Gay Erotic Stories

MenOnTheNet.com

Warnet penuh pejuh

by Ivanhandoko


Warnet penuh pejuh Cerita ini cerita khayalan belaka.... Sebenarnya cerita ini didasari dari kejadian yang pernah kusaksikan di warnet favoritku. Timbul sensasi..dan keinginan untuk mengulang dan mengulang lagi dengan bumbu2 lain yang lebih hot. Warnet favoritku adalah warnet yang disekat oleh tirai bambu yang biasa orang Jawa menyebutnya 'gedek" dan sekat bambu ini terdapat celah2 yang bisa digunakan untuk mengintip room di sampingku. Waktu itu aku melihat 2 org brondong di samping krii roomku sedang asyik berciuman dan akhirnya melakukan oral sex hingga semburan pejuhnya berhamburan.. Aku yang menyaksikan hal itu terangsang dan mengocok kontolku hingga ngecrot juga. Nah dari itu timbul keisenganku untuk mencoba menggaet brondong2 straight yang ada. Dan kesempatan itu muncul ketika aku chat via MIRC. Aku ngobrol dengan brondong dengan nick co-butuh-duit, nah ternyata dia mahasiswa yang lagi kesulitan duit untuk beli tinta printernya. Dari perkenalan kutahu namana Danang. Kuajak dia untuk ketemuan di warnet tempatku. Dia butuh duit tidak banyak sih, cuma 50ribu. Kusetujui dengan syarat dia mau melakukan hubungan seks denganku di warnet. Hal itu kulakukan karena aku tahu room di sampingku masing2 diisi oleh brondong2 yang lumayan ganteng. Bukan rahasia lagi kalo warnet pilihanku ini banyak digunakan untuk adegan mesum, baik sesama jenis maupun lawan jenis, sementara yang jomblo banyak yang ngocok kontol termasuk aku tentunya. Sekitar limabelas menit kemudian, Danang benar2 datang ke tempatku. Anaknya ganteng juga, tubuhnya sedang2 saja, dengan kulit coklat sawo matang nampak bersih. Aku tersenyum padanya dan kuulurkan tanganku bersalaman dengannya yang disambut dengan hangat sembari membalas senyumku. "Kamu berani sungguhan main seks denganku di sini?" tanyaku menyakinkan diri. "Ya gak papa..." jawabnya. Aku tersenyum, dan kemudian kuraih lehernya dan kucium lembut bibirnya. Dia menyambut ciumanku dengan canggung. Kemudian dia duduk di sampingku dan melihat komputer yang kuakses. Sengaja aku menunjukkan video mesum cewek cowok hingga dia akan lebih terangsang. "Pernah ngemut kontol?" tanyaku menggoda dia. Danang menggeleng, "Belum..." "Berani mencoba??" Danang mengangguk. Aku emang sudah dirasuk oleh birahiku, bukan saja oleh Danang yang ganteng ini tapi juga oleh kedua brondong di sebelahku yang mulai mengocok kontolnya sembari menonton bokep yang ada. "Hisap kontolku ya..." pintaku sembari menyembulkan kontolku dari celanaku. Walau Danang belum pernah menghisap kontol tapi nampaknya dia konsekuen dengan janjinya di chat tadi. Dia menundukkan kepalanya dan mulai menyelomoti kontolku dengan mulutnya. "Aaaah..." desisku ketika lidahnya beradu dengan kontolku. Aku menyandarkan tubuhku di dinding warnet dan membiarkan Danang beraksi mengaduk-aduk kontolku dengan lidahnya. Aku juga menyempatkan mengintip kedua brondong di sampingku. Bingo...!!! ternyata brondong samping kananku sedang mengintip ke arahku sembari mengocok kontolnya. Hampir saja aku beradu pandang dengan dirinya karena mengintip dari lubang yang sama...hehehehe... Sekarang saatnya aku beraksi lebih hot lagi. Kepala Danang kuangkat dari kontolku yang menegang penuh. Kucium bibirnya seerotis mungkin agar remaja sebelahku makin terpukau oleh adegan kami ini. Kemudian pakaian Danang mulai kulepaskan satu persatu, hingga tubuhnya benar2 bugil seutuhnya. Luar biasa...kulihat kontol Danang berdiri dengan gagahnya. Memang dia brondong straight seperti kedua brondong di sampingku ini, tapi siapa yang tidak terangsang dengan keadaan semacam ini.... Jangan bingung juga karena kejadian ini kulakukan larut malam di mana hanya beberapa orang saja di warnet itu. Tubuh Danang kuciumi mulai dari leher, turun ke dadanya yang kekar, hingga aku menemukan kontolnya yang berdiri tegang... Sengaja kudekatkan batang kontol Danang ke lubang pengintaian brondong itu sehingga nampak jelas kontol Danang keluar masuk mulutku. Aku menggoda pengintaiku dengan menjulurkan lidahku ke