Gay Erotic Stories

MenOnTheNet.com

Bercina dengan polisi 3

by Medanpunya


Sambil membuatkan kopi dua gelas, aku merasa geli sendiri mengingat kejadian tadi. Ketika aku menginginkan pelukan seperti di film Brokeback Mountain, eeehh pucuk dicinta ulam pun tiba. Bedanya dengan film tersebut, kalau di film tersebut, adegannya adalah adanya penolakan dari kawannya, sedangkan yang baru terjadi, justru malah lebih suka.

Aku membawakan kopi yang kubuat ke dekat tempat tidur. Di tempat tidur dia masih berbaring sambil melihatku dengan senyumnya yang menawan. Kedua tangannya dibawah kepalanya, sehingga nampaklah bulu keteknya yang menghitam. Uihhh darahku berdesir ingin membenamkan wajahku disana. Kontolnya yang tak dia selimuti terlihat sedikit lemas. Dengan kantung telornya yang menghitam. Jembutnya lebat diikuti garis mengarah ke pusarnya menghitam. Ohh seksi sekali. Rambutnya khas polisi, dan jenggot serta kumisnya, dari kejauhan nampak menggelap dari kulit wajahnya. Sedikit agak kasar, namun sangat merangsang sekali apalagi tari pada saat aku menjilati leher serta jakunnya, kekasaran jenggotnta menggaruk hidungku dan sesekali kena ke bibir atasku. Sangat merangsang sekali.

Dua gelas tadi kuletakkan di atas kursi yang kudekatkan ke kaki tempat tidur. Aku duduk di ujung tempat tidur dekat kaki kanannya.tepat di arah posisi tidurku tadi. Dengan tangan kananku kuusap kaki kanannya yang penuh bulu.

“Kopi nih, nanti keburu dingin” kunaikkan usapan tanganku kearah pahanya, tapi hanya sedikit ke atas lutut.

“Iya” jawabnya pendek dan membiarkan tanganku. Namun kuhentikan sejenak.

Kuputar badanku kea rah dia. Aku mencari sesuatu. Dapat. Diujung tempat tidur sebelah kanannya. Celana dalamnya kuambil. Berwarna putih. Kulihat sebelah dalamnya tepat di daerah kontolnya terbungkus, warnanya menguning. Aku suka melihatnya apalagi baunya. Di depan dia aku menempelkan celana dalamnya ke hidungku. Kutarik nafas dalam-dalam. Ohh nikmatnya. Baunya menusuk hidungku dan sangat kusuka.

Kudengar dia bergerak. Dan mendekat ke arahku. Dia menurunkan kakinya, dia duduk disampingku. Tanpa bergeming akan kehadiran dia, aku terus menikmati bau celana dalamnya.

“ Dua setengah hari tak diganti. Dan aku juga suka membaui cdku sendiri” bisiknya ke telingaku. Nafasnya sangat merangsang di bulu tengkukku. Kemudian dia menggigit lembut telingaku.

Tangan kananku meraba pahanya. Semakin ke atas mendekati telornya. Gigitanya berganti jadi jilatan. Lidahnya seakan hendak mengentot telingaku. Aku membiarkannya. Tangan kirinya melingkar dan memegang pinggangku. Mengelus dan meraba. Kontolku dalam celana pendekku, membentuk tenda kemah yang menonjol, karena aku tidak memakai celana dalam. Sedang kontolnya sudah berdiri, mengarah ke atas. Aku mengelus telornya. Dia merenggankan kakinya agar tanganku bebas bergerak.

Aku melihat kea rah kontolnya, sehingga kepalaku sedikit tertunduk. Dia menggarukkan bulu jenggotnya yang kasar ke tengkukku. Aku menggeliat. Aku mulai terbakar lagi. Apalagi kontolnya mengarah ke atas, ingin rasanya mengulum kembali. Aku melingkarkan tangan kananku ke pinggangnya. Dan aku sambil memjamkan mata menempelkan pipiku ke pipinya. Kugesekkan pipiku, agar aku mersakan kekasaran bulu di wajahnya.

