Gay Erotic Stories

Sebetulnya kasihan juga.Jovan,seorang pemuda umur sembilan-belas tahun datang mencari pekerjaan.Aku tidak pernah tanya kenapa justru Jovan datang ke kantorku di suatu gedung perkantoran [building, graha] di Jakarta.Tidak ke kantor lain.Sebetulnya kantorku di Jakarta hanya kantor-cabang. Kantor -utamanya ada di Dili, Timor Leste dan di kantor-cabang hanya diperlukan satu orang.Itu pun sudah terisi, ada Azman yang statusnya Office Boy,tapi bekerja serabutan. Azman kadang-kadang terpaksa harus mengerjakan tugas-tugas yang seharusnya dilakukan seorang sekretaris.

Berbeda dengan pencari kerja umumnya,Jovan tidak membawa map berisi surat-surat atau copy ijazah. Jovan datang begitu saja dan terus-terang bilang dia sedang mencari pekerjaan, tamat SMA/SMU dan bersedia kerja apa saja. Aku mudah "trenyuh" dan jatuh-kasihan.Apalagi Jovan punya tampang tulus, bersih, dan jujur! Wajahnya juga tampan, tubuhnya lumayan atletis.Waktu datang,dia mengenakan baju rapi dan celana rapi dengan sepatu hitam yang ber -kilat. Dia tidak seperti pencari-kerja lainnya yang biasanya mengenakan jeans,sepatu basket, dan membawa ransel, gaya anak-muda sekarang!

Aku coba menguji diriku sendiri,apakah aku jatuh-hati [jatuh-cinta] pada Jovan ataukah aku kasihan padanya. Menurut kata hatiku aku kasihan pada Jovan,walaupun dia tampan. Akhirnya aku putuskan untuk membantu Jovan. Aku katakan bahwa aku mau meng-hire dia,tapi hanya sementara.Mungkin hanya tiga bulan. Tugasnya membantu aku sebagai Kepala Perwakilan [Representative] dan membantu Azman.

Dia akan digaji Rp 750.000,- per bulan ditambah uang makan Rp 250.000,-.Total Rp 1000.000,- per bulan.Pandangan mata Jovan tampak berbinar-binar. Menurut beberapa orang, uang gaji sebesar itu dianggap lumayan, daripada menganggur.Tentu saja untuk ukuran Badan PBB [UN body and entity], gaji sejumlah itu amatlah rendah.Bahkan tidak ada gaji serendah itu dalam daftar skala gaji pegawai PBB. Aku menentukan gaji Jovan berdasarkan UMR [Upah Minimum Regional] untuk Jakarta waktu itu.

Karena hari itu tanggal satu [awal bulan], Jovan aku suruh langsung mulai kerja.Sebelumnya, Azman aku suruh mengecek KTP, SIM, dan identitas yang dibawa Jovan.Azman juga minta tiga nomor telepon yang bisa dihubungi untuk memastikan identitas dan alamat rumah Jovan. Ternyata semuanya OK.

Karena Jovan bilang bersedia bekerja apa saja, Jovan aku perbantukan pada Azman. Tugas pertama yang harus dikerjakan Jovan adalah menyediakan makan-siang untuk kami berdua [aku dan Azman]. Aku lihat Jovan tidak tampak canggung melakukan semua itu - pekerjaan yang di Indonesia biasanya dikerjakan oleh low level employee atau pembantu.

Aku berikan haknya,uang makan siang Rp 10.000,- untuk hari itu dan Jovan menyimpan uang itu di sakunya setelah dia mengucapkan :

"Terima kasih, Pak".

Aku tidak melihat Jovan pergi makan siang.Jovan duduk saja di kamar belakang - yang setengahnya berfungsi sebagai gudang.Selesai kami makan,Jovan membereskan alat-alat makan dan mencucinya di pantry.Dia melakukan semuanya itu dengan rapi dan cekatan, tidak canggung.Maka siang itu, sebagian tugas Azman aku serahkan pada Jovan. Sejak hari itu juga Jovan resmi bekerja di kantor-cabang kami.Jovan bekerja tanpa dilindungi kontrak atau berkas apapun juga.Jovan juga tidak tanya tentang kontrak atau apa pun juga yang lazim merupakan proses untuk mempekerjakan seorang tenaga-kerja!

