Gay Erotic Stories

MenOnTheNet.com

Persahabatan Tiga Abg Gay (8)

by Chatyayuga


PENGANTAR: Cerita berikut ini merupakan pengalaman hidupku, sewaktu aku masih sekolah di sebuah SMU di Malang Jatim. Tentu saja nama-nama yang ada dalam cerita ini bukanlah nama sebenarnya. Jalan ceritanya -terutama adegan sex-memang banyak mengalami improvisasi, sesuai dengan fantasi seksualku yang berkembang ketika aku menuliskan cerita ini. Tetapi, cerita mengenai proses hubunganku dengan dua sahabatku sebagaimana tertuang dalam cerita ini adalah cerita yang sesungguhnya terjadi. Aku menceritakan proses hubungan kami itu secara apa adanya, sesuai dengan yang terjadi dan tentu sesuai dengan batas daya ingatanku sendiri. Apa yang aku ceritakan dalam cerita bersambung ini merupakan masa-masa paling indah dalam kehidupanku. Paling indah karena saat itu aku pertama kali mengenal rasa cinta, mengenali jati diriku yang sebenarnya sebagai seorang gay, saat-saat pertama aku menjalani kehidupan sebagai seorang gay, dan tentu saja, hari-hari pertama kali aku mengenal dan melakukan hubungna sex sesama cowok. Dan karena semua itulah, aku tidak akan pernah melupakannya. Selamat membaca. Peace n love for gay people!!!! Saran dan komentar sangat dinantikan. (chatyavira@eudoramail.com)

Sementara Iwan sedang sibuk mengulum dan menghisap penis Johan, serta menelan peju segar itu, mulut Tomi sudah pindah pada mulut Johan. Mereka sudah kembali asik berciuman dengan penuh gairah. Tetapi ciuman itu lebih panas lagi, karena saat dua bibir mereka menyatu, Tomi sempat memberikan sebagian peju Johan yang belum ditelannya. Tomi sengaja menyisakan sedikit peju Johan untuk diberikan kepada Johan, agar Johan dapat menikmati kesegaran rasa pejunya sendiri. Dan dengan penuh nikmat pula, Johan menghisap pejunya sendiri dari dalam mulut Tomi. Sambil menghisap lidah Tomi, pejunya juga turut terhisap. Sambil menikmati pejunya, Johan masih terus merasakan kenikmatan orgasmenya yang belum selesai, sejalan dengan terus terjadinya ejakulasi sperma pada penisnya yang sedang dihisap oleh Iwan. Setelah pejunya habis dihisapnya dari mulut Tomi, giliran Iwan menyodorkan mulutnya yang berisi sisa peju Johan yang sengaja disisakannya untuk Johan. Dengan cepat, mulut Johan pindah mengulum dan menghisap lidah Iwan, yang otomatis terhisap pula pejunya sendiri yang ada dalam mulut itu. Kesegaran pejunya kembali terasa, ketika mulutnya menghisap kuat lidah Iwan.

Sementara Iwan dan Johan masih asik saling berciuman, Tomi sudah kembali ke selangkangan Johan untuk membersihkan sisa-sisa peju yang masih merembes keluar dari celah pada kepada penis Johan. Lidahnya dengan liar menjilat-jilat sekujur batang kontol Johan. Tetapi ketika lidahnya menjilati kepala kontol yang mulai melemas itu, tiba-tiba Johan menggelinjang. "Akh..akh.. geli Tom, udah Tom, aku gak kuat lagi, ngilu rasanya...," ujar Johan sambil menarik batang penisnya yang masih setengah ngaceng.

