjerit-jerit, berteriak-teriak atau melolong-lolong kesakitan - tidak akan terdengar keluar!
Sedangkan aku sendiri, kalau sedang disiksa oleh Mas Teguh, dilarang keras "berbunyi", walaupun hanya sekedar berdesah. Kalau ada bunyi apa pun yang sampai keluar dari mulutku waktu aku sedang disiksa beliau, maka Mas Teguh akan marah besar dan akan menghajar aku gila-gilaan sampai aku pingsan dan berlumuran darah.Beliau sudah sering bilang :
"Kamu laki-laki. Jadi kamu harus tahan sakit, tahan hajar dan tahan disiksa!", beliau memang teramat sangat kejamm dan sadiss sekali!
"Kalau kamu laki-laki, tapi nggak tahan sakit. Lebih baik kamu seaklaian aku hajar sampai mati saja!", tambah beliau pula!
Berbagai alat penyiksa tersedia lengkap di kamar siksa itu : ada puluhan cemeti dari berbagai jenis, ada alat-alat penyengat listrik, solder listrik dan batang-batangan besi untuk dipanas-kan dan diselomotkan ke tubuh korban [besi panas biasanya untuk ditempelkan di paha luar korban], alat penjepit puting susu dan kulup[kalau korban masih ada sisa kulupnya atau tidak sunat], alat penjepit jari-jari, rantai dan alat-alat untuk me-restrain korban,borgol,kuda-kuda untuk tempat mencambuk korban,tiang penyiksa dan banyak lagi!
Biasanya Mas Teguh mendapatkan alat-alat siksa itu dari luar negeri. Botol-botol berisi alkohol 70% dan yodium tinctur juga tersedia di untuk mengobati luka-luka atau lecet akibat siksaan di tubuh korban.Kalau luka dan lecet korban diolesi dengan alkohol atau yodium tinctuur, maka korban itu akan kelojotan, menggeliat dan menggelinjang kesakitan dan merasa amat pedih di lukanya!
Setiap aku baru selesai disiksa Mas Teguh,beliau tidak pernah lupa "mengobati" luka-lukaku dengan alkohol 70% dan yodium tinctur. Aduh! Periihnya bukan main, aku berusaha menahan sakit untuk tidak berdesis atau berdesah karena merasa amat kepedihan sampai air mataku keluar! Kalau aku kelojotan, beliau makin asyik mengobati aku!Mau rasanya aku pingsan atau mati saja kalau sedang disiksa begitu oleh Mas Teguh yang aku segani, aku cintai, aku hormati,aku puja dan aku sayangi itu!
Di samping itu tersedia juga alat alat penyiksa lain seperti : kawat untuk disodokkan ke lobang kencing korban,dildo berduri [kontol buatan dari kayu]untuk menyodok lobang pantat korban! Juga tersedia alat-alat sunat yang secara berkala di periksa dan disterilisasi di poliklinik markas kesatuan Mas Teguh oleh seorang dokter militer, bawahan Mas Teguh!
DISUNAT UNTUK KEDUA KALINYA TANPA ANESTESI
Aku disunat waktu kecil. Umur empat atau lima tahun. Tapi aku tidak ingat apa-apa waktu aku disunat! Hanya samar-samar saja!
Suatu kali Mas Teguh menyuruh aku bertelanjang bulat lalu beliau memeriksa kontolku.Aku disuruh duduk telanjang bulat dan menarik kulit kontolku maju-mundur. Lalu kata beliau :
"Sunatmu belum sempurna.Masih ada sisa kulupnya. Seharusnya waktu sunat, seluruh kulup terkudung, tidak bersisa. Sisa kulupmu itu harus dipotong! Besok hari Sabtu aku suruh Dr. Jonathan memotong sisa kulup itu! Sunat yang bagus itu harus high and tight".
Meskipun aku kaget, tapi aku jawab juga :
"Siap Kolonel!"
Benar saja, hari Sabtu berikutnya Dr Jonathan datang ke villa.Meskipun di villa sudah ada alat sunat, tapi dia membawa alat-alat sunat sendiri dan juga alat restrain[borgol dan rantai] untuk memfiksasi orang yang akan disunat supaya tidak bisa bergerak atau berontak.
Dr Jonathan adalah Dokter Militer di kesatuan Mas Teguh dan dia berpangkat Letnan Kolonel.Dia ganteng dan dia punya darah campuran Indonesia - Eropa, tinggi besar, atletis dan ketat berotot. Bisepsnya bagus dan aku pernah lihat sendiri kontol Dr Jonathan ukuran besar - seperti kontol Ari Wibowo yang berdarah campuran Eropa [Jerman]!
Dr Jontahan biasanya mengobati aku, kalau aku disiksa sampai babak belur oleh Mas Teguh dan harus diobati.Dia juga mengobati tahanan militer kalau mereka baru dihajar oleh Mas Teguh atau oleh anak buah beliau waktu diinterogasi!
Hari Sabtu itu Dr Jonathan berenang di villa. Seperti Mas Teguh, Dr Jonathan pun berenang sambil telanjang bulat, tidak menakai penutup selembar benangpun!
