Tamtama yang jadi peraga sunat militer
submitted April 12, 2006
Categories: In Indonesian
PERSIAPAN UNTUK SUNAT MILITER
Biantoro dan Jeremy telanjang bulat di kamar periksa. Di dalam ruangan itu ada seorang dokter militer laki-laki dan seorang perawat militer laki-laki. Kesehatan kedua pemuda akan diperiksa lengkap.
Biantoro dan Jeremy adalah anggota pasukan elit di suatu negara yang tak perlu disebut namanya. Mereka berpangkat Prada [Prajurit Dua] dan baru saja lulus latihan komando. Keduanya baru enam bulan berdinas di lingkungan militer. Meskipun demikian tubuh kedua tamtama sudah "jadi" dan tampak atletis ketat! Ini berkat latihan-latihan fisik yang dipaksakan kepada mereka dengan cara-cara keras dan kejam oleh atasan mereka! Semua latihan fisik di kesatuan kedua tamtama tersebut dibantu dengan lecutan cemeti untuk memberikan semangat dan dorongan, sekaligus memaksa mereka agar berlatih keras!!!.Seperti layaknya anggota pasukan elite!
Seperti sering terjadi di negara itu,oleh karena keterbatasan lapangan kerja, banyak pemuda yang sesudah tamat sekolah menengah atas tidak dapat melanjutkan sekolah dan mendapatkan pekerjaan.
Sebetulnya untuk mendaftar jadi calon tamtama persyaratannya adalah ijazah yang lebih rendah dari ijazah SMA, tapi banyak pemuda tamatan SMA yang mau saja mendaftarkan diri jadi tamtama - seperti juga Biantoro dan Jeremy - karena sukar-nya mendapatkan pekerjaan.
Dalam usia kedua remaja yang menginjak 20 tahun itu, tampak jembut dan bulu ketek mereka telah tumbuh sempurna! Jembut dan bulu ketek Biantoro dan Jeremy hitam, lebat dan tumbuh luas. Seakan jadi latar belakang kontol dan biji peler mereka yang berukuran lumayan besar itu.
Jika mereka mengangkat lengan ke atas tampak lah bulu ketek mereka yang hitam dan lumayan lebat. Tapi jika lengan mereka dalam posisi biasa, bulu ketek mereka tidak tampak. Tersembunyi di bawah jepitan lengan mereka yang kekar. Kulit mereka yang coklat membuat mereka tampak lebih jantan. Apalagi saat itu mereka telanjang bulat, tidak bepenutup selembar benang pun juga!
Hari itu kedua pemuda itu akan disunat secara militer, artinya sunat tanpa anestesi yang sudah pasti sakit sekali! Tetapi prosedur itu sangat tepat untuk membuktikan apakah mereka benar-benar laki-laki sejati atau bukan! Kalau mereka tidak pingsan walaupun kesakitan, waktu sedang disunat,mereka betul-betul cowok hebat! Sebelum mereka disunat dengan cara yang dianggap jantan, kelaki-lakian secara ketentaraan [militeristik], maka kesehatan mereka perlu diperiksa dulu.
Selama satu bulan sebelumnya mereka sudah diberi latihan bina raga yang intens. Agar otot mereka yang sudah terbentuk atletis itu menjadi tambah nyata lekukannya. Juga supaya tidak ada timbunan lemak sama sekali di badan mereka! Hasil latihan mereka tampak jelas dalam ketelanjangan mereka pagi itu! Bentuk tubuh yang bagus, "jadi" , dan sudah "terbentuk" sangat penting untuk menjaga nama baik kesatuan mereka,pasukan elite! Karena, kedua pemuda itu akan disunat di hadapan duapuluh orang taruna dari suatu akademi militer,yang juga segera akan disunat. Karena itulah kedua tamtama harus tampil dengan bentuk fisik yang meyakinkan untuk menunjukkan bahwa mereka adalah benar-benar anggota pasukan elite!
Kedua tamtama itu akan jadi "peraga" bagi para taruna untuk menunjukkan bagaimana sikap mereka menghadapi dan merasakan sunat militer yang akan terasa amat sangat nyeri dan pedih itu! Peraga untuk sunat militer, setiap tahun biasanya di-supply oleh kesatuan pasukan elite!
Untuk memeriksa kesehatan kedua remajaitu, mula-mula tinggi dan berat badan mereka diukur dalam keadaan mereka telanjang bulat. Kemudian, masih bertelanjang bulat,nadi dan tekanan darah juga diperiksa.
Dokter juga memeriksa dada, punggung, perut, kontol, biji peler,ketiak, lengan serta tungkai mereka. Tak lupa bo'ol atau lobang pantat mereka juga disodok dengan jari dokter untuk memeriksa kelenjar prostat dan kesehatan lobang pantat mereka. Keduanya tampak meringis kesakitan waktu bool mereka disodok dengan jari oleh dokter yang mengenakan sarung tangan [handschoen] karet itu! Semuanya dilakukan dalam keadaan kedua pemuda telanjang bulat, di dalam ruang periksa itu!
