Gay Erotic Stories

Hari ini adalah hari terakhir kami berkumpul bersama teman-teman untuk mengadakan perpisahan. Kami sepakat untuk mengadakan perpisahan di gunung. Tanggal yang ditetapkan pun tiba dan kami pun mendirikan tenda dan menginap tiga hari di gunung. Cerita seru ini bermula ketika hari pertama dimana anak-anak sudah mulai berkumpul untuk menikmati makan malam. Aku dan Deni disuruh mencari air untuk mencuci peralatan sehabis makan. Kami pun berangkat dengan berbekal sebuah senter. Kami membawa ember dan menuju sumber air terdekat. Sambil menunggu kucuran air itu memenuhi ember kami, aku pun mulai menghisap sebatang rokok, sementara Dani yang pendiam tidak menyukai rokok. Setelah air penuh kami pun bersama-sema mengangkatnya menuju tenda, namun di perjalanan aku terpeleset dan jatuh. Spontan saja air yang kami bawah tumpah, dan akhirnya kami kembali ke sumber air tadi. Deni menunggu air sementara aku membuka pakaianku yang kotor dan hendak mandi. Tanpa basa basi aku pun membuka bajuku dan mulai mandi, sementara ku lihat Deni yang terus memelototi tubuhku. Kulihat celananya dan ternyata sesuatu yang besar menyembul dari dalam. Aku pun tersenyum dan milikku pun mulai menegang dan ia pun memperhatikan kontolku yang besar dan menegang itu. Aku pun berkata "kita mandi bareng yuk..", tanpa basa-basi Deni melucuti semua pakaiannya dan mulai mandi bareng. Aku memeluknya dan ia langsung melumat ahbis bibirku. Kami pun saling mengocok satu sama lain, dan setelah bosan mengocok Deni langsung menghisap barangku dan melumatnya habis hingga tetes sperma yang terakhir. Ia pun berdiri dan menyuruhku membungkukkan badan, lalu ditancapkan kontolnya untuk memperoleh kenikmatan. Gerakan keluar-masuk yang dibuatnya membuatku mengerang keenakan. Dibawah derasnya aliran air ia mempercepat geraknya karena kami telah terlalu lama di sana dan takut kalau-kalau ada yang mencari kami. Tiba-tiba deni berhenti dan membalikkan badanku. Kontolnya yang tegang diarahkan ke wajahku dan crottttt wajahku penuh dengan cairan putih. Ia langsung menjilati wajahku yang penuh cairan putih itu. Kami akhirnya bergegas mengenakan pakaian dan kembali ke tenda membawa air yang sudah ditunggu-tunggu oleh teman-teman. Santapan malam terasa lebih menyenangkan dan selera makan pun bertambah setelah kejadian tersebut. Malam itu pun kami isi dengan bernyanyi dan bergembira. Deni duduk diatas terpal sambil memetik gitarnya sementara aku jongkok di dekat api unggun mengusir dinginnya malam. Ia pun memanggilku untuk bernyanyi bersama. aku bangkit dan langsung duduk dibelakangnya dan langsung memeluknya. teman-teman tidak tahu kalau kami sudah lebih dari akrab. Satu persatu mulai roboh dan memasuki tendanya masing-masing sementara Deni masih memetik gitar dan mengalunkan lagu dalam pelukanku. Sementara Jono mulai mendekati api unggun untuk mencari kehangatan. Aku pun bangun dan karena rasa kantuk yang sangat dalam aku pun masuk tendaku dan mulai tidur. Saat bangun aku merasakan seseorang tidur disebelahku, tanpa pikir panjang aku langsung meraih kontolnya dan astaga....STANDBY!!. Tanpa pikir panjang kubuka celananya dan kuhisap kontolnya yang harum maskulin itu. Wow ia terbangun dan terdengar suara "Terus mir, terus mir... aku suka...". Aku tersentak kaget karena itu bukan suara Deni melainkan suara jono. Ku lihat keluar tenda dan ternyata si Deni tertidur pulas di atas terpal di dekat api unggun ditemani gitarnya. Belum sempat aku sadar dari kagetku, Jono telah menarik kepalaku menuju kontolnya. Tanpa basa-basi kujilati dan kuhisap kontolnya. Karena asyik, kami lupa suara hisapanku membuat Deni tersadar dan langsung masuk ke tendaku. Aku berhenti mengulum dan tersenyum ke arah Deni. Tanpa basa basi deni membuka celanaku dan mengarahkan kontolnya ke anusku sementara aku masih asyik dengan kontol Jono. malam itu pun menjadi semakin mengasyikkan. Kamipun akhirnya tertidur dalam pelukan bersama di tengah dinginnya malam. Ini baru malam pertama, dan tak dapat kubayangkan malam-malam berikutnya, mungkin lebih tak terlupakan lagi sebab esok adalah malam terakhir bagi kita untuk selanjutnya berpisah dari SMU N 3 Cimahi. Due to international translation technology this story may contain spelling or grammatical errors. To the best of our knowledge it meets our guidelines. If there are any concerns please e-mail us at: CustomerService@MenontheNet