Gay Erotic Stories

Menurut Alfredo Dos Santos [ temanku yang biasa menerjemahkan cerita-cerita-ku di MOTNES dari Bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia ],"merajah-rayah" ber-asal dari Bahasa Jawa yang artinya kira-kira : "menggerayangi habis-habisan".

Alfredo Dos Santos,temanku itu, orang Timor Leste. Tetapi sewaktu Timor Timur masih jadi bagian Indonesia, dia pernah sekolah di Yogyakarta.Oleh sebab itu dia tahu Bahasa Jawa.Aku sendiri,meskipun aku berdarah campuran Melayu - Cina - Eropa dan bisa berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Melayu, tapi aku tidak [belum?] mampu menulis cerita dalam Bahasa Indonesia. Oleh sebab itu cerita-cerita-ku di MOTNES aku tulis dalam Bahasa Inggris,lalu diterjemahkan oleh Alfredo ke Bahasa Indonesia. Selain teman dan sahabat, Alfredo juga ber-status sebagai stafku di kantor.Dia juga sering aku ajak main cabul [sex sejenis], sekali-sekali dia juga aku jadikan sebagai sasaran pelampiasan nafsu sadisku - jika dorongan nafsu ingin menyiksa lelaki di otakku menggelora dan sudah tak tertahankan lagi!

Untunglah Alfredo selalu mau menerima sikap dan perlakuanku yang kejam dan sadis itu dengan tegar,tabah dan sabar !Padahal aku pasti selalu menghajarnya dengan cara melecuti tubuhnya dengan cambuk-sapi [bull whip] buatan Amerika atau 'made in' Australia ! Dalam keadaan Alfredo sudah telanjang-bulat ! Kalau aku mau menyiksa Alfredo,dia selalu aku paksa harus telanjang-bulat dulu!Sebab setelah menyiksa Alfredo,maka nafsu berahiku jadi makin menggelora dan amat menggila dan aku terpaksa harus melampiaskan syahwatku di mulut Alfredo atau di lobang-pantat Alfredo ! Kalau aku sedang amat bernafsu, karena akau terlalu banyak menenggak aphrodisiac [ obat penambah produksi pejuh dan penambah nafsu sex ], tak jarang Alfredo aku hajar sampai dia semaput, pingsan,tak sadar -kan diri, akibat aku cambuki dengan amat keterlaluan [ orgy ] ! Kalau Alfredo sudah semaput,pingsan,tak sadarkan diriku, maka aku jadi terpaksa tidak bisa memperkosa mulut atau lobang-pantatnya ! Maka akupun terpaksa memuaskan syahwatku dengan cara onani saja [ masturbasi, coli, ngocok-kontol, melancap, merancap ] ! Ta'i !!!

Alfredo Dos Santos berwajah tampan. maklumlah dia berdarah Eurasia [ Indo Portugis - Timor]. Kontol Alfredo juga besar [European Size] dan dia juga sudah sunat!Aku yang memaksa Alfredo untuk sunat!Waktu itu umur Alfredo sudah dua -puluh tahunan,tapi belum-sunat ! Kebetulan Alfredo berasal dari keluarga Timor-Porto yang tidak mengenal tredisi sunat pada laki-laki.Tradisi sunat pada lelaki-dewasa di kalangan masyarakat Timor ['tradisi sifon"] tidak dikenal di keluarga Alfredo. Sewaktu Alfredo akan disunat, aku sengaja meminta pada Dr Jonathan dokter-militer [temanku] yang menyunat Alfredo waktu itu,agar dia tidak memberi-kan suntikan-bius sama sekali waktu Alfredo disunat [artinya dia disunat "secara militer" tanpa anestesi]. Bahkan,aku juga "tidak lupa" minta agar Dr Jonathan berusaha menyunat Alfredo dengan cara yang senyeri mungkin ! Dr Jonathan tidak keberatan memenuhi permintaanku yang gila itu !

Tak heran jika sewaktu Alfredo disunat dia terlihat menggeliat dan menggelinjang kesakitan!Tubuhnya yang atletis dan ketat-berotot - berkat latihan-beban dan latihan-fisik intens - dan sedang terbaring terlentang bertelanjang-bulat dengan kedua tangannya terangkat di atas kepalanya [tangannya diborgol dan dirantai] tampak berkilat-kilat oleh keringat ! Setiap kali bagian kulupnya digunting oleh Dr Jonathan - yang dengan sengaja menyentakkan - supaya tambah pedih, maka terdengar Alfredo berteriak "AGH !!!",keras-sekali karena dia kaget dan merasa amat kesakitan!

