Gay Erotic Stories

MenOnTheNet.com

Romantisme Cinta

by Stoptherain99 production


ROMANTISME CINTA Stoptherain99 production Part I "Love is in the air" Akhirnya gue pulang juga, udah dua taun belon pernah pulang Indonesia, gerutu si Donny. Waktu masih menunjukan jam 6 pagi, tapi Donny sudah bangun, tidak sabar menunggu keberangkatannya. Cepat-cepat dia melepas semua pakaian tidurnya dan masuk kamar mandi. Sambil mandi Donny membayangkan betapa nikmatnya kalau ada seseorang yang sudi memandikan dia. Mandi berdua. Satu sabun berdua..Bahkan bisa mencicipi "busa cinta" bersama. Pikirannya terus melayang. Tanpa disadari tangan kanannya yang tadinya cuman membersihkan daerah sekitar kemaluan dia jadi mengelus elus batang tititnya, sedangkan tangan kirinya mengusap usap dadanya yang bidang. "Stop! Stop!" teriak Donny dalam hati, hari ini hari minggu, dia biasa "berpuasa" pada hari minggu. Waktu sudah menunjukan pukul 6.30 sore ketika dia duduk di dalam pesawat Garuda LA-Jkt. Pesawat hari itu sepi penumpang, kira-kira hanya terisi setengahnya aja. "Asik, gue bisa tidur selonjoran di pesawat," pikir Donny. Angan-angannya tiba-tiba lenyap ketika seorang cowo duduk disampingnya. "Sorry," selanya ketika dia duduk di samping Donny. Dia memakai kaos putih polos dan celana coklat. Umurnya sekitar 20an juga. Wajahnya yang imut, bodynya yang sedang, sedikit lebih kecil dari dia dan kulit yang putih mulus membuat Donny terperangah selama beberapa detik. "Oh silakan," balas Donny dengan senyum yang lebar, sok ramah. Pesawat sudah take off selama 1 jam ketika Donny akhirnya memberanikan diri untuk berkenalan. "Bosen juga yah di pesawat." "Hahahaha..iya," dia tertawa renyah, membuat Donny makin gemas terhadap dia. "Nama saya Donny." "Saya Michael." Dari situ percakapan mereka berlanjut. Kadang-kadang Donny tertawa terbahak-bahak mendengar cerita Michael yang lucu. Kadang-kadang mereka pun bisa jadi serius. Tak terasa 3 jam berlangung begitu cepat. Imut sekali anak ini kalo ketawa kata Donny dalam hati. Dia betah memandang mulut Michael yang dengan imutnya bercerita, ingin sekali dia melahap mulutnya dan mengulum lidahnya yang lincah itu. Dalam beberapa jam itu mereka menjadi akrab sekali, seperti kakak-adik. Donny yang lebih dewasa seperti mendengarkan cerita lucu, gerutu dari seorang adik. Michael yang agak cerewet juga senang mempunyai teman yang bisa mendengar cerita-ceritanya. Wajah Donny yang ramah membuatnya betah mencerocos. "Gue ngantuk Don…cape bicara, elu sih enak dari tadi cuman ketawa!" omel Michael. "Hehehe.." Donny hanya bisa tertawa, dia sedikit nervous menghadapi anak sexy satu ini. "Tidur saja nanti kalo sampe Jakarta sakit kan ngga lucu tuh." "Gue tidur di pudak elo ya Don," pintanya dengan mata merayu. Tentu saja Donny dari sudah mengharapkan keajaiban seperti ini terjadi, "Boleh tapi nanti traktir gue di Jakarta ya," selorohnya. "Beres!" kata Michael. Dan Michael pun menidurkan kepalanya ke kiri, ke pundak Donny yang lebar. Donny tak bisa tidur. Sekarang dia bisa mengamati dengan jelas seluk beluk muka Michael yang tidur. Matanya yang terpejam dan mulutnya yang merah merekah jelaslah godaan yang besar. Setelah 10 menit, Donny tergoda untuk mencium bau rambutnya yang harum. Di endusnya rambutnya yang lebat. Walaupun dia sudah mengatur nafasnya dengan hati-hati, tetap