JATUH-HATI PADA JOVAN

Tanpa terasa, kemudian Jovan sudah bekerja enam bulan dan kemudian satu tahun. Dalam masa itu Jovan performace-nya [kinerja] tetap baik. Yang khas dari Jovan adalah dia selalu berpakaian rapi. Aku suka melihatnya. Diam-diam aku sering memperhatikan Jovan. Dia memang tampan! Kulitnya putih bersih.Karena Jovan selalu mengenakan baju lengan-pendek,aku dapat mencuri-pandang lengannya yang bagus dan atletis! Baik lengan bawah, maupun lengan atasnya.Karena aku sering mencuri pandang Jovan, lama-lama aku mulai jatuh-hati dan mulai memendam-berahi pada Jovan.Secara keseluruhan aku memang pantas jatuh-hati pada Jovan. Sebab, dia tampan, putih-bersih,tubuhnya tinggi atletis, dan berdada-bidang.

Aku ingat ada parfum dengan fragance "musk" yang bermerek Jovan. Bukan parfum mahal,tapi harumnya cukup menyenangkan di penciumanku. Aku tak tahu apakah orang-tua Jovan memberi nama anaknya dari merek parfum itu ataukah suatu kebetulan saja[co-incidence]. Tapi, sepanjang ingatanku dari tubuh Jovan-ku TIDAK PERNAH tercium bau yang tak sedap dari tubuhnya tidak bau-badan,tidak bau-ketek dan tidak bau-mulut. Sekali-sekali aku mencium bau harum parfum segar yang tidak kukenal mereknya.

Sebagai seorang lelaki homosex yang sudah cukup makan asam-garam dunia gay [berpengalaman], maka aku pun mulai melakukan manuver[manouvre].Sekali-sekali aku menyuruh Jovan untuk melakukan sesuatu sambil merangkulnya atau mengelus punggungnya atau menepuk bahunya. Jika aku baru kembali dari trip ke Dili,Denpasar atau luar-negeri aku selalu memeluknya.Aku tak tahu bagaimana perasaan Jovan waktu aku perlakukan seperti itu. Tapi aku selalu melakukannya sebiasa-mungkin agar tidak menimbul-kan kecurigaan pada diri Jovan yang tampan itu!

Kadang-kadang aku minta Jovan menemani aku nonton atau makan siang di luar kantor atau jalan-jalan keluar kota.Jovan yang menyetir mobilku dan supir yang biasa melayani aku, aku liburkan.Aku senang berdua-duaan dengan pemuda tampan itu, meskipun dia hanya tamatan SMA/SMU. Kalau aku menginap di luar kota [di hotel],maka Jovan aku suruh tidur sekamar dengan aku.Mula-mula kami tidur di tempat tidur terpisah,kemudian sekali-sekali[diam-diam], aku minta pada resepsionis agar aku diberi kamar dengan single-bed.Aku tahu Jovan tentu amat risih tidur sekamar dengan aku bosnya,apalagi jika dia harus tidur satu tempat-tidur denganku! Tapi aku selalu meyakinkan Jovan bahwa bagiku tidak ada masalah buat tidur sekamar dengan dia atau bahkan satu tempat-tidur dengan dia. Tentu saja Jovan tidak berani membantah. Tapi dengan cara begitu hubungan kami makin dekat,meskipun begitu Jovan tetap bersikap hormat kepadaku.

Aku tak perlu memperhitungkan kecemburuan Azman, jika aku terlalu-intim dengan Jovan.Sebab, meski-pun Azman pernah aku cabuli [setengah aku paksa] waktu dia menginap di rumahku,tetapi Azman cowok straight dan dia tak berminat pada hubungan sex-sejenis!

MEMAKSA DAN MEMPERKOSA LAKI-LAKI

Sebagai seorang laki-laki homosex aku tahu bahwa untuk mendapatkan tubuh seorang lelaki aku harus sabar dan tekun.Tidak boleh terburu-buru dan tak boleh bertindak serampangan.Apapun juga yang bisa diperoleh selama proses panjang itu harus tetap disyukuri.Apakah sekedar jalan-bareng atau tidur- bareng atau kesempatan yang lebih nikmat seperti mandi-bareng dengan lelaki yang jadi sasaran itu!