Jerit-teriakan kesakitan itu tampak selalu diiikuti oleh gerakan terkejut,menggeliat, dan menggelinjang - karena kaget dan kesakitan! Agh! Indah sekali ! Aku suka sekali melihatnya!Apalagi Dr Jonathan juga tampak dengan sengaja pura-pura bolak-balik membersihkan lelehan darah dari luka sunat Alfredo dengan kapas beralkohol sehingga lukanya terasa makin perih terkena alkohol.Begitu juga saat waktu Dr. Jonathan menjahit luka-sunat Alfredo, dia sengaja menusukkan jarum-nya ke kulit di tepi luka-sunat itu dengan agak disentakkan ! Sehingga, rasanya pedih bukan alang-kepalang !Tapi aku suka sekali melihat penderitaan Alfredo pemuda Timor- Porto dan staf-ku yang tampan itu !

Peluhnya membanjir,karena Alfredo harus menahan rasa nyeri-pedih yang amat sangat waktu kulupnya dipotong pelan-pelan oleh Dr Jonathan yang memang biasa menyunat taruna Akmil dan tahanan militer dengan kejam itu !Dr Jonathan, temanku itu, memang sudah terkenal sebagai dokter-militer paling sadis sewaktu menyunat!Sebab,Dr Jonathan berpendapat bahwa sunat adalah suatu "passage to manhood" atau proses jadi lelaki-sejati [real man]. Oleh karena itu, prosesnya harus "amat berkesan" dan "tidak terlupakan" pedih dan nyerinya seumur hidup! Dr Jonathan juga berprinsip bahwa : "Lelaki yang tidak sunat, bukan laki-laki !!!"

Demikianlah cara aku memperlakukan Alfredo Dos Santos, sahabat, teman, dan partner sex-ku yang setia ! Terkadang aku berpikir bahwa Alfredo sudah bukan lagi partner-sexku, melainkan dia sudah jadi "budak sex"-ku [ sex slave ] ??? !!!. Seperti umumnya lelaki homosex,meski aku sudah punya Alfredo yang tinggal di rumahku di Denpasar dan aku punya Firman yang tinggal di apartemenku yang ada di Jakarta, aku masih saja mencari laki-laki lain untuk sasaran pelampiasan nafsu sex-sejenisku dan juga sasaran pelampiasan nafsu sadisku ! Firman juga tak lepas dari sasaran pemuasan nafsu sex-sejenis dan nafsu-sadisku. Bahkan untuk Firman - sebagai tambahan lecutan cemeti - aku juga suka menggunakan cara extra, yaitu penyengat listrik dan besi panas untuk menyiksanya ! Aku suka dan aku amat terangsang mendengar jeritan dan rintihan kesakitan dari mulut Firman sewaktu kontolnya aku setrum dengan listrik atau pahanya aku tempeli dengan besi yang sudah dipanaskan secukupnya:"JOS !!!".Lalu akan terdengar teriakan yang amat keras dari mulut Firman karena dia kesakitan:"AAAGH !!!! SAKIIIT !!! JANGAN PAK !". Aku suka itu ! Terkadang Firman memohon-mohon agar aku mau menghentikan siksaanku yang kejam itu sehingga dia pun menjerit-jerit : "SUDAH PAK !!! SAKIT PAK !!! SAKIIIT!! SUDAH PAK !!! SUDAH PAK !!! AMPUN PAK !!!".Tapi aku aku tidak hiraukan!Aku baru menghentikan siksaanku jika aku sudah benar-benar puasss menyiksanya !!! Asyik dan nikmat, bukan??? Ta'i !