saja udara tertiup di rambutnya. Harum. Ia mendapati tititnya sudah bangun tak tahan, celana jeans nya pun tak bisa menahan tekanan powerful dari dalam. Celananya membengkak. Tak lama kemudian, ketika Donny masih asik menghirup harumnya rambut Michael, dia terkejut. Michael batuk. Dia takut kalau Michael tau dia memcium rambutnya dari tadi. Tiba-tiba tangan kiri Michael berpidah tempat ke atas tangan Donny. Pasti anak ini belon bobo pikir Donny. Jantung Donny sudah dag-dig-dug. Diusapnya halus tangan Michael, dengan gemas di remas halus tangan kiri Michael. Rupanya Michael juga menjawab gerakan Donny. Tangannya membalas ulasan halus itu. "Dingin.." Michael tiba-tiba bangun." "Gue ambilin selimut yah," dia mengambil selimut dibawah kursi dan membungkus badan mereka berdua dari dada sampe ke lutut dengan selimut itu. Satu selimut berdua. Kepala Michael yang tadi hanya bersandar di bahu kini telah disandarkan di dada Donny. "Masih dingin ngga?" tanya Donny pelan-pelan seperti berbisik. "Sudah lumayan." Jawab Michael. Tangan Donny sekarang memeluk temannya terkasih itu. Tangannya melingkar di punggung Michael, menarik dia supaya mendekat, seolah-olah berusaha memanasi badan Michael. Sedangkan tangan Michael yang dibawah selimut berpindah ke paha Donny, hanya beberapa cm dari titit Donny yang tuing berat dan hangat. Kalau saja ada orang yang lewat, pasti mereka disangka berpacaran. Untung saja lampu didalam pesawat sudah dipadamkan semua. Sleeping time bagi passengers. Dua jam berlalu, Donny masih saja tidak bisa tidur, adiknya juga dari tadi belon bisa "bobo." Gawat. Michael batuk lagi. Badannya makin bergeser ke arah Donny. Donny yang takut kalau Michael masih kedinginan, mengusap punggungnya mencoba menghangatkan sahabatnya. Tangan Michael yang dari tadi diam saja bergerak makin ke atas, menuju batang Donny. Akhirnya tepat diatas titit Donny yang menyembul keluar. Mungkin kehangatan titit Donny lah mengundang tangan Michael. "Dingin ya tangannya?" bisik Donny. Bisikannya tidak dijawab oleh Michael. Pasti Michael sudah tidur pikirnya. "Kalau masih dingin masukin aja ke celana," guman Donnny pelan sambil ketawa dalam hati, takut kalau Michael mendengar gumamannya. Donny kaget setengah mati ketik tangan temannya bergerak. Dia takut kalau Michael belon tidur dan mendengar bisikan pelannya itu. Dia merasakan ada gerakan di sekitar kontolnya. Hatinya sudah berdetak kencang, wajahnya menjadi merah panas. Zipper celana Donny ditarik kebawah oleh Michael yang masih memejamkan matanya, dan memasukkan tangannya kedalam. Donny hanya diam, dia masih tak percaya dengan apa yang terjadi. "Elo bener, disini hangat sekali Don.." "Dasar nakal," bisik Donny ke telinga Michael. Michael hanya senyum manja masih dengan mata tertutup. "Punya elo kok besar dan hangat sih Don? Lagi horny yah?" kata dia. "Err…tadi pagi gue belon coli," jawab Donny dengan jujur. "Kasihan, pantesan elo dari tadi ngga bisa bobo! Gue bantu kamu yah," usul Michael dengan antusias dan senyumnya yang nakal. Ternyata dari tadi Michael juga masih sadar, dia tidak bobo. Donny tidak menjawab. Tangan Michael mulai menarik titit Donny keluar dari celana. Tentu saja di bawah selimut. Tangannya menelusuri benda panas itu. Telor Donny yang juga mengeras ikut ditelusuri. Hal ini membuat Donny makin panas dingin. Tangannya