Karena belum puas menghisap kontol itu, akhirnya mulut Tomi menyerbu kontol Iwan yang mengacung tepat dihadapannya. Mendapat perlakuan itu, Iwan pun tak kuasa menolak. Kenikmatan yang terjadi akibat sentuhan bibir seksi Tomi dengan kulit penisnya membuat Iwan langsung tenggelam dalam kenikmatan oral seks. Tapi tak lama Tomi menghisap kontol Iwan, karena Iwan kemudian ikut berjongkok di sisi Tomi untuk kemudian kembali menghisap kontol Johan yang kini sudah benar-benar lemas. Karena sudah lemas, sehingga kontol itu tidak lagi terlalu sensitif terhadap sentuhan lidah dan bibir Iwan. Tapi Iwan pun tak lama menghisap kontol lemas milik Johan, karena keasikkan dipecahkan oleh rajukan Tomi.

"Yah.. Wan kok aku gak boleh ngisap kontolmu?" ujar Tomi dengan wajah agak cemberut.

"Sayangku, jangan gitu dong, sekarang kan giliran Johan untuk menikmati kontol kita. Biarkan kita memberikan semua kepuasan untuk Johan, karena Johan sudah sangat memimpikan ingin menghisap kontol kita," sahut Iwan, kemudian mengecup bibir Tomi, yang langsung disambar dengan lumatan maut mulut Tomi pada bibir Iwan.

Beberapa saat mereka terlibat dalam ciuman birahi yang sangat panas, sampai kemudian mereka merasakan pundaknya ditarik oleh tangan Johan. Mereka pun mengikuti tarikan tangan itu, dan kemudian berdiri berdampingan di hadapan Johan. Sambil tersenyum penuh kepuasan dan kedua tangannya menjulur meraih kontol Iwan dan Tomi yang masih mengacung tegang, Johan berujar, "Nah, sayangku Tomi dan Iwan, sungguh hebat dan nikmat hisapan kalian pada kontolku. Bagaimana rasanya pejuku barusan?"

"Wah, kamu sungguh hebat Jo, pejumu nikmat dan segar sekali. Apalagi semburannya sungguh kuat," ujar Iwan, sambil terus meremas-remas penis Johan yang mulai mengembang kembali karena terus mendapatkan rangsangan.

"Iya Jo, kontolmu sungguh jagoan. Lihat tuh sekarang aja sudah mulai ngaceng lagi. Padahal belum lima menit lalu menyemburkan peju, sekarang sudah ngaceng lagi," timpal Tomi, sambil jemarinya menggelitik puting susu kanan Johan.

"Kalian sih terus saja memberikan rangsangan. Aku kan jadi keenakan. Ok deh sekarang giliranku menghisap kontol kalian," ujar Johan dengan tangannya yang terus mengocok dua batang penis itu.

"Baiklah kamu nikmati penis kami berdua," kata Tomi.

Dengan cepat Johan menurunkan badannya, dan kemudian berjongkok depat di antara dua batang kontol Iwan dan Tomi. Kemudian Iwan dan Tomi segera pula menyesuaikan posisinya, menjadi berdiri berhadapan, sehingga memudahkan Johan menghisap kontol mereka secara bergantian. Yang pertama mendapat sentuhan mulut Johan yang haus seks itu adalah kontol Tomi. Kontol yang panjangnya mencapai 17cm itu segera dijilatinya untuk kemudian kepalanya segera dihisap-hisap. Sementara sibuk menghisap penis Tomi, tangan kiri Johan tak kalah sibuk mengocok batang penis Iwan. Dengan cepat kocokan dan hisapan itu menghadirkan jutaan kenikmatan yang mengaliri tubuh Iwan dan Tomi. Tomi langsung tenggelam menikmati enaknya hisapan mulut Johan pada mulutnya. Dia semakin keras mendesah dan mendesis ketika merasakan sentuhan lidah liar Iwan pada kedua putting susunya secara bergantian.

