Gay Erotic Stories

Aku memang suka mencuri pandang para ajudan atau pengawal pejabat.Karena mereka umumnya laki-laki pilihan: tampan,jantan,kekar,tangkas dan cerdas! Hebat bukan?

Aku juga senang dekat-dekat dengan ajudan paman. Tapi aku tak bisa lebih dari itu. Aku terpaksa harus menjaga nama baik paman. Meskipun kadang-kadang kesempatan terbuka lebar. Mas Denny,yang ajudan paman, aduhai gantengnya!Kulitnya terang, lengannya bagus,tubuhnya juga atletis. Mas Denny straight, menikah dan punya anak satu orang yang masih kecil. Tapi seandainya aku boleh mengisap kontolnya, aku mau saja!Tapi, jauh panggang dari api! Seandainya Mas Denny membuka risleting celananya aku tetap saja harus menahan diri. Apa kata orang nanti? Masakan keponakan pejabat mau mengisap kontol ajudannya. Yah, jadi aku hanya bisa ngiler saja melihat ketampanan, kejantanan dan keindahan tubuh Mas Denny dan tentu saja sambil kontolku jadi ngaceng! Sialnya, Mas Denny seperti tahu perasaanku, kadang-kadang dia memeluk aku dengan mesra. Seperti mau mencoba membantu aku menyalurkan gairah nafsu sejenisku kepadanya. Agh! Gila!

Suatu kali paman sedang dinas ke luar negeri dan tanteku tidak di rumah. Aku duduk berdua-duaan dengan Mas Denny sambil nonton TV di living room rumah dinas paman.Tiba-tiba Mas Denny merangkul-ku,aku tanggap dan menyandarkan kepalaku ke bahu-nya yang kekar. Aku pura-pura main-main, padahal aku sedang ber-sungguh-sungguh. Aku merasa amat bahagiaaaa sekali bisa bersandar begitu. Jauh di lubuk hatiku aku bersyukur kepada Tuhan yang telah memberi aku kesempatan seindah itu dalam hidupku yang penuh kepalsuan dan kehomoan ini! Dan... agh gilanya, berani-beraninya Mas Denny mengecup bibirku dengan bibirnya yang indah, jantan, merah merekah itu! Meski hanya sekejap, mungkin setengah detik, tapi aku bangga dan amat bahagia! Rupanya ada juga cowok yang meminati diriku.Itulah kejadian yang pertama dan terakhir yang aku alami dengan Mas Denny.Setelah kejadian itu sikap Mas Denny tidak pernah berubah padaku, tetapi dia tidak pernah lagi memeluk aku dengan mesra seprti dulu. Mungkin dia tiba-tiba sadar bahwa perbuatannya itu agak terlalu berbahaya. Meskipun aku sebetulnya amat menikmati! Wajah Mas Denny mirip Aris Fadillah penyiar Metro TV, jadi ganteng sekali, bukan?

Sebelum paman jadi pejabat di Tanah Air,beliau lama bertugas di luar negeri sebagai diplomat. Oleh karena itu anak-anak beliau semuanya ber-sekolah dan bekerja diluar negeri.Tak heran jika paman dan tanteku [isteri paman] senang apabila aku menginap di rumah mereka - di rumah dinas pejabat. Kalau aku menginap di rumah paman, aku tidur di kamar yang disediakan untuk tamu. Kalau Mas Denny juga sedang menginap di rumah paman, maka sengaja aku bangun pagi-pagi. Aku pura-pura mengajak Mas Denny sholat subuh berjamaah di kamarnya, padahal sebetulnya, setelah sholat aku hanya ingin bisa tiduran di tempat tidur yang bekas ditiduri Mas Denny. Masih hangat! Dan aku bisa mencium bau harum minyak rambut Mas Denny, juga bau parfum dan deodorannya di seprei dan sarung bantalnya. Nikmat sekali!

