Gay Erotic Stories

MenOnTheNet.com

1001 Kisah : Dosa-Dosaku

by Tri Sugihantoro


Ramadhan ini aku coba mengingat-ingat sudah berapa kontol yang aku dapatkan dalam hidupku. Ternyata sudah sangat banyak! Itu pun kemungkinan besar masih banyak yang kelupaan. Berikut aku coba sebutkan berdasarkan urutan kejadian:

1. Seorang tukang rokok keliling. Siang itu sedang tidur di teras sebuah muholla kecil di kampusku di Rawamangun. Keadaan yang sepi memancing birahiku untuk menggerayangi pedagang tersebut yang dalam posisi telentang. Mungkin karena lelah pedagang itu tidak terbangun saat kugerayangi kontolnya. Bahkan saat kupelorotkan celananya ia masih terlelap. Yang menarik dari pedagang ini adalah kontolnya bersih dan mulus sepert kontol ABG! Sayangnya karena takut ketahuan orang, aku tidak sampai selesai memuasinya...

2. Seorang tukang pencari rumput di Lampiri, Pondok Kelapa. Sehabis subuh aku berjalan pagi. Selain berolah raga juga bertujuan mencari sasaran berolah syahwat! Saat itu ada seeorang yang terbaring di depan sebuah gubuk. Kugerayangi gumpalan kenyal di antara selangkangannya. Ternyata ia terbangun dan tidak menolak! Ia justru mempertahankan tanganku untuk tetap meremasi kontolnya yang super besar. Akhirnya aku menghisap kontol besarnya dengan tenang. Pejuhnya menyembur sangat banyak dan hangat! Beberapa hari kemudian kami bertemu lagi saat ia sedang mencari rumput untuk kambingnya. Baru kutahu kalau ia seorang pencari rumput dengan kontol sangat besar dan hitam!

3 Joddie, pemuda Batak si penambal ban di Radin Intan, Duren Sawit. Pagi itu aku mampir di tempatnya bekerja. Kami mengobrol mulai dari hal remeh hingga ke masalah seks. Sama seperti umumnya lelaki ia membanggakan kehebatannya yang sudah menaklukkan beberapa lonte. Saat itu aku coba menyinggung harga dirinya dengan mengatakan bahwa cowok berpeler kecil tidak akan mungkin memuaskan perempuan. Ia cukup tersinggung rupanya. Ia ajak aku ke dalam lang-nya. Ia langsung pelorotkan celananya. Aku tertawa melihat kontolnya yang kecil dan tidak bersunat. Ia pun langsung menarik tanganku dan menyentuhkan pada kontolnya. Kuremas. Suatu keajaiban terjadi. Kontolnya yang imut berkulup langsung berubah menjadi sebuah batangan daging kenyal yang panjang dan besar! Ia tersenyum penuh kemenangan. Aku pun tersenyum karena ia memintaku untuk meneruskan aksiku untuk menuntaskan syahwatnya yang sudah berminggu-minggu tertahan. Pantas pejuhnya banyak bangettt!

4. Seorang pemulung ABG di kompleks DKI, Pondok Kelapa. Jalan pagi lihat dua ABG pemulung lagi bercanda. Aku pancing yang lebih kecil dengan menunjukkan kontolku yang sedang menegang. Ia terkejut dan berbisik pada temannya yang lebih besar. Aku buru-buru memasukkan kontolku, Ia tertawa memanggilku sambil menanyakan ular kadut yang aku punya. Aku hampiri mereka sambil kukeluarkan kontolku yang kukocok. Pemulung yang agak besar langsung menghampiriku sambil menadahkan gelas plastik di depan kontolku. Aku tertawa melihat polahnya. Ia langsung masuk ke gerobaknya dan merebahkan diri. Ternyata ia ingin menunjukkan kontolnya yang memang tidak kalah besar dengan kontolku. Aku terkagum-kagum. Anak itu mungkin masih tiga belas tahun tapi kontolnya sudah menyamai aku yang mahasiswa! Akhirnya kupuasi ABg tersebut degan tanganku. Beberapa tahun kemudian kami berjumpa lagi. Dia sudah menjadi pemuda kekar. Sayangnya, ia sengaja menghindar. Mungkin takut aku kocok lagi. Padahal aku penasaran, sebesar apa kontolnya sekarang?

5. Yanto, si kuli bangunan. Ia mengaku ditinggal kabur mandornya padahal belum dibayar. Ia bermaksud mencari adiknya yang bekerja di Bekasi. Aku ajak menginap di rumahku karena hari sudah menjelang malam. Ia tidak keberatan termasuk ketika kubilang kalau aku ingin meremas-remas kontolnya yang sangat menonjol di balik celana jeansnya. Di rumah ia justru langsung mengoral kontol saya. Gila! Mimpi apa aku? Ada kuli mau isep kontol... Malamnya giliran aku service kontolnya yang kekar dan besar. Namun, ending kisah ini tidak bagus! Dia kabur setelah ngembat uang dan HP-ku. Untungnya terkejar! Selain uang dan HP-ku balik, tas ranselnya aku sita. Tidak tahu nasibnya kemudian bagaimana...

