Gay Erotic Stories

MenOnTheNet.com

Suatu Hal Yang Baru

by Gtsbt18


Cerita ini merupakan cerita fiksi serial.

Firman Ario

Seorang pria sederhana dengan hidup yang monoton, dikelilingi seorang istri dan 3 anaknya. Berangkat setiap pagi ke gym terus ke kantor dan pulang kembali setelah jam 7 malam. Begitu setiap harinya. Sehari-hari tampil segar, walaupun kadang terlihat stress dalam waktu-waktu tertentu. Iman, biasa dipanggilnya, sedang mengalami kericuhan rumah tangga. Istrinya terlalu sibuk mengarungi kehidupan pribadi yang semarak dengan teman-teman lamanya, sehingga terjadilah perselingkuhan yang tidak dapat dicegah lagi. Bukan karena kesepian, bukan karena tidak diperhatikan dan bukan karena orang ketiga. Tetapi masalah kehidupan seksual yang minim diterimanya dari Iman.

“Sidang ditutup”, hakim sudah mengetok palu tanda resminya perceraian mereka. Sang istri mendapatkan bagian yang setimpal dan hak asuh ke-3 anaknya. Iman kalah dalam sidang perceraian. Biaya yang dikeluarkannya untuk membayar persidangan dan lawyer tidak dapat menandingi biaya dari “sang pacar si istri”. Iman yang berusia 30an memiliki posisi yang cukup tinggi di perusahaan tempatnya bekerja, tetapi sidang perceraian ini tidak memenangkannya.

Iman stres berat dan memutuskan untuk berlibur sendiri untuk mengembalikan pikirannya yang sedang kalut. Iman memilih sebuah pulau dikawasan Karimun Jawa, sehingga dia bisa dengan bebas melakukan aktivitas diving, berenang dilaut dan berlayar. Selama beberapa waktu, Iman benar-benar merasakan kebebasan dan kesendiriannya. Dengan sikapnya yang sangat bersahabat, Iman dengan mudah mendapatkan teman-teman baru apalagi mereka memiliki hobi yang sama, olah raga air.

%%%

Pak Karjo

Pak Karjo, supir yang setia itu ikut pindah tinggal di apartemen bersama Iman. Pak Karjo pun merangkap menjadi pembersih apartemen dan kadang masak makanan sederhana untuk majikannya. Pak Karjo layaknya seorang bapak dengan usianya di pertengahan 40, yang mengurus anak semata wayang dan memberikan perhatian yang cukup bijaksana dalam mengurus sang majikan. Pak Karjo sudah dianggap sebagai keluarga dekat, apalagi keluarga Pak Karjo tinggal di kampung.

Sehari-hari Pak Karjo mengantar majikannya ke kantor kemudian kembali ke apartemen untuk mengerjakan pekerjaan tambahannya dan kembali menjemput majikannya di sore hari. Pak Karjo sangat menyukai pekerjaannya. Pak Karjo pulang kampung hanya pada hari lebaran, tetapi setiap bulan rajin mengirimkan uang kepada istrinya untuk meneruskan hidup dan berjualan di toko kecil yang dibangun oleh majikannya.

Usia Pak Karjo sudah tidak muda lagi, tetapi Pak Karjo sangat supel, awet muda dan baik budi pekertinya. Mungkin orang tidak akan tau kalau Pak Karjo seorang supir, apalagi dengan penampilannya yang selalu rapih dengan safari biru tua yang membalut posturnya yang tinggi dan besar. Rambutnya tertata rapih sedikit beruban sesuai dengan usianya.

%%%

Hardiyanto

Seorang kepala keamanan di kawasan apartemen Iman. Usia Ardi lebih muda sedikit dari Pak Karjo, tapi bila mereka berdua sedang bersama, kelihatan seperti adik kakak. Kesamaan dalam warna kulit yang coklat terbakar, postur yang hampir sama, namun lebih berisi dan lebih menunjukan garis-garis badan yang sudah berumur dan berusia. Lengan Ardi lebih terlihat kokoh, apalagi dibalut dengan seragam berwarna putih bersih.

Ardi sangat berpengalaman di bidang keamanan. Pernah menjadi satpam di beberapa gedung perkantoran, di pabrik, di papua, di lepas pantai dan beberapa tempat lainnya yang membuat Ardi banyak kenalan dari segala lapisan masyarakat. Ardi pernah menjadi personal bodyguard dari salah satu pengusaha termuka, tetapi Ardi lebih memilih untuk kerja di tempat umum karena kehidupannya lebih berwarna walaupun uang yang didapatkannya jauh lebih sedikit dari pada sebagai pengawal pribadi.

Ardi seorang duda karena istrinya meninggal beberapa tahun yang lalu. Anak tunggalnya sudah bekerja setelah lepas kuliah hasil keringatnya selama puluhan tahun. Ardi juga akan segera mantu karena anak semata wayangnya sudah menemukan calon istri yang sangat baik dan sangat perhatian kepada anaknya dan dirinya sendiri.