Waktu dokter memeriksa kontol mereka, kulup atau sisa kulup mereka diperhatikan dengan cermat. Ketika dokter menarik kulup atau sisa kulup ke arah belakang - untuk mengetahui berapa banyak kulup yang harus dipotong dan apakah ada ta'i kulatnya [smegma] atau tidak di bagaian bawah kulup - secara spontan kontol mereka menegang, terangsang, kencang dan kepala kontolnya memerah berkilat! Hal tersebut membuktikan kejantanan kedua tamtama yang masih belia itu dan juga menunjukkan nafsu mereka yang sedang menggebu-gebu [hot!].
Setelah diperiksa dan ditanya, ternyata Biantoro sudah sunat waktu kecil. Tetapi masih ada sisa kulup yang harus dipotong dan kulup bagian bawah lobang kencingnya[frenulum] juga belum dipotong.
Kata Biantoro pada dokter,dia disunat oleh dukun kampung, menggunakan sembilu [bambu yang tepinya ditajamkan].Mungkin karena itulah sunatnya belum sempurna! Sedangkan Prada Jeremy belum sunat, meskipun kulupnya tak terlalu panjang dan hanya sebagian kecil dari kepala kontolnya tertutup kulup.Tapi tampak nyata bahwa dia belum disunat! Karena itu lah keduanya harus dan akan disunat secara militer!
Setelah itu mereka bergantian disuruh kencing di dalam ruang periksa itu dan disuruh menampung air kencingnya dalam botol kecil untuk selanjut-nya akan diperiksa di laboratorium. Sisa kencing mereka keluarkan dalam sebuah ember dan kemudian sisa kencing mereka dibuang oleh perawat militer itu. Perawat militer maupun dokter militer yang akan menyunat juga kebetulan tampan, muda dan amat jantan karena tubuh mereka juga sudah ter-bentuk,atletis dan berotot ketat,berkat latihan beban dan latihan fisik yang intens!Kedua petugas kesehatan itu mengenakan singlet berwarna hijau muda dengan celana lapangan warna hijau militer dan sepatu laars[boot].Lengan mereka yang indah, kekar dan berotot itu tampak jelas.Sekali-sekali terlihat bulu ketek mereka yang hitam di bawah lengan mereka yang kekar! Cara berpakaian kedua petugas kesehatan sialan itu memberi kesan bahwa keduanya adalah jagal atau algojo yang sedang bekerja!
Lalu kedua tamtama disuruh onani, supaya selama masa penyembuhan sunat nanti, kontol mereka tidak terlalu sering ngaceng.Karena, setiap kali ngaceng, luka sunat mereka bisa terbuka lagi, sehingga dapat memperlambat proses penyembuhan luka!
Biantoro dan Jeremy tidak tampak ragu ketika diperintahkan harus onani di hadapan dokter dan perawat militer itu, karena mereka sama-sama laki-laki dan kedua pemuda itu sudah terbiasa disuruh [atau dipaksa] onani oleh komandannya.
Oleh karena itu begitu diperintah, kedua pemuda itu segera mengocok-ngocok kontol mereka!Kontan kontol mereka jadi menegang, membesar dan merah, akhirnya : CROOOOOOOT! CROOOOOOOT! CROOOOOOOT! Pejuh mereka keluar hampir berbarengan dan pejuh yang muncrat mereka tampung dengan tangan mereka masing-masing. Sehingga tangan mereka berlepotan pejuh mereka sendiri. Sebagian pejuh mereka ber-ceceran dilantai kamar periksa itu dan udara di dalam kamar periksa itu jadi semerbak bau pejuh! Setelah pejuh mereka keluar semua,mau tidak mau mereka harus memencet-mencet kontol mereka atau melakuakan squeezing agar sisa-sisa pejuh yang masih ada di saluran kencing mereka dikeluarkan. Kalau tidak,maka sisa-sisa pejuh mereka meleleh -leleh dari lobang kencing mereka selama beberapa menit!
Sesudah ngeloco,kedua pemuda ditanya oleh dokter apakah mereka merasa lemas atau tidak - sesudah ngeloco, mereka menjawab serempak :
"SIAP! TIDAK LEMAS, DOKTER!"
Selama seminggu sebelumnya kedua pemuda sudah disuruh onani setiap hari. Komandan mereka yang tinggi besar, ganteng dan atletis itu lah yang langsung memerintahkan dan juga mengawasi mereka waktu onani.Mereka diharuskan onani setiap pagi selesai senam pagi.Sebagai laki-laki dan tentara sejati, mereka tidak malu-malu,abahkan mereka sangat PD [Percaya Diri] - apalagi mereka onani di hadapan Komandan dan teman-teman mereka sendiri satu kesatuan.
Sang Komandan yang tampan dan berwajah ganteng itu terkenal kejam dan sadis. Setiap kesalahan anak buahnya - besar atau kecil - selalu dihukum keras dan kejam. Kalau anak buahnya akan diberi hukuman badan [dihajar atau disiksa] - mereka diharuskan telanjang bulat! Karena itu, kedua tamtama sudah amat terbiasa bertelanjang bulat di hadapan Komandan mereka yang kejam itu!