Dalam proses yang panjang itu aku juga selalu menghitung risiko yang akan aku hadapi, seperti perlawanan fisik[waktu si cowok akan aku cabuli] dan risiko pembocoran rahasia kehomoanku. Karena aku punya tubuh-besar dan fisik-kuat serta punya kualifikasi bela-diri yang lumayan tinggi level-nya aku tidak pernah ragu!Akan aku tundukkan dan aku paksa si cowok itu untuk menuruti kehendakku agar mau jadi sasaran pelampiasan nafsuku!

Sama seperti taruna-senior memaksa taruna-yunior di Akademi Militer, di Akademi Ilmu Penerbangan [Curup]dan di Akademi Ilmu Pelayaran [Ancol]!Sama seperti halnya praja-senior memaksa praja-yunior agar mau diperkosa di IPDN[Institut Pemerintahan Dalam Negeri - dulu Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri[STPDN]. Bahkan, tindakan pemaksaan-sexual atau pemerkosaan-sejenis dalam lingkungan IPDN[dulu STPDN] sering memakan korban jiwa para praja-yunior!Cerita,fakta,berita dari akademi dan lembaga pendidikan [di antara siswa laki-lakinya ini] amat membangkitkan gairah dan berahiku yang bukan hanya doyan sex-sejenis tapi juga penikmat sex sado-masochist!Cerita, fakta, berita tentang pemerkosaan senior terhadap yunior yang "bergaya militeristik" ini merupakan andalanku untuk ber-fantasi sewaktu aku melakukan onani!AGH!CROOOOT! CROOOOOOOT! CROOOOOOOT! CROOOOOOT! Pejuhku jadi muncrat! Nikmattt!!

Tentu saja untuk dapat memahami cerita,fakta,dan berita tentang penyiksaan dan pemerkosaan siswa yunior oleh siswa senior di akademi dan lembaga pendidikan tersebut, aku minta bantuan Alfredo Dos Santos untuk menterjemahkannya dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris. Alfredo Dos Santos [orang Timor Leste] adalah staf-ku yang bekerja di kantor-cabang Denpasar.

Sebagai orang Timor Leste yang lahir tahun 1990-an,Alfredo Dos Santos fasih berbahasa Indonesia. Semua ceritaku yang dimuat di situs gay-cabul MOTNES, mula-mula aku tulis dalam bahasa Inggris dan kemudian diterjemahkan Alfredo Dos Santos ke dalam bahasa Indonesia.

Sebab,aku belum mampu menulis cerita-cabul dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar,meskipun aku fasih bicara bahasa Melayu [Malaysia].

Aku memang amat menyukai jika aku harus melakukan pemaksaan dan pemerkosaan seperti itu! Hubungan sex-sejenis itu jadi terasa sangat nikmat jika partner-cowok itu terpaksa harus memenuhi kemauan -ku di tempat tidur, di bawah ancaman kekerasan!Agh! Nikmat! Surga!Surga!Surga! It's so heavenly! [Artinya : "Nikmatnya serasa di surga!"].

Sedangkan,soal pembocoran tentang kehomoanku? Aku anggap bukan masalah! Aku tidak takut! Emangnya gua pikirin [EGP]!Di samping tidak ada bukti dan tak ada saksi,orang juga cenderung tidak percaya jika lelaki dengan tubuh besar,kekar,berotot,hobi olah-raga,punya kualifikasi ban-hitam karate yang selalu bersikap jantan [manly] seperti aku, doyan sejenis! Seandainya orang percaya pun tidak ada masalah bagiku!Sebagai Representative suatu badan PBB aku berstatus diplomat dan kebal hukum negara setempat! Ta'i!