Sekitar dua menit Johan menghisap penis Tomi, kemudian menggantikan hisapan mulutnya pada penis itu dengan kocokan tangan kanannya. Dan mulutnya berpindah ke penis Iwan untuk kemudian menghisap dan mengulumnya. Adegan seperti itu terus berlangsung berulang-ulang. Mulut Johan dengan liar terus silih berganti menghisap-hisap kontol Iwan dan Tomi, dan tangan kanan kirinya juga tak kalah sibuk mengocok-ngocok dua batang penis yang sama panjangnya itu. Sementara Iwan dan Tomi juga sibuk bergantian menghisap putting susu kekasihnya. Saat kontol Tomi dihisap mulut Johan, maka mulut Iwan pun tak mau ketinggalan menghisap putting susu Tomi. Begitu sebaliknya, ketika penis Iwan sedang dihidap Johan, maka mulut Tomi membantu memberikan tambahan rangsangan kenikmatan pada putting susu Iwan.

Tak sampai 10 menit kemudian, Iwan mulai merasakan gejala hendak mencapai orgasmenya. Tubuhnya mulai bergetar dan mengejang, sementara mulutnya makin keras mengerang dan mendesah. Dan tak lama kemudian, tiba-tiba dari kepala penisnya menyembur dengan deras air maninya ke dalam mulut Johan yang sudah siaga menampung banjir sperma Iwan. Sekitar sembilan kali air mani Iwan muncrat dari kontolnya, dan semuanya langsung ditampung serta ditelah penuh nafsu oleh mulut Johan. Sementara mulutnya sibuk menampung lahar sperma Iwan, tangan kanan Johan tetap sibuk mengocok dengan cepat penis Tomi. Gerakan coli tangan Johan pada penis Tomi yang sangat cepat itu, membuat Tomi makin cepat mencapai puncak kenikmatan birahinya. Tepat pada semburan kesepuluh, terpaksa Johan melepaskan kontol Iwan dari sekapan mulutnya, karena ia harus menampung semburan peju Tomi.

Hampir bersamaan dengan semburan terakhir sperma Iwan, Tomi pun berhasil mencapai orgasmenya. Karena baru pertama kali menghisap kontol dan itupun sekaligus dua batang, membuat Johan kewalahan. Apalagi semburan sperma pertama Tomi tepat bersamaan dengan semburan terakhir sperma dari penis Iwan. Saat Johan hendak pindah menampung semburan sperma pertama dari penis Tomi, terpaksa semburan air mani terakhir dari penis Iwan dibiarkannya muncrat begitu saja dan mengenai pipi kirinya, sementara pada saat yang sama, semburan air mani pertama yang sangat dahsyat dari penis Tomi juga tidak sempat ditampung dalam mulutnya. Sperma itu sudah tersembur sebelum ia sempat memasukkan batang kontol itu dalam mulutnya. Akibatnya, sperma itu langsung muncrat mengenai wajahnya. Tetapi Johan tidak terlalu lama kewalahan, karena ia segera dapat menguasai keadaan. Dengan wajah belepotan air mani Tomi dan Iwan, Johan segera melahap kontol Tomi yang semakin keras berdenyut. Tepat saat kepala penis Tomi berada dalam sekapan rongga mulut Johan, penis itu langsung menyemburkan air mani yang kedua. Hingga semburan kesepuluh, semua sperma Tomi dapat ditampung dan ditelan dengan tuntas oleh Johan.

Johan benar-benar menikmat semua peristiwa yang terjadi dalam hubungan seksnya pertama dengan dua cowok kekasihnya itu. Sampai ia tidak sadar penisnya sudah kembali ngaceng dan kembali meneteskan pre cum bening ke lantai kamar mandi. Setelah puas menghisap dua batang kontol yang baru mengalami ejakulasi itu, Johan pun kembali berdiri berhadapan dengan dua cowok kekasihnya, dan langsung memeluk tubuh mulus mereka yang masih lemas karena baru saja mengerahkan energi memuntahkan cairan kenikmatan untuk menghapuskan dahaga seks bagi Johan.

"Terima kasih, Tomi sayangku, terima kasih Iwan kasihku, aku benar-benar sayang dan cinta pada kalian berdua. Kalian dua kekasihku yang sungguh aku cintai," bisik Johan bergantian pada telinga Tomi dan Iwan.