Firman sering sekali aku perlakukan lebih kejam dari Alfredo.Jika Firman sedang bekerja membersihkan apartemenku, dia sering aku paksa melakukannya dalam keadaan telanjang-bulat ! Lalu sewaktu Firman sedang mengepel lantai sambil telanjang bulat itu,maka aku pun akan asyik "ceprat-cepret" atau "jeprat-jepret" melecuti tubuhnya yang bertelanjang-bulat itu dengan sebilah pecut-rotan atau cambuk-kuda!Maka Firman akan mengeluh,merintih-rintih atau menjerit kesakitan waktu dia aku cambuki!Tubuhnya jadi penuh bilur,lebam dan lecet-berdarah!Tapi aku sama sekali tidak merasa kasihan!Aku justru jadi makin terangsang! Setelah Firman selesai bekerja, tubuhnya yang berkilat dan bercucuran keringat itu aku jadikan pemuas nafsu sex sejenisku!Lobang pantatnya aku akan sodomi dengan kasar! Kontolku yang memang besar[European Size], karena aku berdarah bule, aku sodok-sodok dan pompa-pompakan ke boolnya [silit] sampai dia melolong-lolong kesakitan : "ADUH ! SAKIT PAK ! SAKIT PAK ! SUDAH PAK !". Tapi aku baru mau berhenti kalau pejuhku sudah muncrat keluar : CROOOOOOOOOT! CROOOOOOOOOOOOOT! CROOOOOOOOOOOOT! Biasanya pejuhku yang keluar banyaaak sekali ! Sebab,aku amat terangsang, karena aku menyodomi Firman setelah nafsu-berahiku aku bangkitkan dengan cara menyiksanya dulu dengan kejam!. Seringkali lobang-pantat Firman jadi robek dan berdarah-darah akibat aku hajar dengan kontolku yang amat-besar itu dengan kasar ! Ta'i ! Seperti juga Alfredo,Firman juga aku perlakukan seperti seorang budak-sex saja [sex slave]. Aku juga sering kebablasan menyiksa Firman, sampai dia semaput, jatuh pingsan tidak sadarkan diri lagi!Akibat tubuhnya aku cambuki keterlaluan !

Alfredo dan Firman mau tetap berada di bawah kekuasaanku karena aku punya aura dan kharisma yang membuat mereka berdua jadi amat segan, takut, lulut, dan penurut kepadaku. Selain itu, baik Alfredo maupun Firman, aku lah yang menanggung hidup mereka! Di zaman susah begini,sukar bagi mereka berdua mencari kerja dengan imbalan seperti yang aku berikan. Apalagi mereka boleh tinggal dan makan di rumahku gratis!Meskipun tentu saja mereka harus mau dan harus siap untuk aku siksa dan aku perkosa kapan saja kau mau! Agh! Sungguh, aku adalah lelaki homosex dan sado-masochist yang paling beruntung di dunia ! Ta'i !!!!

FAJAR KARYAWAN BANK

Aku kenal Fajar di bank,dia karyawan suatu bank!Yah !Bank langgananku! Fajar adalah pemuda tampan,umurnya sekitar dua-puluh-limaan.Tentu saja dia punya wajah tampan, kalau dia tidak tampan untuk apa aku ceritakan dan pasti tidak akan jadi tokoh ceritaku ! Sebab, semua tokoh dalam cerita-ceritaku di MOTNES adalah nyata dan riil, ada orangnya dan benar-benar sudah sempat aku cabuli atau mungkin juga sudah sempat aku siksa dan aku perkosa !!! Semua ceritaku pasti KISAH NYATA, sebab aku tidak bisa mengarang! Aku hanya bisa bercerita tentang apa yang pernah aku alami dan aku rasakan !

Setelah sempat kenalan dengan Fajar di bank, aku tak dapat melupakannya lagi. Pikiranku dipenuhi [pre-occuppied] oleh ingatan akan ketampanannya.Itu bukan yang pertama kali aku jumpa pemuda tampan dan jatuh-hati, tapi itu adalah yang pertama kalinya diriku begitu terpukau dan tersihir.Oleh karena itu, esok harinya aku memaksakan diri datang lagi ke bank itu.Aku akan pura-pura menanyakan tentang produk-produk bank itu. Untunglah Fajar masih bertugas di meja yang sama. Aku tahu bahwa biasanya yang duduk di desk itu seorang karyawati. Tapi mungkin karyawati itu ada halangan, sakit atau cuti atu sudah tidak bekerja lagi disitu ?

Setelah giliranku tiba untuk dilayani, aku bertanya macam-macam dan dengan sengaja [memaksakan diri] aku mendaftarkan diri untuk tiga produk bank itu sekaligus. Setelah itu aku sengaja ngobrol agak lama dan dengan ilmu yang aku dapat dari guru-guruku aku membacakan mantra, isim dan doa untuk memikat dan menundukkan Fajar. Dengan cara itu, aku berhasil mengajak Fajar makan siang bareng hari itu juga.