ujung kontol Danang dan menjilati ujung kontol ranum itu sehingga membuat Danang tanpa sadar mendesah nikmat. Aku melihat ke arah lubang itu dan tersenyum menggoda. Kuberi tanda ke arah brondong itu yang kuyakin sedang menyaksikan adegan antara aku dengan Danang dengan telunjukku untuk bergabung. Beberapa saat tidak ada respon...aku tetap melanjutkan kegiatanku mengulum kontol Danang yang ranum menggairahkan itu. Dan aku mencoba mengintai room sampingku yang lain. Woww....ternyata brondong yang ini lebih berani ketimbang brondong di sebelah kiriku tadi. Brondong kananku ini melepaskan celananya dan mengocok kontolnya sembari mengintip aku dan Danang, tidak lagi menyaksikan bokep di komputernya. Aku sempat melirik ke komputerku, surprise...!!! Ada ketikan pesan yang ternyata dari room sebelah kiriku : Boleh gabung mas??? Segera saja kubalas : tentu saja dik...ke sini aja! Kesempatan ini tidak kusia2kan, aku juga mengirimkan pesan ke room sebelah kananku : Mau gabung gak dik, sekalian dengan teman yang lain...?? Tidak ada respon dari brondong itu, mungkin dia tidak melihat komputernya atau mungkin bingung cara meresponnya. Sementara itu brondong sebelah kiriku telah membuka pintu room warnetku yang kusambut dengan senyuman hangat. Danang nampak kaget ketika brondong ini masuk, tapi segera kutenangkan dengan melumat bibirnya. Kutarik tangan brondong itu dan kutanya, "Siapa namamu dik?" "Iyan..." jawabnya lirih. "Yan..buka pakaianmu...biar kuhisap kontolmu..." Tanpa komando kedua kalinya, Iyan membuka pakaiannya dan kontolnya yang ranum yang sedari tadi kuincar segera terpampang di depan mataku. Aku berlutut di depan kedua brontong itu dan mulai menyelomoti kedua kontol itu dengan sepuas2nya. keduanya menggelinjang dan mendesah lirih.... Hingga beberapa menit aku melakukan oral seks kepada kedua brondong itu, hingga kuambil posisi yang lain. Kusuruh Danang menggantikan posisiku untuk mengulum kontolku dan kontol Iyan. Danang ternyata menurut saja atas kemauanku itu. Dia mulai melakukan apa yang kulakukan tadi. Kontol kami berdua bergantian diemutnya dan aku menikmati sekali kenyotannya. Kupeluk tubuh Iyan yang memang tidak seatletis Danang tapi cukup lumayan untuk didekap. Aku mencoba mencium bibirnya tapi dia mengelak, hingga akhirnya sasaranku mengenai lehernya. Dia mendesah, geli bercampur nikmat. Ciumanku turun ke dadanya dan puting susunya yang merah ranum itu kulumat hingga dia mengerang nikmat. Tubuh Iyan mengejang beberapa kali, nampaknya pejuhnya telah berhamburan keluar dari moncong kontolnya. Danang kulihat mengurut batang kontol itu hingga tetes terakhir membasahi lantai warnet itu. Mata Iyan merem melek menikmati sensasi sensual yang mungkin baru pertama kali ini dialaminya. Tanpa kusadari ternyata brondong sebelah kananku telah berdiri di depan pintu roomku sembari mengocok kontolnya yang berdiri tegang. Amboi....rencanaku berhasil...hari ini aku berhasil menikmati kontol2 brondong, tiga brondong sekaligus... Iyan kemudian mengundurkan diri dari roomku karena memang room warnet itu hanya dapat diperuntukkan maksimal 3 orang saja. Danang nampak terbengong2 melihat ada brondong lain yang masuk ke ruanganku itu. Aku hanya tersenyum dan melumat bibirinya. "Hisap lagi ya..." pintaku. Danang kemudian beraksi kembali menghisap batang kontolku dan aku kembali mengalami sensasi yang luar biasa dari cowok straight ini. "Siapa namamu?" tanyaku menegur brondong yang baru bergabung itu. "Ferry..." jawabnya. Kuraih batang kontol Ferry yang tegak menantang itu dan pelan2 kukocok kontol itu. Ferry mendesah...Kudekap tubuhnya dan kucium bibirnya. Surprise...Ferry tidak menolak! Bahkan dia menjulurkan lidahnya beradu dengan lidahku. Bunyi decah lidah kami terdengar, untungnya suara music di warnet itu menutupi suara lidah kami itu. Aku benar2 merasakan sensasi yang nikmat. Kontolku dengan lahap diemut oleh Danang sementara aku asyik berciuman dengan brondong muda bernama Ferry ini. Sensasi itu membuatku tidak mampu menahan gejolak birahiku...dan croooth...croooth..pejuhku berhamburan tepat