"Sama, Jo, aku juga cinta dan sayang kamu. Kamu sungguh hebat dan pintar bermain seks. Meskipun ini pengalaman pertamamu, tapi ternyata kamu sudah cukup lincah menghisap kontol kami," sahut Tomi sambil mencium kening Johan.

"Iya Jo, terima kasih juga, kamu sudah memberikan kenikmatan dan kepuasan pada kami. Kontolmu juga sungguh hebat dan jantan," timpal Iwan sambil meremas-remas dan mengocok penis Johan yang sudah benar-benar ngaceng itu.

"Akh..akh Wan, kocokanmu enak betul aku jadi kepingin lagi nih," ujar Johan manja, kemudian melumat mulut Tomi yang disambut dengan lumatan yang tak kalah ganasnya.

Tomi pun makin mempercepat kocokan tangannya pada kontol Johan. Sementara tangan Johan juga tak mau tinggal diam, langsung menirukan gerakan onani dengan mengocok penis Tomi yang sudah kembali ngaceng karena terangsang oleh desahan erotis serta ciuman ganas mulut Johan. Giliran Tomi yang kini turut mendesah karena merasakan nikmatnya kocokan tangan Johan pada penisnya. Tapi Tomi segera ingat dengan Iwan, ketika ia melihat kontol Iwan juga sudah ereksi lagi dan sedang dikocok oleh tangan Iwan sendiri. Tomi pun menjulurkan tangan kirinya, meraih kontol Iwan dan menggantikan kocokan tangan Iwan dengan tangannya. Maka Iwan pun menyusul mendesah dan mengerang dengan nada erotis menikmati kocokan tangan Tomi pada penisnya.

Kini mereka bertiga kembali tenggelam dalam kenikmatan-kenikmatan birahi. Mereka saling bergantian mengocok penis kekasihnya. Maka terjadilah rantai onani di antara mereka bertiga. Berganti-ganti, Iwan mengonani penis Tomi, Tomi melakukan hal yang sama pada Johan, dan Johan pun tak kalah sibuk mengonani penis Iwan. Begitu terus terjadi mereka saling sibuk mengonani penis pacarnya. Mulut mereka pun makin keras mendesah dan nafas mereka makin menggebu menikmati onani yang terjadi pada penis mereka masing-masing.

Tak lebih dari 6 menit mereka melakukan onani, tiba-tiba penis Johan sudah kembali menyemburkan pejunya dengan diikuti oleh erangan panjang penuh nada nikmat. Semburan peju Johan yang mengenai perut Iwan, segera dibalas dengan semburan sperma dari penis Tomi yang memancar deras ke arah dada Johan. Dan tepat pada semburan ketiga dari penis Johan dan semburan kedua dari penis Tomi, Iwan pun kembali mencapai orgasme dengan menyemburkan peju yang mengenai wajah Tomi.

Mereka tampak menikmati sekali adegan perang sperma itu. Mereka saling balas menyemburkan air mani. Dari penis mereka masing-masing saling menyembur sperma dengan deras, yang memuncrat bebas ke udara dan mengenai tubuh mereka masing-masing. Tak kurang dari dua menit mereka menikmati momentum orgasme itu ditingkahi dengan erangan dan desahan penuh kepuasan dan kenikmatan, sampai penis mereka tidak mampu lagi memuntahkan peju.

Setelah peju mereka habis, maka mereka segera mendapati tubuh mereka masing-masing sudah belepotan peju. Tangan mereka juga basah dan licin oleh air mani yang dikeluarkan dari penis yang mereka onani. Tangan kanan Johan belepotan sperma Iwan, sedangkan tangan kiri Iwan juga belepotan air mani yang meleleh dari kontol Tomi. Sebaliknya tangan kanan Tomi juga tak luput dari semburan peju yang memancar dari batang kemaluan Johan. Setelah puas dengan orgasmenya masing-masing dan nafas mereka mulai tenang kembali, maka mereka masing-masing asik saling memandangi tubuh bugil yang terhidang di depan mereka dengan berlepotan air mani.

