Gay Erotic Stories

MenOnTheNet.com

Kawanua Legit

by Jakdude


Liburan baru semalam di Manado, belum cukup waktu untuk David menjelajahi banyak tempat wisata atau pun pelosok menarik di Manado. Tapi di hari pertama di kunjungan pendeknya di ibukota Sulawesi Utara ini, David sudah mendapat kenalan dan teman tidur yang menyenangkan. Kenikmatan di malam pertama sudah direngguhnya dengan puas.

Sebagai seorang homoseksual yang tipikal ingin mencicipi banyak lelaki, David sudah berencana untuk bertemu dengan kenalan lain di hari kedua di kawanua. Sejak dari Jakarta, dia memang sudah mencari kenalan untuk diajak bertemu di Manado.

Setelah semalam puas bertukar cairan dan barter syahwat dengan Rico, di hari kedua, David sudah merencanakan untuk pergi ke Bunaken, dan dia sudah punya janji untuk jalan ke sana dengan Sam, brondong yang 12 tahun lebih muda. Rico yang menjadi teman bobo David semalam memang tidak dapat menemaninya ke Bunaken karena ada kerja lembur.

Di hari kedua itu, setelah Rico pamit meninggalkan hotel, David masih punya waktu sedikit untuk meneruskan tidur sebentar. Maklum, permainan ranjang tadi malam lumayan lama dan menguras tenaga.

Setelah bangun, David segera menghubungi Sam.

"Halo?" ada suara berat berwibawa yang menyahut di sana. Suara Sam memang terdengar berat seperti om-om kalau di telepon, padahal dia masih 22 tahun.

"Hai, pagi Sam, apa kabar? Ganggu tidak. Ini David, saya sudah tiba semalam" jawsab David.

"Oh Kak David. Baik, baik. Saya baik-baik saja. Hmm sekarang ada di mana?

"Saya masih di hotel. Apa kamu jadi mau ikut saya ke Bunaken hari ini? Tapi kalau kamu sibuk tidak apa-apa, saya bisa jalan sendiri"

"Oohh tidak. Hmm, jadi dong. Saya kan memang mau ketemu kakak dan kita kan sudah janji mau jalan bareng. Nanti saya bisa ke hotel kakak. Hmm jam berapa mau jalan?"

"Yah datang saja satu jam lagi, sekarang kan masih. Saya mau mandi dulu. Nanti kamu ke sini kita bisa sarapan sama-sama di hotel sambil ngobrol-ngobrol dulu baru kita jalan.

"Oh iya bisa, bisa. Hmmm iya nanti saya jalan ke hotel kakak. Hmmm tapi mungkin sejam lebih ya karena saya harus bantu papa dulu beres-beres rumah sedikit.. Gak apa-apa kan?

"Iya, gak apa-apa. Nanti kalau sudah sampai hotel, sms saya saja, jadi nanti saya jemput di lobi atau kamu bisa telepon saya dari house phone ke kamar 454 saja."

"Ohh iya kak, iya. Hmmm nanti saya usahakan sejam, tapi kalau telat-telat dikit jangan marah ya."

"Iya Sam. Saya tunggu ya, daaahh"

"Bbbaikk kak. hmmm sampai ketemu ya."

Suara Sam memang terdengar seperti gugup. Tapi itu karena ia terlalu antusias ingin bertemu dengan David.

Sejak berkenalan dengan David di Internet dan kemudian dilanjutkan dengan beberapa obrolan lewat telepon, Sam sudah tidak sabar ingin jumpa David. Sam baru lulus kuliah dari UnSrat. Dia anak tunggal dari keluarga yang lumayan berada di Manado. Sejak di sekolah menengah dia sudah sadar dengan seksualitasnya dan merasa nyaman menyukai dan tertarik kepada laki-laki.

Sam berwajah tampan dan bernampilan atletis. Dengan tinggi badan sekitar 180 sentimeter dan berkulit putih, wajah Sam memiliki tipikal khas orang Sulawesi Utara. Apalagi nenek moyangnya ada keturunan bule, jadi lah cowok ini disukai banyak cewek-cewek.

Tapi sayangnya Sam tidak dapat berpacaran dengan perempuan. Pernah beberapa tahun lalu dia pacaran dengan salah satu cewek adik kelas di kampusnya. Tapi tidak berlangsung lama. Dia hanya menyukai cewek sebagai teman, tapi tidak ada ketertarikan seksual sama sekali. Bahkan,tak lama setelah putus dari cewek itu, Sam kemudian melakukan hubungan seks dengan salah satu teman cowoknya yang seangkatan dari fakultas lain. Tapi itu pun tidak berlanjut menjadi hubungan khusus karena Sam sadar bahwa dia lebih tertarik terhadap pria yang berusia lebih tua.