ketika Danang sedang giat2nya mengemot kontolku... Aku menggelinjang kuat dan tanpa sadar aku mendesah nikmat...benar2 nikmat sekali.... Danang nampak kerepotan menerima semburan pejuhku di mulutnya. Segera kucium bibirnya dan lidahku menerobos mulutnya menjilati pejuhku yang ada di mulutnya. Danang gelagapan menerima ciumanku yang panas itu. Tubuhku terasa lemas akibat banyaknya semburan pejuhku tadi. Namun aku tidak membiarkan begitu saja kedua brondong di depanku ini tanpa memberi mereka sensasi nikmatnya berhomo-ria. Aku segera mengambil posisi berjongkok di depan mereka berdua dan mulai memuluti kedua batang kontol brondong itu. Segenap kemampuanku selama ini kukeluarkan untuk mampu memompa pejuh kedua brondong ini. Baik Danang maupun Ferry nampaknya tidak mampu bertahan dengan seranganku yang bertubi2 itu...Berulang kali mereka mendesah nikmat dan yang keok duluan adalah si Ferry... Tubuhnya mengejang dan crotth...berulang-ulang pejuhnya menyembur, yang segera kuhirup dan kujilati kontolnya. "AAAAAGGGGHHHH............" kali ini erangan nikmat dari Ferry nampak terdengar jelas, mungkin karena nikmatnya orgasme yang dirasakannya sehingga dia tidak mampu menahannya. Danangpun tidak mampu menahan semburan pejuhnya, kontolnya berdenyut2 ditanganku dan croottth...kali ini pejuh brondong straight ini berlompatan dari moncong kontol itu.Tubuh Danang bergetaran menahan nikmatnya orgasme yang dirasakan. Dengan sigap kusedot kontol yang sedang berorgasme ria itu, pejuhnya kutelan hingga tetes terakhir.... Tubuh kedua brondong ini melemas dan mereka terduduk di warnet itu dengan wajah menunjukkan kepuasan seksual. Kontol keduanya kuremas pelahan, keduanya menyeringai menahan linu karena memang kontol yang habis menyemburkan pejuh akan terasa linu jika dirangsang. Aku memandang keduanya dan tersenyum. Mereka membalas senyumanku. Aku meraih mereka dan kami berciuman bertiga. "Mas...aku boleh ngisep kontolmu gak?" tanya Ferry. "Haah...! Kamu mau ngemut kontolku?" tanyaku tidak percaya. Ferry mengangguk, "Iya, aku penasaran karena kontol mas gede dan panjang banget.." Aku tersenyum dan mengangguk. Ferry segera menyerbu ke arahku dan memegang kontolku yang lemas karena menyemburkan pejuh begitu banyak. Tanpa jijik dia mengulum kontolku. Terasa geli dan linu menjadi satu, namun aku mencoba menahannya. Pelan tapi pasti kontolku mulai menunjukkan kejantanannya. Aku memejamkan mataku dan menikmati kuluman Ferry pada kontolku. Aku tidak ingin mengecewakan brondong ini, makanya kuminta Danang untuk mau merangsang aku dengan menjilati puting susuku. Begitu nikmatnya mendapat rangsangan dari kedua brondong ini. Yang satu asyik memuluti batang kontolku dan satunya menjilati kedua puting susuku bergantian.Aku benar2 mengalami ekstasy luar biasa. Aku berusaha memaju hormon dalam tubuhku agar orgasme keduaku segera muncul dan tanda2 itu mulai ada dihadapanku. Aku meraih tubuh Danang dan kulumat bibirnya. Tubuhnya kupeluk dengan erat dan kuraih rasa nikmat itu ..... Semburan pejuhku berulang kali terjadi lagi, kali ini mulut Ferry yang kuguyur dengan semburan lahar nikmatku.... Aku benar2 puas kali ini....Kupeluk tubuh Ferry dan kulumat bibirnya yang penuh dengan pejuhku. Lidah kami berdua saling beradu menikmati rasa pejuh di bibir kami berdua. Danang memajukan tubuhnya dan kami bertiga kembali saling beradu lidah. Beberapa saat kemudian kami melepaskan diri dan mengenakan pakaian kami. Sungguh....malam yang menggairahkan dan tidak disangka kami bisa berseks ria di warnet.... Ferry sempat bertukar nomor hp dengan kami berdua dan kembali ke ruangnya di sebelah. Aku kemudian mengeluarkan dompetku dan memberikan selembar uang kertas 50rib-an ke Danang. "Thanks...kapan2 aku akan menghubungimu...ok?" kataku. Danang mengangguk, " Ya mas..makasih ya mas... aku pulang dulu." Aku mengangguk, "Ok...hati2.." Danang bangkit berdiri dan keluar dari ruang warnetku dan aku kembali asyik menikmati browsingku di internet, mengatur rencanaku lagi untuk bisa mendapatkan kontol2 segar dari cowok2 straight di warnet mesum itu.