"Hem, enak juga rasanya pejumu Jo, gurih dan hangat," ujar Tomi seraya sibuk menjilati jemarinya yang belepotan sperma Johan.

"Iya... peju Johan ternyata sama enaknya dengan pejumu Tom, sama-sama gurihnya, bikin aku ketagihan ngisap kontol Johan," sahut Iwan dengan senyum nakal, sambil lidahnya sibuk menjilati jari-jari kirinya yang basah oleh air mani Tomi.

"Ah peju kalian berdua juga enak kok.. aku juga senang minum peju kalian lumayan peju kalian bisa jadi tambahan protein segar buatku," balas Johan dengan tersenyum, dan terdorong untuk turut menjalati tangannya yang masih berlepotan oleh sperma Iwan.

"Bener Jo, peju kita masing-masing akan menjadi tambahan protein untuk kita semua," sahut Iwan, sembari meremas penis Johan yang lemas, dan kemudian berkata, "Jaga baik-baik ya, kontolmu ini. Biar bisa setiap saat memberikan kepuasan dan kenikmatan buat kita bertiga. Dan jangan lupa minum STMJ biar produksi pejumu tetap banyak."

"Beres Wan, aku pasti siap memberikan kontolku ini, kapanpun kalian mau, demi kepuasan dan kenikmatan kalian," balas Johan, kemudian memeluk tubuh Iwan dan Tomi bersamaan.

Untuk beberapa saat mereka saling berpelukan dengan erat, dan saling memberikan ciuman mesra penuh kasih sayang. "Wah sial udah jam enam lewat. Pantas kok tambah gelap. Yuk, kita segera mandi, sebelum penjaga memergoki ulah kita," ujar Tomi menyadarkan mereka dari keasikkan permainan birahi itu.

Mereka pun segera sibuk membersihkan badan mereka masing-masing dari sperma yang membasahi perut, dada, tangan, dan selangkangan mereka masing-masing. Mereka pun tampak saling memandikan dan menggosok badan dengan sabun yang segar. Air hangat yang mengucur deras dari shower segera menghadirkan kesegaran baru pada badan mereka yang sempat terasa lemas kehabisan tenaga setelah dua kali mengalami orgasme.

Tapi, dasar ABG dengan nafsu kuda, kesegaran yang dihadirkan air hangat yang mengguyur badan mereka malah kembali membangkitkan birahi mereka. Penis mereka yang semula terkulai lemas, pelan tapi pasti kembali bangkit dan berdiri tegak dengan kerasnya. Johan yang pertama kali mengalami ereksi sekali lagi. "Wah sialan kamu Jo, masa aku gosok-gosok lembut begini saja, kamu langsung ngaceng lagi," ujar Tomi yang sedang menyabuni batang kemaluan Johan yang memang sudah ngaceng lagi. "Iya nih abis aku penasaran dan ketagihan dengan kocokanmu barusan," aku Johan sambil tersipu malu, sembari tangannya juga sibuk menyabuni penis Iwan. "Lho Wan.. kamu juga udah ngaceng lagi nih," lanjut Johan sembari meremas batang penis Iwan yang sudah ereksi dengan keras dalam genggaman tangan kanannya.

"Kamu sih, gara-gara ngeliat kontolmu ngaceng, aku jadi terangsang lagi," balas Iwan tak mau kalah.

"Kenapa Wan, kamu mau lagi ya? Jangan khawatir sayangku, aku siap setiap saat memuaskan nafsumu," timpal Tomi, sambil tangannya mengocok-ngocok penis Johan.

"Akh..ah Tom jangan dikocok terus, ntar muncrat lagi lho," ujar Johan setengah mendesah, tetap dengan wajahnya yang tersipu-sipu malu.

"Huh kamu ini Jo, dasar nafsu kuda. Dikocok dikit aja, langsung mau ngecrot lagi," ledek Iwan sambil tersenyum, dan tangannya juga tak ketinggalan mengocok kontol Tomi yang juga sudah ikut ngaceng.

