Pemandangan di Pasar Budak Tetuan
submitted April 12, 2006
Categories: In Indonesian
Pemandangan di pasar budak sungguh amat menarik. Pada tahun 1800-an pasar budak banyak dijumpai di berbagai negara, terutama di Afrika, negara-negara Arab dan di Amerika Serikat.
Di Afrika Utara dan negara-negara Arab, budak laki-laki digunakan untuk pekerja kasar, untuk pemuas nafsu sejenis [homosexual], dan penjaga harem [tempat penyimpanan selir].Budak laki-laki yang akan digunakan untuk menjaga harem, kontol dan biji pelernya dipotong dulu [dikebiri atau dikastrasi] supaya mereka tidak bisa mengentoti atau memperkosa selir atau perempuan yang ada di dalam atau di sekitar harem itu.
Budak seperti itu sudah bukan laki-laki lagi. Tapi sudah jadi Orang Kasim [eununch], kulitnya jadi halus, suaranya seperti perempuan karena di badannya sudah tidak ada hormon laki-laki lagi, karena biji pelernya sudah dibuang!Banyak budak yang mati akibat dikebiri. Dari tiap 10 orang budak yang dikebiri, hanya satu orang yang bisa tetap hidup, sisanya yang sembilan orang mati!
Di Afrika Utara dan negara-negara Arab, pasar budak tempat menjual budak laki-laki dan budak perempuan dipisahkan. Yang datang ke pasar budak hanya laki-laki - perempuan dilarang masuk pasar budak. Karena semua budak dipasarkan telanjang bulat - seperti hewan ternak!
Catatan harian Jean Pierre De La Salle [1799 - 1874] seorang pengelana bangsa Perancis yang diterbitkan dalam naskah berjudul : "Surat-surat Jean Pierre De La Salle dari Afrika Utara" yang dalam bahasa Perancisnya berjudul:"LES LETTRES DE JEAN PIERRE DE LA SALLE DE L'AFRIQUE DU NORD" antara lain menyatakan seperti berikut :
[Ketika aku berkelana di Afrika Utara aku banyak mengunjungi pasar budak.Tapi yang paling menarik adalah pasar budak di kota Tetuan, di Tanger, Maroko.
Pasar budak itu berbentuk sebuah bangsal besar. Dalam bangsal yang bentuknya seperti los pasar itu budak-budak dipasarkan.Karena pasar itu ada lah pasar budak laki-laki, maka semua budak yang dijual disitu adalah hanya budak laki-laki. Los untuk budak dewasa dipisahkan dengan budak anak-anak.
Budak-budak yang dijual disitu umumnya berasal dari Afrika tetapi ada juga yang berasal dari negara-negara Arab. Karena itu tidak aneh jika ada juga budak yang berkulit putih. Budak yang berkulit putih umumnya usia anak-anak atau usia remaja yang berasal dari Afrika Utara atau Timur Tengah,mereka umumnya keturunan Arab.Budak-budak berkulit hitam mau pun yang berkulit putih ini diperoleh dengan cara menyerbu desa-desa atau menculik anak-anak di kota di Afrika dan Timur Tengah.
Budak laki-laki kulit putih harganya jauh lebih mahal karena akan digunakan untuk pemuas nafsu seks sejenis oleh orang-orang kaya [Arab].Sesuai dengan motto mereka : "A girl is an enjoyment, a boy is agony" yang artinya: Ngentot dengan cewek rasanya nikmat, ngentot dengan cowok sangking nikmatnya rasanya seperti mau sekarat".
Itu lah sebabnya los pasar budak anak dan remaja di Tetuan dipisahkan! Calon pembeli yang akan mencari budak untuk dipekerjakan berbeda dengan calon pembeli yang akan mencari budak laki-laki untuk dicabuli - segmennya jelas berbeda!
Di Tetuan,pasar budak berbentuk gedung sekaligus untuk pengaman dan menyimpan budak-budak yang akan dijual agar mereka tidak melarikan diri dan juga untuk mengurangi rasa dingin para pelanggan pada musim dingin.
Budak yang dijual berdiri bertelanjang bulat di sepanjang los itu. Semua budak dalam keadaan dirantai.Pergelangan tangan budak-budak diborgol dan dirantai. Rantainya tersambung dengan gelang besi yang ada di leher para budak itu. Dengan demikian jika budak-budak itu mau melawan dengan menggunakan tangan mereka, otomatis leher mereka akan ikut tertarik dan terasa amat sakit karena kulit lehernya terjepit gelang besi dan tulang leher mereka juga bisa patah.
