Gay Erotic Stories

MenOnTheNet.com

Sango Island 6

by Fandybottom


Sango Island 6

Malam hari ini suasana semakin dingin. Pijarnya lampu di gang-gang rumah tuan Hereca semakin menimbulkan efek menegangkan. Sementara diluar hujan gerimis mulai menyapa. Aku sekarang berkeliling untuk mengecek keadaan, jam pada saat itu menunjukan pukul 10:34 pm. Lantai demi lantai aku jajaki. Di sekitar pantaipun terlihat dari lantai tiga rumah ini. “siapa itu?”. Aku melihat seseorang berlari kearah pantai. Tanpa buang waktu lagi aku mencoba memanfaatkan pengendalian sirial untuk turun kehalaman dengan cepat. Kemudian aku berlari mengejar orang itu. Tampak seseorang menuju sebuah perahu. “ Hai!!! Berhenti!”,pintaku. Tampak sebuah perahu bermotor menjemput orang yang berlari. Orang itu pun masuk kedalam perahu dan buru-buru pergi. Aku berusaha menghalangi perahu itu dengan menariknya menggunakan sirial. Tetapi kelihatannya, orang yang berada didalam perahu itu dapat menetralisir sirialku. Aku kembali ke rumah dan mengecek sesuatu. Tidak ada yang hilang ataupun berubah.. ermmm aneh sekali. Kalau orang itu tidak ada maksud apa-apa mengapa dia lari? Ketika aku kembali kehalaman depan, aku bertemu Noyi. “Noy, sedang apa?”. “Aku merasakan ada hal yang aneh Fand tapi aku tidak tahu apa”, jawab Noyi sambil memegang dagunya. “Benarkah Noy?”. “Iya. Benar. Ada apa Fand?”. “Tidak… Tadi aku sempat mengejar seseorang yang tampak mencurigakan, tetapi ternyata tak ada sesuatu yang hilang atau berubah”. “Kapan?”. “Baru saja”. Ketika aku dan Noyi sedang berbincang, tiba-tiba ketiga temanku sesama anggota Moikzura yang bertugas dikeluarga Hereca mendatangi kami. “Kita kumpul sebentar. Ada hal penting yang harus aku bicarakan”, kata Duhei. Kami pun masuk keruang tamu dan membicarakan sesuatu. “Ini adalah hujan Omizo. Selama aku hidup, baru kali ini aku mengetahui kalau omizo itu bisa untuk membuat hujan”,terang Duhei. “Apa? Jadi hujan diluar adalah jurus seseorang? Bagaimana mungkin? Apakah orang itu sama seperti dewa?”,tanyaku bertubi-tubi. “Tidak Fand. Orang ini hanya meningkatkan kemampuan otaknya untuk mengendalikan air menjadi tetesan hujan. Untuk membuat gelombang saja kita harus berdiam diri dan berkonsentrasi kuat agar jurus itu berhasil. Dari pendapatku sementara, orang yang menggunakan jurus ini merupakan senior di pasukan kerajaan”, jawab Duhei. “Apakah dia tidak akan pingsan atau pusing dengan tingkat kesulitan jurus yang setinggi ini?”, tanya Shero. “Entahlah. Tapi kita harus cari tahu”,kata Duhei. Kami pu mulai menyusun rencana. Kami tahu bahwa malam ini akan ada penyerangan dari musuh. Maka dengan kami berlima ini, sulit rasanya untuk bergerak gegabah menghadapi musuh yang sangat sakti. Kami merencanakan sesuatu. Pada situasi seperti ini maka akulah yang sering di tunjuk sebagai pengatur dan pemimpin rencana. Pada dasarnya, format yang akan aku lakukan adalah dengan berpencar satu per satu sekitar radius 150 m kemudian titik berkumpulnya adalah lokasiku. Setelah mengecek keadaan disekitar rumah selesai, aku akan melanjutkan pada strategi 2-3. Pada