Pada jam yang ditentukan aku bersama Fajar berangkat dengan mobilku ke sebuah restoran mewah langgananku.Restoran itu punya beberapa ruang VIP khusus - yang punya privacy - bahkan bisa dikunci. Aku sudah booking ruangan khusus dan sudah memesan makanan lewat telepon. Aku juga minta agar aku bisa mengunci ruangan itu dari dalam dengan alasan,aku akan rapat membicara-kan sesuatu yang bersifat rahasia perusahaan.

Ketika kami tiba di restoran, ruangan VIP untuk kami telah disiapkan bahkan makanan dan minuman segera dihidangkan dengan cara prasmanan [buffet] di tepi ruangan.Kami berdua langsung makan siang sampai selesai.Selesai dengan hidangan utama [main menu], kami menikmati dessert.

Kami berdua makan minum sambil ngobrol. Perasaanku bercampur-baur antara menikmati makan-siang, konsentrasi untuk ngobrol, dan,dorongan berahi yang membara. Tiba-tiba saja [tanpa sengaja] kami berdiri berdampingan di depan meja buffet mau memilih buah-buahan.Ketika itu nafsu-berahiku makin membara dan aku seperti kalap antara sadar dan tiada. Aku bergerak ke bagian belakang tempat Fajar berdiri dan aku langsung memeluknya dari belakang dengan amat bernafsu........ ...Aku dapat merasakan tubuh Fajar bergidik, menggeliat, dipeluk sesama jenis. Potongan buah-buahan yang sedang diambilnya dengan sebuah garpu terjatuh dan terpelanting ke lantai menimbulkan suara denting. Lalu aku dengar suara Fajar berkata :

"Pak....! Jangan Pak. ...! Saya punya anak isteri".

Aku langsung mengerti! Fajar ingin mengatakan bahwa dia bukan homosex, dia bukan gay,......Tapi dia ingin menyampaikannya dengan sopan, supaya aku tidak marah atau tersinggung. Dia mau menghindari penggunaan kata-kata bahwa dia "bukan homosex" atau "buan gay" dengan mengatakan bahwa dia beranak dan beristeri. Aku yakin Fajar takut kepadaku,karena aku berbadan besar dan Fajar tahu aku terampil bela-diri. Sebab itu dia bersikap hati-hati dan tidak langsung melawan atau berontak atau berteriak. Jika Fajar berteriak maka yang akan ter-jadi adalah keributan di restoran itu. Apa yang akan terjadi atau apa pandangan masyarakat tentang kejadian itu tidak dapat diduga atau dikendalikan arahnya. Karena itu Fajar memilih "jalan damai" dengan menolak cumbuanku secara baik-baik.

Tapi nafsu-berahiku tak mau diajak kompromi atau berdamai. Aku merasa bahwa aku HARUS dan aku AKAN mencabuli Fajar,pemuda tampan yang sudah selama beberapa hari memenuhi otakku dan membangkitkan berahiku ! Aku pun terus memeluk tubuh Fajar sambil tanganku meraba-raba tubuhnya bagian depan : lengan atas, dada, dan perut.

Hari itu kebetulan Fajar mengenakan kemeja batik lengan pendek, sehingga aku lebih mudah meraba-raba tubuhnya. Tanganku aku masukkan ke bagian dalam kemeja batiknya melalui bagian bawah kemejanya.Fajar seperti membiarkan saja aku berbuat begitu.Agaknya dia salah tingkah. Boleh jadi sebetulnya dia ingin menepis tanganku,tapi dia ragu dan takut kepadaku. Aku memang punya aura dan kharisma yang menurut guru-guru rohaniku, bisa mematahkan keberanian laki-laki yang mau melawan atau menentang aku!Aku terus saja meraba-raba tubuh Fajar.Sekali-sekali terpegang olehku puting susunya yang tegang dan melenting, maka puting-susuya pun aku raba-raba.. ! Agh aku merasa nikmat !.

