Gay Erotic Stories

MenOnTheNet.com

Sahabat-sahabat

by Jaka


Semua dimulai pada tahun 1988, saat aku masih berseragam putih abu-abu. Aku bersahabat dengan 2 orang pemuda sebayaku, Andri dan Dian..... Suatu malam, saat kedua pemuda itu lelap di kamarku. Aku terbangun di tengah malam yang dingin, di antara Andri dan Dian. Kulihat Dian tertidur dengan posisi menelentang, dengan kaos tipis yang telah terangkat sehingga otot-otot perutnya menyembul, kedua kakinya terbuka lebar dengan celana pendek yang longgar. Saat mataku tertuju pada tonjolan di balik celana dalamnya, tiba-tiba gairahku muncul begitu saja. Dengan rasa penasaran yang menggelora, aku memberanikan diri menyentuh tonjolan tersebut... perlahan-lahan.... lalu menggenggamnya di telapak tanganku. Rupanya batang kemaluannya telah menegang akibat dinginnya malam. Karena setelah beberapa saat tak kunjung terbangun akibat sentuhan tanganku, akhirnya kuremas-remas tonjolan kemaluan Dian dengan lembut, sehingga batang kemaluan tersebut semakin mengeras dan memanjang di genggaman tanganku. Beberapa saat kulepaskan tanganku dari tonjolan kemaluannya, lalu kumasukkan tanganku ke dalam celana pendeknya dengan mudah, karena celana pendek tersebut sangat longgar. Tak terpuaskan, maka kuangkat tali celana dalamnya sehingga telapak tanganku bisa masuk ke dalamnya, dan saat itu pula kurasakan sentuhan daging bulat lonjong di tanganku, yang membuatku menahan nafas. Kuturunkan celana dalam Dian sebatas yang dapat kubuka, sehingga batang kelelakiannya mengacung ke atas, menegang oleh dinginnya malam bercampur dengan sentuhan hangat tanganku. Bulu-bulu hitam disekitar kemaluannya menggelitik tanganku yang menggenggam batang kontolnya, lalu meremas-remasnya dengan hati-hati....... Dian mendesah perlahan..... Aku tertegun..... bangunkah dia?.... Hanya beberapa saat, tapi tak juga terjaga..... Wajahnya meringis gelisah, namun tampaknya tidak terbangun sedikitpun. Aku semakin nekat, meremas-remas, mengelus-elus, mengocok, hingga kudekatkan wajahku di hadapan batang kontolnya. Sempat kuhirup bau lelaki di sekitar kemaluannya, sebelum bongkahan daging bulat lonjong itu menempel di bibirku, dan perlahan-lahan masuk ke dalam rongga mulutku, lalu kuhisap perlahan...... Aaaaaahhhhh...... desahan panjang terdengar dari mulut Dian dihisapan panjang pertama. Tapi aku tak peduli.... Saat ini yang ingin kulakukan hanya mengulumi batang kelelakian pemuda yang rasanya kian panjang dan membesar di mulutku, menghisapnya dengan mulutku, meremas dan mengocoknya dengan tanganku...... Sementara Dian terus mendesah perlahan namun panjang....... Sampai akhirnya, terdengar nafas tertahan, tubuh meregang dan muncratan cairan kental bertubi-tubi dari lubang kontolnya membasahi mulutku....... Dian mencapai puncak kenikmatannya tepat di depan wajahku..... Kudengar potongan nafas Dian, namun matanya tetap terpejam. Tak juga merubah posisi tubuhnya sedikitpun. Seolah tak peduli dengan kenikmatan yang baru didapatnya dariku. Aku belum terpuaskan..... kulirik satu tubuh lagi di sebelahku..... Andri.... Pemuda jangkung dan tampan ini masih juga tertidur pulas dengan posisi agak miring. Tubuh kurusnya terbalut sweater tebal dan celana panjang training tipis tak juga menghalangiku untuk menatap