6. Ucok, si kenek Metromini 54. Pulang kuliah naik Metro 54 keneknya semangat banget. Ketika kutanya habis dapat togel atau habis main sama bini, ia langsung menawarkan kontolnya. Hahhh! aku langsung ajak dia ke rumahku. Sepertinya dia habis minum dan sange berat. Sebab begtu udah mengajak dia. Dia yang lagi kerja langsung menyerahkan tugasnya ke orang lain saat di Pangkalan Jati. Di rumah ia mandi setelah itu rebah di atas kasurku. Kontolnya besar dan tidak sunat. Ia hampir memperkosa aku. Untungnya ketika aku bilang sakit ia berhenti. Saat itu aku belum pernah dientot, apalagi degan kontol besar...

7. Buyung, si pemulung di Depo Jatinegara. Bulan puasa ia tidur di teras Masjid Depo Jatinegara. Saat semua orang tidur di dalam aku hampiri pemulung tersebut. Ketika aku tawarkan pijat ia tidak keberatan. Pijat basa-basi tidak berlangsung lama. Tanganku segera menuju kontolnya yang sudah menegang saat kupijat seputar pangkal pahanya. Ia bahkan langsung membuka pengait celananya dan mengeluarkan batang kontolnya yang keras dan memintaku menghisapnya. Aku puasa (makan dan minum). Akhirnya aku kocok sampai basah. Jujur, aku kangen sama pemulung asal Padang ini. Meskipun kontolnya standar tetapi aura kelelakiannya sangat menggairahkan dan ramah...

8. Iwan, pemuda Yogya pedagang kaset second di Jatinegara. Berawal dari hobiku berburu kaset second dan kontol tentunya! Aku ajak dia ke rumahku untuk melihat koleksi kasetku. Jika memungkinkan akan barter. Namun, dia sudah menebak bahwa aku bukan ingin kasetnya tetapi mengincar kontolnya. Aku mengiyakan. Ia tersenyum sambil membereskan dagangannya. Di rumah ia langsung pasrah saat kugerayangi kontolnya yang besar dahsyat. Wajahnya yang tampan, kulit yang putih bersih, dan kontol yang besar menantang membuatku bertanya mengapa dia tidak memanfaatkan semua itu. Ia hanya tersenyum. Aku tidak tahu apa maksudnya. Yang jelas beberapa waktu kemudian ia berkali-kali mengunjungiku sekadar melampiaskan nafsu. Karena kepindahanku yang tergesa-gesa dan hilangnya HP-ku membuat hubungan ini terputus...

9. Arman, lonte lanang di dekat Pasar Pramuka. Akibat tidak dapat kontol cukup lama aku menyewa lonte lanang dari iklan koran. Cari yang dekat supaya murah. Dapat! Arman tidak keberatan aku bayar Rp 80.000 untuk menginap. Arman ganteng dan imut. Baik wajahnya maupun kontolnya. setiap dua minggu sekali dia aku panggil. Yah, dia gigolo langgananku. Sayang, kepindahanku dan HP yang hilang membuat kontak kami terputus. Padahal, dia sudah seperti adik yang baik dan pengertian buatku...

10. Ichsan, lonte lanang dari Makassar. Bayarannya lebih mahal dari Arman. Pemuda Makassar ini sungguh di luar dugaan. Gagah, tampan, berbulu, berkelamin besar, tetapi gemar dientot. Aku yang seharusnya dilayani dengan kontolnya yang besar malah dipaksanya mengentotinya! Gila!!! Dia mengancamku. Kalau kau tidak mau mengentotiku dia akan menggoda Rahmat Widodo, tentara yang kos di sebelahku. Aku pasrah. Dalam keadaan telentang kontolku dimasukkannya ke lubangnya. Ia aktif sendiri sampai muncrat!

Nah, itu dulu catatan dosa-dosaku. Masih ada lima puluhan kontol lagi yang pernah kukocok, kuhisap, dan kugerayangi. Di antaranya adalah preman Lampung yang mengaku bernama Gito Rollies, Eci si tukang ojek di Utan Kayu yang tinggal di jalan Mede, Yono si kuli bangunan dari Purbalingga yang minta dicarikan cowok gay sebanyak-banyaknya, Bejo teman Yono, Bambang Sugiharto si satpam kompleks perumahan Bea dan Cukai yang berkontol extra large, dan lain-lain.