strategi ini yang bertahan di lokasi hanya dua orang dan ketiga orang yang lain akan mengecek keadaan dengan radius yang lebih jauh. Aku berusaha menjelaskan ke efektifan rencana ini. “Dengarkan baik-baik. Apa bila rencana satu belum berhasil juga, maka kita akan langsung melakukan strategi kedua. Noyi dan Puwre akan berjaga disini. Sementara kita melanjutkan pencarian dengan radius yang lebih jauh. Ingat musuh adalah pengguna jurus yang hebat dan berapa jumlah musuh itu sendiri kita masih belum tahu. Oleh karena itu kemampuan bertahan dan mengefektifkan penggunaan jurus adalah kunci utama. Oh iya.. kita saat ini bekerja dalam kelompok, utamakan mempercayai teman dan saling memahami. Aku rasa penjelasannya sudah cukup. Ayo kita mulai!”,ajakku dengan semangat. “Siap!”,jawab mereka serempak sambil bergerak keluar. Aku mulai mendeteksi gelombang jurus dengan ituvelce. Terasa sekali gelombang jurus yang sangat konstan dan stabil dengan begini aku cukup sulit mengetahui dimana orang itu berada karena pada dasar nya gelombang jurus semakin besar apabila mendekati sang pengguna jurus. Aku kembali memutarkan telapak tangan ke tanah untuk melacak pengguna jurus. Sementara teman-teman yang lain kelihatannya juga kesulitan melacak sang pengguna jurus. Beberapa menit telah berlalu. Waktu yang aku berikan adalah 2x5 menit untuk mendeteksi dengan cara ini. Setelah itu kami akan menjalankan rencana kedua. Pada rencana kedua aku memusatkan pencarian pada frekuensi gelombang jurus tetapi tetap nol besar. Apakah mungkin kami sedang menghadapi seorang dewa? Mustahil sekali rasanya kalau seorang manusia melakukan hal ini. “Fand aku masih tidak bisa menemukan keberadaan pengguna jurus ini”,kata Shero. “aku juga fand”,lanjut Duhei. “ini akan menjadi pekerjaan yang sulit. Apa yang kalian ketahui tentang pengguna jurus omizo?”. “omizo memiliki tingkat pengendalian yang sulit. Sama seperti sirial, omizo juga punya perbedaan jenjang antara tiap besarnya benda yang di kendalikan. Jadi sebenarnya jurus hujan adalah sesuatu yang mustahil jika dilakukan dalam waktu selama ini”. Duhei menjelaskan sedikit hal mengenai omizo. “bagaimana kalau ada dua atau lebih pengguna jurus?”, tanyaku. “tidak mungkin. Karena dari gelombang jurus yang kita rasakan, tidak ada tanda-tanda Interferensi gelombang. Kemungkinan orang ini sudah melebihi kemampuan manusia normal”. “tunggu Duhei. Kau bilang mustahil juga kan manusia melakukan ini? Tapi dari frekuensi yang aku rasakan dia masih seorang manusia. Aku pernah melakukan ituvelce gabungan untuk mendeteksi pangendalian jarak jauh jurus sirial. Mungkin tidak kalau kita melaakukan hal yang sama pada omizo?”. “Kita harus mencobaanya. Ayo Fand!”. Kata shero. “tidak Shero. Pada ituvelce gabungan, hanya pengguna jurus yang sama saja yang bisa melakukannya karena kita perlu keseimbangan pikiran”. “baiklah. Berarti aku dan Duhei saja yang bisa melakukannya”. Duhei dan Shero mulai melakukan jurus ituvelce gabungan. Mereka terus mencoba menyatukan pikiran… dan srrrtttt… sedikit sinyal tertangkap. “berhasil.. walau hanya sebentar.. ayo kita coba lagi!”, kata shero. Kembali mereka mencoba. Tetapi kelihatannya pada kesempaatan kedua, mereka tidak bisa mengulangi keberhasilan tadi. “bagaimana kalau kita meminta bantuan Noyi dan Puwre?”