"Udah ah, jangan diteruskan di sini lagi. Ntar ketahuan penjaga kolam bisa repot. Mendingan kita teruskan lagi di rumah," kata Johan tegas.

Tawaran sekaligus tantangan Johan itu segera mendapat sambutan positif dari dua kekasih barunya itu. Dengan mata berbinar-binar, Tomi dan Iwan saling menatap menanti persetujuan masing-masing. Dari tatapan mata mereka, tampak bahwa mereka memang sangat setuju dengan usul Johan.

"Hemm.... Rasanya tantanganmu itu sungguh menyenangkan dan menggairahkan Jo, kenapa tidak ya Tom?" ujar Iwan meminta persetujuan Tomi.

"Ok aja, kalau untuk urusan kepuasan seks, kenapa harus menunggu lebih lama lagi. Ayo sekarang cepat kita selesaikan mandi kita," jawab Tomi.

"Tapi, Tom, kita mau main di mana?" tanya Iwan kebingungan.

"Yah.. itu soal gampang. Kalian tenang saja. Kebetulan ortuku sedang ke Surabaya sampai hari Senin sore. Jadi kita punya waktu bebas sampai Senin siang di rumahku," jawab Johan dengan cepat.

"Cihuyyy.. asik.. kita bisa pesta seks bertiga sampai besok pagi," ujar Iwan kegirangan. "Kenapa Cuma sampai besok pagi Wan? Kan ortu Johan di Surabaya sampai Senin sore," ralat Tomi dengan cepat.

"Benar Wan, kita punya waktu pesta seks bertiga dua hari dua malam, sampai Senin siang," sambung Johan.

"Wah kalau begitu lebih menyenangkan dong," sahut Iwan sambil tersenyum girang, kemudian memeluk dan menciumi Johan.

"Udah udah Wan cepetan mandinya biar kita cepat sampai rumah Johan," potong Tomi sambil menyirami badan Iwan dan Johan yang masih berlepotan sabun mandi.

Segera setelah mandi, mereka bergegas menuju tempat parkir sepeda motor mereka. Sambil berjalan di sisi kolam renang yang temaram, mereka asik bercakap-cakap mengenai rencana pesta seks dua hari dua malam di rumah Johan. Sementara itu, kolam renang itu sudah sepi, tak seorang pun ada di dalamnya, kecuali seorang penjaga kolam renang yang tampak asik mendengarkan siaran radio di dekat parkiran sepeda motor.

"Jo, tapi aku harus pulang dulu pamit ke ortuku. Kalau nggak mereka bakal bingung mencariku, dan aku bisa kena semprot karena gak pulang dua hari," ujar Tomi.

"Iya Jo, aku juga mau pamit dulu sambil mengambil pakaian ganti dan menaruh celana renang yang basah ini," timpal Iwan.

"Ok deh.. aku ikut kalian aja. Kita jalan bertiga, soalnya aku malas pulang sendirian. Di rumah sepi, lagian bete nungguin kalian datang. Tapi celana renang kalian jangan ditinggal di rumah. Bawa aja sekalian, besok kita bisa puas berenang seharian di rumahku," sahut Johan.

"Beres Wan. Kita bisa makan dulu di rumahku sebelum berangkat ke rumahmu," ujar Iwan. "Tapi Jo, kalau memang rumahmu kosong, ngapain kita renang pakai celana renang? Kan lebih asik kalau kita renangnya bugil. Jadi bisa pegang-pegang kontolmu," ujar Tomi, sambil kemudian segera terbahak gembira.

"Huh dasar otak ngeres yang dipikir cuma kontol aja," cela Iwan sambil turut terbahak, dan diikuti dengan tawa lepas dari mulut Johan.

"Ya tapi kamu suka juga kan, kalau kontolmu aku pegang-pegang saat sedang renang," balas Tomi tak mau kalah.

