Gay Erotic Stories

MenOnTheNet.com

Sango Island 2

by Fandybottom


Sango Islaand 2

Aku mencoba meresapi tekstur keras senjata milik kak Hoe. Ohhh… Pisang surga itu mulai menjadi-jadi di bawah pantat ku. Semakin liar dan memburu. Walau batang itu masih tersembunyi dibalik celana Kak hoe,tetapi sodokannya begitu terasa di daerah sensitif ku.. aku sangat terangsang dan menikmati perlakuan kak Hoe pada ku. Sekujur tubuh ini rasanya sudah pasrah jika kak Hoe meminta keperjakaanku. Sementara sibuk di sodok, tanganku mulai melepas kemeja putih berlengan panjang yang masih melekat di tubuh kak Hoe. Bibir kami tak henti-henti nya terus beradu menapaki hangatnya cinta. Mencoba menjadi pasangan paling bahagia di sore ini. Kini tubuh berotot bagian atas kak Hoe sudah terpampang jelas. Aku melepaskan bibirku dari sapuan lidah kak Hoe dan mulai mencari-cari puting indah kak Hoe. Tanpa berlama-lama lagi kedua pentil kak Hoe langsung aku isap,emut dan gigit semesra mungkin. Membuat mimik wajah kak Hoe semakin meringis nikmat. “argghhh say.. hangggg.. ohhhh ohhhh”. Tetesan peluh mulai mengalir diantara dada berotot kak Hoe. Rasanya yang khas, sayang untuk aku sia-sia kan. “Fand kakak sudah ga tahan nih… ohhh buka baju kamu dong.. “. Tak lama kemudian aku dan kak Hoe sudah dalam keadaan telanjang bulat. Kak Hoe menggendongku ke atas kasurnya. Setibanya disana, kak Hoe langsung menindihku dan melahap bibir ku kembali. Benar-benar hot! “ Fand ini hadiah untuk mu”. Kak Hoe menunjukan kekokohan kontol besarnya padaku. Ngeri juga aku melihatnya. Kontol sepanjang 18 cm dan diameter sekitar 5 cm itu mengacung sempurna di bawah sana. “Ayo Fand nikmati sepuas mu”. “Kakak???”. Aku sudahi acara ciuman kami. Kini aku meminta kak Hoe untuk duduk ditepi ranjangnya. Dengan sedikit mengekspose kontol perkasanya. Aku yang berlutut dilantai mulai memegangi kontol putih kak Hoe yang sebesar pisang tanduk itu. Menakjubkan, pikir ku. Kemudian aku mulai mendekatkan bibir ku kebenda bulat berotot tersebut. Seperti terhipnotis dibuatnya, benda itu bergerak-gerak karena over ereksi. Cup! Aku mengecup kontol Hoe. Hangat dan mulus sekali. Tangan Kak Hoe memegangi kontolnya dan mengarahkannya ke bibirku. Dia sengaja begitu agar kontol perkasa itu mendapat kecupan dan isapan bibir manisku. Aku jilat kepalanya,set,wow sensasi luar biasa yang nikmat. “Arhhh”. Tapi aku masih ragu dengan kontol kak Hoe yang sangat Horny ini. Apakah akan muat di dalam anus ku nantinya? Aku melanjutkan gerakan tanganku yang membelai batang kenikmatan kak Hoe. Kadang ku kocok pelan dengan penuh gairah yang hampir tak tertahankan. Aku mendekatkan bibirku keujung kapala kontol Hoe. Dan hap! Tanpa menunggu jeda, mulutku langsung memasukan batang bulat itu. Kuputar-putar lidahku mencelemoti batang yang tidak sepenuhnya masuk ke rongga mulut ku itu. “Ahhh.. ahhhh,,, Fand.. Ma-ka-sih sayang..”