. “tapi apakah mungkin menyatukan keempat pikiran dengan cepat?”,tanya shero. “tak ada salahnya kita coba”,jawabku. Kamipun bergegas kembali ke rumah tuan Hereca. Disana aku jelaskan situasinya pada Noyi dan Puwre. Mereka mengerti dan mau melakukannya. Sekarang mereka berempat mulai menyatukan pikiran. Memang sulit sekali bahkan pada percobaan kelima tetap tidak membuahkan hasil. Pada percobaan keenam…. Sssssssrrrrrrrrtttttttttttttttttttt…. Sinyal keberadaan pengguna jurus semakin jelas. “baca sekarang Shero!”. “timur laut,1/5 mile dari rumah tuan Hereca”. “mulai!”,aku menginstruksikan Shero dan Duhei mengikutiku kearah pengguna jurus berada. Dengan sekuat tenaga aku berlari menuju orang tersebut. Diperjalanan, beberapa omizo mulai menyerang kami. Cukup kerepotan juga menghadapi omizo berbentuk peluru air tersebut. Aku masih dalam modus bertahan. Setelah berhasil melewati omizo ini kami kembali menerima serangan lidah air yang apabila terkena dapat memilin kami kedalam kurungan air. Benar-benar kewalahan. Aku hanya berusaha menghindari dan sesekali memecah lidah itu dengan pedang tanah. Sedikit lagi kami akan sampai dan alangkah terkejutnya diriku ketika melihat apa yang ada di depan kami. Seorang manusia bertubuh setengah mesin mengendalikan hujan itu. Dia telah mengorbankan tubuhnya untuk meningkatkan kekuatan otaknya agar bisa mengendalikan omizo sehebat tadi. Aku langsung mencoba memecah serangannya. Hanya itu cara terbaik yang sirialpo(sebutan untuk pengendali sirial) lakukan untuk menghadapi omizopo.. aku sudah kelelahan begitu juga kedua temanku yang lain. “Namaku Serhu Floter. Aku adalah orang dibalik persengketaan ini. Aku yang memunculkan persengketaan dan mengacaukan keadaan di pulau sango”. “apa tujuan mu?”,tanya ku. “tujuan ku hanya satu mangambil harta Golhuf III. Tapi… percuma. Kekacauan ini sebenarnya hanya untuk pengalihan perhatian pada aktifitasku mambuka segel kotak harta itu namun apa yang terjadi kotak itu tetap tidak bisa terbuka walaupun aku coba membelahnya. Hanya satu cara yaitu dengan mencari siapa keturunan dari putri raja Golhuf III yang bernama Ginda Golhuf yang menghilang secara misterius. Aku sudah menggunakan Najgarfic G untuk mencari sang putri tetapi tidak ku temukan. Sekarang aku hanya kesal pada Sugu-sugu yang bertikai, mengapa mereka menginginkan harta ini padahal harta ini sebenarnya tak mungkin mereka dapatkan. Untuk itu aku berniat membunuh para sugu agar mereka tidak usah repot-repot bersengketa lagi. Hahaha”. “kurang ajar!”. Aku membuat batu menyerpih dan menggerakkannya ke arah Serhu. Serangan ku dengan mudah ia patahkan. Shero dan Duhei pun menyerang dengan omizo mereka tetapi tetap tak berarti apa-apa.. crakkk! sebuah peluru air menghantam kakiku. Ohhh rasanya sakit sekali. Aku mulai menyusun strategi, tetapi terlambat satu peluru lagi mengenai perutku dan aku terlempar ketanah … Shero dan Duhei kembali mencoba namun mereka juga terkana serangan dari Serhu. Kami benar-benar terdesak sekarang. Serhu mendekatiku dan mengarahkan sebuah peluru air besar ke arah ku. “Hahaha… siapa pun yang menghalangi jalanku harus mati!!! Hiattttt!!”