Suatu kisah tentang kamar operasi
submitted March 28, 2006
Categories: In Indonesian
MEMILIH KARIR MILITER
Jika kita mendengar kata-kata "kamar operasi" maka yang terbayang adalah kamar bedah yang ada di suatu rumah sakit. Tetapi kamar operasi juga bisa merupakan terjemahan dari istilah Inggris operation room yang berarti suatu ruangan untuk mengkaji dan membahas suatu masalah untuk dapat mengambil langkah-langkah militer strategis!
Tapi ada juga istilah kamar operasi yang barang-kali pengertiannya hanya berlaku di lingkungan kerjaku sekarang. Yaitu tempat dimana kelaki-lakian seorang pemuda dalam merasakan dan dalam menghadapi rasa nyeri yang hebat luar biasa [excruciating pain] diuji dan dibentuk!
Aku adalah seorang instruktur pada suatu lembaga pendidikan militer yang mendidik calon-calon perwira di suatu negara yang tidak perlu aku sebutkan namanya.
Di Indonesia, mungkin tempatku bekerja setara dengan suatu Akademi Militer [AKMIL], yaitu tempat mendidik remaja putera menjadi laki-laki sejati untuk dihantarkan menjadi perwira yang tanggap, tanggon, trengginas! Tentu saja harus dengan cara yang kejam,sadis, dan militeristik dan di luar batas-batas perikemanusiaan!
Kekejaman ini dimaksudkan agar Kadet [Taruna] yang sedang ditempa dan dibentuk di situ akan benar-benar jadi laki-laki dan jadi perwira yang sejati!
Bahkan di Indonesia ada Akmil yang diberi nama atau sebutan "Kawah Candradimuka". Pilihan nama yang tepat sekali,karena memang di semua akademi militer di seluruh dunia para Kadet atau Taruna harus merasakan tempaan [baca : SIKSAAN!], juga termasuk penempelan besi panas - seperti yang terjadi pada 21 orang prajurit baru atau new-recruits] di Colombia pada suatu kamp latihan militer di Piedras - Tolima! Tentu saja mereka juga merasakan pukulan, tendangan, tonjokan, dan last but not least juga tempelan besi panas dan sundutan api rokok serta sengatan listrik pada ujung kontolnya!Indahh dan jantann sekali!!!
Dunia militer adalah duniaku! Dunia yang sangat aku cintai,karena di situlah aku bisa menumpah-kan semua dorongan yang paling hakiki dari hidup seorang lelaki homosex,yaitu dorongan sex!,sex!, dan sex sejenis! Ta'i!
Di lingkungan militer aku bisa menikmati tidur dalam bangsal atau tidur dalam tenda bersama lelaki-lelaki jantan pilihan yang rata-rata atletis dan ketat berotot, berkat latihan-fisik, seperti lari dan senam pagi tiap hari.
Aku juga punya banyak kesempatan untuk mandi bersama bertelanjang bulat atau bahkan berak dan kencing bareng tanpa harus malu atau ragu karena cowok lain bisa melihat dengan jelas : kontol,biji peler,jembut,dan bulu ketekku. Semua itu terasa indah,jantan,kelaki-lakian dan juga militeristik! Ta'i!
Di bangsal atau ruang tidur militer yang dapat memuat puluhan orang itu tidak ada privacy dan memang tidak perlu privacy. Karena semua yang ada disitu adalah laki-laki dewasa belaka.Jadi, tak ada yang perlu ditutupi atau disembunyikan.
Tidak aneh jika penghuni bangsal itu pun tidak ragu untuk bertelanjang bulat saja. Baik dengan alasan mau ke kamar mandi, mau ganti baju, mau tidur atau memang sedang ingin telanjang bulat saja!
Di bangsal militer,kami semua selalu tidur dalam keadaan telanjang bulat.Karena tidur telanjang membikin kami merasa relax setelah latihan fisik berat tiap hari.
Waktu bangun pagi hari,kami semuaya akan merasa-kan sejuknya udara pagi yang nyaman dan kontol kami terasa tegang[ngaceng] dan puting susu kami juga tegang melenting [NIKMATT!].Hal ini terjadi karena pada pagi hari [subuh] hormon testosteron meningkat dalam darah!Kesempatan emas ini biasa-nya digunakan oleh para suami untuk melakukan apa yang disebut "serangan fajar", yaitu mereka mengentoti isteri mereka saat subuh!
Begitu juga para Kadet Senior [Taruna Senior] akan mendatangi yuniornya untuk disodomi lobang pantat mereka dengan alasan mau "membangunkan yunior" agar mereka siap-siap untuk lari pagi dan senam pagi hari itu [disodomi dulu sebelum senam]!
Semua anggota militer sangat PD [Percaya Diri] dan mereka bukan hanya "berani" telanjang bulat dihadapan cowok lain, tetapi mereka juga berani melakukan onani [masturbasi, coli, ngeloco] di hadapan orang lain atau terlihat oleh orang lain. Mereka inilah yang diberi julukan : Lelaki sejati!
Yang terindah dari kehidupan militer adalah saat dilakukannya pemeriksaan kesehatan rutin, dimana puluhan prajurit yang muda remaja berusia 18-20 tahun, hadir di suatu bangsal dan bertelanjang bulat semua - untuk diperiksa kesehatannya oleh Tim Kesehatan.
Puncak dari proses pemeriksaan kesehatan itu ada lah sewaktu para Prajurit atau Taruna yang muda remaja itu disuruh menyerahkan contoh pejuhnya dan selanjutnya akan diperiksa di laboratorium - untuk mengetahui kualitas pejuhnya. Ta'i!
