Gay Erotic Stories

MenOnTheNet.com

Suami-suami Metropolis IV : Cerita Yona (2)

by Rangga2004


VII

Berkali-kali aku dan Yasmin sudah orgasme. Namun suami-suami kami masih juga perkasa. Yah inilah akibat obat perangsang itu. Selama ini tidak pakai obat perangsang saja meraka sudah perkasa. Apalagi ditambah obat seperti ini.

Tubuhku dan Yasmin sudah terasa remuk. Rasanya aku pengen segera menyudahinya. Namun kedua suami kami sepertinya masih ingin terus dan terus. akhirnya pada pukul dua belas malam aku ambruk kelelahan. Tenagaku rasanya hampir habis. Yasminpun begitu.

“Udah mas, udah. Capek nih,” katanya pada Vito yang masih menggenjot memeknya. Padahal saat itu suamiku Hendra sudah berdiri di samping mereka minta gantian setelah dia berhasil mengalahkanku.

“Masih nanggung nih,” kata Vito.

“Iya nih. Salah sendiri, kenapa kalian bikin acara ginian,” kata Hendra mendukung Vito.

“Aduh ampun deh. Ampun,” sahut Yasmin. Aku sangat kasihan padanya.

Hendra mendekatiku.

“Aku entotin mama lagi ya,” pintanya memelas.

“Aduh pa. Aku capek. Aku pengen istirahat nih,” kataku.

“Gimana dong nih,” kata Hendra kesal.

“Papa ngocok sendiri aja ya,” kataku membujuk.

“Mana asik,” kata suamiku.

“Kalau gitu kalian main berdua aja deh,” kata Yasmin tiba-tiba.

Aku kaget. Hendrapun terlihat kaget. Ia memandang Vito. Suami Yasmin itu terlihat tak berekpresi.

Si Yasmin gila. Pikirku. Masak suamiku disuruhnya negntot dengan suaminya. Mereka kan bukan homo? Tapi melihat beapa lemasnya Yasmin aku kasihan padanya. Tiba-tiba aku mengerti apa maksud Yasmin. Mungkin dengan hanya begitu cara agar dia bisa istirahat dan tidak lagi dientot oleh suami-suami kami yang maniak ini. Aku jadi maklum dengan apa yang dikatakannya. Memikirkan kondisiku yang juga sangat lemas aku jadi mendukung apa yang dikatakan Yasmin.

“Iya kalian main berdua aja,” kataku mantap.

Hendra memandangku tak percaya.

“Ma? Gak salah nih?” tanyanya.

“Iya pa. Gak papa. Kalian kan sama-sama kuat. Aku jadi pengen tahu kalo kalian maen berdua siapa yang kalah duluan,” kataku. Kok tiba-tiba aku bisa menciptakan alasan itu ya? Hendra dan Vito berpandangan.

“Bener kamu Yon. Aku juga jadi pengen tau siapa yang duluan keluar,” sambung Yasmin.

Sepertinya suamiku mulai merasa tertantang. Vito juga. “Gimana Ndra?” tanya Vito tersenyum menantang pada suamiku.

“Boleh. Siapa takut. Kita buktikan siapa yang paling kuat diantara kita,” sahut suamiku mantap.

“Oke,” kata Vito.

Keduanya mendekat.

“Kita ngocok sama-sama,” kata Hendra.

“Jangan-jangan ngocok,” kataku. Entah kenapa tiba-tiba muncul fantasi liar di benakku.

“Lalu?” tanya Hendra bingung.

“Kalian ngentot saja bergantian. Masing-masing ukur waktunya,” kataku.

“Ya. Bener. Begitu caranya,” kata Yasmin. Rupanya dia juga punya fantasi sama liarnya sepertiku.

“Hahaha. Boleh siapa takut,” kata Vito. Entah kenapa kulihat suami Yasmin itu semakin bersemangat. Sementara Hendra terlihat ragu. Tapi kemudian iapun menyetujuinya.