tonjolan selangkangan dibaliknya......... Dipenuhi nafsu yang menggelora, aku tak lagi berpikir panjang untuk menarik celana trainingnya sampai sebatas paha, lalu menarik tali celana dalamnya dan menelusupkan jemariku ke dalamnya. Tak sulit menangkap batang kontol ANdri yang panjang dan tegang itu dalam genggamanku, sementara tanganku yang lain menurunkan celana dalamnya. Nafsu yang begitu memburu dalam diriku tidak dapat menahanku terlalu lama untuk membiarkan kontol yang tegang dan, ternyata, lebih panjang dari kontol Dian, dalam genggaman tanganku. Sentuhan bibirku serta jilatan lidahku dengan cepat menghadirkan genangan cairan kental di ujung lubang kontol ANdri. Uuuuhhhh..... oooohhhh.... Andri mengerang pendek saat mulutku bermain-main dengan kelelakiannya yang panjang dan mengeras. Baru beberapa saat kusadari ternyata pemuda itu mengangkat-angkat bongkahan pantatnya seiring dengan kuluman mulutku di kontolnya. Butuh waktu lebih lama dan rangsangan yang lebih kuat untuk membuat tubuh kurus pemuda ini meregang-regang, diserta nafas memburu dan ledakan kenikmatan ubi berupa cairan kental yang memuncrat bertubi-tubi di dalam rongga mulutku. Dan Andri terbangun! Ia menatapku lemah dengan kedua bola mata hitamnya. Tapi tak ada satu katapun keluar dari mulutnya. Ia juga membiarkanku membersihkan sisa-sisa cairan kental yang ada di sekitar selangkangannya dengan tissue. Tak satu katapun, hingga kunaikkan lagi celana dalam dan celana trainingnya... Tak pernah kuduga.... saat kubalikkan tubuhku untuk meneruskan tidurku, tiba-tiba dekapan hangat menyentuh seluruh bagian belakang tubuhku. Andri memelukku dengan hangat, mendekapku erat-erat di tubuhnya.... Tanpa kata, dan tertidur... Sementara Dian, yang terbangun beberapa jam kemudian, terkejut melihat dirinya yang dibasahi oleh cairan kental di sekitar selangkangannya yang terbuka..... Dian hanya berpikir, semalam ia mengalami masturbasi tanpa sadar dalam tidurnya.... Sementara Andri bersikap seolah tak terjadi apapun malam itu,..... walaupun setelah kejadian itu, ada berjuta-juta kejadian yang sama, yang berulang hingga kami lulus tahun 1991. Namun semuanya tak pernah terungkap....... Dian tak pernah sadar, Andri tak pernah berkata apa-apa..... dan aku berterima kasih kepada mereka atas kejantanannya yang kuperoleh selama ini....... (percaya atau tidak, ini benar-benar terjadi......)

###

2 Gay Erotic Stories from Jaka

Aku dan Arie

Suatu hari di bulan Agustus 1991 ..... Aku dan Arie sudah bersahabat sejak SMP hingga lulus SMA tahun 1991. Selama itu, aku kerap menginap di rumah Arie, begitu pula sebaliknya. Dan selama menginap itu, aku selalu terjaga sampai Arie tertidur, agar aku dapat menyentuh tonjolan kontol pemuda berdarah Jawa itu. Entah kenapa, walaupun aku telah nekat hingga memasturbasi kontolnya hingga

Sahabat-sahabat

Semua dimulai pada tahun 1988, saat aku masih berseragam putih abu-abu. Aku bersahabat dengan 2 orang pemuda sebayaku, Andri dan Dian..... Suatu malam, saat kedua pemuda itu lelap di kamarku. Aku terbangun di tengah malam yang dingin, di antara Andri dan Dian. Kulihat Dian tertidur dengan posisi menelentang, dengan kaos tipis yang telah terangkat sehingga otot-otot perutnya

###

Web-01: vampire_2.0.3.07
_stories_story