Pergelangan kaki mereka juga dirantai dan rantai-nya terkait dengan gelang-gelang yang ada di lantai pasar.Dalam keadaan dirantai begitu budak-budak itu bisa berdiri,bisa duduk atau berbaring. Meskipun tentu tidak nyaman. Mereka juga berak dan kencing di tempat itu.Karena itu setiap hari sebelum pasar dibuka, beberapa budak yang memang dipekerjakan di pasar itu membersihkan pasar dari kotoran [ta'i dan kencing] para budak itu dengan menyiramkan air ke lantai dan ke tubuh budak-budak itu. Budak-budak itu secara berkala disiram air supaya badan mereka tetap bersih dan supaya harganya tidak merosot.
Budak-budak yang dipekerjakan di pasar budak itu juga dibiarkan telanjang bulat dengan kedua kaki dirantai - agar mereka tidak bisa melarikan diri. Budak-budak pekerja pasar ini juga kadang-kadang ditawar orang untuk dibeli - karena badan mereka bagus-bagus dan kontolnya besar. Mereka sering disewa orang untuk pemuas nafsu sex sejenis atau untuk pemuas nafsu sadis, yaitu sekedar untuk dientot, dihajar dan disiksa sesukanya oleh Arab penyewa!
Moral orang di Tetuan dan sekitarnya waktu itu memang sangat bejat dan merosot. Mungkin tidak beda dengan moralitas orang Sodom dan Gomorah!
Beberapa budak Afrika yang bertubuh besar dan amat berotot diberi tugas menjadi tukang cambuk untuk mencambuki budak yang sedang dijual, jika dianggap perlu harus dicambuk karena melawan atau berbuat onar.
Budak-budak yang bertugas sebagai algojo juga dibiarkan telanjang bulat dan kakinya dirantai. Karena tubuh mereka besar,maka dengan sendirinya kontol dan biji peler mereka juga besar!
Pada malam hari, pasar budak dikunci dari luar dan praktis pasar budak itu berada di bawah kekuasaan budak-budak algojo ini.Pada malam hari budak-budak algojo ini biasanya mencabuli budak-budak yang disimpan di pasar itu! Terutama budak-budak Arab yang putih, masih remaja, berkontol besar, sudah tumbuh jembut dan bulu ketek!Tidak jarang lobang pantat budak yang dicabuli oleh budak algojo itu sampai berdarah-darah karena dicabuli oleh beberapa budak algojo bergantian. Budak-budak remaja yang berwajah tampan biasanya yang jadi korban sodomi bergantian seperti it!
Budak-budak itu berada di pasar budak selama berhari-hari,sampai ada yang membeli. Budak yang tidak laku seringkali dibunuh begitu saja oleh pedagang budak, dimanfaatkan sendiri atau bisa juga [meskipun jarang], dibebaskan.
Karena pasar budak itu berada di Afrika Utara di mana semua laki-laki harus disunat, maka budak yang baru datang dan belum disunat atau dianggap belum sempurna sunatnya, disunat dulu di dekat gerbang pasar.
Untuk menyunat budak-budak itu, mula-mula budak itu dirantai di sebuah tiang dalam keadaan duduk telanjang bulat,dengan kedua kakinya terkangkang lebar. Kemudian seorang budak lain yang bertugas menyunat budak-budak, segera menarik kulup budak itu ke depan kemudian memotong kulup budak itu dengan pisau tajam sampai kulup itu terkudung [terpotong].Budak yang disunat paksa itu segera jadi menjerit kaget karean amat kesakitan waktu kulupnya dipotong! Untuk mengobati luka sunatnya maka bagian luka sunat di ujung kontol budak itu diolesi dengan sejenis minyak.
Budak yang baru saja disunat dibiarkan dirantai terlentang telanjang di tiang penyunatan. Dalam keadaan begitu budak itu juga dicap dengan besi panas pada bagian pahanya untuk menandai siapa pemilik mereka. Waktu pahanya ditempeli cap besi panas, budak itu akan kaget oleh rasa panas di kulitnya yang menyengat dan akan dia menjerit keras karena merasa amat kesakitan!