. Crakkk!!!! Sebuah serangan dilepaskan. Aku benar-benar pasrah tetapi… mengapa aku masih hidup. Ternyata peluru air itu telah lenyap oleh tiupan hille seseorang. Ternyata hille milik Giku. Giku adalah pasukan Moikzura di sugu Eopha. “Giku?”. “Ya Fand, ini aku. Kami sudah tahu hal ini. Tadi yang kau kejar adalah aku. Aku buru-buru sekali karena ada kabar dari merpati bahwa Serhu sedang mengincar para Sugu. Aku sebenarnya ingin memberitahu kalian secara langsung, tetapi aku merasakan omizo hebat menyerang kalian. Aku yakin itu adalah milik serhu. Makanya aku buru-buru maminta bantuan pada teman-teman yang lain. Kalau aku bersuara, pasti Serhu akan mendengarku dan merusak segalanya”. “terimakasih Giku”. “Dasar!!!”. Serhu menggunakan Najgarfic G untuk berpindah tempat secepat kilat ke arah Giku sambil mengendalikan sebuah peluru air. “Mati kau!!!”. Sebuah serangan dia hantamkan ke arah Giku, tetapi… Syat… secepat angin Giku berpindah tempat dan menghindari serangan Serhu. Aku ingat, Hillepo dapat melakukan langkah angin. Langkah angin adalah jurus pengembangan dari hille dan perlu kecepatan berfikir untuk melakukannya. Giku ternyata sangat hebat. “Jangan banyak bicara Serhu. Bagi ku kau tak lebih dari sebuah mesin usang!”. Giliran giku yang melemparkan tombak angin ke serhu. Tetapi masih bisa dihindari. Orang-orang sakti… “Fand, kau kembali kerumah saja. Bantu teman-teman kita karena disana ada banyak musuh yang mengincar keluarga Hereca”,kata Giku. “Baik! Shero, Duhei bantu Giku ya…”. Aku pun bergegas menuju Rumah tuan Hereca. Benar saja di sana telah terjadi pertempuran antara enam orang pasukan Moikzura(ini karena di tambah empat pasukan dari sugu Eopha) melawan satu,dua,tiga,….,enam belas musuh. Ternyata ini penyerangan besar. Tanpa banyak basa-basi lagi aku langsung bergabung dengan teman-temanku menghalangi musuh. Aku terus berusaha melindungi rumah dari para penghianat tersebut. Mereka rata-rata menguasai omizo. “Fand! Atas!”. Noy memberi tahuku ada serangan dari atas. Aku cepat-cepat menepisnya dengan sebuah tanah yang besar. Ranting-ranting kayu juga tak luput dari sirial ku. Terlihat seseorang masuk ke dalah rumah. Aku mengejarnya dan berhasil menghentikan langkah orang itu dengan membelenggu tubuhnya menggunakan benda-benda didalam rumah. “aku harus mengamankan keluarga Hereca”. Aku bergegas mengetuk satu persatu kamar anggota keluarga Hereca. Setelah semuanya terkumpul, aku meminta mereka berdiam diri di kamar tamu dilantai dua kemudian aku membuat sirial lepas dari batu untuk melindungi mereka. Aku suruh mereka masuk kedalam sirialku. “Kalian berdiam diri disini ya… Jangan sekali-kali keluar dari sirialku. Karena keadaan diluar sedang tidak aman untuk nyawa kalian”. “Baik Fand”,sahut tuan Hereca. “Tapi aku tidak bisa berdiam diri disini saja Fand!”,kata kak Hoe. “Aku juga Fand. Kalau kami sudah ditakdirkan untuk mati, walau didalam pelindung baja sekalipun kami pasti akan mati. Izinkan aku melindungi mu Fand?”,timpal Zar. “Tidak bisa kak, Zar… Ini bukan tugas kalian. Musuh kita ini adalah orang-orang yang kuat. Aku takut Kalian hanya menjadi bulan-bulanan mereka nantinya”. Kak Hoe bangkit dan memegang tanganku,” Fand aku tak mau kehilangan mu”. “Tidak kak!”