%%%

‘Hmmm’, Iman mendesah suatu malam selepas seharian diving dan berlayar. Di sebuah kamar hotel, Iman memanggil seorang mbok pijat. Sudah hampir 2 jam di pijat. Setelah selesai, Iman membayar sejumlah uang ke mbok pijat dan meminta untuk datang lagi dalam 2 hari untuk lulur. ‘Maaf den, saya mau ke pulau sebelah karena sudah janji ama tamu lain. Mau ga di bantu sama suami saya aja? Dia juga bisa lulur kok’.

Setelah puas berolah raga air, Iman kembali ke kamar hotel sesuai dengan rencana. Ga berapa lama kemudian terdengar ketukan di pintu kamarnya. Iman menyambut kedatangan suami sang mbok pijat dan segera mengatur posisi di tempat tidur untuk siap di lulur sebelum kembali ke kota.

‘Celana dalem sampean ga mau dibuka aja biar ga kena krim?’. Untuk beberapa saat Iman ragu, tetapi sang bapak pijat mengatakan kebiasaan untuk melihat tamunya telanjang pada saat mau di pijat atau di lulur. Bapak pijat itupun mulai melulur seluruh badan Iman, termasuk daerah paha dalam dan selangkangan. Tanpa diduga, Iman mengalami ereksi yang sangat dahsyat akibat sentuhan-sentuhan yang mungkin cukup erotis di wilayah tertentu. ‘Maaf ya pak, ampe bangun gini’. ‘Gapapa, sampean berarti masih normal, masih bisa bangun dengan rangsangan-rangsangan kecil. Tapi sepertinya dah lama ga di manja tuh. Mau ga sekalian dipijit vitalitas biar ngebantu peredaran darah, tahan lama, dan tetap perkasa?’. ‘Emang pijit vitalitas diapain pak?’. ‘Dipijit bagian alat vital sampean’.

‘Kalo lagi kencing, coba aja sambil jinjit terus dikeluarin, ditahan semenit, dikeluarin lagi, tahan lagi ampe kencingnya abis mas’. ‘Efeknya apa pak?’. ‘Ejakulasinya lebih lama dan lebih banyak keluarnya’. Pembicaraan itu terus berlangsung selama pijat vitalitas dilakukan. Kadang Iman bergidik pada saat bagian bawah biji pelirnya di tekan. Kadang Iman merinding karena batang kemaluannya di tarik kedepan dan di putar-putar. ‘Hmmm…’. Kali ini Iman mendesah karena bagian selangkangan dan sepanjang paha dalamnya di pijat dengan ritme pijatan halus, ditekan keras dan kembali dengan gaya lembut. Selama 30 menit pijatan ekstra itu terjadi dan selama 30 menit Iman mengalami kejadian-kejadian yang mengagetkan, membuat suatu kenikmatan yang berbeda, membuat ketegangan dan kembali rileks. Diputaran terakhir adegan pijat vitalitas, Bapak pijat itu mengurut batang kemaluannya dari pangkal ke arah kepala kontol Iman yang berupa jamur. Beberapa kali pijatan itu dilakukan dan membuat kontol Iman semakin besar, keras dan tegang. ‘Aaaaaaaaah…’, Iman berteriak cukup kencang bersamaan dengan muncratnya kontol Iman dengan cairan putih kental. Iman tidak dapat menguasai orgasmenya yang memuncak. Beberapa semprotan cairan putih itu mengenai dadanya yang cukup bidang, perutnya yang ditumbuhi bulu-bulu halus dan akhirnya mengalir di kepalan tangan Pak Pijat. ‘Waduh Pak, maaf, kok saya sampai ga kerasa gitu mau keluar’. ‘Sampean harus terapi kencing tadi, biar bisa ngontrol’. ‘Emang bapak sendiri sering terapi itu?’. Setiap lagi kencing mas, pasti sekalian latihan’. ‘Tadi pas sampean mau keluar, kalau di tahan pasti lebih terasa lagi enaknya’. Terus beberapa rangsangan, pasti kerasa lagi mau keluar. Gapapa kok, nanti lama-lama juga bisa. Sampean belum nikah ya ?’.

%%%

Pak Karjo lagi nyantai di taman dengan Ardi. Ngobrol ngalor ngidul masalah kehidupan, anak-anak, dan pembicaraan yang ringan, tidak terarah dan asal bunyi.

‘Jo, istri di kampung berarti disini ada juga ?’.

Merekapun bergurau tentang seks, ngomongin cewe-cewe di sekitar apartemen, pengalaman Ardi di bidang keamanan yang sering melihat transaksi pelacur dan pembeli dan lainnya. Bener-bener pembicaraan pria yang ga lain di seputar selangkangan.

