Gay Erotic Stories

I was so proud when Dony did not hesitate to take off all his cover in my presence and started ti go around naked. It meant that he believed that I was straight! Waktu cerita ini terjadi, aku belum lama kenal Dony.Ia tetangga dekat. Kira-kira 3 rumah dari rumahku. Rumahnya cukup besar, walaupun dari depan kelihatan tidak berbeda dengan rumah tetangga. Kami berkenalan ketika kebetulan aku jumpa dia pagi-pagi sedang jogging. Tubuhnya yang dibalut dengan kaos biru dengan celana panjang trainings-pak itu tampak basah kuyup oleh keringat dan sangat menggairahkan. Kontolku langsung ngaceng berat dibuatnya. Sehingga aku yang juga sedang jogging terpaksa berjalan kaki karena sesak nafas dan terengah-engah harus lari sambil ngaceng. Sejak itu aku berusaha untuk menyesuaikan waktu jogging-ku agar bisa ketemu Dony dan sama-sama jogging dan ngobrol. Rupanya perkenalan itu menjadi awal dari persahabatan-ku dengan Dony Kesuma-ku yang ganteng itu. Dony adalah seorang yang profesional yang bergerak di bidang olahraga, seni-hiburan dan periklanan. Karena kami sama-sama hobby olahraga maka hubungan kami jadi lebih dekat. Aku sangat senang jika bisa menemani Dony bersepeda atau berenang. Acara favoritku adalah berenang berdua saja dengan Dony. Karena aku bisa menikmati tubuhnya yang besar, putih, kekar hanya mengenakan celana renang minim. Aku bisa menikmati bentuk otot dadanya yang menonjol ke depan dan dihiasi dua puting susu yang ketat dan melenting! Ditambah otot perutnya yang rata dan agak berotot. Selepas renang aku mendapat "bonus" waktu Dony membilas tubuhnya di bawah shower. Kami biasa mandi telanjang bulat bersama. Di situlah kontol Dony yang lezat, seukuran kontol kuda dan dihiasi dengan jembut hitam yang lebat, boleh aku nikmati melalui lirikan mataku. Lalu, tentu juga rambut ketiak Dony yang lumayan. Biasanya aku terpaksa ngaceng melihat kontol Dony Kesuma yang lezat dan nikmat itu. Untungnya Dony juga ngaceng sampai merah berkilat! Sehingga aku pura-pura tidak risih dan sungkan terangsang bersama! Kadang-kadang aku pura-pura menengok Dony waktu ia sedang shooting dan menginap di luar kota. Dengan alasan aku dalam perjalanan ke luar kota, sering aku singgah menengok dia di penginapan atau hotel! Sekali-sekali Dony membawa isteri dan anaknya, tapi tidak selalu. Jika isteri dan anaknya ikut, maka kami hanya ngobrol saja di lobby hotel atau di restoran waktu Dony istirahat shooting. Tapi jika keluarganya tidak ikut, aku selalu diajak ngobrol di kamarnya. Kebiasaan yang sangat aku kagumi dari Dony Kesuma adalah setiap saat dia sampai di kamarnya, dia selalu segera melepaskan seluruh pakaiannya, telanjang bulat, lalu terlentang di tempat tidur dengan kedua lengannya terangkat di atas kepala. Di situlah aku bisa menikmati pemandangan Dony Kesuma yang sedang telanjang bulat sempurna! Kontol, jembut, puting susu dan rambut ketiak Dony Kesuma boleh aku nikmati dengan kedua mataku sampai puas (dan aku tidak pernah puas!). Dalam keadaan begitu kami ngobrol. Aku kadang-kadang duduk di sofa yang ada di kamar atau tiduran di twin bed satunya. Jika aku ada rezeki, maka Dony akan minta dipijit dengan alasan badannya pegal-pegal. Maka tubuh lelaki perkasa yang sedang telanjang bulat itu bisa aku jelajahi dengan kedua tanganku sampai puas!!! Tidak jarang Dony tertidur pulas sambil bertelanjang bulat ketika sedang aku pijat (memang pijatanku lumayan nikmat, kata orang!). Kalau hokki-ku sedang bagus maka Dony akan mengeluh bahwa kontolnya terasa tegang, kencang dan agak sakit. Biasanya terjadi karena selama beberapa hari frekuensinya hubungan seks-nya dengan isteri kurang banyak. Jika sudah begitu aku terpaksa menghisap kontolnya atau membantu mengocok kontol Dony sampai kontolnya memancarkan pejuh yang sejuk, nikmat dan sangat kelaki-lakian : CROTT..CROTT..CROTT.. CROTT..CRROTT! Seakan tak henti-hentinya, kontol Dony, melalui lubang kencingnya, menyemburkan pejuh yang berwarna putih dan berbau khas serta teras sejuk dingin. Tampak sangat jantan dan kelaki-lakian! Setelah kontolnya terasa enteng, Dony berusaha hidup secara normal. Aku sangat bangga bahwa selama berada di kamar, Dony selalu menolak berpakaian. Ia harus dan akan bugil sepanjang hari! Betapa indahnya mendapat kesempatan memandang Dony yang tinggi besar kekar bertelajang bulat itu!