. Kak Hoe membuka pahanya lebar-lebar. Membimbing hasratku untuk menyedot kontolnya lebih kencang. Crap! Isapanku aku jeda untuk melihat reaksi kontol besarnya yang basah karena ludahku. Aku jilat kepalanya. Gerakan kontol kak Hoe yang tegang semakin dahsyat. Aku tekan kulit kontol Kak Hoe sekencang-kencangnya ke dasar kontol Kak Hoe sambil bibirku menarik-narik bagian tengah kontol yang berbentuk lebih menawan karena bekas sunatan. Ku masukan kontol kak Hoe yang hangat dan ku kenyot-kenyot layaknya pentil susu. Kurasakan bahwa lidahku merasakan sesuatu yang asin. Tak salah lagi, ini rasa precum kak Hoe yang pertama dilidahku. Sementara tanganku yang satunya lagi giat memainkan buah zakar mulus kak Hoe yang besar, sebesar bola pimpong. Kulepas tanganku yang menekan kulit kontol kak Hoe dan berinisiatif mengocok bagian bawah batang kontol kak Hoe yang tidak terjamah mulut ku. “Arghhhhh… ahhh sttttt ahhh”. Kak Hoe terpejam nikmat, bibir bawahnya pun digigit, pertanda dia menikmati permainanku. Aku turun naikkan kepalaku mencoba mendramatisasi isapan mulutku pada bagian atas kontol kak Hoe. Aku jamin kak Hoe tidak mungkin mencari penggantiku untuk menghisap kontol pisangnya karena orang seperti aku adalah gay yang paling bisa mendramatisir sex. Seperti tak akan lelah, bibirku terus terusan memulun dan mengenyot batang kak Hoe. Diterpa cahaya mentari senja, tubuh kami terasa basah oleh keringat nafsu birahi. Clok,plop. Aku berhenti sejenak mencoba menghirup udara untuk mengisi paru-paruku. Aku rasa kontol pacar baru ku ini tak akan secepat roket menyemburkan pajuhnya. Mengingat bentuk dan ukurannya yang besar dan panjang. Aku mencoba mengocoknya kembali.sebelumnya aku ludahi kepala kontol kak Hoe kemudian aku usap ratakan. Berikutnya telapak tanganku, kuberi pelicin juga agar tidak seret ketika melayani pisang surga ini. Setelah cukup, tanganku ku buat seolah-olah lubang dan mulai ku tekankaan ke rudal kak Hoe dengan telaten dari kepala sampai pangkal kontol selembut mungkin. “Arggggg..”. Aku urut-urut untuk menambah sensasi pijatan pada batang kontol kak Hoe. Pijatan jariku memang sangat lihai. Terbukti dari mimik wajah yang di tunjukan kak Hoe. Seperti menginginkan sesuatu keluar dari lubang kencing kak Hoe, aku mengimbanginya dengan jilatan-jilatan lembut di ujung kepala banana Cock itu. Dengan wajah merigis nikmatnya, kak Hoe mencoba memperlihatkan sebuah cinta. Tangan kekarnya menggapai pipiku kemudian menuntunnya naik hingga tepat didepan dada bidangnya. Ermmmm.. aku tahu dia mengingin kan aku untuk bermain dengan sepasang pentil indahnya. Memang sangat memukau mataku. Sepasang pentil yang coklat begitu menantang diujung dada kak Hoe yang putih mulus dan kekar. Ahhhh.. Aku lakukan yang harus aku lakukan. Aku mulai menjilati ujung pentil kirinya selembut mungkin menggunakan ujung lidahku yang terkenal dengan kecakapannya memanjakan siapa saja yang ingin aku manjakan. Aku resapi rasanya perlahan-lahan dan sesekali juga aku gigit lembut dan aku tarik. Sementara pentil satunya juga tak akan aku biarkan begitu saja, aku pijat-pijat dengan tangan kananku kadang aku belai dengan ujung jariku . kak Hoe memejamkan matanya meresapi apa yang aku lakukan untuknya. Dasar kak Hoe, sementara bibir ku sibuk dengan puting nya, dibawah sana dia dengan nakalnya menusuk-nusukan kontol besarnya di sela-sela paha mulusku. Tentu saja ini membuatku keranjingan. Pelan-pelan namun pasti,sodokan kak Hoe mulai membuat aku terbang ke langit malam yang indah. Kehangatan kontol kak Hoe tak akan kalian bayangkan sebelumnya. Mungkin akulah orang yang beruntung yang dapat mencicipi pisang dewa ini. Semakin lama-semakin memburu dan begitu cepat sodokan kak Hoe pada sela pahaku. “Arghhh ohhh Fand.. ak-hu sayang kam-u… layani aku say-hanggg ohhhh”,racau kak Hoe. Aku sekarang tidak peduli lagi kalau sampai ada orang yang melihat atau mendengar persetubuhan kami. Beberapa saat kemudian kak Hoe mulai merasakan ada sesuatu yang akan keluar dari dalam kontolnya. “ Fand.. aku mau keluar nih..”