VIII

Siapa yang mengentot siapa lebih dulu ditentukan dengan cara adu suit. Ternyata suamiku kalah. Aku langsung berdebar-debar. Aku bakal menyaksikan suamiku dientot oleh laki-laki. Ini adalah pengalaman pertama yang luar biasa.

Hendra terlihat ragu saat melihat kontol Vito yang gemuk dan panjang itu. Ia pasti berpikir rasa sakit yang akan dideritanya karena dimasuki benda bulat panjang tumpul itu.

“Oke Ndra, siap-siap. Elo mau gue masukin dengan cara apa? Nungging atau telentang?” tanya Vito.

Hendra memilih telentang. Katanya supaya gak capek. Jadilah suamiku telentang mengangkang. Kemudian Vito mendatanginya. Aku dan Yasmin menjadi penonton kegilaan itu. Pelan-pelan kontol Vito memasuki lobang pantat suamiku. Sebelumnya Hendra meminta Vito untuk mengolesi batang kontolnya dengan baby oil. Supaya gak terlalu sakit katanya.

Di hadapanku dan Yasmin kulihat bagaimana Vito menyodomi suamiku dengan penuh semangat. Ia bergerak cepat dan mantap. Pantatnya menghentak-hentak. Keras dan cepat. Sementara itu suamiku menjerit-jerit tertahan. Ia pasti sangat kesakitan.

“Ohhh…ohhh..ohhh… shitt.. pantat elo enak banget Ndra,” erang Vito. Ia pasti tak sadar dengan erangannya yang memuji itu. Mungkin saking enaknya maka ia tak bisa menahan diri untuk memuji enaknya lobang pantat suamiku, pikirku.

Hendra hanya mengerang terdiam. Ia menggigit bibir bawahnya kuat-kuat. Dipandanginya saja Vito yang sibuk menggarapnya.

“Ogghhh…oghh….oghh……,”

“Arghh..arghhh..,”

Vito terus menggenjot. Sudah lebih sepuluh menit. Ia belum mencapai orgasme juga. kulihat Hendra tak lagi merasa kesakitan seperti awal penetrasi Vito. Astaga! Suamiku sekarang keenakan. Meskipun ia tak menggerakkan pantatnya dengan keras dan menghentak, tapi aku bisa melihat pantat suamiku itu bergerak-gerak membalas goyangan pantat Vito. Pelan tapi jelas. Ya, aku jadi ingat saat aku pertama kali disododmi Vito tadi. Awalnya sakit, tapi setelah sekian saat berubah jadi enak sekali. Dan inilah sekarang yang dirasakan suamiku.

Aku yakin, kalo seandainya saat itu aku dan Yasmin tak ada, pasti suamiku akan membalas genjotan Vito dengan tak kalah hotnya. Tapi pasti ia menahan diri. Ia pasti merasa malu disangka punya kelainan seksual olehku dan Yasmin. Tapi ia tak bisa lagi menyembunyikan rasa nikmat yang membuainya oleh entotan Vito di lobang pantatnya. Kulihat dengan jelas ia meletakkan kedua tangannya di buah pantat Vito. Ia pasti ingin meremas buah pantat itu. Tapi ia tak berani. Yang lebih jelas lagi adalah ketika kulihat kontol Hendra menegang keras. Padahal saat itu Vito tak henti menggenjotkan pantatnya.

Aku jadi merasa kasihan pada Hendra. Ia pasti berusaha sekuat tenaga menahan diri untuk tida menunjukkan ekspresi nikmat yang diperolehnya dari entotan Vito. Dan itu membuatnya semakin menderita. Aku harus berbuat sesuatu, pikirku.

“Pa, kalo memang enak, nikmatin aja. Mama gak papa kok,” kataku tersenyum penuh kemesraan padanya. Hendra memandangiku. Ia berusaha meyakinkan bahwa aku berkata sepenuh hati dan bukan mengerjainya. Aku menganggukkan kepalaku untuk menegaskan kata-kataku. Suamiku terlihat tersenyum bahagia atas dukunganku.

“Yang penting, papa harus menang,” kataku berpesan.

“Okehh.. mah..,” sahut suamiku.