Setelah Jovan bekerja selama setahun di tempat-ku, aku menganjurkan agar dia kuliah. Kata Azman sebaiknya Jovan kuliah di Open University [UT - Universitas Terbuka?] supaya Jovan tetap dapat bekerja sambil kuliah dan biayanya relatif murah. Selain itu UT adalah perguruan-tinggi Pemerintah yang status-ijazahnya pasti diakui!Jovan menuruti anjuranku dan anjuran Azman. Dia mendaftar di UT jurusan ekonomi,ikut testing dan lulus!Untuk bisa membantu biaya kuliah Jovan,aku manipulasi biaya bantuan PBB. Sebetulnya bukan manipulasi,tetapi reprogramming.Sebab,semua bantuan PBB memang tak jelas arahnya. Semua bantuan di badan PBB tempat aku bekerja hanya diarahkan untuk menggaji orang bule menjadi konsultan saja. Padahal orang-bule itu pasti tidak tahu apa-apa tentang Timor Leste. Kerja mereka sehari-hari hanya mencari pelacur [prostitute, sundal, Pekerja Sex Komersial/ PSK] untuk melampiaskan nafsunya [ngentot]!Agar tidak ketularan HIV/AIDS,maka bule-bule itu memasangkan kondom di kontolnya, sebelum pelacur itu mereka entot!

MENCABULI JOVAN

Pada suatu kali, aku dan Jovan berada di kantor, berdua saja. Azman hari itu tidak masuk, katanya dia minta izin, karena ada urusan keluarga.

Entah apa yang terjadi,hari itu aku amat terpukau oleh keberadaan Jovan di dekatku.Apalagi hari itu kebetulan Jovan memakai minyak-wangi yang harum dan segar. Aku memang mudah terpikat oleh lelaki yang harum. Oleh karena itu ketika Jovan berdiri di sampingku aku langsung memeluknya.Aku merasa nikmat dan bahagia.Aku dapat merasa bahwa Jovan salah tingkah,mungkin dia merasa 'tak-bersahabat' denganku jika dia melepaskankan pelukanku begitu saja. oleh karena itu dibiarkan saja aku berbuat seperti itu!Sambil lengan kiriku memeluk pinggang Jovan,tanganku yang sebelah kanan tetap menerus-kan pekerjaanku di komputer.Sementara itu tangan kiriku meraba dan mengelus lengan serta tangan Jovan yang kekar dan jemarinya yang masih dapat terjangkau oleh tangan kiriku. Nikmat!Aku merasa nikmat dan bahagiaaa sekali!

Setelah aku merasa benar-benar puas menggerayangi tangan,lengan,dan punggung,serta pinggang Jovan, barulah pelukanku pada tubuh Jovan aku lepaskan dan aku biarkan Jovan berlalu!Lalu aku diam-diam mengamati perilaku Johan setelah aku peluk dan gerayangi seperti itu.Ternyata Jovan tidak tampak shock atau kaget! Dia melanjutkan pekerjaannnya seperti biasa! Ketika itu hari masih pagi mungkin sekitar jam 11:00 pagi.

Sekitar pukul 16:00 hari hujan-lebat. Aku merasa AC di gedung itu jadi lebih dingin. Entah apakah memang lebih dingin ataukah perasaanku saja!Aku berjalan keluar ruang-kerjaku dan aku lihat Jovan duduk di sebuah kursi menghadapi sebuah meja.Aku mendekati Jovan dan berdiri di belakangnya, lalu kemudian tanganku aku "kalungkan" di leher Jovan.

Jovan tetap saja meneruskan pekerjaannya. Ketika itu Jovan sedang mengeringkan piring dan gelas yang dipakai hari itu dan barusan dicuci. Harum parfum tercium olehku dari bajunya, terutama di bagian lengannya,mungkin dia "mengkecroti" minyak -wangi pada bagian di sekitar ketiak lengan baju-nya.

Karena Jovan diam saja, pipiku aku tempelkan di pipinya dan bibirku menciumi lehernya yang kekar, jantan dan kelaki-lakian itu. Aku ciumi begitu Jovan bergidik, mungkin merasa geli atau "ngeri" lehernya diciumi sesama jenis! Tapi Jovan tetap berdiam saja.Sepertinya Jovan "pasrah" untuk aku apakan saja.

Jovan sudah menghentikan pekerjaan-nya, dia duduk terdiam saja.Kepalanya agak menunduk, lalu pelan-pelan kepalanya aku tengadahkan supaya aku dapat melumat bibirnya. Untuk itu aku harus agak susah- payah menunduk agar bibirku dapat menggapai bibir -jantannya yang nikmat!Aku bisikkan di telinganya kata-kata :

"Senyum dong Jovan!",tapi Jovan tetap saja tak mau tersenyum.