. “ sabar kak.. terlalu cepat..”. Aku mencabut kontol kak Hoe dari sela paha ku dan menuntunnya naik keatas tempat tidur. Aku meminta kak Hoe me rimming aku. Tanpa panjang lebar, kak Hoe langsung menyuruh aku agak sedikit menungging. Sekejap berikutnya ada rasa hangat yang mulai menyentuh lubang pelepasanku. Rasanya sangat nikmat. Tusukan-tusukan dan sedotan lidah kak Hoe memang surga punya. Dia begitu pandai menggelitik anus ku. Ohhh rasanya sungguh tak terbayar oleh apapun yang ada didunia ini. Kak Hoe memperlakukan anus ku seperti dia memperlakukan bibir ku. Jilatan, sedotan, pilinan lidahnya bebitu membuat aku semakin belingsatan. Tak hanya memberiku sentuhan lembut, kak Hoe juga sesekali mensuplay ludahnya ke dalam anus ku. Isapan mulutnya sangat hot. Kedua tangan kekarnya seakan terus mencoba menguak pantatku agar semakin membuka kan lubang kenikmatan yang indah ini. “Ohhhh kak.. ahh ahh ah ah aoooohhh argghhh”, aku terpejam kenikmatan. Clok! Satu jari tangan kak Hoe mulai mencicipi lubangku. Sensasi yang baru dan pertama aku lakukan. Rasanya aku agak sedikit masih kaku. Namun setelah beberapa saat, rasa itu mulai bisa aku nikmati. Perlahan-lahan kak Hoe mulai menusuk-nusuk anusku sedikit demi sedikit. Satu jari awalnya dan kemudian dua jari suudah ada didalam anusku. Kembali kak Hoe membasahi jari-jarinya agar semakin mudah untuk memasuki lubang perjaka ku. Dia terus berusaha untuk melonggarkan anus mungilku dengan jarinya. Tusukan lembutnya semakin memanjakan ku. Tiga jari, empat jari… ohhh aku mulai meringis kesakitan karena rasanya sungguh tidak nyaman, seperti terbakar atau robek.. sakit sekali.. tapi aku mencoba menahan semua ini untuk sementara waktu karena aku yakin kak Hoe pasti tahu apa yang akan dia berikan padaku. Dia tusukan pelan-pelan. Keluar-masuk-keluar-masuk,dan begitu seterusnya. Setelah beberapa menit kemudian, aku mulai merasakan hal yang sangat aneh, ada rasa kenikmatan yang sedikit demi sedikit muncul menyeruak didalam diriku. Ya, aku mulai menikmatinya. Tusukan tangan kak Hoe pun semakin cepat dan menimbulkan gesekan-gesekan sensasi yang luar biasa pada dinding anusku. Aku sangat menikmatinya sekarang. “Argghhhh kak, aku Mau punya ka-kak! Argghhhh cepat kak!”,pintaku. “Hooohh sayang, aku juga ingin merasakan lubang mu yang indah ini… ohhh”. Plop! Kak Hoe menarik jarinya keluar. Masih dalam posisi agak menungging, kak Hoe mulai mengambil ancang-ancang untuk memperjakai anusku sambil tangannya mengocok-ngocok pisang besarnya itu. Ohhh.. sekarang aku mulai merasakan ada daging yang hangat mulai memperkenalkan diri pada bibir anusku. Sebuah daging yang kenyal dan hangat sekali yang tak lain adalah kepala kontol sang Pria tampan perkasa,Kak Hoe. “Tahan ya sayang..”