kemudian menggenggam dengan erat batang titit Donny yang lumayan besar itu. Genggamannya terasa mantap karena titit Donny memang lebih besar dari tititnya sendiri. Tangannya mulai naek turun mengocok titit temannya. Dia bisa merasakan lebatnya bulu Donny di daerah pangkal paha. Donny masih merangkul erat teman barunya itu. Donny menggerang pelan, "ehhh ahhhh ahh ahhh.." nafasnya tak teratur. Tangan kanan Michael tak mau menganggur. Di selipkannya tangan kanannya ke dalam baju Donny. Dengan halus bergerak naik, berputar2 di sekitar dada dan pentil. Pentilnya dicubit-cubit dan di sentil-sentil kecil. Tangannya yang halus dan hangat membuat dada Donny seperti dialiri listrik. Donny melenguh seperti sapi, tentu saja pelan-pelan. Makin napsu, Donny menciumi kepala Michael. Rambutnya yang tadi hanya diendus, kini di masukin ke mulut, gemas. Di jilatinnya rambut Donny, sebagai pengganti titit mungkin. Dengan cara demikian dia berusaha menahan teriakannya. Tangan Michael makin ganas, titit Donny seperti diserang. Telur Donny yang juga bergelanjutan ikut juga diremas, dari situ tangannya naek keatas pelan2 ke kepala burung Donny yang belon disunat. Kulitnya yang membungkus kepala tititnya ditarik turun. Jari-jari halus di usapkan di daerah sensitif itu, dan lubang kemaluannya di gelitik dengan jari2 lentiknya. Perpaduan tarian tangannya di pentil dan serangan tangan di titit Donny membuat dirinya tak tahan. "Michael……….hampir keluar…" Kini tangannya sendiri ikut membantu kocokan Michael. .Makin cepat. Makin keras genggamannya. Donny berkeringat hebat. Michael yang mencium bau keringat Donny makin bersemangat membantu temannya supaya cum dengan hebat. Ia menciumi dada Donny. "Argh!.. Arghhh..arghhh…ahh…" Croot..crutt..cruuut crut. Donny menyemburkan cairan cintanya. Banyak sekali sampai tangan mereka basah kuyup. Untung ada selimut yang menahan, kalau tidak pasti semprotannya sampai ke penumpang yang lain. Michael senyum bahagia nakal melihat temannya dalam keadaan surga tingkat ke 9. Dia sayang sekali sama teman barunya itu. Donny masih berada dalam keadaan setengah sadar, seperti ikan pingsan. Tititnya masih berdenyut denyut dan spermanya yang hangat masih meleleh dari pucuk kemaluannya. "Ma kasih ya.." diciumnya bibir Michael. "Sama-sama" lagi-lagi dengan senyum nakalnya. "Kamu masih dingin?" Donny bertanya. "Sudah ngga, sekarang gue mau bobo, nanti aja hangatin gue di Jakarta yah." "Hahaha….Michael..I love you…" bisiknya di telinga Michael. "I love you too…" sambil memejamkan mata dan merangkul erat sahabatnya itu. Sepanjang perjalanannya mereka berdua bagaikan sepasang pengantin baru. Part II "Together in cum" Mereka mendarat di jakarta keesokan harinya. Sesudah bertukar alamat dan telepon mereka pulang kerumah masing masing. Kriiiing, kriiiing, krinnnng, telepon dirumah Michael berdering. Michael cepat-cepat menyambar telpon. "Hallo." "Hallo, Michael?" "Iya..Donny yah? Hahaha.." lagi-lagi dia mengeluarkan senyum remahnya. "Iya, Michael, gue nanti mampir ke rumah elu ya? Kangen nih gue ama kamu….." Mereka buat appointment. Donny bakal datang ke rumah Michael siang ini. Donny tiba di rumah Michael jam 1 siang. Donny langsung diajak masuk ke kamarnya. Michael sedang asik bermain computer game. Hanya memakai celana pendek merah muda, dan kaos tipis polos