Kursi-kantor yang beroda yang diduduki Jovan itu aku geserkan ke arah samping, sehingga aku dapat leluasa mengerjainya! Mula-mula aku berlutut dan membenamkan wajahku di pangkuan Jovan.Jovan diam saja,pandangan matanya seperti orang melamun.Aku tidak mempedulikan perasaan Jovan. Tangannya aku ciumi,begitu juga lengannya yang kekar. Aku suka itu!

Kemudian sambil aku berlutut,setengah mengangkat badanku, aku melepaskan kancing-kancing bajunya. Lalu aku berdiri dan mulai menelanjangi Jovan.

Satu per satu bajunya aku tanggalkan: kemeja dan kaos-singletnya!Lalu celana-panjang dan kancutnya aku plorotkan ke bawah.Jovan telanjang bulat! Aku letakkan pakaiannya di meja dengan hati-hati!Aku ingin menunjukkan pada Jovan bahwa aku menghargai dan menghormatinya - dengan meletakkan pakaiannya di meja baik-baik!Tidak melemparkan sembarangan!

Sewakyu Jovan sedang aku telanjangi dia masih sempat bertanya lirih, katanya :

"Pak. Saya mau diapakan?",aku membisikkan jawaban di telinganya, dengan kata-kata :

"Saya mau lihat badan Jovan yang bagus",mendengar kata-kataku, Jovan diam saja.

Lalu akupun sudah dapat menyaksikan tubuhnya yang atletis kekar,berotot,telanjang-bulat!Otot dada-nya amat menonjol kedepan dan berhiaskan sepasang puting-susu yang tegang dan melenting. Perutnya kencang dan rata berhiaskan tonjolan otot yang membentuk six-packs!Kontolnya ukuran besar, sudah disunat ketat,tak tampak sepotong pun sisa kulup-nya.Agaknya semua bagian kulupnya sudah terkudung waktu Jovan sunat dulu - sesuai aturan syara'! Biji-pelernya hany tampak sedikit,karena terjepit di bawah paha dan kontolnya.Jembutnya yang hitam melatar-belakangi kontolnya yang besar! Jantungku terasa berdebar keras dan darahku seakan makin berdesir-desir - suaranya seperti terdengar di telingaku. Walaupun itu mungkin hanya perasaanku saja.

Lengan Jovan besar dan kekar bertonjolan otot. Indah sekali!Tapi tak tampak ada bulu-ketek yang menyembul di jepitan ketiaknya.Meskipun di bawah lengannya tersembunyi seberkas bulu-ketek hitam, yang kelak terlihat olehku sewaktu aku kemudian mencabulinya!

CLIMAX [PUNCAK SYAHWAT}

Setelah Jovan telanjang-bulat aku berlutut lagi dan menjilati kontolnya dengan lidahku.Kontolnya langsung menegang terkena rangsangan lidahku yang kesat dan basah oleh air-ludah.Lobang kencingnya aku jilat-jilat kemudian kontolnya aku masukkan ke dalam mulutku dan aku isap-isap! Agh!Nikmat! Seperti rasa daging......kenyal!

Tiba-tiba aka punya ide.......!Aku memeluk tubuh Jovan yang telanjang-bulat itu dan mengajaknya bangkit, seperti mengajak orang-sakit yang lemah untuk berdiri.Jovan menurut dan dia bangkit. Lalu tubuh Jovan yang bertelanjang-bulat itu aku ajak untuk berbaring di karpet.Anehnya, Jovan menurut saja apa yang aku minta. Apakah demi pekerjaannya yang gajinya yang Rp 750.000,- sebulan? Ditambah uang makan Rp 250.000,-?Pikiran seperti itu hanya terbersit selintas saja di otakku. Sebab, otakku sedang dikuasai Iblis dan berahi sex-sejenis!

Sewaktu Jovan bangkit dan berjalan menuju ke arah karpet tampak kontolnya terkontal-kantil[bergerak ke kanan dan ke kiri].Akupun dapat melihat kedua buah biji-pelernya yang menggantung di bawah kontolnya! "Paket" jembut, kontol, dan biji-peler Jovan itu terasa indah dalam pandangan mataku!

