Gay Erotic Stories

MenOnTheNet.com

Aku dientot dan dihajar Irvan sampai babak belur

by Sultan Pasha


Secara kebetulan aku membaca karangan Irvan di MOTN. Dia menggunakan nama "ITB Guy" dan karangannya ber-seri (2 nomor)dan menceritakan kisah tentang perbuatannya memperkosa seorang cowok ganteng keturunan Cina - bernama Christian yang ganteng,berotot dan tidak sunat - dan yang baru saja memperkosa seorang cewek. Ceritanya bagus dan membikin aku ngaceng berat. Oleh karena itu segera aku kontak dia di alamat e-mailnya : girvan@eudoromail.com. Ternyata dia cukup tanggap dan jadilah kami sobat melalui e-mail. Sementara aku rutin kontak dengan dia, aku terus meng-crosscheck apa yang dikatakan tentang dirinya : dengan tinggi 173 cm dan berat 68 kg. Tentang tubuhnya yang berotot berkat latihan aikido dan berenang, serta ukuran kontolnya yang sudah disunat dan pertumbuhan jembutnya. Rupanya dia tidak mengkhayal. Foto-fotonya yang dikirim melalui e-mail menunjukkan dia memang lumayan ganteng, seksi dan atletis. Dia cukup PD (Percaya Diri), karena mau dan berani mengirimkan fotonya padaku dalam keadaan telanjang bulat dengan kedua lengan terangkat ke atas (pose khas yang digunakan untuk merangsang pria homoseks), sehingga aku bisa melihat langsung pola pertumbuhan bulu ketiaknya kiri dan kanan. Setelah kami saling crosschek dan masing-masing yakin bahwa kami saling bisa dipercaya, aku janjian dengan Irvan untuk ketemu di Bandung pada suatu week end. Aku akan datang di Bandung Jum'at sore dan pulang ke tempat domisiliku Minggu sore. Supaya Irvan yakin akan keamanan dirinya, aku diminta menemuinya di Kampus ITB Jl. Ganesha. Meskipun ada kemungkinan atau probability ditipu, aku coba-coba datang di Bandung. Sesampainya di Bandung aku kontak Irvan dengan handphone, ternyata dia minta pindah tempat rendez vous ke depan rektorat. Aku menurut saja. Dia akan datang dengan jeans biru dan kaos hitam. Sesampainya aku di depan rektorat, dari jauh kulihat seorang pria yang lumayan besar dan bertubuh ketat dengan kaos hitam dan jeans biru. Waktu aku melambai, dia membalas dan tersenyum. Dalam keadaan sesungguhnya Irvan lumayan cakep dan macho, bahkan jauh lebih menarik dari pada gambarnya di foto. Aku cukup puas dengan wajah dan penampilannya. Sesuai dengan pesananku, tercium olehku bau harum dari badannya. Dia memakai parfum dan deodoran yang harum dan kelaki-lakian, karena aku sudah bilang aku benci pada cowok yang bau! Kami langsung berpelukan mesra, pura-pura teman lama yang baru bertemu dan segera aku ajak naik mobilku. Baru saja aku mau menstarter mobil dia sudah meremas jari-jariku dan mengelus celana di bagian kontolku. Supaya dia tenang aku cipok dan lumat bibirnya. Dia agak kaget dan mungkin takut dilihat orang. Tapi aku tidak bodoh, aku sudah mengawasi sekeliling mobil dan yakin aman - tidak ada yang lihat. Aku senang, karena Irvan tahu bahwa kunjunganku adalah kunjungan seksual! Tanpa bertanya, mobil aku bawa ke arah Lembang dan masuk ke salah satu hotel yang cukup baik. Kami masuk ke hotel dan aku memesan kamar. Irvan pura-pura menunggu di lobby. Sementara itu aku masuk kamar diantar pelayan hotel yang membawa tas. Tas itu berisi alat-alat