Kalau tempat tidurnya aku tiduri, maka Mas Denny akan langsung mandi pagi. Setelah dia selesai mandi - aku bisa menikmati pemandangan Mas Denny ganti baju. Dia tidak bertelanjang bulat,paling-paling telanjang dada sebentar, lalu dia akan mengoleskan deodoran di ekdua belah ketiaknya, membdaki tubuhnya dengan bedak medicated powder, mengenakan singlet atau baju kaosnya, sebelum dia kenakan kemejanya.Aku bisa melihat tubuhnya yang atletis dan kekar dan juga puting susunya yang indah melenting. Serta rambut ketiakya yang ringan dan indah! Agh, nikmat, aku terangsang dan pagi-pagi sudah ngaceng lagi...! Terkadang aku berharap dipeluk dan dicium lagi oleh Mas Denny yang tampan dan jantan itu. Tapi harapan tinggal harapan saja!

Suatu kali aku datang ke rumah paman dan aku menemukan orang-orang baru di kamar jaga. Mereka ternyata adalah pengawal paman - ada 3 orang dan aku jatuh cinta pada pandangan pertama pada salah seorang dari mereka : Alex. Alex tampan, kekar, cerdas dan bergerak cepat. Sukar sekali mendekati Alex, karena dia seakan terpaku pada tugasnya,mengawal dan menjaga paman. Tapi untung lah paman sering ke luar negeri, sehingga aku bisa melakukan pendekatan pada Alex.Selama paman di luar negeri Alex dan kedua temannya bertugas mengawal rumah dinas paman.Tentu saja kesempatan itu tidak aku sia-siakan untuk melakukan langkah pendekatan pada Alex.Ternyata Alex cukup ramah.

Aku makin tergila-gila. Dia memang tampan sekali dan tubuhnya kekar.Lengannya,biseps dan triseps-nya amat menggiurkan.Aku ingin memeluk lengannya yang bagus itu untuk kemudian aku ciumi. Agh!

Mungkin karena terlatih jadi pengawal dan body guard, Alex amat antisipatif. Dia selalu tampak waspada! Tapi dia tetap menjaga kontak pribadi denganku selama kami berduaan. Suatu hari kami hanya benar-benar berduaan saja di rumah dinas pejabat itu. Yang lain entah kemana, mungkin nonton atau pulang ke rumah masing-masing. Hanya ada dua orang satpam berjaga di Pos Satpam. Aku tak mau lepas dari Alex yang tampan itu. Karena di depan rumah sudah ada satpam, Alex kadang-kadang ada di kamar tidur penjaga. Di situ ada TV.Tentu saja aku tidak mau lepas dari Alex yang ganteng, berwajah remaja dan kekar itu. Dia juga tidak tampak terganggu aku terus-terusan mau dekat-dekat dia. Mungkin dia memperhitungkan aku sebagai keponakan paman - bosnya.Atau dia memang merasa OK-OK saja aku sering-sering "nempel"

Sore itu sesudah aku mandi dan Alex juga sudah mandi, kami nonton TV lagi di kamar tidur para pengawal. Aku tak tahan lagi. Aku ingin sekali mencicipi Alex. Kami duduk berduaan di sofa, jantungku berdeba-debar, darahku berdesir-desir.

Akhirnya imanku runtuh, otak warasku tak bisa mengendalikan nafsuku. Aku peluk tubuh Alex yang besar dan kekar, aku panjat samapi aku bisa meng-akses bibirnya yang ranum dan merah merona, jantan kelaki-lakian itu. Dia kaget! Tapi tak bereaksi.Dibiarkan saja aku berbuat kurang ajar. Malahan dia juga responsif, kami saling sedot air ludah dan saling "bersalaman' lidah . Agh. Nikmat.Sore sialan itu kami kesetanan, telanjang bulat - kami bersetubuh. Saling isap kontol, saling jilat pantat, ketiak, puting susu, lalu datang siksaan yang paling berat yaitu ketika lobang pantatku disodomi, disodok-sodok-sodok-sodok dengan kontol besarnya.Sementara tangannya mengocok-kocok-kocok-kocok kontol-ku dan akhir-nya pejuh kami muncrat bareng dan pejuh Alex si pahlawan 007 itu muncrat di dalam ususku untuk memperkuat dan meneguhkan kelaki-lakian-ku. Ta'i!

[Kontol]