Setelah Jovan berbaring diatas karpet akupun jadi lebih leluasa menikmatinya. Aku lepaskan semua penutup tubuhku. Kali ini baju, kaos, kancut dan celanaku aku lemparkan begitu saja ke sudut dan aku pun sudah telanjang-bulat!Siap akan mencabuli Jovan-ku!

Kedua tangan Johan aku letakkan ke atas disamping kepalanya.Aku perlakukan begitu Jovan juga masih menurut saja!Sehingga Jovan berbaring menelentang dengan kedua tangan di samping kepalanya,seperti orang menyerah.Bulu-keteknya yang lumayan lebat membikin sosok Jovan yang telanjang itu makin merangsang nafsu dan berahiku!Aku tak tahan lagi! Aku menindih tubuh Jovan dari atas dan kali ini Jovan bereaksi, katanya :

"Berat Pak....!".

Maka aku pun merubah posisi tubuhku jadi seperti memberangkang di atas tubuh Jovan,supaya tubuhku tidak memberati tubuh Jovan.Wajahku ada di depan wajahnya.Pandangan mata Jovan masih seperti orang melamun, tapi aku tak pedulika. Lalu aku melumat, menciumi dan juga mencipoki bibir dan mulut Jovan sepuas-puasku.Ah!Nikmat!Air-ludah Jovan aku sedot dengan mulutku!Aku amat bernafsu sampai terdengar bunyi:CEEEEPT! CEEEPT! CEEEEPT! Dari mulut-mulut kami!

Kontolku aku gesek-gesekkan di perut Jovan dan sekali-sekali kontolku juga aku gesek-gesekan di permukaan kontol Jovan! Agh nikmat!! Tubuh kami mulai berkeringat akibat hawa-panas yang timbul karena kami berdua berpelukan, bertindihan, dan bertelanjang-bulat! Kontolku menegang, menegang, ngaceng akibat persetubuhan sejenis itu!Jika aku menggesekkan tubuhku terlalu kasar di tubuh Jovan karena aku terlalu bernafsu maka sekali-sekali aku mendengar rintih-kesakitan Jovan :

"Agh...agh...agh..."

Entah apa yang membuat Jovan merasa sakit!Tetapi suara rintihan Jovan justru membangkitkan gairah-ku akibat nafsu-sadisku dibangkitkan dan tindakan kasar itu aku ulang-ulang.Sehingga Jovan memekik:

Sakit Pak...!"

Setelah aku puas menggesek-gesekkan badanku pada badan Jovan,sambil sekalian menyakitinya! Aku pun berusaha menikmati gesek-gesekan nikmat puting-susuku di puting-susunya!Lalu aku mulai mem-fokus -kan perhatianku pada kontolnya......!

Aku menggeser badanku agak kebawah,sehingga dada-ku menindih tungkai Jovan. Wajahku aku benamkan di arah kontol Jovan. Jovan tampak tergelinjang, mungkin karena geli, katanya :

"Geli Pak....!"

Aku mulai menjilati kontol Jovan,diseling isapan dan dibantu urutan[massage] tanganku pada batang dan kepala-kontolnya yang sudah mulai "menyala" itu.

Lalu kerjaku pun aku mulai[blow-job]: jilat,isap, urut... dan jilat, isap, urut,.. dan jilat, isap, urut...dan sambil berbuat begitu,kontolku pun aku gesek-gesek nikmat ke permukaan karpet yang kesat itu dan ..... tak lama kemudian pejuhku muncrat: CROOOOOOOOOOOOOT!CROOOOOOOOOOOOOT!CROOOOOOOOOOOT!

Pejuhku aku lepaskan diatas karpet Persia buatan Iran itu,sehingga cairan pejuhku jadi berceceran di atasnya.Untuk membersihkan karpet dari ceceran pejuhku itu tentu karpet itu nanti harus dicuci di laundry!