. Aku lepaskan pegangan tangannya dan bergegas keluar kamar. Sementara musuh telah berhasil masuk kelantai satu. Dua temanku berusaha menghadapi mereka. Aku pun tak tinggal diam. Dengan sigap aku kembali beradu Sirial dengan salah seorang musuh. Bruak!!!! Aku terlempar kedinding setelah terkena sirial diperut ku. “Hahaha… selemah itu kah kau anak muda”. Aku mengerang kesakitan. Tubuhku sudah dipenuhi oleh luka. Aku sudah sangat sulit untuk bergerak. “Argghhh !!!”. aku berusaha bangkit. Orang itu menyerang ku dengan sebuah pedang. Trang!! Siapa itu? Kak Hoe? “Biar aku yang hadapi Fand”. “Fand kamu tidak apa-apa?”,tanya Zar. Zar membantuku berdiri. Ternyata kedua kakak beradik ini benar-benar susah diberi tahu. “Apa yang kalian lakukan Zar?”. “Kami melakukan apa yang harus kami lakukan untuk melindungi keluarga dan cinta”. Trang! Trang! Trang! Pertemuan antara dua pedang terus berlangsung sengit. Kak Hoe ternyata cukup pandai menggunakan pedang. Tiba-tiba seorang musuh datang dari luar ruangan. Zar langsung mencabut sebuah pedang yang tertancap disudut ruangan dan menghalangi langkah musuh. Kani Zar dan kak Hoe terus berusaha menghalangi musuh. Syat!! Sebuah sabetan pedang mengenai bahu kak Hoe. “arghhh!”. Tetapi dia terus berusaha melawan orang itu. Zar pun telah terluka dibagian lengan kanan nya. Gawat…. Aku harus kembali membantu mereka. Dengan mengumpulkan sisa tenaga aku berusaha melakukan pengendalian sirial. Brukkk kak Hoe tersungkur terkena sirial musuh.. “Kakak!”. Aku menghampiri tubuh kak Hoe… ternyata sirial musuh mengenai dada kanannya. Apapun yang terjadi aku harus kembali bertarung. Aku ambil pedang kak Hoe dan berusaha melawan dengan jurus pedang yang telah aku pelajari. Sementara Zar dengan susah payah mencoba melawan musuhnya. Tampaknya musuh Zar mmengincar tubuh kak Hoe yang tengah kesakitan. Zar melindungi kakak nya dengan sekuat tenaga. Bruakkkk!! Zar terlempar sehabis terkena tendangan sirial musuhnya. “Arghhh!”. Sekarang situasi semakin gawat. Zar dan Kak Hoe menjadi sasaran empuk mereka. “Zar bertahan…!!!”,aku berusaha menyemangati Zar. Melawan dua musuh yang tangguh dengan keadaan ku yang seperti ini rasanya cukup mustahil. Aku mundur kebelakang mendatangi kak Hoe dan Zar yang tengah tersungkur kesakitan. “Kalian tenang saja. Jangan memaksakan diri. Aku akan berusaha melindungi kalian berdua”. Aku melepaskan pedang dan mencoba jurus ituvelce originalku. Pada dasarnya ituvelce hanya digunakan untuk mendeteksi gelombang jurus tetapi dengan mencampurnya sedikit sirial maka akan membuat sebuah gelombang yang tidak bisa digunakan sebagai pembaca jurus namun mengacaukan gelombang jurus seseorang. Aku berusaha melakukan jurus ini. Karena inilah kesempatan terbaikku untuk mengurangi daya serang mereka. Set! Aku mulai… dan… berhasil. “Hiat!!!”,salah seorang dari mereka mencoba menyerangku dengan sirial tetapi tidak bisa. “Apa yang terjadi?”