. Pelan-pelan sekali kak Hoe menekankan kontol besarnya kedalam anus mungilku. Dasar anusku masih sempit, kak Hoe memerlukan kesabaran ekstra untuk menjamahnya. Kak Hoe terus melumuri kontolnya dengan ludah agar membantu mempermudah jalan kontolnya memperjakai cowok muda yang ganteng ini. Pantat ku ditepuk-tepuk seolah mengisyaratkan agar aku rileks. Dengan sedikit paksaan, dan,,,, “ Arghhhh!!!!! Kak…”,aku menjerit kesakitan. “ Rileks sayang… kak-ak Ma-hu kamu menikmati ini.. tahan yah say-hang.. ohhh”. Kak Hoe membenamkan kontolnya yang besar kedalam anusku. Walau terasa sangat sakit aku berusaha menahannya. Mencoba rileks dan menerima kontol dewa itu. Beberapa saat kemudian, aku merasakan kepenuhan yang sangat di dalam anusku. Walau kak Hoe tidak menggenjot kan kontolnya, tapi rasa sakit masih terasa. Sambil menunggu aku rileks, kak Hoe mencoba mencari bibirku. Aku menolehkan kepala kebelakang dan terjadilah aksi selanjutnya. Kami saling melumat kembali. Bibir kak Hoe yang hangat Dan bibirku yang tipis kian meliar berpadu menjadi satu. Mencoba menikmati kehangatan bercinta antara senja dan malam. Sungguh persetubuhan yang tak akan ku lupa untuk selamanya. Persetubuhan pertama yang sangat indah menurutku,apalagi dientot dengan orang setampan kak Hoe.. sampai matipun aku mau dientotnya.. ohhhh “Sayang.. aku mulai ya?”,kak Hoe meminta persetujuanku. “He-eh kak, tapi pelan-pelan yahhh”. “Iya sayang.. kakak pasti akan membuatmu nyaman..”. Dengan penuh perasaan, kak Hoe mulai menggenjot anusku. Sebenarnya masih terasa perih sekali tetapi aku berusaha untuk tidak menunjukkannya pada kak Hoe. Pelan-pelan sekali kak Hoe mencoba mengenalkanku pada Kontol dahsyatnya. Begitu mengasyikan memang memperjakai anus seseorang, tapi yang merasa sakit tentu aku yang melepas keperjakaan. Host… lumayan menyiksa dimenit-menit awal bahkan aku sama sekali tidak mampu menikmati persetubuhan ini. Rongga anusku seperti ditusuk semacam besi yang panas. Walau pun kak Hoe tidak memaksakan kehendaknya, tapi aku paham dia pasti menginginkan ini sejak dulu. “Argghhhh.. Fand aku sebenarnya sudah suka sama kamu sejak dulu. Saat aku melihatmu di upacara Erjato 2 tahun yang lalu”. Kak Hoe bercerita sambil mengerakkan pinggulnya keluar masuk anusku. “Shhhttttt ahhh.. yang benar kak?”. “Hohhhh.. be-nar sayang.. Kamu kan saat itu masih sebagai Crivser( setara dengan siswa sekolah atas)”. “Kakak saat itu undangan ya? Ohhh kak pelan-pelan”. “Uhhhh argghhhh.. hoh! Ya sayang aku ada di barisan undangan didepan saat itu. Kamu yang jadi anggota organisasikan?”. Kak Hoe sepertinya mulai menaikan ritme sodokannya. “Iya kak.. rupanya kakak memperhatikan aku ya”. Dan tak terasa aku sudah dapat menahan rasa sakit yang ditimbulkan sodokan kontol kak Hoe. Terasa sekali besarnya kontol kak Hoe menjejal anus perjakaku. Memang benar-benar sudah terkuak lebar rasanya anusku. Hangatnya kontol kak Hoe dan kerasnya batang itu semakin menghipnotis diriku untuk bisa menahan perih yang aku rasakan. Entotan kak Hoe semakin kencang bahkan menimbulkan suara akibat paha kak Hoe dan pantat ku yang saling bersentuhan. Plak,plak,plak,plak! Begitu keras suara itu. Aku yakin kalau ada orang yang lewat kamar kak Hoe, pasti dia akan mendengar suara ini. Ditambah eranganku yang sedikit kesakitan. “Ohhh kak! Ohhh stop kak! Sakit… pelan-pelan kak… kak!!! Ohhh mohon kak!”. Aku tak sanngup juga untuk tidak berkata. “Aku sudah lama menginginkan ini sayang… maaf ya…argghhh!”