Sambil menikmati kemuncratan pejuhku aku terus saja melaksanakan tugasku, mengisap kontol Jovan. Meskipun Jovan tampak melamun, tapi kontol Jovan tetap menegang,kencang,keras,dan kepala kontolnya[glans penis] memerah-ungu dan membulat! Hal ini menunjukkan bahwa Jovan menikmati percabulan itu. Paling tidak di kontolnya!!!

Apalagi kedua puting-susunya juga tampak tegang-melenting!Oleh sebab itu jemariku aku main-main- kan di kedua puting-susunya itu! Diseling dengan elusan-elusan nikmat disekujur tubuhnya.Sehingga sekali-sekali Jovan tampak menggelinjang.Aku amat berharap supaya Jovan dapat menikmati rangsangan-rasangan jemariku di permukaan tubuhnya yang ber-telanjang-bulat itu!

Tubuhku berkeringat karena aku sibuk mencabuli Jovan dan mulutku terasa pegal menghisap kontol Jovan:maju-mundur, maju-mundur, maju-mundur! Tak lama kemudian aku merasa Jovan makin gelisah dan tiba-tiba Jovan berkata agak keras :

Pak! Saya mau keluar..!"

Kata-katanya itu disusul oleh pancaran pejuhnya yang muncrat-keluar dari lobang kencingnya: AGH! CROOOOOOOOOOOOOOT! CROOOOOOOOOOOOOOT!CROOOOOOOOT!Pejuhnya banyak dan tampak terloncat-loncat ke udara keluar dari muara lobang kencingnya! Agh! Indah! Jantan! Kelaki-lakian...!Itu baru Jovan!

Sebagian pejuh Jovan muncrat mengenai bibir dan mulutku!Karena wajahku agak terlalu dekat dengan kontolnya yang sedang "membara" itu! Pejuh Jovan yang muncrat-keluar itu aku jilat, aku seruput, dan aku telan ke dalam ususku.....! Agh!Nikmat!

EPILOG

Sehabis main-cabul, Jovan dan aku tergelimpang, terlentang, telanjang di atas karpet Persia itu. Kami tertidur sampai malam.Malamnya sekitar pukul 23:00 aku baru terbangun.Tapi aku lihat Jovan-ku masih tetidur di sampingku! Dadanya naik-turun oleh tarikan nafasnya yang teratur.Wajahnya yang tampan tampak bersih tanpa-dosa! Tiba-tiba saja aku jadi sedih dan terharu.Terbersit dalam benak-ku pertanyaan :

"Kenapa pemuda yang masih bersih dan murni itu aku nodai dan aku cabuli???",padahal aku pejabat badan PBB dengan status Representative dan punya tugas meningkatkan kesejahteraan anak dan remaja! Sedangkan Jovan umurnya baru menginjak 20 tahun dan dia ada disitu karena perlu pekerjaan untuk menyambung hidup!Kenapa dia aku nodai,aku cabuli? Sungguh! Aku manusia yang tak beradab! Biadab!!!

Aku cepat-cepat bangun,memakai pakaianku dan aku menyelimuti tubuh Jovan yang telanjang dengan jas diplomatku.Tapi Jovan terbangun dan aku membantu mengenakan pakaian Jovan kembali.Jovan membiarkan aku membantunya berpakaian. Tiba-tiba aku ingin sekali menangis dan tangisku meledak! Aku benam-kan lagi wajahku di pangkuan Jovan yang sudah berpakaian dan bercelana itu sambil meratap :

"Jovan!Maafkan saya.,maafkan saya.,ampuni saya..! Saya khilaf!"

Samar-samar aku merasakan usapan tangan Jovan di punggungku! Sejak kejadian itu aku tidak mau lagi mengganggu Jovan, apalagi mencabulinya!Apakah aku sudah kapok dan sadar....? Nyatanya tidak! Memang Jovan tidak pernah aku ganggu lagi!Tapi kalau ada pemuda atau remaja lain yang tampan dan menawan, tentu saja masih kukejar untuk aku nikmati tubuh dan pejuhnya!Why not?[Mengapa tidak?].Nikmat!Aku suka itu! Sebagai manusia biasa aku berhak untuk memperoleh hakku untuk makan, minum, dan sex!, bukan? Sandang, pangan, papan, dan sanggama!Ta'i!

[JUAN CARLOS ARAGON & ALFREDO DOS SANTOS]