Dan setelah itu suasana berubah total. Kini didepan mataku dan Yasmin kulihat dua laki-laki yang mengentot dengan penuh totalitas. Dan keduanya adalah suami-suami kami.

Hendra dan Vito kini menggenjot pantat berbalasan. Keduanya menghentak-hentak dengan sekuat tenaga. Hentakan penuh keperkasaan. Mereka menunjukkan sebuah pertunjukan ngentot yang sangat laki-laki. Kasar dan buas.

Ternyata akibat respon suamiku yang menggila Vito tak bisa menahan orgasmenya lagi. Ia pasti merasa keenakan oleh kedutan pantat suamiku. Tak lama iapun menumpahkan semua spermanya dalam lobang pantat suamiku. Waktu yang dicapai Vito adalah lima belas menit dua puluh detik.

“Sorry Ndra, gak bisa gue tahan. Terpaksa muncrat di dalam,” katanya.

“Ya udah mau diapain lagi,” sahut suamiku. “Sekarang giliran gue,” kata Hendra.

“Sabar dong gue istirahat dulu,”

IX

Yasmin sudah terlelap sejak tadi. Ia tak menyaksikan bagaimana suaminya menyemburkan spermanya dalam lobang pantat suamiku. Kini tinggal aku yang menyaksikan sesi selanjutnya, dimana suamiku akan melakukan sodomi di lobang pantat Vito.

Tapi tak lama aku bisa menyaksikan pergumulan mereka, karena aku tak bisa lagi menahan kantukku. Akupun kemudian jatuh tertidur. Tak tahu apa-apa lagi. Tak ada lagi yang mencatat waktu perolehan suamiku mengeluarkan spermanya saat mengentoti Vito. Dan aku tak tahu bagaimana mereka melakukan senggama itu. Apakah sedahsyat saat suamiku dientot oleh suami Yasmin tadi.

Keesokan harinya, saat aku terbangun lewat pukul sepuluh pagi, kulihat ruang tamuku diramaikan dengan empat sosok manusia telanjang bulat, termasuk aku. Aku dan Yasmin tergeletak di atas lantai. Sedangkan suamiku dan suami Yasmin tergeletak diatas sofa dengan posisi berlawanan arah. Kepala Hendra di kaki Vito demikian pula sebaliknya. Kulihat ceceran sperma-sperma kering menempel di kontol mereka juga di sebagaian tubuh mereka yang kekar. Ngapain aja mereka tadi malam? Pikirku.

Menjelang pukul sebelas siang barulah semuanya terbangun. Aku sudah mempersiapkan sarapan pagi untuk mereka. Sisa-sisa makanan tadi malam kubuang semuanya. Makanan itu mengandung obat perangsang. Aku tak mau kami memakannya lagi. Aku tak mau acara tadi malam terulang lagi pagi ini. Setelah mereka membersihkan diri kamipun sarapan bersama. Percakapan tidak lagi sesantai tadi malam. Sepertinya dalam keadaan sama-sama sadar kami jadi merasa saling canggung satu sama lain. Pasti masing-masing merasa aneh dan malu dengan kegilaan yang kami lakukan tadi malam.

Sejak itu kami tak pernah melakukan lagi sex orgy tukar pasangan itu. Setelah aku tak lagi terpengaruh obat perangsang di pagi hari saat aku terbangun itu, aku kok rasanya jadi jengah membayangkan apa yang kami lakukan malam itu. Apalagi mengingat saat suamiku dan Vito ngentot berdua itu, rasanya jijik sekali deh. Kok bisa-bisanya saat itu aku merelakannya.

Saat aku ngobrol dengan Yasmin beberapa hari berselang iapun merasakan seperti yang kurasakan. Katanya, saat itu yang ada dipikirannya hanyalah bagaimana ia bisa melepaskan diri dari keinginan para suami kami yang masih ingin menggarapnya. Mungkin karena pengaruh obat perangsang dan juga minuman keras yang banyak kami minum makanya dengan santainya ia mengusulkan hal gila itu pada suami-suami kami. Dengan begitu lepaslah dia dari nafsu para suami kami yang saat itu memang tak terbendung lagi.