putih." Kakinya yang halus lembut terlihat jelas. "Bentar yah, tanggung nih, gue hampir menang, duduk aja dulu yah." Michael dengan serius tapi imut bermain computer. Kadang-kadang dia teriak kesal, kadang-kadang dia ketawa sendiri. Donny yang membaca koran mulai tertarik. Dia mendekat. "Ikut dong mainnya." Dia menyuruh Michael duduk kedepan sedikit sehingga dia bisa menyelip diantara Michael dan sandaran kursinya. Kini Donny berada di antara sandaran kursi dan punggung Michael. Pantat Michael di tengah selangkang Donny.Titit Donny yang menempel di pantat Michael yang padat. Michael bisa merasakan betapa keras dan hangat benda itu di punggungya. Dia bisa merasakan benda keramat itu berdetak di punggungnya. Sementara itu barangnya sendiri juga naek, celana pendek merah mudanya kini terlihat menonjol. "Ahhh elo ini buat gue kalah aja…ngga bisa konsen nihh.." sambil mendorong mundur tubuhnya hingga menggempet lebih keras lagi titit Donny, membalas kekalahannya ke Donny. "Arhhh…enak… hehehe.." kata Donny keasikan. "Sini gue bantu maennya." Tangannya kini ikut memegang computer mouse. Sementara tangan kirinya dengan mesra melingkar di pinggang Michael. Michael tersenyum manja. Dia merasa aman berada di pelukan sahabatnya itu. Mereka melanjutkan permainan komputer itu. "Mata gue cape.." kata Donny. "Eeeit jangan dulu dong, kan elu udah janji mau hangatin gue," Protes Michael. "Iya deh!" Donny tak jadi bangun. Kini kedua tangan Donny melingkar di pinggang Michael. Tubuhnya didekap dengan erat. Diciuminnya leher temannya dari belakang. Dicium lembut dan dikecup. "Hey, mending kamu bantu aku deh dari pada ganggu konsentrasi gue," Michael pura-pura protes. "Ok..gue kontrol kamu deh ya..pake joystick kamu." Tangan Donny bergerak turun menuju ke celana Michael. Tititnya yang sudah bangun di usap dengan penuh sayang. Kemudian burungnya di pegang seperti memegang joystick. "Ayoo serang, serang, maju!" sambil mengocok kontolnya keatas dan kebawah. Michael tak bisa menahan ketawanya, dia menoleh kebelakang. Donny yang sudah siap mengecup bibirnya dengan penuh rasa sayang. Lidahnya masuk kemulut imutnya, menggali mulutnya. Michael sudah melepaskan mouse, tangannya meraih kebelakang. Dia menarik kepala Donny, dia tidak mau ciuman itu terhenti. Lidahnya juga menjulur membalas lidah Donny. Lidah mereka bersatu. Air liur mereka berpadu. Kemudian Donny mengangkat badan Michael sambil tetap berciuman. Dia membimbing Michael keatas ranjang. Michael di tidurkan terlentang diatas ranjang. Donny mencium kening Michael dan beralih ke bibirnya, lalu berkata, "Gantian saya yang hangatin kamu say.." Tangannya menyusuri celana pendek Michael. Diciuminya titit Michael. Perlahan di celananya di tarik turun. Tonjolan kontolnya terlihat jelas di celana dalamnya. Kontolnya kemudian dijilat seperti menjilat ice cream dari bawah ke atas, hingga basah. "Don…I love you.." Akhirnya celana dalamnya ditarik. Kontolnya sudah berdiri tegak. Uncut. Ukurannya tidak terlalu besar tapi terkesan menggairahkan, pink warnanya. Bau harumnya merebak. "Permisi yah.." Selesai berkata itu, Donny memasukkan titit Michael ke dalam mulutnya. Di dalam mulut, titit Michael dijiliati. Tangannya memainkan telor sahabatnya.. Michael mengerang keasikan sambil mengusap usap dadanya. "Mic, lepas kaos kamu.." Michael patuh melepas