Mereka pun segera mengambil dan mengendarai sepeda motor masing-masing, kemudian menjalankannya dengan santai saling beriringan menuju rumah Tomi, kemudian langsung menuju rumah Iwan. Beruntung orang tua Tomi dan Iwan sudah mengenal baik dan percaya dengan hubungan persahabatan mereka bertiga. Sehingga mereka tidak memperoleh kesulitan untuk mendapatkan ijin dari orang tua masing-masing untuk menginap dua hari di rumah Johan. (Bersambung)


###

14 Gay Erotic Stories from Chatyayuga

Persahabatan Tiga Abg Gay (1)

PENGANTAR: Cerita berikut ini merupakan pengalaman hidupku, sewaktu aku masih sekolah di sebuah SMU di Malang Jatim. Tentu saja nama-nama yang ada dalam cerita ini bukanlah nama sebenarnya. Jalan ceritanya -terutama adegan sex-memang banyak mengalami improvisasi, sesuai dengan fantasi seksualku yang berkembang ketika aku menuliskan cerita ini. Tetapi, cerita mengenai proses hubunganku dengan dua

Persahabatan Tiga Abg Gay (2)

PENGANTAR: Cerita berikut ini merupakan pengalaman hidupku, sewaktu aku masih sekolah di sebuah SMU di Malang Jatim. Tentu saja nama-nama yang ada dalam cerita ini bukanlah nama sebenarnya. Jalan ceritanya -terutama adegan sex-memang banyak mengalami improvisasi, sesuai dengan fantasi seksualku yang berkembang ketika aku menuliskan cerita ini. Tetapi, cerita mengenai proses hubunganku dengan dua

Persahabatan Tiga Abg Gay (3)

PENGANTAR: Cerita berikut ini merupakan pengalaman hidupku, sewaktu aku masih sekolah di sebuah SMU di Malang Jatim. Tentu saja nama-nama yang ada dalam cerita ini bukanlah nama sebenarnya. Jalan ceritanya -terutama adegan sex-memang banyak mengalami improvisasi, sesuai dengan fantasi seksualku yang berkembang ketika aku menuliskan cerita ini. Tetapi, cerita mengenai proses hubunganku dengan dua

Persahabatan Tiga Abg Gay (4)

PENGANTAR: Cerita berikut ini merupakan pengalaman hidupku, sewaktu aku masih sekolah di sebuah SMU di Malang Jatim. Tentu saja nama-nama yang ada dalam cerita ini bukanlah nama sebenarnya. Jalan ceritanya -terutama adegan sex-memang banyak mengalami improvisasi, sesuai dengan fantasi seksualku yang berkembang ketika aku menuliskan cerita ini. Tetapi, cerita mengenai proses hubunganku dengan dua

Persahabatan Tiga Abg Gay (5)

PENGANTAR: Cerita berikut ini merupakan pengalaman hidupku, sewaktu aku masih sekolah di sebuah SMU di Malang Jatim. Tentu saja nama-nama yang ada dalam cerita ini bukanlah nama sebenarnya. Jalan ceritanya -terutama adegan sex-memang banyak mengalami improvisasi, sesuai dengan fantasi seksualku yang berkembang ketika aku menuliskan cerita ini. Tetapi, cerita mengenai proses hubunganku dengan dua

Persahabatan Tiga Abg Gay (6)

PENGANTAR: Cerita berikut ini merupakan pengalaman hidupku, sewaktu aku masih sekolah di sebuah SMU di Malang Jatim. Tentu saja nama-nama yang ada dalam cerita ini bukanlah nama sebenarnya. Jalan ceritanya -terutama adegan sex-memang banyak mengalami improvisasi, sesuai dengan fantasi seksualku yang berkembang ketika aku menuliskan cerita ini. Tetapi, cerita mengenai proses hubunganku dengan dua

Persahabatan Tiga Abg Gay (7)

PENGANTAR: Cerita berikut ini merupakan pengalaman hidupku, sewaktu aku masih sekolah di sebuah SMU di Malang Jatim. Tentu saja nama-nama yang ada dalam cerita ini bukanlah nama sebenarnya. Jalan ceritanya -terutama adegan sex-memang banyak mengalami improvisasi, sesuai dengan fantasi seksualku yang berkembang ketika aku menuliskan cerita ini. Tetapi, cerita mengenai proses hubunganku dengan dua