###

4 Gay Erotic Stories from Ivanhandoko

NGESEK??? MUDAH AJA

NGESEKS????....MUDAH AJA…. Bagi sementara orang, untuk ngeseks itu sulit…tapi gak tuh untuk aku…Untuk nyari kontol untuk diemut sih gampang banget… Yang sulit di dunia hombreng begini adalah nyari hati yang setia…itu sulit cing..!!! Aku kenal anak itu sebagai loper koran yang biasa mengantar koran ke tempatku tiap hari. Namanya Parman, anak desa, wajahnya cakep sih, apalagi kalau

Warnet penuh peju

WARNET PENUH PEJU Semua cerita ini adalah fiksi belaka, bila terjadi beneran ya syukurlah…. Seluruh warung internet sudah kujelajahi. Dari yang browsingnya cepat sampai yang leletnya minta ampun. Untuk membuka satu email saja butuh waktu sampai 15 menit, jelas tidak bermutu kelasnya. Kalau dapat warnet macam begini paling hanya sekali saja dan tidak perlu kuulangi. Dalam memilih

Warnet Penuh Peju 2

Masih ingat dengan kisah warnet yang dulu? Ini merupakan kejadian yang sama di tempat warnet itu. Dan benar-benar tidak kuduga jika aku mengalami kembali kejadian yang memuaskan birahiku. Setelah merasakan nikmatnya kontol dua orang pemuda secara bergantian di warnet itu, aku jadi semakin sering ke warnet itu. Bila membayangkan kontol-kontol yang segar itu maka spontan batang kontolku

Warnet penuh pejuh

Warnet penuh pejuhCerita ini cerita khayalan belaka.... Sebenarnya cerita ini didasari dari kejadian yang pernah kusaksikan di warnet favoritku. Timbul sensasi..dan keinginan untuk mengulang dan mengulang lagi dengan bumbu2 lain yang lebih hot. Warnet favoritku adalah warnet yang disekat oleh tirai bambu yang biasa orang Jawa menyebutnya

###

Web-02: vampire_2.0.3.07
_stories_story