siksa : borgol, rantai, cemeti, penyengat listrik, penjepit puting susu (tit clamp), dan penjepit jari. Alat siksa itu aku "pinjam" dari kamar siksa di markas di kesatuanku. Alat-alat itu biasa dipakai untuk menginterogasi tahanan militer atau untuk menghukum dan "memberi pelajaran" kepada anak buah yang "bandel". Aku ajak Irvan ke restoran hotel dan aku memesan minuman di lobby. Aku menawarkan Irvan tablet Viagra, tapi dia menolak. Dia bilang dia rajin makan telor ayam kampung, minum air pasak bumi, jamu tongkat wasiat, tongkat Ali, kapsul kuku bima dan juga minum campuran madu-merica-kecap yang sangat manjur untuk mengetatkan ketegangan kontolnya setiap kali ngaceng. Juga terjadi epningkatan produksi pejuhnya!. Aku senang pada keterbukaan Irvan. Aku juga makin menikmati penampilannya dan bentuk tubuhnya yang sangat kelaki-lakian. Dia benar-benar macho, bahkan aku berolok-olok pada Irvan bahwa kombinasi tubuh, wajah dan penampilannya bagaikan "KONTOL", karena membikin aku ngaceng melihatnya!. Dia tertawa terbahak-bahak. Irvan cukup wangi, bahkan juga wangi bau mulut dan nafasnya. Waktu aku sedot bibirnya di mobil tadi aku juga merasakan aroma yang nyaman. Hal ini penting, karena aku tidak tahan cowok yang mulutnya bau! Aku bilang pada Irvan bahwa aku ingin diperlakukan seperti tokoh Christian dalam ceritanya di MOTN. Dia tertawa lagi dan kami mulai membicarakan tentang : cowok, cara menyiksa lelaki, dan tehnik membikin partner seks merasa nyeri hebat dan nikmat berat sekaligus. Ternyata Irvan sama dengan aku. Dia lumayan sadis ( sama dengan aku suka melihat lelaki dicambuk sampai lecet dan berdarah!~). Akhirnya kami memutuskan masuk kamar berdua. Ternyata tidak ada orang yang memperhatikan kami. Di kamar, kami tidak banyak bicara, hanya "berbuat" saja. Dia langsung menanggalkan pakaiannya. Seperti aku, dia hanya mengenakan 3 potong pakaian : kaos, jeans dan G-string. Aku mengambil alat siksa dari tasku dan mulai melepaskan pakaianku. Kami berdua sudah telanjang bulat!. Tanpa negosiasi dulu, Irvan langsung menelikung aku dengan kasar dan memborgol pergelangan tanganku. Diperlakukan dengan kasar begitu aku langsung terangsang dan kontolku ngaceng berat. Aku tidak bisa melihat Irvan karena dia berdiri di belakangku dan rupanya sudah memegang pecut yang kubawa dari rumah. Tanpa ragu di menghajarkan cemeti pada punggungku beberapa kali dengan sangat keras. Punggungku terasa perih. Pasti ada kulit yang lecet dan berdarah dipecut sekeras dan sekejam itu! Aku kaget tapi merasa nikmat dan kontolku jadi tambah ketat lagi dan bahkan terasa kontolku mulai memancarkan mazi (pre-cum). Karena aku seorang penggemar permainan s/M -slave/Master (sado-masochist) - kontolku selalu ngaceng kalau melihat atau merasakan siksaan kejam seorang lelaki ganteng macam Irvan-ku yang satu ini!. Dia juga memasangkan kabel penyengat listrik ke stopkontak, dlau menyengatkan listrik di kontolku sampai aku terkejang-kejang seperti sapi sedang disembelih. Lalu, ia membentak dan menyuruh aku berlutut. Aku dipaksa berlutut dengan menghadapkan mukaku ke kontolnya yang besar dan disunat ketat itu. "ISAP" bentaknya, aku tambah terangsang dihina begitu oleh cowok seganteng