Gay Erotic Stories

MenOnTheNet.com

Gairah Seorang Pramugara

by Tommy


Aku sudah berkemas sejak pukul 6 sore, sebab pesawat yang akan membawaku ke Jakarta dari Bali akan berangkat pada pukul 9 malam nanti. Aku lalu mandi dan setelah itu menutup koperku, aku kunci pintu kamar kost-ku, dan juga berpamitan kepada ibu kost. "Sudah mau berangkat, Tom ?", tanya bu kost padaku. "Udah, bu", jawabku pendek. "Nanti setiba di Jakarta, titip salam saya pada ibu kamu ya Tom", pinta bu kost padaku. "Yuk.. bu saya pergi dulu", ujar saya mohon pamit pada ibu kost. Setelah menyetop taksi, aku pun langsung pergi menuju ke bandara, setibanya di bandara, kebetulan aku berpapasan dengan mobil yang mengantar pramugara dan pramugari pesawat yang akan aku tumpangi, aku sempat melihat seorang pramugara yang sungguh tampan, wajahnya halus dan body-nya kekar dibalut dengan kemeja panjang yang dikenakannya, sungguh membuat jantungku berdebar. Setelah mendapatkan boarding pass, aku lalu berjalan - jalan di sekitar ruang tunggu, sambil melihat - lihat toko souvenir yang berjejer, dan aku lalu melihat pramugara yang tadi sempat membuat jantungku berdebar, dia tampaknya sedang sibuk memeriksa agenda-nya, langsung saja aku hampiri pramugara itu. "Wah... sibuk ya mas ?", tanyaku membuka percakapan. "Anda siapa ya ?", tanya si pramugara cuek. "Saya Tommy, perkenalkan", ujar saya sambil menjulurkan tangan saya. "Oh.. saya Anton", jawab si pramugara sambil berjabat tangan dengan saya. "Anda nanti bertugas di pesawat SA701 ?", tanya saya pada Anton. "Iya.. kamu mau naik penerbangan itu juga ?", Anton balas bertanya. Akhirnya kami pun terlibat percakapan seru dari masalah pekerjaan, hobby, dsb yang semakin memperat hubungan kami. Ketika sudah berada di dalam pesawat, Anton menanyakan nomer kursi yang tertera di boarding pass-ku, lalu aku pun memberitahukan nomer kursiku. "Sebaiknya kamu duduk di belakang saja ya.. lebih sepi, jadi kita bisa ngobrol - ngobrol lagi", ajak Anton, dan tentu saja aku tidak menolak kesempatan emas untuk lebih dekat dengan Anton. Anton pun lalu memilihkan sebuah kursi di dekat pintu yang berhadapan dengan kursi awak kabin. Ketika pesawat akan tinggal landas, Anton duduk di kursi yang ada di depanku, sehingga kami saling berhadap - hadapan. Aku lalu melirik ke arah Anton, matanya sangat tajam memandang ke arahku, sehingga membuatku kaget dan aku pun bertanya - tanya dalam hati, apakah Anton seorang gay juga seperti aku ?. Namun aku yakin pastilah Anton seorang gay dari cara memandangnya. Kami terdiam, tempat duduk di paling belakang sangat sepi hanya ada kami berdua. Aku sungguh bernafsu melihat body dan wajah Anton, dia sungguh tampan, aroma parfum-nya sungguh maskulin, karena tidak tahan, kakiku aku angkat dan kutaruh di atas daerah tempat kontolnya bersarang, kuelus - elus kakiku diatas daerah tersebut, dan Anton juga tidak protes ataupun terkejut ketika aku berbuat demikian, bahkan tampaknya dia sangat menikmati servis yang aku berikan, aku dapat merasakan kontol Anton, dan menurutku kontol Anton cukup besar, walaupun masih dalam keadaan setengah ngaceng. Akhirnya lampu sabuk pengaman pun dimatikan, dan kakiku langsung aku angkat dari daerah XXX Anton. "Tom, tunggu aku selesai tugas ya ?", bisik Anton di telingaku, aku pun jadi heran apa yang direncanakan Anton terhadapku. Setelah aku menikmati hidangan, Anton kembali muncul. "Tom, ikut gue yuk ?", pinta Anton "Kemana Ton ?", tanyaku heran "Udah.. pokoknya ikut aja !", ajak Anton seraya meraih tanganku. Aku pun tidak bisa menolak, dan ternyata Anton mengajakku ke WC pesawat, aku sangat terkejut demikian cepatkah aku harus melayani kuda jantan ini, tanyaku dalam hati dengan hati riang gembira. Setelah kami berdua berada di dalam WC pesawat yg sempit itu, Anton pun segera menguncinya. Karena nafsuku yang sudah tidak tertahankan, aku pun mulai men-servis Anton, aku cium bibir Anton, kujilat - jilat bibirnya dan dia pun membalas ciuman ke bibirku, aku lalu mulai melepas kancing kemejanya dan lalu perlahan - lahan kuangkat kaos dalamnya, Anton sudah setengah telanjang sekarang. Aku lalu membuka baju dan celanaku sehingga aku hanya memakai celana dalam saja. "Cepat Tom, lepas celana gue", ujar Anton tidak sabaran. Cepat - cepat kubuka celana Anton sehingga yang tampak sekarang hanya kancut segitiga-nya yang di bagian kepala kemaluan-nya agak basah, mungkin karena precum. Aku sudah tidak sabar lagi aku pelorotkan kancut itu, sehingga kontol Anton yang sudah ingin bebas itu loncat ke atas dan berdenyut - denyut pula. Aku pun mulai beraksi aku jilat dan hisap kontol Anton, dan dia tampak mengerang kegelian. "aahhh... enak Tom.. hisaapp..ahh", perintah Anton, dan langsung aku hisap kontol Anton aku mainkan lidahku di kepala kontol-nya, yang membuat Anton menjadi mengerang kenikmatan, aku isap - isap buah pelernya, kukulum - kulum batang kontol-nya, akhirnya Anton pun mulai menunjukkan tanda - tanda akan keluar pejuh-nya, urat - urat kontolnya mengeras, aku langsung menghentikan adegan oral sex ini, pelan - pelan aku lalu melepas kancutku, dan duduk di urinoir, lalu kupengang kontol Anton dan kuarahkan masuk ke lobang pantatku.. ahhh... sungguh nikmat rasanya, dan agak sakit juga, karena bool-ku udah lama nggak dientot, Anton sudah mulai mengerang kenikmatan lagi, matanya ia pejamkan, aku lalu mengisap puting susunya, aku jilat leher dan wajahnya yang tampan, lengannya kunaikkan, aku senang juga melihat bulu ketiaknya sangat lebat lalu aku kulum dan jilat ketiak itu, Anton mulai menaik - turunkan pantatnya cepat sekali aku tau dia akan ejakulasi, rasanya sungguh nikmat ketika Anton mengentot bool-ku, untuk menahan rasa sakit aku tarik-tarik tissue WC, sehingga tissue itu bertebaran, aku juga turut mengocok kontolku, akhirnya ..crot..crot... Anton yang pertama kali menyemprotkan pejuhnya di pantatku sambil berteriak kepuasan yang mendalam, sungguh banyak sekali dan rasanya pejuh Anton mencapai usus dalamku, akhirnya aku pun turut ejakulasi, Anton menjadi lemas, wajahnya berkeringat dan penuh kepuasan, begitu pun aku yang sudah turut lemas, akhirnya kami memakai pakaian kami, dan aku lalu memberikan alamatku di Jakarta dan di Bali kepada Anton, dan dia tampaknya sungguh senang sekali, akhirnya kami sering melakukan hubungan 'gase' (gay sex) bersama Anton. Seperti biasa, komentar, saran, yang ingin kenalan, atau mendapat servis gue silahkan kirim e-mail ke : remaja_cowo@hotmail.com