Bahkan di kesatuan mereka,untuk seluruh tamtama, tiap malam, mereka harus tidur di lantai tanpa alas dan telanjang bulat.Demi melatih ketahanan fisik mereka menghadapi alam dan cuaca.Begitu juga kalau para tamtama latihan renang - harus dilakukan tanpa busana -telanjang bulat!
TAMTAMA SEBAGAI ALAT PERAGA HIDUP
Setiap tahun ada dua puluh taruna yang harus disunat.Karena kontolnya masih kulup atau karena sudah disunat tapi dianggap belum sempurna.
Sering ada taruna yang sudah disunat dengan pola dorsumcisio, yaitu hanya bagian atas kulupnya yang di gunting dan ada juga yang disunat agak terlalu loose [longgar] - sehingga seakan belum sunat. Taruna yang sunatnya tidak sempurna dan yang belum sunat wajib disunat atau disunat lagi!Bagi seorang perwira sejati,seluruh bagian tubuh-nya harus sempurna termasuk juga kontol dan biji-pelernya!
Sebagai calon perwira,para taruna itu juga harus mampu menahan sakit - karena itu waktu disunat secara militer - mereka harus bisa menunjukkan ketegaran mereka menahan rasa sakit dan nyeri yang luar biasa itu [excrciating pain] seperti layaknya seorang laki-laki dan tentara sejati! Sesuai motto : "Tentara tidak mengenal rasa sakit!".
Bagaimana caranya menghadapi rasa nyeri hebat itu lah yang akan ditunjukkan oleh pemuda sialan seperti : Biantoro dan Jeremy.
Apakah kedua tentara remaja itu dapat berperan sebagai peraga yang baik? Kita lihat saja nanti! Apakah mereka menggelinjang kesakitan dan men-jerit-jerit kesakitan waktu kulupnya digunting tanpa anestesi?Atau - apakah mereka tetap tenang meskipun sedang merasakan nyeri yang amat sangat!
Sebelum melaksanakan tugas sebagai peraga sunat militer maka tubuh kedua tamtama itu dipijat dulu oleh seorang massageur militer yang sudah berpengalaman.
Jika mereka dianggap sudah tampak cukup relax dan tenang, barulah mereka disuruh berbaring setengah duduk di meja operasi atau meja sunat.
Lengan mereka terangkat ke atas dan difiksasi dengan borgol dan rantai. Sehingga bulu ketek mereka bisa dilihat dengan jelas! Begitu juga kedua kaki mereka mengangkang lebar [sehingga lobang pantat mereka terlihat] dan pergelangan kakinya diborgol dan dirantai.
Pinggang mereka difiksasi dengan sabuk kulit supaya mereka tidak bisa berontak atau mengamuk kesakitan! Tubuh mereka yang telanjang bulat itu betul-betul exposed [terpapar] pada semua yang hadir! Dokter militer dan perawat militer yang akan menyunat mereka juga mudah mengakses kontol mereka dengan pisau bedah atau gunting bedah waktu memotong kulup mereka: KRESS, KRESS, KRESS KRESS.... AAAAAGH !!! SAKITNYA !!!
Dalam keadaan terpasung atau "restrained" itulah mereka akan menunjukkan kepada para taruna yang tanggap,tanggon dan trengginas bagaimana cara-nya menghadapi dan merasakan sunat militer yang terasa AMAT SANGAT NYERI, SAKIT, DAN PEDIH LUAR BIASA!
Waktu kedua tamtama sialan itu sedang bergantian disunat,banyak taruna yang hadir [dan akan yang segera disunat] itu lemas, menggigil ketakutan! Bahkan tidak jarang ada taruna yang karena amat stress ketakutan, pejuhnya keluar : CROOOOOOOOOT! CROOOOOOOOOOT! CROOOOOOOOOOOT! Mengotori kancut dan celana seragam mereka!Karena mereka melihat betapa nyerinya kulup digunting tanpa anestesi.
Apa lagi sewaktu mereka melihat betapa reaksi dua tamtama peraga itu waktu kulupnya digunting. Para peraga tidak menjerit kesakitan, tapi rona wajah mereka menunjukkan tarikan wajah yang amat kesakitan, disertai gelinjang dan geliat tubuh yang menunjukkan rasa pedih yang teramat sangat. Keringat mereka juga bercucuran di sekujur tubuh mereka yang exposed dan telanjang bulat itu!
Kepala mereka sekali-sekali mendongak ke atas setiap ada bagian kulit kulup yang tergunting, luka sunat yang diolesi alkohol atau ditusuk jarum jahit!
Sekali-sekali mulut mereka mendesah, mendesis karena amat kesakitan, tetapi agak tertahan : AAAGHH!!...HSST..HHSST..HHSST!,yaitu suara orang yang sedang merasakan pedih perih yang teramat sangat dan nyeri luar biasa yang dirasakan amat menyiksa!
[TA'I]