Budak yang akan dikebiri juga dirantai di tiang yang sama, bedanya, bukan hanya kulupnya yang dipotong, tetapi seluruh kontol beserta biji pelernya dibuang semua. Di masa itu banyak budak yang mati akibat kehabisan darah waktu dikebiri.
Kondisi pasar budak di Tetuan jauh lebih baik dibandingkan dengan pasar budak di bagian Afrika lainnya.Di pantai barat dan pantai timur Afrika, budak-budak dijual atau dilelang dialam terbuka. Budak-budak itu juga dirantai telanjang bulat, kehujanan dan kepanasan serta tak diberi makan dan minum.
Jika akan memilih budak untuk dijadikan pekerja, biasanya orang-orang kaya menyuruh orang suruhan-nya. Tapi untuk memilih pemuda remaja yang akan dijadikan pemuas nafsu sejenis, orang-orang kaya itu datang sendiri ke pasar budak untuk memilih!
Orang Arab kaya yang akan membeli budak lelaki remaja berdarah Arab yang akan dijadikan pemuas nafsu sejenis biasanya memeriksa budak yang akan dibelinya dengan amat teliti.Mereka bukan hanya melihat penampilan fisik luarnya saja, tapi juga ukuran kontol dan biji pelernya serta diameter lobang pantat mereka.
Lobang pantat yang sempit amat disukai orang Arab.Karena waktu disodomi akan terasa menjepit kontol mereka dan mereka akan merasakan nikmat yang amat sangat seperti orang sekarat [agony].
Orang-orang Arab yang kaya itu bermacam-macam seleranya.Ada yang menyukai anak laki-laki yang belum baligh dan belum tumbuh jembut serta bulu keteknya.Tapi ada juga yang lebih menyukai budak laki-laki yang sudah baligh dan sudah berjembut, dan bulu keteknya sudah tumbuh! Anak laki-laki Arab rata-rata sudah mulai tumbuh jembutnya umur sepuluh tahun dan pada umur dua belas tahun bulu ketek mereka sudah mulai mengijuk!Pada umur tiga belas tahun,pejuh mereka sudah mulai diproduksi. Ta'i!
Para calon pembeli Arab tidak ragu-ragu menyodok-nyodok lobang pantat budak lelaki dengan jari mereka sendiri - untuk mengetahui diameter bool budak itu. Mereka juga sering mengocok-ngocok kontol budak-budak belia itu untuk memeriksa apa kah budak itu sudah bisa mengeluarkan pejuh atau belum!Karena itu di pasar budak di Tetuan sering tercium bau pejuh selain terciun bau ta'i dan bau air kencing! Calon pembeli budak itu tanpa ragu-ragu mengocoki kontol budak-budak itu satu persatu,sampai pejuh mereka bermuncratan keluar semua menceceri lantai pasar budak itu!
Orang-orang Arab yang kaya di Tetuan amat suka minum pejuh. Karena itu mereka lebih menyukai budak yang sudah keluar jembut dan bulu ketek, karena biasanya budak seperti itu pejuhnya juga sudah keluar!
Kadang-kadang dalam bool budak itu ada ta'i-nya -sehingga waktu jari calon pembeli Arab ditarik lagi dari dalam bool,di ujung jari calon pembeli itu ada ta'i budak itu. Dengan enteng calon pembeli Arab itu akan melepetkan ta'i di ujung jarinya ke badan budak itu - sampai jarinya bersih dari ta'i! Keruan saja budak itu jadi bau ta'i!
Para pedagang budak mencampur makanan budak-budak itu dengan ma'joon - suatu aphrodisiac atau obat pembangkit syahwat! Setelah diberi ma'joon maka budak-budak itu jadi ngaceng terus kontolnya. Budak yang kontolnya sedang ngaceng akan dihargai mahal.Kalau ma'joon yang diberikan terlalu banyak,maka kontol budak-budak itu akan ngaceng terus tidak pernah layu [priapismus], meskipun pejuh mereka sudah dikeluarkan!
Para budak yang dijual itu memang tidak punya pakaian, karena mereka dibawa dari berbagai tempat sudah dalam keadaan bertelanjang bulat! Karena itu jika orang berjalan-jalan di kota Tetuan,akan sering berjumpa budak yang berjalan telanjang bulat di dalam kota.
Di samping dijual, budak laki-laki Arab itu juga boleh disewa selama beberapa jam untuk dientot.
Tetuan,18 Januari 1800, Jean Pierre De La Salle]