###

9 Gay Erotic Stories from Tommy

After School 1

Tommy stared out the class room window, his mind a thousand miles away from “Silas Marner”, the seventh hour literature assignment for the day. His reverie was shattered, by the sharp crack of Miss Parsons’ voice, “Tommy, will you please pay attention! I know this isn’t the easiest assignment, but please try to keep your mind on the subject at hand!!!” “Yes ma’am,” he mumbled, while

After School 2

Tommy knew he was taking an awful chance, but if he was ever going to fuck Cheryl, he just had to let her watch him fuck either Miss Parsons or Miss Williams, so she could see how much pleasure he gave them with his big pecker. He was sure that then she would gladly let him put his penis into her cute little box! The trick was getting her to join him in Miss Parsons’ room after

Brian's Vacation

When I was 27 my wife and I moved from our home in Houston to be near her parents in Florida. The family across the street from us in Houston had four sons, the oldest of which was named Brian. I sometimes hired Brian to mow my lawn and came to know him pretty well. He seemed to like hanging around at our house and even though he was just a kid I enjoyed his company sometimes

Computer Hardon

Its now 7 am and my wife is at work. I don't have to be at work until 9am, so I load up the computer and look for stories that make me hard. As a rule, I get naked before I do it because I know I will get a good boner and won't want to take the time to take off my clothes. The chair is cold on my ass, but the feeling of my long balls resting on the hard surface makes my dick

Exposed For A Promise

It was late summer in 1999 at the Gordon's Pond State Park Ocean Beach in gay Rehoboth Beach, Delaware. I lay out on a blanket with two buddies from Kansas City. This beach, often called North Shores, is known for being the over-30 beach. All the buff, gym perfect young studs go to the beach on the south side of town that goes by the name of Poodle Beach. We lay there sunning on

Gairah Seorang Pramugara

Aku sudah berkemas sejak pukul 6 sore, sebab pesawat yang akan membawaku ke Jakarta dari Bali akan berangkat pada pukul 9 malam nanti. Aku lalu mandi dan setelah itu menutup koperku, aku kunci pintu kamar kost-ku, dan juga berpamitan kepada ibu kost. "Sudah mau berangkat, Tom ?", tanya bu kost padaku. "Udah, bu", jawabku pendek. "Nanti setiba di Jakarta, titip salam saya

Mijn Fantasie

Ik ben een man van 35 jaar, getrouwd maar biseksueel. In mijn jonge jaren ben ik meer met mannen dan met vrouwen naar bed geweest. Tot dat ik mijn vrouw tegenkwam en de mannen naast me neer hebt gelegd. Maar soms als ik in de tuin zit en geniet van het mooie weer droom ik even weg in mijn fantasie. Ik hou van wandelen, en zo ook in de Luxemburgse Ardernne. Het was weer eens een

My First With My Team Mate

As a senior in High School, I was always looking for a girl. It seemed like my luck always ran short. Well, I pretty much knew I was gay when I saw him. It was the beginning of the distance running season and I found him joining the team. I had always thought he was a football player. I guess I was wrong. As the season went on, I found he was a pretty good runner. His name

Sex With My Crush

It all started when I was a junior in college and Calvin was a freshman at the same school . He was about 6'0" and beautiful. He had a very hairy chest and legs to die for full of black hair. I used to ride bicycles with him and he would ride with his shirt off and it was all I could do not to wreck my bike. We were at the football game cheering on our team and

###

Web-01: vampire_2.0.3.07
_stories_story