Gay Erotic Stories

MenOnTheNet.com

Ada Apa Dengan Rangga? Part 2

by Nicholas Saputra


Rangga, Adit, Dito, dan Bram tak berkedip menyaksikan Borne yang dengan cueknya mempertontonkan kontolnya. Adit, Dito, dan Bram serasa tak mempercayai apa yang dilihatnya saat itu. Dua tahun bersahabat akrab sejak duduk di kelas 1 mereka berempat selalu bersama-sama baik disekolah maupun di luar sekolah. Selama hubungan persahabatan mereka terjalin tak pernah sekalipun mereka saling melihat alat vital masing-masing, bahkan saat bertukar pakaian sekalipun di ruang bilas kolam renang. Borne menggenggam kontolnya lalu dengan bangga menggoyang-goyangkannya di depan hidung Rangga. Digesek-gesekkannya kontol itu di mulut, pipi, hidung, dan seluruh wajah Rangga. "Nih, hukuman lo biar kapok gangguin Cinta. Isep kontol gua!" bentak Borne sambil menyeringai garang. Rangga berusaha menghindar dari kontol Borne, namun pegangan erat dari Adit, Dito, dan Bram membuat usahanya untuk menghindar tidak memperoleh hasil apa-apa. Dengan paksa Borne mendesakkan kontolnya kedalam mulut Rangga yang dengan berusaha sekuat tenaga mengatupkan kedua bibir merahnya. "Sialan lu! Atau lu pengen gua bool beneran nih, makanya lo nolak ngisep kontol gua. Dasar homo!! Guys telanjangin nih homo biar gua bool pantat jeleknya !!!" kata Borne berang. Mendengar perintah Borne serempak ketiga cowok SMU itu menarik-narik pakaian Rangga berusaha melepaskannya. "Oke! Oke! Gua isep kontol lu Born," teriak Rangga sambil melepaskan diri dari serbuan Adit, Dito, dan Bram yang berusaha menelanjanginya. "Tapi kita sepakat just oral, gak ada sodomi-sodomian!" kata Rangga sambil menatap tajam Borne. "Hahahahaha, gitu dong. Dari tadi kek lu pasrah. Kan jadi gak perlu ada acara pemaksaan," kata Borne sambil mencolek bibir tipis Rangga. "Gua udah gak sabar pengen ngerasain gimana bibir lu yang bagus ini ngelumat kontol gua. Sini luh!!" Borne menarik tangan Rangga lalu membawanya ke sudut gudang. Disudut gudang itu terdapat kumpulan kursi jelek bekas tempat duduk murid. Borne lalu duduk disebuah kursi. Dikangkangkannya pahanya lebar-lebar sambil dilepaskannya kemeja putihnya. Kini dihadapan Rangga duduk mengangkang Borne yang telanjang bulat. Tubuh Borne yang atletis merupakan pemandangan baru buat Rangga. "Sini luh! Jongkok di depan kontol gua!" perintah Borne. Rangga segera mengikuti perintah Borne. Kini dihadapan Rangga terpampang kontol Borne yang masih lemas. "Gede juga nih barang," batin Rangga. Ukuran kontol Borne memang gede. Belum ngaceng aja udah sekitar 9 cm dan batangnya gemuk. Disekitar pangkal kontol bertebaran bulu-bulu kemaluan yang lembut namun tebal. Bulu-bulu itu membentuk alur hingga ke perut Borne. Tiba-tiba kepala Rangga dibenamkan Borne ke selangakangannya. "Lama amat penelitian luh. Isap aja langsung!!!" bentaknya lagi. Dengan gelagapan Rangga membenamkan seluruh kontol itu kedalam mulutnya lalu menyeruputnya dalam-dalam, "Srupppppppppppp.............." "Emangnya sosis, langsung maen telen aja luh!" Borne menolakkan kepala Rangga lalu mengangkat dagu Rangga hingga wajah Rangga terdongak memandang wajah Borne. "Jilat dulu dong. Buat gua terangsang. Jangan-jangan lu homo beneran ya, baru liat kontol langsung maen telen aja. Doyan lu ya, sering lu ya ngisep kontol?!!!!!!!" "Gila luh, gua baru sekali ini ngisep peler. Mana gua tahu harus ditegakin dulu Born." jawab Rangga lirih. "Ya udah. sekarang jilat dulu nih pala kontol gua!" Rangga kemudian menggenggam batang kontol Borne. Dengan ragu-ragu didekatkan mulutnya ke kontol itu. Lalu dileletkannya lidahnya ke arah kepala kontol Borne yang kemerahan. Borne menggelinjang merasakan nikmat sentuhan lidah Rangga di kepala kontolnya. Rasa kesat dari daging lidah ditambah hembusan nafas yang hangat sekaligus bercampur dingin kelenjar ludah dari lidah Rangga merupakan sensasi baru bagi Borne. Belum pernah ia merasakan sensasi itu sebelumnya. Setiap jilatan lidah Borne menimbulkan rangsangan yang membuat Borne seperti kegelian sehingga membuatnya menggelinjang. Bulu kuduknya terasa tegak diikuti dengan batang kontolnya yang mylai mengeras. "aghhhh..." desah Borne menikmati jilatan Rangga. Ketika sobat Borne menelan ludah menyaksikan kejadian didepan mata mereka itu. Ketiganya mulai terangsang ditandai dengan tangan mereka yang mulai meremas-remas selangkangannya. Namun mereka tidak berani mengganggu kenikmatan Borne. Rangga dengan tekun terus menjilati kepala kontol milik Borne. Kepala kontol Borne menjadi mengkilap berkat air ludah Rangga. Slurpp..slurpp..slurppp... Bersambung... Yang udah horny banget, silakan simak bagian tiganya. Komentar kirim ke e-mail gua ya : nicholassaputra2000@yahoo.com

