Gay Erotic Stories

MenOnTheNet.com

Hujan

by Welly


Kupeluk badan temanku erat-erat untuk menghalau rasa dinginnya udara akibat guyuran hujan dan tiupan angin kencang sepanjang hari. Temanku tidak terlalu merasakan guyuran hujan, karena dia mengenaikan jas hujan personal yang berbentuk seperti baju dan celana. Agar cepat sampai ke tujuan, dia melarikan motornya kencang sekali. Akibat bermandikan guyuran hujan dan tiupan angin yang kencang, tentu saja membuat tubuhku menggigil kedinginan. Dapat kurasakan bibirku mulai gemetar, begitu pula dengan badanku. Setelah satu jam perjalanan, sampailah kami ke tempat kostnya. Dengan badan dan suara gemetar, saya meminta pertolongan temanku untuk membantuku turun dari motornya. Temanku segera menolongku dan merasa sangat khawatir karena melihat bibirku sudah mulai membiru. Dengan perlahan-lahan dia memapahku memasuki kamar kostnya. Dia memintaku untuk salin pakaian. Tapi bagaimana mungkin, saya tidak membawa pakaian ganti karena tidak memperhitungkan kalau akan kehujanan dijalan. Untuk meminjam pakaiannya juga tidak memungkinkan karena tubuh temanku sangat kurus, sedang tubuhku jauh lebih besar akibat ikutan fitness. Sarung serta selimut temanku juga tidak punya, maklum anak kost. Sedang handuk yang dia punya juga termasuk ukuran kecil. Hah...! Akhirnya kutepis rasa malu-ku dan saya berusaha membuka pakaianku satu persatu seperti penari strip tease didepan temanku. Dan berbugil ria. Dia meminjamkan handuk kecilnya untuk mengeringkan badanku. Dengan bertelanjang bulat, saya naik ke tempat tidurnya untuk menghangatkan diri. Tapi badanku tetap saja gemetar. Temanku yang kini tinggal menggunakan CD saja ikut naik keatas tempat tidur dan mendekapku. Katanya untuk menghalau rasa dingin. Dasar temanku, dia mendekapku sambil mulai menggetel putingku. Karena merasa masa bodoh, maka kubiarkan saja dia mempermainkan putingku bergantian dan memilin-milin bulu dadaku. Lama-lama, tangannya mulai turun keperutku dan membelai-belai bulu-bulu yang tumbuh didaerah perutku. Saya menolak perlakuannya dengan halus, tapi dia tetap saja melaksanakan niatnya. Malahan kini saya mulai dapat merasakan tonjolan kontolnya mengganjal pantatku. Saya merasa sangat tidak enak, karena tidak terbiasa berbuat begini. Tapi dengan berbagai bujuk rayu dan sedikit memaksa, akhirnya saya menyerah juga. Tangan temanku sekarang sudah mulai menjamah kontolku dan mempermainkannya. Lama-lama saya merasa mulai terangsang juga. Malahan ternyata temanku sudah melepaskan CD-nya dan mulai menyodok-nyodokkan kontolnya kelubang pantatku. Saya menolak lagi perlakuannya, karena merasa takut. Sekali lagi temanku membujukku dan memintaku untuk memasukkan kontolku yang sudah mulai ereksi kedalam lubang pantatnya. Katanya untuk memberikan contoh kepadaku, kalau lubang pantat itu bisa dimasukkan kontol. Karena ingin tahu, saya pun mempraktekkan kemauannya setelah terlebih dulu dia mengisap dan menjilat habis kontolku. Saya memasukkan kontolku sedikit demi sedikit, dan ternyata memang perasaan enak dapat kurasakan pada syaraf kontolku. Karena baru pertama kali melakukan, setelah beberapa kali menghujamkan dan menarik kontolku keluar, tanpa dapat saya tahan lagi, air maniku sudah tersemprot masuk kelubang pantatnya. Kini giliran temanku menyuruhku menunggingkan pantatku. Dapat kurasakan lidahnya yang hangat mulai menjilati lubang pantatku. Dan sekali-kali lidahnya berusaha menusuk anusku. Sambil terus menjilati lubangku, jari tangannya mulai menusuk memasuki lubang pantatku. Enaknya tentu saja hanya saya yang dapat merasakan. Setelah temanku merasakan sudah siap, maka dengan perlahan dia mulai memasukkan kontolnya. Saya sempat menjerit tertahan, karena ternyata kontolnya itu sangat besar, dan rasanya sangat perih ketika dia memaksakan kepala rudalnya merojok anusku. Tapi karena sudah sangat bernafsu, maka dia tidak memperdulikan jeritanku. Dan terus memaksakan kontolnya memasuli celah lubangku yang rasanya seperti terkoyak. Gerakan tusuk dan tarik kontolnya mulai dipercepat. Saya berusaha melepaskan diri, tapi ternyata tenaga orang yang lagi dilanda nafsu berahi itu sangat kuat. Dapat kurasakan kontolnya semakin menegang didalam lubangku dan akhirnya kudengar suara temanku mengerang tertahan. Dinding-dinding didalam anusku kini terasa sangat basah dan hangat dialiri air mani temanku. Kami berdua ambruk ke kasur. Dengan kontol temanku yang tetap masih menancap didalam anusku, dia mendekapku dan kamipun tertidur.

###

3 Gay Erotic Stories from Welly

Diperkosa

Tidak puas dengan keadaan kontolku yang ukurannya cuma 18 cm, saya mencoba untuk mendatangi salah seorang bapak yang iklannya saya baca dari pos kota. Dengan iming-iming dapat menambah ukuran. Sengaja saya pilih datang pada sore hari setelah selesai jam kerja. Dengan mudah tempat prakteknya saya temukan, tidak ada antrian didepan tempat prakteknya sehingga otomatis saya tidak perlu

Dokter Gratis

Kumasuki tempat praktek dokter untuk memeriksakan diriku. Setelah mendaftar, ternyata saya merupakan pasien terakhir. Akhirnya giliran saya dipanggil juga. Setelah menyampaikan keluhanku karena takut menderita penyakit wasir, dokter mempersilahkan saya masuk ke tempat pemeriksaan. Kurebahkan diriku ke dipan tempat pemeriksaan, dan membuka pakaianku. Setelah memeriksaku sebentar, akhirnya

Hujan

Kupeluk badan temanku erat-erat untuk menghalau rasa dinginnya udara akibat guyuran hujan dan tiupan angin kencang sepanjang hari. Temanku tidak terlalu merasakan guyuran hujan, karena dia mengenaikan jas hujan personal yang berbentuk seperti baju dan celana. Agar cepat sampai ke tujuan, dia melarikan motornya kencang sekali. Akibat bermandikan guyuran hujan dan tiupan angin yang

###

Web-01: vampire_2.0.3.07
_stories_story