Gay Erotic Stories

Cerita dibawah ini ditulis berdasarkan pengalaman seorang teman.

Namaku Igun Setiawan, 30 tahun, tinggal di Cikupa Tangerang. Tinggi 165cm dan Berat 55kg. Wajahku biasa aja tetapi banyak orang mau ngentot ama aku karena dia lebih tertarik ama ukuran kontol ku yang besar. Begitu juga dengan Pak Jajang, duda berusia 32 tahun yang baru aku kenal lewat internet. Dia tinggal di Jakarta Barat. Lumayan jauh dari tempatku. Pak Jajang begitu penasaran ama foto kontolku yang kukirm lewat mms, sedang aku penasaran ama dia karena dia belum pernah dientot. Pasti lubang pantatnya sempit banget. Akhirnya tgl 2-2-2010 jam 8 pagi kami ketemu di Citra Raya. Setelah aku nunggu agak lama kulihat seorang bapak2 dengan kumis dan brewok tipis turun dari bis Bulan Jaya dan langsung menhampiri aku. “Maaf dengan Mas Igun ya?” “ya pak. Pak Jajang ya?” “Ya, wah dah lama nunggu ni?” Akhirnya setelah ngobrol ku ajak kekontrakanku. Aku tinggal dekat pabrik Torabika / kopi di kawasan industri bunder. Setelah sampe dikontrakan tanpa basa basi lagi kami berdua langsung berguling guling dilantai. Pas posisi aku diatas aku lansung melumat bibir Pak Jajang yg berkumis dan browok tipis. Oooo...rasanya geli2 enak banget. Pak jajang mencoba mengimbangi permainanku. Aku telanjangi Pak Jajang hngga tak ada sehelai kainpun ditbuhnya lalu aku menelanjangi tubuhku sendiri. Pas aku buka celana dalam aku Pak Jajang matanya melotot seolah tak percaya begitu melihat kontolku ya besar dan panjang tegang. “Gun, kontolmu kamu apain bisa gede gitu? Aku isep ya? Aku blum pernah ngerasain kontol apa lagi yang gede kayak punya, Gun.” “Boleh, terserah bapak, tapi posisi 69 aja ya biar adil.” “Ok.” Tak berapa lama kontolku terasa basah didalam mulut Pak Jajang. Gila, Pak Jajang ngisepnya lahap banget. “Gun, kontolmu enak banget. Aku suka.” Sama pak, aku juga suka ama kontol bapak.” Setelah kami puas isep2an kontol lalu pak jajang aku terlentangkan kedua kakinya dan aku angkat. inilah bagian yang aku suka, memperawani pantat. Setelah lubang pantat Pak Jajangku olesi citra lalu kontolku juga aku olesi. Kulihat Pak Jajang begitu berdebar2. Maklum karena baru pertama. “Gun,pelan2 ya. Takut sakit.” “Ya pak. Sakitnya sebentar kok, terus enak banget.” Aku masukkan kontolku kepantatnya. “Aduuuuh, sakit Gun.” Tangan Pak Jajang mendorong tubuhku sehingga kontolku yang baru masuk kepalanya terlepas lagi. Kejadian itu terulang sampe 3x. Kulihat Pak Jajang meringis menahan sakit, sedang aku dah gak tahan menahan nafsuku. Kali ini aku gak mau gagal. Kutancapkan kontolku lalu kepeluk erat tubuh Pak Jajang dan ia tak bisa apa2. Pak jajang membiarkan keperjakaanya hilang ama aku. Pas aku mencoba masukkan semua, “Guuuun saaaaakit.” “Tenang pak. Sebentar lagi pasti bapak suka. Gila pantat bapak enak banget. Sempit banget. Aku pompa ya pak?” “Jangan. Aku gak kuat.” Sebenarnya aku gak tega ngeliat Pak Jajang sampai keluar air mata menahan sakit tapi nafsu mengalahkan semuanya. Aku nekat memompa pantat Pak Jajang. “Ah ah ah ah...pak enak banget.” Lama2 kulihat Pak Jajang mulai keenakan. “Gun terus Gun enak banget. Bapak sukaaama kontol kamu. Terasa banget enaaak nyaa......bapak keluar ya?” Crot crot crot…. kontol Pak Jajang mengeluarkan pejuh berkali kali. Gila kontolku berkedut kedut. “Pak,aku mau keluaaaaar.” “Keluarin didalam, Gun. Bapak pingin merasakan ditembak pejuh kamu.” “Ya paaaaakkk” Crot crot crot. “Gila enak banget pak. Aku puas sama pantat bapak.” “Aku juga puas sama kontol kamu, Gun.” “Pak, kucabut ya?” “Iya Gun. Pelan2 ya?” “Ok pak.” Kucabut kontol ku dan aku kaget banget. Kontolku berlumuran pejuh dan cairan darah. Ternyata Pak Jajang benar2 blum pernah dientot. Ada yg mau ngentot ama aku? sms aja ke 0.8.5.7.1.1.4.1.3.0.9.5. Pasti akan kubalas. No hpku aktif terus.