###

6 Gay Erotic Stories from Nicholas Saputra

Ada Apa Dengan Rangga?

Borne sangat kesal melihat Rangga yang dengan cueknya memanggil Cinta di Lapangan Basket saat pertandingan basket putri. Dengan kesal Borne mengajak gengnya untuk ngerjai Rangga. Bersama tiga orang temannya Borne mendatangi Rangga yang sedang asik membaca buku "Aku"nya di gudang sekolahan. "Eh, ngomong apa lu sama Cinta?" bentak Adit, teman Borne galak kepada Rangga "Ada apa rupanya,

Ada Apa Dengan Rangga? Part 2

Rangga, Adit, Dito, dan Bram tak berkedip menyaksikan Borne yang dengan cueknya mempertontonkan kontolnya. Adit, Dito, dan Bram serasa tak mempercayai apa yang dilihatnya saat itu. Dua tahun bersahabat akrab sejak duduk di kelas 1 mereka berempat selalu bersama-sama baik disekolah maupun di luar sekolah. Selama hubungan persahabatan mereka terjalin tak pernah sekalipun mereka saling

Ada Apa Dengan Rangga? Part 3

Jilatan Rangga membuat Borne terangsang hebat. Secara tidak disadarinya pantatnya mulai bergoyang berirama, maju mundur. Tangannya mulai meremas-remas rambut kepala Rangga. Rangga sendiri mulai menikmati sensasi yang timbul akibat kulumannya di kontol Borne. Secara sadar ia merasakan bahwa kontolnya pun mulai membesar. Celana dalamnya serasa bertambah sempit dan tak sanggup menahan

Ada Apa Dengan Rangga? Part 4

Borne mengerang-erang keenakan, menikmati sodokan jari telunjuk Rangga yang keluar masuk dalam lobang pantatnya. Sensasinya begitu hebat. Kenikmatan yang ia peroleh dari sodokan jari Rangga membuatnya menggelinjang-gelinjang keenakan. Matanya merem melek menahan nikmat. Tanpa disadarinya giginya menggigit-gigit kecil batang kontol Rangga yang masih keluar masuk berirama dalam mulutnya.

Bimbang (Lanjutan Ada Apa Dengan Rangga?)

Sepulang sekolah, sambil berjalan menuju mobil Milly, tiba-tiba Maura nyeletuk, "Eh, tau enggak lo semua, kalo ternyata Rangga itu keluarganya gak jelas!" "Maksud lo?" tanya Milly yang sukanya pengen tau meskipun kalau udah dijelasin sering gak nyambung. Cinta diam, kelihatannya tidak perduli, namun telinganya terus menunggu jawaban Maura atas pertanyaan Milly. "Maksud lo?" ulang Milly

Bimbang, Bag 2

“Gua sebenarnya kurang jelas juga Ta, tapi yang pasti elo jauhi aja deh dia. Soalnya gua denger keluarganya berbahayaghhhhh,” terang Borne, sekuat tenaga ia berusaha menahan desahan napasnya. Namun di akhir kalimatnya tiba-tiba Rangga melakukan gerakan menjepit dengan lobang pantatnya membuat Borne tanpa sadar mengerang. Untuk menghindari kecurigaan Cinta, Borne menutup lobang mikropon

###

Web-01: vampire_2.0.3.07
_stories_story