‘Nah, sampean sendiri dah lama sendiri gini gimana hayo ?’

‘Tangan Jo, makanya keker gini tanganku’, sambil mengepalkan tangan dan menunjukan bisepnya yang besar, kencang, berotot. Ardi memiliki hasrat seks yang tidak terbatas. Sering kali kepergok anaknya kalau lagi ngocok dirumah, malah sering ditawari anaknya untuk mencari pelampiasan dengan perempuan bayaran. Untuk seorang Ardi, pasti gampang mendapatkan perempuan kesepian dan Ardi sering mendapat panggilan beberapa perempuan yang ditolaknya demi wibawa di tempatnya bekerja.

‘Wah Jo, ternyata sampean servis sendiri juga tuh batang?’.

Pak Karjo juga sering ngocok sendiri. Selama pindah ke apartemen dengan majikannya, naluri seks Pak Karjo semakin tinggi. Mungkin karena kondisi yang lebih santai dibandingkan sewaktu tinggal di rumah petak berdekatan dengan tetangga.

‘Ngaceng nih Jo. Ngalor ngidul gini malah bikin repot’.

%%%

Setelah bapak pijat meninggalkan kamar, Iman masih dalam keadaan telanjang dan hanya menggunakan handuk. Kejadian tadi masih dipikirkan Iman. Pada saat kencing, Iman mulai mempraktekan teori yang baru. Kesibukannya dengan teori itu membuat kontolnya tegang kembali dan membuat Iman kembali menikmati seks sendiri dengan mengocok kontolnya yang agak panjang dan gemuk, tegang, berurat, dengan kepala kontol sebesar jamur. Selama mengocok, Iman mempraktekan cara orgasme yang baru dipelajarinya. Beberapa kali sampai akhirnya muncrat untuk kedua kalinya malam itu. Cairannya banyak, berserakan di bawah matanya, di dadanya mengenai putting kirinya yang mengeras dan melenting, di perutnya, di beberapa bagian tempat tidurnya dan dikepalan tangannya yang sedang menggenggam kontolnya yang indah selagi mulai mengecil.

Ntah mendapatkan inspirasi yang baru atau memang diluar kesadaran, Iman menjilat sebagian kecil cairannya sendiri dari kepalan tangannya. ‘Asin, manis, pahit, asam. Gimana kalau ketelen semua seperti di film-film biru itu ya?’.

Pengalaman merasakan cairan kenikmatan pria itu terus nempel di pikirannya selama perjalanan kembali ke kota. Sepintas ada pikiran kotor yang membuat kontolnya mulai terdesak. Sering kali Iman mengatur posisi duduknya agar lebih terasa nyaman, tetapi karena kontolnya yang cukup tegang itu tergencet celana jins, maka kenyamanan yang dicari tak kunjung didapatkannya.

%%%

Pak Karjo kembali ke apartemen karena hari sudah malam. Ardi bergegas ke ruang ganti pakaian sebelum pulang ke rumah.

Setelah mematikan lampu di apartemen, dan membenahi beberapa bagian, Pak Karjo masuk ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Tanpa disadari, kontolnya tegang. Ukurannya tidak seberapa panjang, tapi cukup besar. Warnanya sesuai, tidak terlalu coklat dan tidak juga hitam. Bentuknya cukup mengundang nafsu, ditumbuhi dengan rambut yang cukup lebat tapi tertata rapih. Perlahan Pak Karjo mulai mengurut kontolnya yang tegang dengan tangan kanan. Tangan kirinya perlahan-lahan meraba puting susu kiri yang sedang mengeras dan diteruskan ke kanan dengan memilin puting kirinya. Sabun untuk mandi membantu memperlancar kocokan tangan kanannya. Perlahan tangan kirinya bergerak turun ke perut, ke selangkangannya dan terus kebawah biji kontolnya yang menggantung. ‘Aaaah… Pak Karjo mendesah bersamaan dengan jari telunjuknya masuk ke lobang kenikmatannya sendiri sementara tangan yang satunya tetap mengocok dengan perlahan.

Memasuki ruang ganti baju, Ardi membuka perkakas satpamnya, baju seragam dan celana. Tiba-tiba muncul naluri untuk ngocok. Dia segera duduk dan memainkan benda tumpul di bawah perutnya yang keras dan berotot. Bentuknya panjang, besar, berurat melingkar dan kepalanya agak merah keunguan. Di kocoknya kontol perkasa itu sambil menyender ke dinding dan kepalanya ditahan dengan telapak tangan kirinya. Terlihat tarikan otot dadanya yang bidang, ketiak yang terbuka lebar tanpa seutas rambut, tercukur bersih sehingga memberikan kesan luas dan besar terhadap bicepnya yang kencang. Agar tidak kepergok teman-teman satpam lainnya, Ardi mengocok dengan kuat dan cepat. Keringatnya mulai bercucuran membuat badannya mengkilat dan seksi. ‘Ssssshhhh…’, terdengar desahan suara yang tertahan berbarengan dengan muncratnya air mani dari kontol perkasa Ardi yang menyemprot ke segala arah di ruang ganti keamanan.