Irvan. Kontolnya yang sudah ngaceng ketat, merah berkilat itu aku isap dengan sedemikian rupa agar Irvan bisa merasakan kenikmatan yang luar biasa (aku memang ahli dalam menghisap KONTOL!). Sebelum dia mencapai puncak syahwat untuk memancarkan pejuh, kontolnya dicabut dari mulutku. Aku kecewa karena belum sempat mencicipi pejuhnya yang sejuk itu! Lalu aku dipaksa nungging, dia berlutut dan agaknya mulai menyodok kontolnya ke lobang pantatku. Mungkin kalau difoto posisi kami tidak lebih dan tidak kurang, persis seperti dua ekor anjing yang lagi NGENTOT! Sambil menyodok pantatku dengan kontolnya,Irvan sekali-sekali menghajar bokong atau pahaku dengan tamparan keras, sehingga aku merasakan panas dan pedih tapi terasa nikmat bukan main. Lobang pantatku masih perawan, jadi waktu Irvan menyodok pantatku terasa perih dan sakit sekali, tetapi lama-kelamaan aku merasa nikmat. Rupanya dari bagian dalam duburku, kontol Irvan menggesek-gesek kelenjar prostatku sehingga aku merasakan kenikmatan surgawi yang luar biasa! Kemudian seperti binatang aku didorong-dorong mendekati meja. Rupanya dia ingin mengambil penjepit puting susu. Dia menghentikan pemompaan kontol ke dalam lobang pantatku tanpa mencabut kontolnya. Lalu Irvan mulai meraba-raba puting susuku dan memasangkan penjepit puting susu pada kedua tetekku. Karena dia memasangkan penjepit dengan menyentakkan, aku kaget dan karena nyeri aku menggelinjangkan tubuhku. Sebagai hukuman karena aku menggelinjang, dia menghajar pantatku dengan 6 lecutan cemeti, 3 lecut untuk tiap belahan bokong. Selanjutnya dia terus menghajar lobang pantatku dengan embatan kontolnya, sambil dengan rajin dia mengocok kontolku dengan tangannya. Lalu dia mempercepat pompaannya sekaligus disinkronkan dengan kocokan tangannya pada kontolnya dan akhirnya dengan gagah dia berteriak :HHAH.! lalu kontolnya dicabut dari pantatku dan pejuhnya disemburkan di sekitar belahan pantatku. Pantatku terasa dingin oleh ceceran pejuh Ivan-ku sayang. Lalu aku menyusul memancarkan pejuh ku sambil menegang-negangkan tubuhku dengan maksud menyebarkan kenikmatan puncak syahwat (orgasme) ke seluruh badanku!. CRROTT..CRROTT..CRROTT.. nikmat sekali. Dalam keadaan telanjang bulat Irvan mengambil rantai dan memasangkan di leherku sehingga aku dirantai persis seperti anjing! Lalu aku disuruh berjalan memberangkang seperti binatang berkaki empat ke kamar mandi, sementara dia memgangi rantai seperti pemilik anjing. Sesampainya di kamar mandi Irvan mengencinigi badan, wajah dan mulutku dengan kencingnya yang memancar keras dari kontolnya yang hitam besar itu. Aku bangga sekali bisa menikmati water sport untuk pertama kali. Dengan sedap, kencing Irvan yang hangat itu aku tampung dengan mulutku dan aku telan. Kalau tidak berhasil menelan pejuh Irvan, paling tidak aku bisa merasakan kencingnya! Bagaimana kami mengakhiri acara week end seksual kami di hotel itu tidak aku ceritakan karena tidak akan terlalu membikin kontol pembaca ngaceng! Untuk Irvan :"Sorry ya, Van gue ceritain perbuatan kita di Bandung. Tapi nggak apa-apa 'kan kalau kita share pengalaman seksual kita kepada pembaca MOTN?". OK? Salam kontol en tetek en jembut en pejuh en buluketek, yach!