. Kak Hoe mulai memelankan sodokannya.. Host-host-host-host. Hampir saja aku menyerah.. Tapi bukan pasukan elit namanya kalau begini saja sudah menyerah. Tak terasa matahari dibarat sudah sempurna tenggelam. Mungkin Shero dan Noy mencariku diluar sana. Semoga saja mereka tidak mencariku kemari bisa-bisa ketahuan kalau aku sedang bersetubuh dengan ganasnya bersama kekasih perkasa pujaanku,kak Hoe Hereca. Kucuran kerigat memang sudah seperti mandi. Membuat tubuh kami basah kuyup dan mengkilap. Kini kak Hoe memintaku untuk menduduki selangkangannya seperti tadi. Akupun menurutinya. Pasti dia meminta gaya seperti itu agar aku dapat mengendalikan kecepatan sodokan kontolnya. Kak Hoe bersandar di atas ranjang dengan rileksnya sementara aku menghadap ke arahnya sambil tetap menahan agar kontol kak Hoe tidak terlepas dari lubangku. Dengan posisi hot ini, aku dengan mudahnya memandangi wajah tampan yang sempurna milik kak Hoe, otot lengan, dada serta perutnya yang begitu merangsang. Ohhh my god mimpi apa aku semalam, kalau sekarang aku bersetubuh dengan orang seperfect ini. Kak Hoe mendekatkan bibirnya kedadaku dan ternyata dia melakukan sama persis dengan apa yang aku lakukan tadi yaitu memainkan puting ku dengan mesra. Lembut sekali bibir kak Hoe… aku mulai menaik turunkan pantat ku untuk melayani kontol kak Hoe yang besar tersebut. Kini aku yang mengendalikan kecepatan. Layaknya joki yang sedang menunggangi kuda jantan, aku terlihat begitu menikmati posisi ini. Gesekan-gesekan pada lubangku yang ditimbulkan oleh tusukan kontol kak Hoe sangat nikmat sekali. Antara sadar atau tidak aku mulai merasakan hal yang belum aku rasakan sejak pertama kak Hoe mengentotku tadi yaitu rasa nikmat. Sedikit demi sedikit kekenyalan kontol kak Hoe mulai menyapa anusku. Rasa sakit masih ada tetapi kalah saing dengan rasa nikmat yang baru saja muncul. Aku mulai berani memutar-mutar pantat ku agar ada sensasi lain yang lebih nikmat. Kekerasan kontol nan perkasa itu sungguh tak perlu diragukan lagi, benar-benar ereksi. Gerakan ku pun aku percepat agar semakin cepat pula aku mencicipi pejuh kak Hoe. Oh iya aku rasanya mau mencicipi bagaimana rasa pejuh kak Hoe. Semoga saja rasa pejuh kak Hoe seenak kontolnya. Hari di luar sana sudah gelap dan kak Hoe masih belum juga menampakkan tanda-tanda akan ngecret. Pinggulku pun mulai cape memompa kontol mulus itu. “Host-host.. kak aku capek nih.. kakak yang nusuk lagi yah…”,pintaku. “Oke sayang… kamu rebahan gih..”. Aku melepaskan kontol kak Hoe dan membaringkan tubuhku telentang. “sekarang angkat kedua kakimu keatas. Taruh saja di pundakku”. Aku menuruti perintah kak Hoe. Aku ankat kakiku dan aku taruh di pundak kekarnya. Mata kak Hoe seperti orang yang kerasukan,sangat liar memandangi tubuh dan lubang anusku. Aku sangat takut. Dia memegangi kedua tanganku dan menekankan nya ditempat tidur. Crroookkk!!! Kak Hoe memaksakan pisang surganya menjejal anusku. Tanpa tunggu lebih lama lagi dia menggenjotkan kontolnya keanus ku secepat mungkin… aku tak peduli lagi,walau rasa nya seperti terbakar tapi aku sudah pasrah mau diapakan juga. Cepat sekali sodokannya. Kak Hoe benar-benar kerasukan. Erangan erangan panjang semakin tak terbendung lagi keluar dari mulut ku. “ Arggghhhh sayang,,,, ahhhh ah ah ah ah ah… ohhhh ohhh arggghhh!!! Nik-math!”. “Kakak arrgggghhh hoooohhhh!!!!”. “Tahan sayang kakak mau keluar nih.. ohhhhh”.