Berpacaran dengan laki-laki pun sangat sulit bagi Sam karena Manado merupakan kota yang tidak terlalu besar, dan hunbungan cinta sejenis masih sangat ditabukan. Sulit baginya untuk menjalani hidup sebagai gay, jadi Sam juga tidak pernah lagi melakukan hubungan seks dengan lekaki manapun kecuali pengalaman pertamanya dengan teman kampus beberapa tahun lalu tersebut.

Itulah makanya Sam sangat senang ketika berkenalan dengan David. Sam juga sudah menunggu-nunggu kedatangan David di Manado. Untung Sam masih punya waktu luang setelah lulus kuliah beberapa bulan lalu. Dia sedang menunggu jawaban dari suatu perusahaan finansial di Manado untuk menerima lamaran pekerjaannya.

Bagi David, sosok Sam menjadi menarik justru karena suaranya. Justru karena suara berat yang seperti om-om dan isi omongannya yang berbobot, Sam mendapat nilai lebih di mata David. Berdasarkan pengalamannya bergaul dengan banyak lelaki, sangat jarang buat David bertemu dengan brondong berusia 22 tahun yang bersikap dewasa baik dalam cara dan isi pembicaraan.

Terlebih dengan fisik yang atletis dan penampilannya yang macho tapi imut, maka Sam makin menarik bagi David.

Di kamar hotel terdengan suara shower. Rupanya David segera mandi setelah selesai menelepon Sam. Dan waktu sejam memang pas untuk David yang biasa menghabiskan waktu lama untuk ritual paginya di kamar mandi. Meski tidak seluruh 60 menti waktu dihabiskannya di kamar mandi, namun waktu sejam biasanya terhabiskan begitu saja untuk David karena ia senang membereskan barang-barang di kamarnya maupun di kamar hotel tempat dia menginap begitu selesai mandi dan siap pergi.

"Kriiiinnng kriiing" Telepon di kamar David berdering. "Halo" jawabnya.

"Kak, ini Sam... saya sudah di hotel. Jadi ketemu di lobi sekarang ya."

"Oh iya iya. Saya turun sekarang."

Tadi nya David ini mengajak Sam bertemu di kamar saja. Siapa tau ada waktu untuk beradegan ranjang dulu sebelum bepergian. Tapi David berpikir bahwa ranjang dan sprei sudah terlalu acak-acakan, terlebih dua handuk yang disediakan sudah basah terpakai semua, jadi akan rada repot kalau nanti benar-benar kejadian lagi adegan mesum nan nikmat. Apalagi hari masih panjang dan Sam menyediakan waktu sepenuhnya untuk dia hari ini dan malam nanti. Jadi sabar sedikit pasti berpahala, begitu pikir David.

Ketika bertemu di lobi hotel, kedua cowok ini langsung mengenali satu sama lain dan tetap akrab. Maklum mereka sudah saling chatting dengan camera. Meski tidak sering tapi cukup intens hingga duanya sudah merasa saling klik.

Sarapan di hotel itu diwarnai dengan keakraban yang lebih kental. Duduk berhadapan, mereka saling tukar cerita dan tawa. Sungguh, meskipun mereka kenal kurang dari seminggu, tapi suasana dan hubungan itu sudah seperti orang pacaran.

Dalam hati, David ingin sekali cuek untuk langsung memeluk dan mencium Sam di tempat itu. Tapi dia sadar bahwa dia berada di restoran hotel tempat sarapan yang dipenuhi dengan tamu. Bisa-bisa orang kaget dan mengusirnya.

Sam sendiri sudah berhasil mengatasi kegugupannya. Kalau tadi di telepon dia begitu gugup berbicara dengan David, namun di hadapan pria dewasa pujaannya sekarang dia merasa nyaman dan sangat menikmati.

"Hei, itu meja-meja sudah mulai dibereskan, rupanya sudah hampir jam setengah sebelas. Yuk kita jalan," kata David tiba-tiba.

"Oh iya ya. Yuk jalan sekarang. Tapi saya mau ke toilet sebentar ya," sahut Sam.

Mereka segera beranjak keluar restoran itu.

Sam menuju kamar kecil dan David menunggu di lobi. Tapi David berubah pikiran. Ia bergerak cepat mengejar Sam.