Dalam melaksanakan prosedur pengeluaran pejuh itu sebagian besar Taruna tampak PD dan sama sekali tidak risih atau ragu-ragu. Dengan tenang mereka mengocok, mengelus atau merangsang kontol mereka sampai kontolnya menggembung, merah ungu dan berkilat kepala kontolnya. Kemudian mereka tampak makin gelisah karena merasa amat sangat nikmat di kontolnya dan setelah mereka tak dapat menahan lagi desakan pejuh dari dalam biji peler maka dengan sangat menyesal mereka memuncratkan-pejuhnya tapi dengan lampiass: CROOOOOOOOOOOOOOT! CROOOOOOOOOOOOOOOOOOT! CROOOOOOOOOOOOOOOOOOOT!
Pejuh yang keluar ditampung langsung dari lobang kencing kedalam botol-botol dan tampak pejuh itu berwarna putih kuning-kuningan dengan bau khas pejuh!Seluruh ruangan periksa itu jadi semerbak bau pejuh karena banyaknya Taruna atau Kadet yang mengeluarkan pejuhnya untuk disetorkan dan untuk diperiksa di laboratorium!
Suasana di ruangan itu menjadi terasa jantan dan kelaki-lakian! Ada yang mencecerkan pejuhnya ke tepi botol. Ada juga yang tanpa sengaja pejuhnya muncrat atau menetes di lantai. Sehingga lantai ruang periksa itu terasa lengket di sana sini oleh pejuh Taruna yang muncrat berceceran kemana-mana! Ta'i!
Apa yang dilakukan oleh para Taruna atau Kadet yang Peracya Diri itu ternyata amat merangsang teman-teman mereka lainnya. Sehingga yang lain pun menjadi tidak ragu-ragu lagi untuk mengocok kontol mereka sampai pejuh mereka muncrat keluar!!!
TAK MUNGKIN JADI JENDERAL
Aku punya semua kualitas yang diperlukan untuk menjadi seorang komandan tempur atau panglima. karena aku punya otak yang cerdas, tubuh yang samapta, wajah yang tampan, dan vitalitas yang tinggi - bahkan aku juga mempunyai kontol dan biji peler yang besar seperti kontol dan biji peler kuda Arab. Aku juga memiliki jembut yang hitam, lebat, dan tumbuh luas serta bulu ketek yang lebat[meskipun tiap hari aku cabuti semua, sehingga kedua belah ketiakku selalu klimis dan bebas dari bulu ketek!!
Tapi apa mau dikata, dorongan nafsu sex sejenis yang ada di otakku menyebabkan aku tak mungkin menyetubuhi seorang perempuan dan oleh karena itu, aku tidak mungkin menikah dengan wanita.
Padahal pernikahan adalah syarat mutlak yang harus dipunyai seorang perwira jika dia ingin membina karir militer sampai jenjang yang paling tinggi, yaitu Commander in Chief [Panglima] yang berpangkat Jenderal!
Oleh karena itulah aku terpaksa memilih karir jadi instruktur militer [dosen atau gumil = guru militer], suatu jabatan non-struktural dimana keberadaan isteri dan keluarga tidak dipersyarat-kan!
KAMAR OPERASI
Dari semua kegiatan sebagai instruktur militer, yang jadi favoritku adalah saat-saat latihan renang.Karena latihan renang di Akmil dilakukan dengan telanjang bulat semua. Sehingga aku bisa menikmati pemandangan para Kadet [Taruna] yang muda-muda itu [18 - 20 tahun] dengan badan yang sudah terbentuk jadi atletis dan berotot serta semuanya TELANJANG BULAT TAK BERPENUTUP SELEMBAR BENANG PUN! Begitu juga para instrukturnya!
Kegiatan Favorit lain adalah kegiatan di Kamar Operasi. Kamar operasi merupakan tempat untuk menyunat para Kadet [Taruna ] yang belum sunat dan sekaligus kamar untuk menyiksa para Kadet yang melakukan pelanggaran disiplin .
Di kamar itu ada dua meja operasi. Meja ini merupakan tempat untuk menyunat Kadet [Taruna} dan pada kesempatan lain untuk menyiksa mereka!
Sekali-sekali,ada juga Kadet yang dihukum dengan cara menyunat mereka dengan tehnik sunat militer yang dilakukan dengan teramat sangat nyeriii dan pediiih sehingga tak 'kan terlupa sampai akhir nanti!
Supaya terasa amat nyeri, maka sunat dilakukan tanpa anestesi [tanpa suntikan pemati rasa] dan pengguntingan kulit kulup dilakukan dengan alat gunting bedah! Kulup digunting dengan pelaan sekali, dan sekali-sekali darah yang keluar dari luka sunat dioles dengan alkohol supaya luka terasa tambah periih! Sadis!Tapi jantan dan amat militeristik! Banyak Kadet yang semaput - jatuh pingsan, akibat tidak tahan rasa nyeri yang luar biasa itu [excruciating pain].
Kadet yang sudah sunat, tapi dinilai sunatannya belum "high and tight",terpaksa sunatnya diulang lagi! Oleh karena itu, waktu mereka baru masuk Akmil, kulupnya diperiksa. Kalau masih terlihat ada sisa kulup, maka mereka pasti akan disunat lagi!
Dokter dan Perawat di Akmil, semuanya ahli dalam melakukan sunat militer yang terkenal sadis dan amat nyeri itu! Jika ada operasi kecil, misalnya luka yang harus dijahit, juga dilakukan tanpa anestesi.Supaya para Kadet itu merasa jadi laki-laki sejati!
[JEMBUT]