Gay Erotic Stories

Ricky hanya bisa memandangi Ruben dalam jarak dekat, dibiarkannya cowok ganteng itu menonton pertandingan Barcelona vs Real Madrid dalam laga Piala Champions, sesekali Ruben berteriak dan menjelek-jelekkan Christiano Ronaldo dengan kata-kata kasar tatkala CR7 berhasil menjegal Lionel Messi menendang bola. Ricky hanya bisa tersenyum, senyum bahagia karena teman dekatnya akhirnya datang ke kostannya untuk menonton bola, kegemaran Ruben. Tak ada yang bisa dilakukan Ricky selain membaca majalah Cosmo, menyediakan coca cola dan sekaleng springles. Terkadang Ricky juga ikutan bersemangat menonton bola, suatu jenis permainan yang tidak pernah bisa dimainkan. Ricky hanya bisa menyesal tatkala ia tidak bisa memainkan game Winning Eleven mendampingi Bee, panggilan akrab Ricky kepada Ruben. “Bee besok kan kamu interview di Bank INI, kamu udah siap” ujar Ricky mencoba mengalihkan perhatian Ruben, Ricky sangat peduli dengan nasib Bee, sudah 6 bulan lulus dari PTN, Bee belum dapet kerjaan, sudah puluhan interview yang Ruben jalani tapi biasanya hanya mentok di tes psikotes. “udah tenang aja sih” ujar Bee sembari sesekali berteriak “wuih mantap gocekannya” pada sosok Lionel Messi. “terus udah telpon Jelita” tanyaku lagi. Jelita adalah pacar Ruben yang Ricky hargai. Tidak ada sedikitpun rasa Jealous pada sosok Jelita. “ntar” ujar Bee singkat. Sesekali Ricky berpikir, kenapa sih teman dekatnya ini selalu cuek dan dingin, tapi jutsru kenapa hal itu yang disukai Ricky pada Ruben. Hal misterius yang selalu ditanyakan pada Ruben tapi hasilnya selalu nihil. Malam itu Ruben menanggalkan kaus hijau dan hanya mengenakan jeans, underwear GTMan terlihat sedikit, bulu-bulu halus tampak berjejer rapi diantara pusarnya. Pemandangan real seperti itu yang mengganggu pikiran Ricky, terkadang ia membaca Cosmo, sebentar kemudian memandangi lagi, sebentar kemudian mengambil springles, tak lama kemudian menanyakan hal-hal yang tidak penting. Sementara Ruben hanya peduli pada skor dan permainan di layar kaca. Sedikitpun ia tidak beranjak, kecuali saat jeda, ia ke kamar mandi untuk kencing dan kemudian kembali menghabiskan springles! Saat pertandingan sudah usai dengan skor 3-1 untuk Barcelona, Ruben berteriak puas, tim kesayangannya, Barca memenangi Liga Champion Musim ini, sementara malam sudah larut, Ricky harus beristirahat karena besok ia harus pergi ke kantor “aku tidur dulu yah” ujar Ricky pada Bee, mematikan lampu dan berbaring di ranjang, Ruben diam saja, ia masih saja melihat station tv ESPN “duluan aja” ujarnya singkat. Ricky beranjak ke sisi Bee dan tidak berani lebih dekat lagi... Bee hanya diam saja, dengan tangan kanan yang menjadi bantalan kepalanya dan tangan kiri memegang remote, tangan kanan Bee terlihat sangat menggoda bagi Ricky, otot bicepnya lumayan bagus dan aroma fragrance axe nya lumayan segar. Tapi Ricky tidak mau macam-macam, bisa berdekatan seperti ini dengan Bee saja sudah membuatnya senang. Malam itu Ricky mimpi indah. (To Be Continue)