###

Popular Blogs From MenOnTheNet.com

Please support our sponsors to keep MenOnTheNet.com free.

8 Gay Erotic Stories from Gtsbt18

Memulai Suatu Hal Yang Baru

Lanjutan cerita tentang kehidupan 3 pria dewasa…Malam itu hujan deras dan Iman tidur dengan nyenyak. Tak di duga, Iman bermimpi buruk, keadaan alam yang menimpa kota tempat tinggalnya, badai salju, angin badai, dan semua serba gelap. Tiba-tiba Iman kaget bangun dan bergegas ke kamar mandi karena kebelet kencing. Iman mengambil kesempatan melakukan terapi yang diberitahukan oleh bapak pijat

Pelampiasan Semata

Adri, lajang – 26/170/65, pegawai sebuah toko komputer bagian penyimpanan barang. Bewok, menikah – 34/177/78, pegawai perusahaan ekspedisi, pengantar peralatan komputer. Sehari-hari Adri membanting tulang untuk ibu dan adik2nya. Tuntutan kehidupan yang membuat Adri tetap lajang. Udah pasti sebagai lajang, kehidupan seksnya tidak normal. Toilet pertokoan tempatnya bekerja adalah teman

Pertama Kali Bag 1

Didiet Didiet seorang duda beranak 3. Hidupnya pas-pas-an tapi ga kenal lelah bekerja untuk kehidupan anak-anaknya yang masih sekolah. Udah pasti kehidupannya ga jauh dari kerja sepagian ampe malam. Sang Istri udah pasti ga pernah merasakan hubungan suami-istri yang sempurna dan… sering mencari ‘pemuas’ dahaga sampe akhirnya pernikahan mereka bubar... Sang istri dapet suami kaya yang bisa

Pertama Kali Bag 2

“Ry, kalo kita pikirin terus, ga bakalan ada hasilnya. Mendingan kita putuskan. Lanjut ato ga?” Sambil gemeteran, Ary maju dan mencium bibir Didiet. Didiet gemeteran merasakan bibir Ary yang perlahan mulai melumat bibirnya dan sesekali mengulumnya. Kaki Didiet lemas dan pelan-pelan bersujud didepan Ary tanpa melepaskan ciuman maut yang sudah lama tidak dirasakannya. Tangan Ary mulai

Pertama Kali Bag 3

Pertama Kali Bag. 3 Mereka pun berpindah ke bath tub yang airnya mulai penuh. Didiet memasang sistim whirl pada bathtub sambil menuntun Ary yang lemas. Pelukan Didiet ga pernah lepas sampai keduanya sedikit tertidur sambil berendam di air hangat. Selama berendam, Didiet memeluk Ary dengan mesra tapi tangan satunya sedang mengelus cincin lobang seksnya sendiri menyiapkan lobang yang cukup

Pertama Kali Bag 4

Didiet: ‘After what we did? Ntar lagi ya? hehehe’.Ary menghampiri Didiet dan memeluknya. Pelukan yang berbeda. Sekilas terlihat keterikatan yang mereka alami sore ini dan ada desiran yang berbeda setelah percobaan yang mereka lakukan. Keduanya tertidur dalam keadaan telanjang, berpelukan.Didiet menggeliat dan serta merta Ary kaget terbangun.Ary: ‘Kenapa Diet?’.Didiet: ‘Hmmmm…’.

Pertama Kali Bag 5

Didiet: ‘Jadi, besok gue ganti flight gue dulu nyamain ama loe lagi.’Ary : ‘Extend yuk Diet’Keesokan paginya Didiet terbangun dalam keadaan masih telanjang dan ditutupi selimut. Ia merasakan ada sesuatu yang aneh di kontolnya. Ditariknya selimutnya dan terlihat secarik kertas yang tercoblos kontolnya. Di kertas itu tertulis : ‘Gue mau ini lagi ntar malem. Gue cabut duluan ya. I felt

Suatu Hal Yang Baru

Cerita ini merupakan cerita fiksi serial.Firman ArioSeorang pria sederhana dengan hidup yang monoton, dikelilingi seorang istri dan 3 anaknya. Berangkat setiap pagi ke gym terus ke kantor dan pulang kembali setelah jam 7 malam. Begitu setiap harinya. Sehari-hari tampil segar, walaupun kadang terlihat stress dalam waktu-waktu tertentu. Iman, biasa dipanggilnya, sedang mengalami

###

Web-02: vampire_2.0.3.07
_stories_story