Gay Erotic Stories

MenOnTheNet.com

Tanpa Bicara!

by Victor


Hari itu Victor pergi berenang di kolam renang GMP di Jakarta. Seperti biasa dia berenang sambil melihat-lihat apakah ada pria-pria OK yang bisa dilirik dan dijadikan 'teman'. Sore itu kolam renang tidak terlalu ramai, hanya ada beberapa wanita gemuk yang sedang berenang dan dua orang pria muda yang juga sedang berenang. Di kolam yang dangkal, ada beberapa anak kecil sedang bermain-main. Victor melihat tidak ada pria yang bisa diajaknya 'berkenalan', Tapi pandangannya tertuju kepada salah seorang pria muda yang ada di kolam renang itu. Ia mengamat-amati sambil mengagumi dalam hati akan keindahan tubuh sang pria itu. Berkulit putih, berdada bidang, rambut klimis dan sedikit berkumis. Celana renang yang dikenakannya model bikini sehingga kelihatan begitu seksi. Victor mulai berenang menuju pria muda itu. Ia menyelam dan memandang dari dalam air, bagian vital dari pria itu. Jantungnya berdetak keras ketika ia memandang bagian itu. Tiba-tiba pria itu pergi berenang menuju ke sisi lain dari kolam. Victor tidak berputus asa dan meneruskan 'pengejaran'nya! Tapi setiap kali ia hendak menghampiri pria itu, selalu saja sang pria berenang berpindah tempat. Akhirnya Victor kesal dan memutuskan untuk naik saja ke tepi kolam renang dan duduk sambil menunggu pria itu ke luar dari kolam dan pergi ke ruang ganti! Akhirnya waktu yang ditunggu-tunggu tiba juga. Tepat jam 4 sore, sang pria naik dari kolam dan menuju ke ruang ganti. Victor mulai membereskan barang-barang dan mengikuti sang pria ke ruang ganti. Ruang ganti di kolam renang itu terdiri dari tiga ruang untuk shower pribadi dan satu ruangan agak besar untuk mandi bersama dan di sana ada 4 shower. Pria itu masuk ke salah satu ruang kecil untuk mandi pribadi, dan Victor sengaja membuka celana renangnya dan masuk ke ruang tepat di sebelahnya. Dengan harapan pria itu juga membuka celana renangnya, Victor masuk ke kamar mandi itu dan membiarkan pintu ruang itu terbuka, sehingga pria tadi dapat memandangi tubuhnya. Rupanya, pria itu malah mengunci pintu kamar mandinya. Victor kecewa, tapi ia tetap mandi sambil pintu ruang mandinya terbuka. Tiba-tiba dari arah yang berlawanan ada seorang anak muda kira-kira berusia 20 tahun yang bertubuh tidak terlalu tinggi, tapi atletis. Anak muda ini baru saja selesai buang air kecil di urinoir persis di seberang kamar mandi tempat Victor sedang mandi. Victor yang masih kecewa, mandi dengan menghadap ke shower sehingga memperlihatkan punggung dan pantatnya ke hadapan anak muda yang baru kencing itu. Rupanya anak muda itu memandangi dan mulai tertarik melihat tubuh Victor. Sambil memandanginya, ia mulai menggosok-gosok bagian depan celana renangnya yang baru saja dikenakan, karena dia baru akan berenang. Victor tidak menyadari bahwa ia sedang dipandangi. Tapi begitu Victor memutar tubuhnya, ia melihat orang itu sedang memandanginya. Akhirnya mata bertemu mata, orang muda itu menuju ke ruangan tempat Victor mandi. Victor mulai kesenangan tapi sekaligus deg-degan! Orang itu masuk ke dalam ruang kecil itu dan mengunci pintunya. Lalu anak itu memeluk Victor dari belakang. Victor memutar tubuhnya yang bugil dan mereka saling berciuman bibir. Mereka saling mengulum bibir dan tak lama kemudian, anak muda itu membuka celana renangnya. Sementara shower tetap menyala, mereka mulai menikmati pelukan itu sambil menggesek-gesekkan alat vital mereka. Alat vital mereka sudah sama-sama tegang dan anak itu mulai berlutut dan mengisap alat vital Victor. Victor merasakan kenikmatan yang luar biasa. Mereka melakukannya tanpa mengeluarkan sepat katapun alias diam membisu, tetapi tangan dan mulut yang kerja. Lalu akan itu mengambil sabun yang ada di kamar mandi itu dan mulai melumuri alat vitalnya dengan sabun, begitu pula ia melumuri lubang anus Victor. Tapi Victor keberatan, malah ia hanya mengusap-usap alat vital anak itu. Sebagai gantinya, Victor berlutut dan mulai mengisap alat vital anak itu. Anak muda itu makin menikmati isapan Victor dan tangannya terus membelai-belai kepala Victor yang sedang 'bekerja' di bagian bawah itu. Sementara Victor mengusap-usap pantat anak itu. Tiba-tiba ...keluarlah cairan putih hangat memenuhi mulut Victor, dan anak itu mengejangkan tubuhnya sambil berteriak,"ahhh..ahhh...ahhhh!" Victor terus mengisap dan menelan cairan putih hangat itu, sambil alat vitalnya makin menegang! Setelah itu anak itu membersihkan dirinya dan masih saja mereka belum bicara. Lalu anak itu pergi ke luar dari ruangan itu, dan Victor hanya berdiam di situ dan kesenangan. Selanjutnya, Victor melakukan masturbasi di ruangan itu, sambil tetap mengenang kejadian yang tak terduka dan tanpa bicara itu. Bahkan mengenal pun ia tidak!!! Akhirnya Victor pulang meninggalkan kolam renang dengan perasaan yang senang!!!!