###

9 Gay Erotic Stories from Tri Sugihantoro

1001 Kisah : Dosa-Dosaku

Ramadhan ini aku coba mengingat-ingat sudah berapa kontol yang aku dapatkan dalam hidupku. Ternyata sudah sangat banyak! Itu pun kemungkinan besar masih banyak yang kelupaan. Berikut aku coba sebutkan berdasarkan urutan kejadian:1. Seorang tukang rokok keliling. Siang itu sedang tidur di teras sebuah muholla kecil di kampusku di Rawamangun. Keadaan yang sepi memancing birahiku untuk

1001 Kisah : Si Juragan Kos (2)

Selama dua minggu ini Andri sudah tiga kali tidur di kamarku. Selama itu selalu berulang kejadian pertama tersebut. Namun, tidak lagi diawali dengan taruhan. Andri sudah mengerti keadaanku. Setiap dia ingin menuntaskan nafsunya, tinggal datang ke kamarku. Masih sebatas oral dan berjalan satu arah. Aku yang mengoral kontolnya yang besar itu. Jakarta, 18 Desember 2006 Kamar tengah akhirnya

1001 Kisah Gay: (1) Ketua Kelasku, Aries

Masuk sekolah baru. Aku yang sangat pemalu tentu saja sangat tersiksa. Selain orientasi seksualku yang sangat menyimpang, aku juga terlahir dari keluarga yang sangat miskin. Malu bergaul dengan teman-teman yang

1001 Kisah: Di Pos Satpam

“Siapa kamu!?” Pertanyaan Pak Satpam tersebut sangat mengejutkanku. Aku rasa lebih tepat jika disebut dengan hardikan. Kalau bertanya kok nadanya sadis amat? “Ssss…” tentu saja aku sangat gugup untuk menjawab pertanyaan (hardikan) tersebut. “Siapa!!” kali ini benar-benar berupa hardikan. “Tri, Pak…” dengan susah payah kukumpulkan keberanianku untuk menjawabnya. “Mau apa di sini!?”

1001 Kisah: Manfaat Kerja Bakti

Minggu pagi. Minggu yang cerah. Sebagian besar kaun bapak di RT-ku bergotong royong membersihkan lingkungan yang rutin dilaksanakan sebulan sekali. Rutinitas bulanan yang sangat aku sukai. Selain berolahraga aku juga bisa memanfaatkannya untuk memanjakan selera homoku. Bagaimana tidak? Para bapak itu umumnya hanya mengenakan celana pendek yang bias menunjukkan kekekaran paha dan betis mereka. Dan

1001 Kisah: Selamat Datang Paman Arjo dan Aris! (10)

Bang Samsul keranjingan membobol duburku. Nyaris setiap hari setelah Mbak Laras pergi, ia mengentotiku. Satu hari ia minta aku mengemut kontolnya seharian. Aku memenuhi keinginannya dengan senang juga akhirnya. Aku tinggalkan kontol yang terus ngaceng itu jika ada pembeli. Di hari lain ia akan menggenjot anusku sampai ia muncrat dua atau tiga kali. Padahal aku sudah kepayahan melayani nafsunya.

1001 Kisah: Selamat Datang Paman Arjo dan Aris! (8)

Pagi hari setelah peristiwa terbaik sepanjang hidupku ... Ada keributan di depan sekolahku. Fizkar dikeroyok Doni dan belasan temannya. Dia berdarah-darah. Namun, tiga orang dari belasan lawannya sudah terkapar kesakitan. Aku tak berani mendekat. Seharusnya aku membantu Fizkar menghadapi Doni dan teman-temannya. Namun, aku tidak pernah berkelahi. Kalaupun pernah bertengkar pasti berakhir

1001 Kisah: Selamat Datang Paman Arjo dan Aris! (9)

Aris tidak bermain-main dengan janjinya. Ia gantikan Fizkar dalam hidupku. Kamar tidur kami sudah berulang kali menjadi saksi kehangatan cinta kasih sepasang remaja lelaki. Selama dua tahun semuanya berlangsung. Fizkar tetap tidak ada berita. Kami lulus dengan nilai cukup baik. Aris mengikuti pesan bapaknya untuk langsung bekerja. Bukan hal yang sulit baginya yang memiliki banyak kelebihan.

1001 kisah: Si Juragan Kos (1)

Jakarta, 19 November 2006 Adalah sebuah anugerah yang tak ternilai yang kudapatkan di usiaku yang ke-30 ini. Rumah yang selama ini kukontrak sebesar enam juta rupiah per tahunnya kini telah menjadi milikku. Berawal dari jumlah hutang pemilik kontrakan yang terus bertambah padaku, keinginan naik haji, hingga kebutuhan-kebutuhan lainnya, membuat pemilik kontrakkan terpaksa menjualnya padaku

###

Web-02: vampire_2.0.3.07
_stories_story