kaosnya. Donny pun melepas semua pakaiannya. Michael berbadan sedang, dengan kulit putih mulus dan pentil yang merah muda, serasi dengan tititnya. Donny juga berbadan sedang, sedikit lebih besar dari Michael. Badannya penuh bulu kelakian. Kontolnya lebih panjang dan gagah. Putingnya sudah mengeras. Donny turun ke telor michael. Kedua buah zakarnya dimasukan ke mulutnya dan dikulum. Bulu halus telornya menggelitik mulutnya. Kedua paha Michael di angkatnya keatas. Kini dia bisa melihat dengan jelas lubang cinta temannya. Disekelilingnya juga ditumbuhi bulu-bulu halus. Warnanya lagi lagi merah muda. Terlihat jelas lubangnya kecil, seimut mulut temannya itu. Pertama Donny mencium lubang cinta temannya itu. Kemudian menjilatinya hingga basah. Lidahnya mencoba membuka pintu kenikmatannya. Lidahnya didorong masuk kedalam. Tapi lubang pantatnya terlalu rapat, lidahnya cuman bisa membasahi bagian luarnya saja. Kemudian Donny membasahi jarinya dengan air ludahnya dan mengusapkannya di sekitar lubang pantat temannya. Sedangnkan tangan kirinya masih membantu temannya mencapai kenikmatan. Tangan kirinya masih sibuk mengocok kontol Michael. Michael sendiri sudah tidak bisa menahan untuk dimasukin oleh temannya. Bagian dalam pantatnya terasa gatal ingin ditusuk. Akhirnya Donny berhasil mendorong jari telunjuknya ke dalam lubang pantat temannya itu. Michael makin teriak. Dia kesakitan, tapi juga merasa lega. "Sorry..sakit ya?" Donny bertanya. "Ngga papa..terusin saja.." jawab Michael. Jarinya makin masuk. Jarinya digerakan ke arah kiri dan kanan, mencoba menggapai dinding pantatnya. Kemudian jari tengahnya ikut masuk. Perlahan tapi pasti, jari tengahnya ikut berada didalam. Michael merasakan kenikmatan yang amat sangat. Dia belon pernah merasakan kesakitan yang sangat dinikmatinya. "Aku mau keluar say.." ujarnya. "Jangan dulu..ini baru permulaannya," Kata Donny. Kemudian Donny membasahi kontolnya dengan air liur sampai licin. Paha Michael di angkat keatas dan di tarik ke samping sehingga lubang cintanya terbuka. "Aku masukin ya say…tahan sakitnya." Kata Donny. "Aku sudah siap..jangan hiraukan teriakanku," jawabnya. Kemudian Donny mendorong batangnya yang sudah siap tempur. "Eh..argh.." Donny merasakan hanya kepala tititnya sudah masuk. Lubanngya yang sempit serasa seperti cengkraman kencang tapi halus. Perlahan dimasukan sisa batangnya kedalam. Michael kembali berteriak "ahh..eeh…aduhhhh…aahh..terus Don!" Dia baru kali merasakan benda asing masuk kedalam pantatnya. Seperti pantatnya dimasukin benda yang hangat dan perkasa. Dia merasa seperti tak berdaya ditusuk oleh Donny. Dia puas karena dia dan Donny sudah bersatu, seperti memberikan seluruh tubuh dan jiwanya kepada Donny, kekasihnya. Donny memegang kedua pangkal paha Michael. Dengan sekali hentakan di dorong masuk tititnya kedalam. Melihat Michael mengerang kesakitan, Donny pun kasihan, dia turunkan kepalanya untuk mencium mesra, menenangkan Michael. Michael membalas ciumannya. Sakitnya sudah berubah menjadi erotisme. Dia tarik kepala Donny turun, tak mau melepaskannya. Dia sangat sayang padanya. Donny menggerakan pinggulnya maju mundur. Kadang-kadang di dorong ke kiri-kanan dan ke atas bawah, menyodok dinding lubang cinta Michael ke segala penjuru. Badan Donny menghimpit keras kontol Michael. Michael kemudian berusaha menjilat