###

11 Gay Erotic Stories from Victor

A Hot Steamy Shower

I placed the note where my lover would find it, on the closet door. It said, "Meet me in the shower.” I turned on the water the moment I heard the key turn in the door. The room quickly filled with hot steam. I waited for him. I was a lucky man to have this bear. He was 40, 6', hairy with a 6' thick uncut cock, yummy. I am 37, 6', thick cut cock. We fit well together. I soon feel

Bali Tour

Sudah sejak lama Victor kepingin sekali berlibur ke Bali. Hanya saja, karena belum ada kesempatan, dia menunda rencananya! Namun tanpa diduga, Rani, seorang temannya yang bekerja di sebuah biro perjalanan menawarkan tour ke Bali. Melalui telepon, Rani bilang,"Ayo dong, Vic! Aku lagi mengumpulkan beberapa orang untuk pergi ikut tour ke Bali. Kalau kamu mau ikut, cepat daftarkan

Christmas Eve

Christmas Eve, relatives and friends came to my home like an invading army. My dad took one look at them all, and decided to go play golf. "If you don't want to get stuck with a lot of work, you'd better get while the getting's good," was his parting advice to me. But mom wouldn't stand for me leaving her alone to feed the crowd. I had to stay and help out. A late

Full Cream Bath

Sore itu, sepulang dari kampus, Adrian betul-betul kelelahan. Setiba di tempat kosnya, dia langsung ke kamarnya mengambil handuk dan menuju ke kamar mandi! Sudah sejak di kampus, dia merasa kepalanya gatal, dan baru dia sadar bahwa sudah saatnya dia keramas. Tapi ketika tiba di kamar mandi, setelah ia membuka seluruh pakaiannya, dia menemukan bahwa shampoonya habis! "Ah, sial!!"

Hugs And Kisses In A Friendship

Sudah sejak lama Iwan dan Yanto bersahabat. Sekalipun usia mereka terpaut 2 tahun, bagi mereka itu tidak jadi masalah! Awal mula persahabatan mereka adalah sejak Iwan duduk di bangku SMU kelas 2, dia berkenalan dengan Yanto dalam sebuah kelompok paduan suara remaja. Iwan saat itu berumur 17 tahun dan Yanto 15 tahun. Tapi Yanto bertubuh lebih besar dengan tinggi sekitar 1.80

KKN di Tepi Sungai!

Rencana KKN ke desa itu memang sudah lama disiapkan! Kelas yang akan pergi adalah angkatan'96. Desa yang dipilih adalah desa Sukowaluyo yang terletak di tepi sebuah sungai yang bersih dan bening airnya. Satu kelas berjumlah 40 mahasiswa dan karena mereka dari jurusan perairan, maka penelitian yang dilakukan berhubungan dengan air. Dari jumlah 40 itu dibagi lagi menjadi 10 kelompok dan

Tanpa Bicara!

Hari itu Victor pergi berenang di kolam renang GMP di Jakarta. Seperti biasa dia berenang sambil melihat-lihat apakah ada pria-pria OK yang bisa dilirik dan dijadikan 'teman'. Sore itu kolam renang tidak terlalu ramai, hanya ada beberapa wanita gemuk yang sedang berenang dan dua orang pria muda yang juga sedang berenang. Di kolam yang dangkal, ada beberapa anak kecil sedang

Tender Loving Care Club, Part 1

Not long ago, a junior college chum told me he had converted a room over his parents' garage into a "bachelor pad." "I wish you'd come by and take a look at it," he said. "I'm really proud of it." A fresh paint job, new carpeting, and his bed and dresser were about all he could show off when I stopped by. A month later, however, his new pad looked like something out of a

Tender Loving Care Club, Part 2

About a week later, I was told by my mom that a cousin was coming for a visit and it was going to be up to me to keep him entertained. Nineteen-year-old Eddie must have had the same idea, because he wouldn't let me out of his sight, which got me to wondering about his sleeping arrangements. For sure, he wouldn't sleep on the sofa in our den, while I had my big bed all to

Tender Loving Care Club, Part 3

At school one afternoon. I lingered a bit long in the men's locker room to ogle a football player. I left feeling stupid and reckless for having risked exposing myself that way. "You were stupid and reckless," my friend agreed. "That's why you have this place of mine to come to, isn't it? So you won't do stupid and reckless things? So you'll be safe?" Moments

Tender Loving Care Club, Part 4

The amazing thing about our little TLC Club was that it attracted so many guys. Some called for an appointment because they were bored and wanted to try something new, while others called after having been through a difficult semester in school and needed a little pampering. The realization that the TLC Club offered something that was meaningful to them, regardless of what the

###

Web-01: vampire_2.0.3.07
_stories_story