###

9 Gay Erotic Stories from Fandybottom

Sango Island

Sango IslandCerita fiktif ini adalah sebuah Imajinasi yang berdasarkan cerita nyata ku, hanya saja ada hal-hal khusus sebagai petunjuk yang memang benar-benar ada termasuk beberapa seorang yang menjadi tokoh utama cerita ini.Senin,12 DesemberAwan putih begitu cantik menaungi tepian langit gugusan kepulauan Merfghu. Terdapat sekitar 22 pulau kecil yang sangat menakjubkan. Sentuhan agung

Sango Island 2

Sango Islaand 2Aku mencoba meresapi tekstur keras senjata milik kak Hoe. Ohhh… Pisang surga itu mulai menjadi-jadi di bawah pantat ku. Semakin liar dan memburu. Walau batang itu masih tersembunyi dibalik celana Kak hoe,tetapi sodokannya begitu terasa di daerah sensitif ku.. aku sangat terangsang dan menikmati perlakuan kak Hoe pada ku. Sekujur tubuh ini rasanya sudah pasrah jika kak Hoe

Sango Island 3

Sango Island 3Dan tak lama kemudian.. nafas kak Hoe semakin memburu dan…Crrroooottt…crrrooootttt…crooottttt! Menyemburlah pejuh sang pangeran tampanku kedalam anusku.“Kak.. aku mau pejuh mu.. please…ohhh”.“Okkkkhhh”.Kak Hoe Menggenggam erat kontolnya dan mencabut benda itu dari dalam lubangku.. dia mengangkangi wajahku dan mengarahkan kontolnya kedepan mulutku. Aku membukakan mulut

Sango Island 4

Sango Island 4Dengan suasana hati yang kacau aku kembali ke Ruang arsip pagi-pagi sekali. Aku harus senang atau sedih? Kalau aku senang berarti aku telah mengkhianati kak Hoe. Kalau aku sedih berarti aku telah menyia-nyiakan kesempatan itu. Antara berkhianat atau cinta… terus terang kepala ku terasa berat, aku yakin ada yang aneh dari diriku. Mungkinkah tadi malam Zar sempat membiusku?

Sango Island 5

Sango Island 5Begitu sempurna tuhan menciptakan tubuh sang pangeran dari Sango ini. Perlahan-lahan aku coba memasukan benda mulus nan menggoda itu kedalam mulutku. Aku resapi segala kenikmatan yang mulai menjalar di ujung lidahku. Kangen sekali rasanya mencicipi pejuh kak Hoe. Seluruh batang itu telah mendiami rongga mulutku hingga menyentuh kerongkongan. Walau terasa sangat sukar memasukkan

Sango Island 6

Sango Island 6Malam hari ini suasana semakin dingin. Pijarnya lampu di gang-gang rumah tuan Hereca semakin menimbulkan efek menegangkan. Sementara diluar hujan gerimis mulai menyapa. Aku sekarang berkeliling untuk mengecek keadaan, jam pada saat itu menunjukan pukul 10:34 pm. Lantai demi lantai aku jajaki. Di sekitar pantaipun terlihat dari lantai tiga rumah ini.“siapa itu?”. Aku melihat

Sango Island 7

Sango Island 7Kamis, 26 JanuariPelan-pelan aku buka mataku…dari celah kelopak mata ini, tampak sebuah langit-langit ruangan yang putih bersih. Aku coba menolak rasa sakit yang aku derita dan terus membukakan mata. Oh… tidak… aku sekarang tengah terbaring diruang pengobatan. Tubuh ku terasa remuk dan perih. Luka-luka di tubuhku sekarang benar-benar mengaduh. Aku ingin mencari kak Hoe dan

Sango Island 8

Sango Island 8Tubuhku tampak begitu memikat sekali. Kak Hoe mulai menepuk-nepuk pantatku, mungkin supaya aku merasa lebih siap untuk menerima kontolnya sebentar lagi. Pertama-tama kak Hoe menyapukan air ludahnya yang kental ke permukaan batang perkasa itu. Dia usap rata kesetiap sisi kontolnya. Beberapa kali dia ulangi hal tersebut agar kontol kak Hoe benar-benar licin da siap menyentuh

Sango Island 9

Sango Island 9“Aku akan membunuh pria ini kalau kalian berani macam-macam terhadapku. Serhu memang sangat bodoh! Tak bisa aku andalkan”. Wanita itu semakin menekankan pisaunya keleher kak Hoe.“Tolong… lepaskan kak Hoe…”,aku mulai memelas.“Siapa anda? Apa tujuan anda mengambil arsip kerajaan?”,tanya tuan Zanu.“Tujuan ya? Hmmmpp.. Aku Nareda Nujuvu,sang Acellour (sebutan untuk pahlawan

###

Web-02: vampire_2.0.3.07
_stories_story