Kalau dikatakan menyesal. Ya aku dan Yasmin merasa menyesal karena telah merencanakan pesta sex gila-gilaan itu. Tapi kami pikir-pikir ya sudahlah, mendingan dilupakan saja. Lagipula kami toh menikmatinya juga. Syukurlah, hubungan rumah tanggaku dan juga rumah tangga Yasmin tetap rukun saja sampai saat ini. Tak ada masalah yang timbul akibat pesta malam itu. Hubungan seksualku dengan Hendra, suamiku, juga tetap panas. Untung saja hubungan sexnya yang sangat dahsyat dengan Vito tak mengubah prilaku seksualnya, pikirku. Dan tak sampai mempengaruhi hubungan seksual kami. Dia tetap saja buas saat mengerjaiku hingga aku kepayahan melayaninya.

Cukuplah fantasi liarku dan Yasmin kesampaian malam itu. Aku dan Yasmin tak merasa melakukan selingkuh. Karena kami melakukannya bersama-sama dengan sepengetahuan suami-suami kami. Tak ada sembunyi-sembunyi. Dan semuanya cukup sampai disitu saja. Tak perlu ada siaran ulangan lagi.

TAMAT

Sekali thx untuk seorang sahabat yang sudah menyampaikan ide.

###

19 Gay Erotic Stories from Rangga2004

Aladin II : Pembalasan Jafar (1)

Pernikahan Aladin dengan Putri Jasmin menorehkan luka di hati Jafar. Setiap kali melihat pasangan pengantin baru itu bermesraan, hati Jafar terasa sangat perih. Keinginannya untuk bisa mempersunting Putri Jasmin kandas karena Aladin. Sejak pernikahan Aladin dan Putri Jasmin tak ada yang dipikirkan oleh Jafar selain bagaimana cara untuk memisahkan keduanya. Jafar mulai menyusun rencana untuk

Cerita Remaja, Part 1

BAB I PERKENALAN Siapa yang tak kenal Andre? Si cowok populer di SMU Dwi Warna. Tinggi, ganteng, atletis, ramah, kaya namun tidak sombong. Jabatannya banyak mulai dari Ketua OSIS, Komandan Paskriba, Ketua PMR, sampai Ketua Kelas pun dia pegang. Andre jago segala jenis olah raga yang ada di sekolah. Basket dia bisa, voli juga, sepak bola apalagi, renang top, dan, belum pernah ada yang sanggup

Cerita Remaja, Part 2

Setiba di rumahnya, Calvin tak mampu memandang wajah Andre saat menyuruhnya masuk. Ia takut Andre menyadari perbesaran ukuran kontolnya sepanjang perjalanan mereka. Andre sendiri kelihatan sangat cuek. Sepertinya ia tak menyadari apa yang terjadi dengan Calvin sepanjang perjalanan tadi. Seperti juga kemaren sore. Rumah Calvin terlihat sepi. Saat itu jam menunjukkan pukul 18.30 wib. Pada Andre,

Konsekuensi : Behind The Scene II (1)

Scene 01 Aditya memperhatikan layar atm. Senyumnya langsung mengembang. Saldo tabungan dollarnya bertambah lagi bulan ini. Ada transfer baru dalam jumlah yang cukup besar. Transfer yang Aditya tahu persis darimana datangnya. Darimana lagi kalo bukan dari Praha. Tepatnya dari International Male Video, produsen film porno yang pernah mengontrak Aditya untuk membintangi beberapa judul film

Suami-suami Metropolis I : Kisah Indra (1)

I Adalah Indra. Seorang suami baik hati. Saking baiknya, segala kemauan istrinya dituruti. Mirna, istri Indra, emang terkenal garang dan ceriwis. Segala urusan Indra diaturnya. Bila Indra tak mengikuti aturannya, maka Mirna akan betah untuk ngomelin suaminya itu seharian. Daripada pusing dengerin omelan istrinya yang bak radio rusak itu, Indra akhirnya lebih memilih untuk mengalah dan

