Cintailah aku sekali saja(bagian 3)
Tubuhku terasa agak lemas setelah mengeluarkan pejuh yang cukup banyak, kuambil baju yang digantung dibelakang pintu dan kubersihkan pejuh yang berlepotan di sekujur perutku sampai bersih, biar saja nanti sekalian baju ini langsung kucuci pikirku... ku naikkan kembali celana dalam dan celanaku, kusimpan buku itu dibawah kasur tempat tidur. Besoknya disekolah aku bertemu ardi dan dia mengingatkanku untuk langsung ikut dia pulang kerumahnya setelah sekolah bubar.. Aku merasa sangat senang sekali, bisa berdua dan bersama2 dgn ardi adalah hal yang paling aku dambakan saat ini, aku merasa menjadi orang yang sangat beruntung bisa menjadi teman akrab dari seorang yang ganteng seperti dia, ardi berasal dari keluarga dgn ekonomi yang cukup mapan..anaknya pintar dan walaupun bukan juara umum tapi prestasinya lumayan..selain itu anaknya ramah dan banyak teman, murid2 cewek disekolahku bnyk yang menyukainya, postur tubuhnya yang lumayan atletis dgn kulit cokelat bersih dan wajah agak persegi dinaungi rambut agak bergelombang yang selalu tersisir rapi dan diberi gel, alisnya tebal agak bertaut dipertengahan, hidungnya yang mancung bangir dan bibir yang tidak terlalu tipis diatasnya dihiasi bulu2 halus yg mulai tumbuh semakin menambah rupawan raut wajahnya, giginya ada gingsul kalau dia tersenyum dan aku paling suka melihat senyumnya.. Bel istirahat sudah berbunyi, pak dahlan guru matematika berjenggot tebal dan beruban terkenal killer itu mengakhiri pelajaran dan memberikan PR yg harus dikumpulkan lusa..setelah pak dahlan keluar, teman2 sekelasku berhamburan keluar kelas..aku duduk sendirian dalam kelas, kemarin aku lupa menyelesaikan beberapa soal pekerjaan rumah yg harus dikumpulkan hari ini, aku menekuri soal demi soal dgn teliti memanfaatkan waktu istirahat yang cuma 15 menit ini....tiba tiba ada seseorang yg memegang bahuku, aku agak kaget dan langsung mendongak, rupanya ardi...entah kapan dia masuk aku tidak mendengar langkah kakinya..dia tersenyum geli melihatku agak tersentak.. "kamu tidak ke kantin her?' tanyanya sambil menarik bangku yang ada disampingku dan duduk. "apa kamu tidak lapar?" lanjutnya.. aku tersenyum " aku lupa mengerjakan beberapa soal akuntansi ini, selesai istirahat ini pelajaran akuntansi dan aku harus menyelesaikannya untuk dikumpul, kalau tidak aku bakal dihukum bu farida untk mengerjakan soal lebih banyak lagi" jawabku sambil memeriksa jawaban akhir yg kutulis tadi, "nah, sudah selesai!". Aku menutup buku dan memasukkannya ke dalam laci meja, aku berdiri.. "mari kita keluar, perutku lapar nih." aku mengajak ardi, " oke fren let's go! Jawabnya memegang tanganku..well aku tak mau terlalu dramatis tapi sumpah sekujur tubuhku menjadi hangat saat dia menyentuhku..kami berdua bergegas kekantin dan mengambil posisi tempat duduk yang nyman dan memesan mie rebus..kami menikmati mie sambil ngobrol dan bercanda,..dia bercerita dan sesekali kami tertawa menceritakan kekonyolan teman2..aku sangat senang sekali..teruslah bercerita batinku dalam hati, entah mengapa aku tidak begitu konsen dgn ceritanya, aku sibuk memandang bibirnya dan gingsul yang kelihatan jika ia tertawa..tiba tiba bell masuk bunyi. Aku agak kecewa karena rasanya begitu singkat waktu berdua ini..bell jahat! Rutukku dalam hati.Kami bergegas masuk kekelas masing2. setelah 3 jam mendengarkan bu farida ceramah mengenai neraca lajur, kolom dan lain2 yang membuat otak mumet yg bagiku terasa berabad abad itu akhirnya bell pulang sialan itu menjerit dgn suara khas cemprengnya tapi dikupingku terasa seperti suara musik yang merdu..aku bergegas keluar kelas dan di gerbang kulihat ardi sudah menungguku untuk ikut sama sama kerumahnya. Sampai dirumah ardi yang lumayan besar menurut ukuranku itu ardi mengajakku masuk, diruang tengah ibunya sedang menonton telenovela siang yg saat ini lagi digemari ibu2.."ganti baju dan makan, ajak teman kamu!". Kata ibunya saat melihat kami, "ya ma..jam berapa mama ketempat bibi?" tanya ardi sambil melepaskan kaus kaki yg dipakainya. "jam 2 setelah kakakmu pulang dari kantor" jawab ibunya yang tetap fokus menonton.. " ayo her kita makan dulu" ajak ardi. "kamu makan saja dulu, biar nanti aku makan dirumah saja!" tolakku dgn halus, "sekalian saja makan disini dgn ardi, kebetulan tadi ibu masak ayam panggang, tidak usah malu malu...siapa namamu?" tanya ibunya. "heri bu jawabku" "sana makan dulu nak heri, kamu teman sekelas ardi ya?" tanyanya sambil tersenyum untuk menghilangkan rasa canggungku.. Ibu heri sangat cantik menurutku dan pakaiannya pun bagus..aku teringat ibuku yang bekerja terlalu keras hingga raut wajahnya sudah mulai berkerut dan untuk kesalon pun tidak pernah terlintas.. Setelah makan siang aku ikut ardi kekamarnya..kakak ardi sudah pulang dan bersiap2 untuk pergi bersama ibunya ketempat bibi mereka..setelah mendengar derum mobil mereka menjauh, ardi masuk kekamar kakaknya..aku menunggu dikamar..tak lama kemudian ardi masuk kekamar sambil membawa setumpuk majalah,. " ini coba lihat!" ia mengulurkan satu majalah dan langsung kuambil..kubuka dan gambar2 cabul langsung terpampang didepan mataku..kulihat ardi pun sedang menekuri lembar demi lembar dgn takzim..ku sapukan mataku ke arah celana pendek yang dipakainya..terlihat ada tonjolan seperti leher burung merpati kekenyangan di area selangkangannya. Darah ku berdesir, seperti apakah benda yang ada dibalik celana itu, aku menelan ludah.."eh..kok malah bengong fren?" suara ardi mengagetkanku..aku terkesiap dan membuang pandang kearah lain dgn malu..(bersambung)
###