“Minum kopi yuk, nanti keburu dingin”, kubisikkan ke telinganya sambil merenggangkan spasi antar kami.

Aku mengambil gelas untuk dia dan dia menerimanya. Dan kuambil gelasku, dan mencoba meminum sedikit. Kemudian aku berdiri dan melangkah dekat perapian. Ku ambil celana panjangnya dan mencoba menggenggam bagian bawahnya.

“Sudah kering.” Kataku menghadap dia.

“Hmmm, kamu ingin aku cepat pergi” katanya sambil melangkah ke arahku namun matanya tak lepas dari kontolku yang tampak jelas masih tegang, dari tonjolan celana pendekku yang tak ber CD.

“ Bukan!” aku jadi serba salah, “serba salah ngomongnya” lanjutku sambul senyum.

Dia menempelkan badannya ke tangan kiriku. Sehingga tangan kiriku menyentuh kontolnya yang sudah mengeras tapi belum tegak sempurna. Kontolnya langsung kupegang. Tangan kanannya memegang pinggang kananku. Ku kocok-kocok kontolnya sebentar lalu kuusap telornya.

“Aku tak akan pulang sebelum kamu mengisi aku” bisiknya ke telingaku.

“Mengisi?” tanyaku pura-pura tak tahu.

“iya kentoti aku. Aku suka dikentot. Aku suka buritku digenjot”

“Apa gak sakit nantinya,” kataku sambil memutar badan dan melingkarkan kedua tanganku ke pinggangnya. Dia merapatkan diri dan melingkarkan kedua tangannya ke pinggangku juga. Sangat sangat intim sekali.

“Malah lebih nikmat” katanya memeprkuat dekapannya.

Kulumat mulutnya dengan rakus. Kumasukkan lidahku dan kitarik krmbali. Lidahnya pun demikian. Kepalaku bergerak sedikit kebawah mengarah ke putingnya. Kepalanya menengadah ke atas.

bersambung

###

7 Gay Erotic Stories from Medanpunya

Bercina dengan polisi 3

Sambil membuatkan kopi dua gelas, aku merasa geli sendiri mengingat kejadian tadi. Ketika aku menginginkan pelukan seperti di film Brokeback Mountain, eeehh pucuk dicinta ulam pun tiba. Bedanya dengan film tersebut, kalau di film tersebut, adegannya adalah adanya penolakan dari kawannya, sedangkan yang baru terjadi, justru malah lebih suka.Aku membawakan kopi yang kubuat ke dekat tempat

Bercinta Dengan Polisi 4

BERCINTA DENGAN POLISI 4Maaf buat semuanya kalau bercinta dengan polisi 4 ini telat datangnya!Bibirkupun dan lidahkupun mempermainkan putingnya yang kiri dan kana. Dia merasa nikmat yang luar biasa. Dia bergumam entah apa. Tangannya mengusap-usap punggungku. Kadang dia mempererat pelukannya sehingga wajahku menempel habis di teteknya berakibat aku susah bernapas. Namun seakan tahu dia

Manager Financial Dan Aku

Lebaran baru saja kita lewati. Aku jadi ingat sebuah cerita yang tersimpan di kepalaku semasa lebaran beberapa tahun yang dulu. Kurang lebih tiga tahun yang lalu semasa aku kerja.Bila lebaran tiba, ada peraturan di tempat kerjaku dulu, satu orang Supervisor beragama non muslim bertugas sebagai piket harian di siang hari untuk menghandle tamu ataupun hal-hal lain yang sifatnya tidak selalu

Manger Finacial dan Aku 2

Sebelum cerita ini kulanjutkan, perlu kujelaskan bahwa, nama-nama dalam cerita ini adalah rekaan belaka. Bila ada kesamaan dalam berbagai hal, itu hanya kebetulan semata. Dan sorry banget karena cerita lanjutan ini datangnya sangat jauh jaraknya dengan cerita sebelumnya. Dan ini dia…………….Setelah keluar dari gerbang security, aku lebih memilih diam tak bicara. Aku memilih diam agar dia merasa

###

Web-02: vampire_2.0.3.07
_stories_story