Suami-suami Metropolis I : Kisah Indra (2)

IV “Mir, gue harus ke luar kota Jum’at depan. Mungkin baru pulang hari Minggu sore,” katanya dengan suara pelan pada istrinya yang sedang ngos-ngosan usai “memperkosanya”. “Mau ngapain emangnya?” tanya Mirna mendelik sewot. “Bos nyuruh gue ikutan out bond. Dengan temen-temen sekantor,” sahut Indra. Itulah alasan yang diciptakannya dalam beberapa minggu ini. “Apa gak bisa nolak?”

Suami-suami Metropolis II : Kisah Kamal (1)

I “Ouhhh… ahhhh…… ahhhhhh…….ahhhhhhhh………. goddhhhhhh…,” tubuh sintal Yayuk menggelepar. Kedua lengannya mengepit erat-erat punggung lebar berotot milik Yosep, laki-laki muda yang sedang menyenggamainya dengan liar. Jemari Yayuk mencakar punggung bersimbah keringat itu. Matanya terpejam. Selangkangannya ditekannya sekuat tenaga ke atas. Menyatukannya dengan selangkangan milik Yosep. “Ohhh..

Suami-suami Metropolis II : Kisah Kamal (1)

I “Ouhhh… ahhhh…… ahhhhhh…….ahhhhhhhh………. goddhhhhhh…,” tubuh sintal Yayuk menggelepar. Kedua lengannya mengepit erat-erat punggung lebar berotot milik Yosep, laki-laki muda yang sedang menyenggamainya dengan liar. Jemari Yayuk mencakar punggung bersimbah keringat itu. Matanya terpejam. Selangkangannya ditekannya sekuat tenaga ke atas. Menyatukannya dengan selangkangan milik Yosep. “Ohhh..

Suami-suami Metropolis II : Kisah Kamal (2)

III “Mas, gue pergi dulu ya,” kata Budi pamit pada Kamal. Ia terlihat rapi dengan setelan jean, kaos oblong, plus jaket kulit yang ngepas ditubuhnya yang ramping berotot. “Mo kemana kamu?” tanya Kamal yang sedang asik menonton siaran berita di televisi. “Biasa mas, ngapel ke rumah Fiona,” sahut Budi cengengesan. “Jangan kemalaman pulangnya,” pesan kamal. “Beres boss,” sahut Budi

Suami-suami Metropolis III : Kisah Luthfi dan Ferry (3)

VI “Kok kamu marah ke gue Rul?” tanya Luthfi tanpa merasa bersalah. “Pake nanya lagi kenapa gue marah. Kelakuan kamu itu yang bikin gue marah!” sahut Rully dengan suara tinggi. “Gak sopan banget kamu itu. Gini-gini grade gue jauh lebih tinggi dari kamu Luth,” Rully benar-benar berang. “Sabar Rul, sabar. Gue kirain kamu emang suka maen begituan, maka…,” kata-kata Luthfi terpotong karena

Suami-suami Metropolis III: Kisah Luthfi dan Ferry (1)

I Wajah Luthfi keruh saat keluar dari ruangan Pak Sujono, kepala bagian umum kantor tempatnya bekerja. Berjalan menuju basement gedung kantor ia terus terdiam. Rekan-rekan sekantornya yang menegur tak dihiraukannya. Termasuk Grace, sekretaris Kepala Cabang yang sexy. Padahal. Kalau suasana hatinya sedang senang, sekretaris ini tak pernah luput dari godaan mesumnya. Sehari tak ngobrol jorok

Suami-suami Metropolis III: Kisah Luthfi dan Ferry (2)

III Ferry membereskan berkas-berkas hasil pekerjaannya dan mengumpulkannya semua ke dalam satu map. Berkas-berkas itu adalah data-data keuangan dan kegiatan usaha kantor cabang yang sedang diperiksanya. Sebagai pemeriksa internal, setiap akhir tahun ia memang bertugas untuk memeriksa perkembangan usaha dan keuangan kantor cabang perusahaan mereka yang bergerak di bidang jasa konstruksi.