###

7 Gay Erotic Stories from Sultan Pasha

Aku dientot dan dihajar Irvan sampai babak belur

Secara kebetulan aku membaca karangan Irvan di MOTN. Dia menggunakan nama "ITB Guy" dan karangannya ber-seri (2 nomor)dan menceritakan kisah tentang perbuatannya memperkosa seorang cowok ganteng keturunan Cina - bernama Christian yang ganteng,berotot dan tidak sunat - dan yang baru saja memperkosa seorang cewek. Ceritanya bagus dan membikin aku ngaceng berat. Oleh karena itu segera aku

Bergumul telanjang dengan pengawal penganten

Suatu kali aku menghadiri pesta pernikahan seorang teman. Mereka melaksanakan dengan adat Jawa. Seperti biasa pada awal pesta ada prosesi pengantin dan keluarganya. Di paling depan berjalan sambil menari seorang lelaki yang bertindak sebagai "pengawal penganten" atau disebut "cucuk lampah". Biasanya aku malu sendiri melihat lelaki menari seperti itu. Tapi malam itu aku menemukan

Di lokap imigresyen jembutku dicabuti paksa!

Aku sangat jengkel, marah, putus asa dan terhina dengan apa yang aku alami. Aku anak orang miskin yang coba mencari makan dan mengadu nasib di negeri jiran. Dengan menjual hampir semua yang keluargaku punyai, termasuk sebagian sawah orangtuaku, aku berangkat ke negeri jiran melalui jasa suatu perusahaan pengerah tenaga kerja sialan. Aku orang bodoh dan orang miskin tidak tahu jenis

Jadi pendatang haram dan jadi budakbelian (Part 1)

Keadaan ekonomi yang demikian buruk di desaku menyebabkan aku dan beberapa teman mencoba mengadu nasib di luarnegeri. Orang tuaku praktis sudah tidak punya apa-apa, karena sawah-ladang yang tergadai akhirnya harus diserahkan untuk bayar hutang. Sebagian sawah lainnya, yang warisan kakekku diambil paksa oleh orang bersenjata dan kami orang kecil tak berdaya. Seandainya rumah kami terletak

Jadi pendatang haram dan jadi budakbelian, Part 2

Dalam keadaan telanjang bulat kami digelandang ke bagian lain dari kompleks atau kamp itu ke suatu bangsal. Lelaki berseragam itu semuanya tinggi besar kekar. Mereka membawa senapan. Di pinggang mereka tergantung rotan dan cemeti. Ternyata bangsal itulah tempat tinggal kami selama jadi tahanan atau sandera di situ. Kamp itu sangat sepi dan agaknya dikelilingi hutan lebat. Bangsal

Pengalaman bekerja ilegal di negeri jiran

Seperti jutaan orang lainnya, karena didera kemiskinan di negeri sendiri, aku terpaksa mencoba mengadu nasib di negeri jiran. Datuk Seri Mahathir Muhamad dalam buku "The Malay Dilemma" menyatakan bahwa semua orang Melayu yang tinggal di negara Brunai, Indonesia, Malaysia, dan Singapura, tidak pernah menjadi tuan rumah di tanah leluhurnya. Pada kenyataannya semua orang Melayu di Asia

Pengalaman buruk jadi tahanan imigresyen

Setibanya di Nunukan tiba-tiba saja aku jumpa Warno."War", kataku, "Mas", katanya setengah berteriak. Kami langsung berpelukan erat sekali, air mataku tak terasa berlinang, kerongkonganku tersumbat, demikian juga Warno. Kami sama-sama jadi buruh bangunan di KL (Kuala Lumpur), ketika kemudian kami saling berpisah. Aku ikut Bang Zarmi dan Warno membawa nasibnya entah kemana. Kami ngobrol

###

Web-04: vampire_2.0.3.07
_stories_story