Di dalam toilet di lobi hotel itu kebetulan kosong. Sam yang melepas air seni di urinator kaget karena tiba tiba ada orang memeluknya dari belakang.

"Heh... ohh kakak, iseng banget sih."

"Iya sayang, saya sudah tidak tahan dari tadi mau peluk kamu," kata David.

Sam membereskan celananya dan kemudian berbalik badan, berhadapan dengan David.

Kedua cowok ini lalu berciuman dengan mesra sekali. Mereka berpelukan. Untuk beberapa saat lidah mereka bertautan. Nafas mereka memburu. Dada mereka bergemuruh. Nafsu sudah sampai ubun-ubun. Penis mereka jadi ngaceng sekeras-kerasnya.

Dengan tetap berpelukan, kedua cowok ini juga merasakan damai dan nyaman. Pelukan memang sangat mengasikkan, apalagi di antara orang yang saling menyukai dan menyayangi, meski belum lama kenal.

Sejenak kemudian mereka saling menatap. Walaupun di dalam toilet hotel, namun mereka tetap santai. Apalagi toilet hotel itu memang bersih dan wangi, dan untungnya tidak ada orang lain.

David lalu menarik tangan Sam, menciuminya. Dia sadar Sam belum sempat mencuci tangannya setelah buang air kecil tadi. Tapi justru itu sensasi buat David. Diciuminya dengan lembut tangan dan jemari Sam. David juga menjilat dan mengisap beberapa jari Sam. Mesra sekali.

Sam juga sangat menikmati suasana itu. Dia seperti terbang melayang layang karena sudah bertemu dengan David, pria dewasa yang disukainya. Sam memang terobsesi dengan cowok yang berusia jauh lebih tua darinya. Baginya, David adalah sosok ideal. David yang berusia 12 tahun lebih tua darinya merupakan pujaannya. Apalagi David tampil sesuai dengan bayangan dan harapannya. Tegas tapi lembut dalam berbicara, pintar dan mengerti banyak hal untuk dibicarakan, dan punya bakat untuk mengemong dan mengarahkan yang lebih muda.

Di mata Sam, secara fisik, David juga hampir tidak ada celanya. Wajahnya tampan seperti sudah beberapa kali dilihatnya di webcam selama chatting. Di usia yang 34, David memang tampak lenbih muda namun jantan. Hidungnya mancung dengan alis tebal. Di raut mukanya tampak ada garis keras dan maskulin dengan bekas cukuran cambang dan kumis. Banyak orang yang bilang David mirip pemain sinetron. Meski pun tingginya 175 sentimeter atau lebih pendek 5 sentimeter darinya Sam, nanum tetapi David berpenampilan sangat keren dengan bentuk tubuhnya yang berotot dan terbentuk karena olah raga yang teratur.

Cara berpakaian David pun juga selalu sportif dan atraktif. Seperti di hari itu, dia mengenakan celana bermuda coklat muda dengan kaos buntung merah tua. Perduan gaya dan warna yang serasi dengan kulit terang dan sosok David yang berkarakter. Ditambah dengan sepatu sport dan tas ransel kecilnya, selain harum parfum musk, jadilah David pujaan hati banyak orang, dan terutama Sam di hari itu.

Kemesraan di toile hotel itu masih berlangsung. Kedua pria ganteng itu sudah tidak tahan lagi untuk merengguh kenikmatan yang lebih lagi.

Keduanya saling melepaskan bertindak cepat. David mengangkat dan mencopot tshirt Sam dan sebaliknya Sam melepaskan kaos David. Mereka lalu berciuman lagi dengan dalam dan makin dalam.

Tangan-tangan mereka juga saling bermanuver menjelajah dan meraba-raba. Mereka saling meremas penis masing-masing. David sudah bergerilya lebih dulu dan tangannya masuk ke celana Sam. Dia measakan ujung penis Sam mulai basah dengan precum. David lalu menjilati pentil Sam.

Tak mau ketinggalan, Sam gantian melakukan hal yang sama. Ia membuka celana David tapi tidak melepaskannya. Celana David cuma melorot selutut dan itu sudah memudahkan Sam untuk memegang titit David. Sam menjilati pentil David... lalu ia turun dan membuka celana dalam David.

Sam memijat-mijat ujung penis David sampai dia menggelinjang dan mendesah-desah. Ahh. Sam bekerja terus... ia lalu menciumi penis David dan mengulumnya sambil meremas-remas pantat gempal David.

"Ohhhh ahhh... Sam, enak bagedddd."