Suami-suami Metropolis IV : Cerita Yona (1)

I “Ohhhh… paaa.. pahh.. ohhh… ohhh… aku nyampe pahh.. ohh..,” aku mengerang keras. Seluruh tubuhku bergetar hebat. Orgasmeku meledak sudah. Sementara itu Hendra, suamiku, terus saja menggenjotkan pantatnya turun naik dengan cepat dan menghentak-hentak. Ia belum juga menyudahi aksinya mengentotiku. Padahal sudah hampir satu jam kami melakukan persenggamaan ini, tubuhku sudah dibolak-balik

Suami-suami Metropolis IV : Cerita Yona (2)

VII Berkali-kali aku dan Yasmin sudah orgasme. Namun suami-suami kami masih juga perkasa. Yah inilah akibat obat perangsang itu. Selama ini tidak pakai obat perangsang saja meraka sudah perkasa. Apalagi ditambah obat seperti ini. Tubuhku dan Yasmin sudah terasa remuk. Rasanya aku pengen segera menyudahinya. Namun kedua suami kami sepertinya masih ingin terus dan terus. akhirnya pada pukul

Suami-suami Metropolis V : Rahasia Hendra dan Vito (1)

I Hendra segera meninggalkan kantor setelah jam kerjanya usai. Istri tersayangnya, Yona, hari ini berulang tahun. Sesuai dengan pesan istrinya tadi pagi, ia harus pulang segera malam ini karena ada pesta kecil-kecilan yang akan diadakan nanti malam. Sepasang suami istri, sahabat istrinya akan datang juga untuk ikut merayakan ulang tahun istrinya malam ini. “Kok buru-buru sih pak? Mau

Suami-suami Metropolis V : Rahasia Hendra dan Vito (2)

V Yona dan Yasmin sudah sangat lelah. tubuh meraka terasa remuk dientoti oleh Vito dan Hendra tanpa henti. Sementara itu suami-suami mereka masih belum terpuaskan juga. masih ingin lagi dan lagi. “Udah mas, udah. Capek nih,” kata Yasmin menghiba pada Vito yang masih menggenjot memeknya. Padahal saat itu Hendra sudah berdiri di samping mereka minta gantian setelah dia berhasil mengalahkan

Suami-suami Metropolis V : Rahasia Hendra dan Vito (3)

VII Yasmin sudah tertidur lelap. Sementara itu, Yona merasa matanya berat. Meski sangat ingin menyaksikan juga bagaimana keperkasaan suaminya menggempur Vito, namun ia sudah tak sanggup lagi menahan kantuknya. Tak lama kemudian, Yona jatuh tertidur. Vito masih rebahan diatas tubuh Hendra. Entah mengapa Hendra merasa nyaman dalam posisi seperti itu bersama Vito. Apalagi setelah mengetahui

Suami-suami Metropolis VI : Cerita Merry (1)

I Sebenarnya aku sangat malu menceritakan hal ini. Karena apa yang akan kuceritakan nantinya adalah aib bagi diriku. Selama ini cerita itu aku simpan saja di batinku yang membuatku akhirnya jadi tertekan batin seperti ini. Aku tak tahu harus bagaimana. Aku benar-benar bingung. Sebelumnya kuperkenalkan dulu diriku. Namaku Merry. Usiaku dua puluh empat tahun. Aku menikah pada usia dua puluh

Suami-suami Metropolis VI : Cerita Merry (2)

III Aku benar-benar tak habis pikir mengapa mereka bisa melakukannya. Kok bisa-bisanya suami melakukan sodomi pada Darwin dan keponakanku itu bersedia. Malah kulihat dia sangat menikmatinya. Apa tuh bocah gak kesakitan lobang pantatnya diobok-obok kontol suamiku yang gemuk panjang bak timun itu? Kepalaku jadi pusing. Tapi meski begitu aku tetap terus mengintip apa yang mereka lakukan. Aku

###

Web-04: vampire_2.0.3.07
_stories_story