dada Donny yang sangat berkeringat. Pentilnya yang mengeras di jilatinnya. Di gigitnya seperti bayi menyusu ibunya. Donny makin panas, genjotannya makin ganas. Keringat makin deras. Berulang kali dia mendenguh seperti sapi dan berbisik "I love you.." "Say..sudah mau cum!" teriak Michael. Donny pun makin menindih kontol Michael. Pinggul Donny pun makin cepat maju mundur. Michael merasa seperti mobil yang lagi di setir oleh temannya yang dia amat sayangi itu. Hal itu membuat Michael makin tak tahan untuk memuntahkan cairan cinta dia. Cruut..crutt…crut..Keluarlah sperma dia ke badan dia. Banyak yang mengenai dadanya dan pusarnya. Dan sebagian mengenai wajah Donny. Michael sudah cum. Dia lemas, tak berdaya. Dia pasrah di tusuk tusuk oleh Donny. Melihat Michael sudah lemas, tak bertenanga, Donny makin ganas, dia makin napsu. Belon pernah dia menggenjot pinggulnya sekencang ini. Dari dadanya mengalir keringat yang bersatu dengan cum Michael. Badan Donny menindih Michael, menjilati badannya. Sampai ke leher. Dari leher, dia naek ke bibirnya. Dengan penuh napsu bibirnya dimakan. Michael tidak diberi kesempatan untuk bernafas. Donny makin buas. Sementara tangan Donny menelusuri putting temannya. Putingnya ditarik dengan keras. Di cubit dengan keras. Nafsunya meledak ledak. Akhirnya dia menarik kontolnya kebelakang, hanya kepalanya kontolnya saja yang masih didalam lubang pantat. Dan dengan keras didorong masuk ke dalam, "ARGHHHH!!!! Ahhh arrrr eaaah aaaaarhhhhh!!" Crot !! Croott crott! Cairan panas itu menyembur di dalam pantat Michael. Michael yang tadi sudah lemas menjadi segar kembali oleh semburan itu. Donny pun jatuh kecapain di atas Michael. Michael memeluk erat sahabatnya dan kekasihnya itu dan berkata "Say..kamu hebat sekali.." Donny masih terlalu capai untuk menjawab, dia diam saja. Burungnya masih didalam pantat Michael yang hangat. Keduanya bermandi keringat. Lima menit kemudian dia mencabut keluar burungnya yang masih sedikit bangun. Dia menjilati badan Michael. Kemudian dia mengambil sedikit sperma yang tersisa di burungnya, dan dicampurkan kedalam pusar Michael yang sudah penuh dengan spermanya sendiri dan keringat. Dijilatinnya perpaduan sperma mereka berdua itu. Dan kemudian dia mencium Michael masih dengan lidah penuh dengan sperma. "Forever love" kata Michael. "Forever love" sambut Donny. Mereka berdua menghabiskan hari itu dengan tidur berpelukan, dan bercium dengan mesra. Dunia serasa milik berdua, tidak ada yang bisa memisahkan mereka, sebab mereka telah bersatu dalam cum. -Tamat- Please send comments to: Stoptherain99@hotmail.com Due to international translation technology this story may contain spelling or grammatical errors. To the best of our knowledge it meets our guidelines. If there are any concerns please e-mail us at: CustomerService@MenontheNet

###

1 Gay Erotic Stories from Stoptherain99 production

Romantisme Cinta

ROMANTISME CINTA Stoptherain99 production Part I "Love is in the air" Akhirnya gue pulang juga, udah dua taun belon pernah pulang Indonesia, gerutu si Donny. Waktu masih menunjukan jam 6 pagi, tapi Donny sudah bangun, tidak sabar menunggu keberangkatannya. Cepat-cepat dia melepas semua pakaian tidurnya dan masuk kamar mandi. Sambil mandi Donny membayangkan betapa nikmatnya kalau ada

###

Web-04: vampire_2.0.3.07
_stories_story