Meski semalam sudah berhubungan seks dengan pria lain, namun David memang gagah dan kuat. Penis David tegang setegang-tegangnya. Keras bagai kayu. Kepala penis yang disunat itu sudah merah keungu-unguan dengan hiasan urat-urat yang makin mebesar dan berdenyut-denyut.

"Mmpphh! Mmpphh! Ahhhh.... enak... enak... Ahh... Sam" David menjadi klojotan hisapan Sam tambah kuat dan nikmat.

Sadar bahwa ini di toilet hotel di mana orang bisa masuk mendadak, maka Sam berpikir bahwa hal ini harus cepat diselesaikan. Yah ini termasuk quickie atau seks kilat.

"Oohh... Ohhh... Sam... aku mau keluar!" David mencoba untuk menarik penisnya dari mulut Sam, tapi Sam justru makin cepat memainkan mulutnya dan terus saja menghisap hingga akhirnya David menyemprotkan spermanya.

"AaaaaargggggH ah ah ah ah ahhhhhhhhhhh. Sam kamu bandel ya, tapi lidah kamu hebat. Enak banget!" kata David. Dia segera mengambil tissue dan membersihkan penisnya lalu membereskan celananya/

Lalu david mendekati Sam dan memeluknya dari belakang.

"Sini kamu aku kocokin, buruan, nanti keburu ada orang masuk," bisik David ke telinga Sam dengan mesra.

Sam juga sadar bahwa kegiatan nikmat di toilet ini harus cepat selesai kalau tidah mau dipergoki orang lain.

Tangan kanan David dengan teratur mengocok penis Sam, tangan kirinya memainkan puting cowok itu. David juag menciumi dengan lembut telinga, tengkuk dan leher Sam.

Gerakan David sangat dinikmati Sam yang memang haus belaikan lelaki dewasa. Sam terus membayangkan wajah ganteng David yang memelukknya dengan mesra dari belakang sementara menikmati remasan dan kocokan lembut dari pria matang itu.

Tidak lama Sam mulai meregang dan merintih-rintih. "Ahhh kak, mau muncrat nihhh."

Sam mengerang-erang serasa mendekati klimaks, lalu air maninya menyembur deras, membasahi lantai toilet. "Ccrroott!! Ccrroott!! Ccrroott!! di iringi erangan nikmat dari mulut Sam. "Uhhhh uhhhhh Uhhhh..." Tubuh Sam seperti mengejang sejenak, ia sungguh menikmati kejadian itu. David tetap memeluknya dengan mesra dari belakang sambil tangannya meraba raba penis Sam yang masih tegang dan meneteskan sisa-sisa sperma.

Nafasnya terasa hampir habis. Selang beberapa detik Sam segera menguasai diri.

"Kak, buruan ah, nanti ada orang masuk." Lalu sam berputar, mencium David dan berbalik mencari tissue. Ia membersihkan penisnya yang tidak disunat itu. Meski masih berkulup, tapi Penis Sam bersih dan berukuran standar, tidak besar dan tidak kecil.

Selesai membereskan celananya, Sam menyempatkan mengelap sisa spermanya di lantai. "Malu ah nanti kalau ketauan orang lain," katanya.

Tak lama kemudian mereka keluar dari toilet. Beruntung bagi kedua cowok ganteng itu, Mereka dapat melakukan quickie di toilet tersebut tanpa ada gangguan atau kepergok orang lain.

Di hari itu, David dan Sam menghabiskan waktu dengan bahagia di Bunaken, Malamnya mereka kembali ke hotel dan menuntaskan kegiatan syahwat lagi sampai puas. Namun pengalaman seks di toilet tetap menjadi kenangan khusus.

Bagi beberapa orang, quickie atau seks buru-buru, apa lagi di tempat umum, memang menjadi sensasi tersendiri. Mereka merasa mendapat kan kepuasan tersendiri melalui seks yang dilakukan dengan cepat atau pun diselesaikan di tempat umum.

Tetapi buat David dan Sam, merengguh kenikmatan di toilet hotel itu merupakan pengalaman pertama. Pengalaman yang tak terlupakan.

Walaupun di toilet, bagi Sam, pengalaman itu amat sangat mengesankan. Ia dapat merasakan hasrat sekaligus kehangatan David, pria dewasa yang dikaguminya. Ia berharap dapat berpacaran dengan David namun sadar bahwa mereka tinggal di kota yang berbeda sehingga hubungan jarak jauh tidak dapat terlalu diharapkan. Namun demikian, setelah David kembali ke Jakarta, mereka berdua masih tetap kontak dan kadang saling chatting dengan webcam.