Dadanya terasa agak basah dan lengket oleh keringat tetapi menambah rasa nikmat dalam diriku untuk terus meraba-raba tubuhnya ! Aku dapat merasakan keras-ketatnya tubuh Fajar. Aku yakin Fajar pasti rajin melatih otot-ototnya.Aku dapat merasakan tonjolan otot-dadanya yang amat membusung ke depan dan otot perutnya yang rata tapi bertonjolan otot-otot perut yang jika dilihat pasti ter-lihat membentuk pola six-packs !

Sementara tangan kananku "merajah-rayah" tubuh Fajar bagian depan, tangan dan lengan kiriku memeluk erat tubuh Fajar. Selanjutnya tangan kananku mulai meraba-raba jembut Fajar.Kemudian aku pun mulai memegang-megang kontol Fajar yang terasa keras, ketat, dan besar. Rupanya kontol Fajar cukup "tok-cer". Sebab, kontolnya langsung tegang [ngaceng] waktu aku raba-raba!Fajar mulai setengah protes, katanya :

"Jangan gitu Pak ! Nggak boleh Pak!", tapi aku tidak peduli.

Aku makin bernafsu, tanganku aku tarik dari dalam kancut Fajar.Tapi aku bukan mau berhenti,melainkan aku mau memplorotkan celana dan kancut Fajar supaya bagian bawah dari tubuhnya jadi terbuka, telanjang!Tapi kemudian niatku itu aku urungkan.Aku berpikir bahwa kami tak mungkin berlama-lama di situ!Oleh karena itu tanganku yang semula sudah aku tarik dari dalam kancut Fajar aku masukkan lagi!Alih-alih kontol Fajar aku main-mainkan dan aku rangsang,dengan tangan serta jemariku dan aku : belai kocok,belai-kocok,belai-kocok!Aku dapat merasa-kan di tanganku bahwa kontol Fajar makin mengeras dan aku dapat merasakan bahwa Fajar mengokohkan pijakan kedua kakinya di lanti ruang VIP restoran itu! Mungkin agar dia makin dapat menikmati dan merasakan kengacengan kontol-nya dan kocokan tanganku di kontolnya yang besar dan sunat itu!Sekali-sekali aku juga meraba-raba jembutnya buat memuaskan nafsuku saat menggerayangi tubuh Fajar!Ketika aku makin asyik memain-mainkan dan mengocok kontol Fajar aku mendengar Fajar berkata lirih.Seakan dia mau mengingatkan [warning] aku, katanya :

"Pak saya sudah mau keluar...."

Aku pun makin intens mengocok dan mengurut serta merangsang kontolnya!Tak lama kemudian aku merasakan pancaran-pancaran hangat dari pejuh Fajar yang muncrat, terpancar dari lobang-kencingnya dan terasa agak lengket di telapak-tanganku : CROOOOOOOOOOT ! CROOOOOOOOOT ! CROOOOOOOOOOT ! Agh! Pejuh Fajar sudah muncrat rupanya! Ta'i !!!Tanganku yang sudah penuh berlumuran pejuh Fajar itu aku lepetkan dan aku lumurkan di permukaan kontol Fajar serta di hamparan jembutnya.Fajar membiarkan saja aku melakukan hal itu. Mungkin karena dia amat menikmati percabulan itu !

Meskipun pejuh Fajar yang muncrat di tanganku sudah aku lepet dan peperkan di kontol dan hamparan jembutnya,tapi masih ada cukup banyak lumuran pejuh di telapak tanganku. Aku mengambil tissue dari meja yang aku gunakan untuk membersihkan sisa-sisa pejuh Fajar dari telapak tanganku. Aku melirik ke wajah Fajar dan aku melihat tatapan mata yang bengong dari seorang laki-laki muda yang baru saja aku perkosa dengan cara aku kocok paksa kontolnya sampai pejuhnya muncrat keluar. Aku juga sempat melihat Fajar membereskan kancing celana dan mungkin juga kancutnya yang sebelumnya aku plorotkan sedikit buat memudahkan tanganku meraba-raba dan mengocok kontolnya ! Setelah selesai membereskan celananya,Fajar berlalu meninggalkan aku di restoran itu. Mungkin Fajar marah atas perlakuanku.Seharusnya Fajar kembali ke kantor bersama aku naik mobilku - tapi dia ngambek! Tak apalah,yang penting aku sudah meraba dan mengocok kontolnya ! Ta'i !

[JUAN CARLOS ARAGON DAN ALFREDO DOS SANTOS ]