Persahabatan Tiga Abg Gay (8)

PENGANTAR: Cerita berikut ini merupakan pengalaman hidupku, sewaktu aku masih sekolah di sebuah SMU di Malang Jatim. Tentu saja nama-nama yang ada dalam cerita ini bukanlah nama sebenarnya. Jalan ceritanya -terutama adegan sex-memang banyak mengalami improvisasi, sesuai dengan fantasi seksualku yang berkembang ketika aku menuliskan cerita ini. Tetapi, cerita mengenai proses hubunganku dengan dua

Persahabatan Tiga Abg Gay (9)

PENGANTAR: Cerita berikut ini merupakan pengalaman hidupku, sewaktu aku masih sekolah di sebuah SMU di Malang Jatim. Tentu saja nama-nama yang ada dalam cerita ini bukanlah nama sebenarnya. Jalan ceritanya -terutama adegan sex-memang banyak mengalami improvisasi, sesuai dengan fantasi seksualku yang berkembang ketika aku menuliskan cerita ini. Tetapi, cerita mengenai proses hubunganku dengan dua

Persahabatan Tiga Abg Gay (10)

PENGANTAR: Cerita berikut ini merupakan pengalaman hidupku, sewaktu aku masih sekolah di sebuah SMU di Malang Jatim. Tentu saja nama-nama yang ada dalam cerita ini bukanlah nama sebenarnya. Jalan ceritanya -terutama adegan sex-memang banyak mengalami improvisasi, sesuai dengan fantasi seksualku yang berkembang ketika aku menuliskan cerita ini. Tetapi, cerita mengenai proses hubunganku dengan dua

Persahabatan Tiga Abg Gay (11)

PENGANTAR: Cerita berikut ini merupakan pengalaman hidupku, sewaktu aku masih sekolah di sebuah SMU di Malang Jatim. Tentu saja nama-nama yang ada dalam cerita ini bukanlah nama sebenarnya. Jalan ceritanya -terutama adegan sex-memang banyak mengalami improvisasi, sesuai dengan fantasi seksualku yang berkembang ketika aku menuliskan cerita ini. Tetapi, cerita mengenai proses hubunganku dengan dua

Persahabatan Tiga Abg Gay (12)

PENGANTAR: Cerita berikut ini merupakan pengalaman hidupku, sewaktu aku masih sekolah di sebuah SMU di Malang Jatim. Tentu saja nama-nama yang ada dalam cerita ini bukanlah nama sebenarnya. Jalan ceritanya -terutama adegan sex-memang banyak mengalami improvisasi, sesuai dengan fantasi seksualku yang berkembang ketika aku menuliskan cerita ini. Tetapi, cerita mengenai proses hubunganku dengan dua

Persahabatan Tiga Abg Gay (13)

PENGANTAR: Cerita berikut ini merupakan pengalaman hidupku, sewaktu aku masih sekolah di sebuah SMU di Malang Jatim. Tentu saja nama-nama yang ada dalam cerita ini bukanlah nama sebenarnya. Jalan ceritanya -terutama adegan sex-memang banyak mengalami improvisasi, sesuai dengan fantasi seksualku yang berkembang ketika aku menuliskan cerita ini. Tetapi, cerita mengenai proses hubunganku dengan dua

Persahabatan Tiga Abg Gay (14)

PENGANTAR: Cerita berikut ini merupakan pengalaman hidupku, sewaktu aku masih sekolah di sebuah SMU di Malang Jatim. Tentu saja nama-nama yang ada dalam cerita ini bukanlah nama sebenarnya. Jalan ceritanya -terutama adegan sex-memang banyak mengalami improvisasi, sesuai dengan fantasi seksualku yang berkembang ketika aku menuliskan cerita ini. Tetapi, cerita mengenai proses hubunganku dengan dua

###

Web-02: vampire_2.1.0.01
_stories_story