Bagi David, seks kilat tersebut merupakan pengalaman seks yang unik sekaligus indah di Manado. Salah satu pengalaman seks yang menakjubkan. Akan selalu ada di ingatannya tentang seks yang legit di Kawanua.

jakdude[at]hotmail.com

###

9 Gay Erotic Stories from Jakdude

Benci tapi butuh

Lega sudah. Ya, Toni merasa lega karena sudah bisa mengusir Dewo dari rumah dan bahkan dari kehidupannya. Padahal sejanak sebelumnya, mereka masih terlibat pergumulan syahwat yang panas. Sore itu, setelah menenggak minuman keras dan obat perangsang, Toni dan Dewo sibuk saling mengentoti. Mereka berciuman dan saling berpagutan. Suasana yang begitu erotis hingga birahi mereka berdua

Di Gerbong Enam

Dari pengeras suara terdengar penguman agar penumpang segera naik ke gerbong karena kereta Mutiara ke Bandung segera diberangkatkan. Soni bergegas membereskan ranselnya dan menuju ke gerbong enam. Di dalam kereta Soni mendapati di kursi sebelahnya sudah duduk seorang pemuda sebayanya. “Wah cakep juga, lumayan buat teman ngobrol di perjalanan. Siapa tau bisa diraba-raba sekalian,” pikirnya

Drilling at the dentist

Dimas was uneasy that afternoon. He got a pretty bad ache on his gum. It’s been a week already a week. At first it only hurts when he had something cold or sweet in his mouth and he thought it was only a cavity on one of his teeth and it would need filled. But it was then a constant throb. He knew he needed to see a dentist soon or it would only get much more painful. He has tried pain killer

Ethernal memory

It’s already around 2 a.m. but Edgar could not close his eyes. There was nothing in his mind; and Edgar realized that he has nothing to worry about in his life, at least at that moment. Edgar is a great guy in his forty. Common people regard that he has the achievements as a man in his life except he remains single. Yes, Edgar is a gay and he has decided not to marry a woman or spending his

Kawanua Legit

Liburan baru semalam di Manado, belum cukup waktu untuk David menjelajahi banyak tempat wisata atau pun pelosok menarik di Manado. Tapi di hari pertama di kunjungan pendeknya di ibukota Sulawesi Utara ini, David sudah mendapat kenalan dan teman tidur yang menyenangkan. Kenikmatan di malam pertama sudah direngguhnya dengan puas.Sebagai seorang homoseksual yang tipikal ingin mencicipi banyak

Kelanggenan HTS

Kelanggengan HTS Hampir tengah malam ketika Bram sudah hampir memejamkan matanya, tapi dia agak tersentak ketika ponselnya berdering. Sebenarnya ia enggan menjawab di tengah malam seperti itu. “Pasti ini urusan kerjaan lagi,” pikir Bram. Sebagai produser di sebuah televisi swasta, ia memang kerap ditelepon setiap saat untuk urusan kerjaan. Ponselpun wajib selalu aktif, 24 jam sehari,

Leganya berbagi beban

Sejak beberapa hari lalu Indra tampak murung. Jordan sahabat Indra sudah memperhatikan hal ini. Namun sejak pagi setelah jam pertama kuliah selesai, Jordan melihat Indra lebih kuyu.Indra memang punya rahasia. Sudah seminggu ini Indra merasa terbebani dengan rahasianya itu. Dia dapat dengan mudah menyembunyikan selamanya. Tapi itu bukan kebiasaanya. Indra adalah seorang pemuda riang dan cukup

Nikmat Kawanua

Nikmat KawanuaPagi di akhir bulan Mei itu David dengan ceria berangkat ke bandara Soekarno Hatta, Jakarta. Yah, kali ini dia akan liburan ke Manado, kota di pulau Sulawesi yang baru akan pertama kali dikunjunginya.Perjalanan selama di jalan tol Jakarta menuju bandara relatif lancar karena hari masih sekitar jam 7 pagi. Tiba di terminal domestik, David segera check in di counter Batavia

Ramai ramai

Surya baru selesai mencukur jembutnya. Rasanya ringan dan seksi. Surya memang lebih suka penisnya bersih dari bulu-bulu, dan dia selalu mencukur bersih jembutnya. Dengan kontol yang klimis tanpa bulu, dia juga merasa lebih nikmat kalau ngentot.Malam nanti Surya ada acara ngentot ramai-ramai, makanya dia sudah siap-siap merapikan diri termasuk ritual cukur jembut. Surya memang sudah tidak

###

Web-01: vampire_2.0.3.07
_stories_story