Selesai berenang, Dr Jonathan menyuruh aku untuk melepas pakaianku, telanjang bulat dan berbaring terlentang diatas sebuah meja. Mas Teguh sudah memerintahkan aku agar aku selalu melaksanakan perintah Dr Jonathan, apa pun yang disuruh! Oleh karena itu, waktu aku disuruh telanjang bulat, perintah itu aku taati!
Setelah aku telanjang bulat,dia memeriksa kulup-ku dan tanpa bilang apa-apa dia memasang borgol dan rantai di pergelangan tangan dan kakiku yang dihubungkan ke kaki meja. Tubuhku terpentang dan terfiksasi di atas meja - telanjang bulat.
Belakangan aku tahu bahwa Dr Jonathan sudah ter biasa menyunat tahanan yang masih kulup,sekalian untuk menyiksa mereka. Atas perintah Mas Teguh dia harus menyunat tanpa anestesi sedikit pun! Supaya para tahanan itu benar-benar kesakitan dan menderita hebat sampai mereka menjerit-jerit kesakitan dan berteriak-teriak :
"AMPUUUN! AMPUUUN! SAKIIIIT!', sewaktu kulupnya digunting pelan-pelan sambil sekali-sekali luka-nya diolesi alkohol supaya tambah periiiih!
Waktu aku sudah terfiksasi dan direstrain di atas meja aku tak bisa melihat apa yang dilaku-kan oleh Dr.Jonathan perbuat.Mula-mula dia mem-basahi atau membersihkan kontol, biji peler dan jembutku. Lalu terasa dingin, mungkin diberi alkohol, kemudian terasa panas perih [mungkin dibersihkan dengan phisohex].
Tiba-tiba saja aku merasakan panas perih nyeri di kulit kontolku. Aku kaget! Tapi karena aku sudah biasa dilarang berbunyi kalau disiksa Mas Teguh, aku tahan saja! Nyeri dan perihnya bukan main.Dr. Jonathan telah memotong sisa kulupku sesuai perintah Mas Teguh! Tanpa anestesi!GILA! Sakitnya bukan main!SADIS! Setelah selesai, baru-lah semua borgol dan rantai di pergelanganku dilepas dan aku disuruh bangkit!Luka itu masih terasa sangat perih sampai dua jam kemudian dan baru kering setelah sepuluh hari!Setelah sunat, kontolku tidak diperban,luka sunat itu dibiarkan saja terbuka :
"Supaya cepat sembuh," kata Dr. Jonathan,
Dr Jonathan memotong sisa kulupku bertelanjang bulat saja,karena dia barusan berenang.Tapi dia mengenakan sarung tangan, masker dan kacamata! Katanya kepadaku :
"Supaya mata dan mulut saya tidak kena muncratan darah kamu!"
Villa Mas Teguh letaknya agak terpencil sehingga diperlukan seseorang yang kuat untuk menjaganya. Meskipun begitu, jika ada kawanan perampok yang datang, apalagi membawa senjata api, pasti aku tidak akan mampu melawan mereka! Meskipun Mas Teguh bisa membelikan aku senjata api termasuk mengusahakan izinnya,tapi beliau tidak bermaksud berbuat begitu! Tugasku menjaga dan mempertahan-kan villa itu dari gangguan orang dengan apa yang ada dalam diriku, baik tenaga, kekuatan mau pun kemampuan bela diri yang aku miliki. "Kamu pertahankan villa ini! Kalau perlu sampai mati", kata Mas Teguh kepadaku.
"Siap Kolonel!" jawabku. Aku diharuskan beliau memperlakuka beliau seperti atasanku dengan sikap dan cara militer, meski aku tetap boleh memanggil beliau dengan panggilan Mas atau Mas Teguh.
Kalau beliau tidak puas dengan sikapku karena aku dinilai bersikap kurang tegap atau berbicara kurang keras, beliau tidak ragu-ragu menghukum aku dengan hukuman militer yang kerass! Baik hukuman fisik seperti push up, sit up, pull up ratusan kali, lari 10 km atau memberikan hukuman badan seperti menghajar aku dengan : cemeti,ikat pinggang atau atau alat pelecut lainnya seperti kabel listrik atau tali plastik!
ANTICLIMAX
Karena villa milik beliau terletak di luar kota maka untuk pergi ke kantorku sekurang-kurangnya perlu waktu satu setengah sampai dua jam dan aku harus mengontrakkan rumah BTN warisan orang-tua- ku kepada orang lain.
Aku berangkat ke kantor jam 05:00 pagi, supaya tiba di kantor jam 07:00.Jadi aku masih bisa mengontrol anak buahku yang jaga malam dan masih sempat jogging di kantor sekitar 5 km. Jogging sejauh 5 km itu aku tempuh sekitar 30 menit!
Itulah sebagian dari yang harus aku alami sejak aku dimiliki Mas Teguh [Kolonel Teguh] sebagai budaknya - budak sex atau slave sex! Tugasku hanya jadi sasaran pemuasan sex sejenis beliau dan pelampiasan nafsu sadis beliau, lain tidak!
[TA'I!!!]