. Ketika mereka masih dalam keadaan bingung, Aku langsung memanfaatkan ini dengan menghujamkan serpihan kayu kebagian alat gerak mereka. “Kunci!”. Aku mengunci sirialku. Sekarang mereka sudah tah bisa bergarak. Aku buru-buru menghampiri tubuh kak Hoe dan Zar. “Zar… kamu bisa berdiri?”. “Bisa Fand… sttttt kau tolong kak Hoe saja”. Aku mencoba mendudukan kak Hoe. Kalihatannya dia sangat sakit sekali… “Argghhhh… sayang… kamu baik-baik saja?”. “kakak jangan memikirkan aku. Kan sudah aku bilang tadi, kalau jangan keluar dari sirialku”. “Tapi aku sedih melihat kamu terluka seperti ini Fand”. Tiba-tiba sebuah serangan tertuju padaku. Aku lupa akan suatu hal, ituvelce pengacauku hanya bertahan kurang dari lima menit. Dan… Dgubbb!!! Zar menghalangi serangan itu hingga ia sendiri terpental… dengan menutup mata aku gunakan sirial terlarang bagiku yaitu Hanbit Sirial( sebuah sirial yang dapat merubah benda padat selain besi menjadi besi) pada serpihan kayu pengunci tadi. “Maafkan aku Moikzura… Hiattttttt!!!”. Dengan seketika serpihan-serpihan besi menusuk seluruh tubuh mereka sampai tak bernyawa. Aku menangis… aku merasa seperti orang yang tak pantas lagi menjadi Moikzura. Setelah itu aku mendatangi Zar yang terluka parah. Aku berusaha memapahnya dan menaruh tubuh lemahnya ke dekat kak Hoe. “Zar.. bertahan…”,aku mengusap-usap pipinya.” Zar… kau masih cinta padaku? Bertahan Zar..”,aku hanya ingin menyemangati Zar untuk hidup. “Iya Fand.. aku ma-sihhh cin-ta kamu”. Dengan sisa tenaga aku keluar rumah dan tampak semua orang telah tersimpuh lemah bahkan beberapa musuh telah tak bernyawa. Aku ingin meminta bantuan pada Hire,karena dia adalah pasukan medis di Moikzura. Tetapi dia juga sedang tak sadar kan diri terkapar di tanah. Hujan berhenti… bintang-bintang kembali menunjukan keindahannya pada langit pagi. Tampak cahaya jingga fajar telah menyeruak di sela awan malam. Pagi yang kelam untuk ku… aku sudah tak kuat lagi berjalan tetapi tubuhku terus melangkahkan kaki untuk kembali ketempat kak Hoe dan Zar. Aku hanya bisa membawakan sebotol air minum yang semoga saja dapat membantu mereka…

###

9 Gay Erotic Stories from Fandybottom

Sango Island

Sango IslandCerita fiktif ini adalah sebuah Imajinasi yang berdasarkan cerita nyata ku, hanya saja ada hal-hal khusus sebagai petunjuk yang memang benar-benar ada termasuk beberapa seorang yang menjadi tokoh utama cerita ini.Senin,12 DesemberAwan putih begitu cantik menaungi tepian langit gugusan kepulauan Merfghu. Terdapat sekitar 22 pulau kecil yang sangat menakjubkan. Sentuhan agung

Sango Island 2

Sango Islaand 2Aku mencoba meresapi tekstur keras senjata milik kak Hoe. Ohhh… Pisang surga itu mulai menjadi-jadi di bawah pantat ku. Semakin liar dan memburu. Walau batang itu masih tersembunyi dibalik celana Kak hoe,tetapi sodokannya begitu terasa di daerah sensitif ku.. aku sangat terangsang dan menikmati perlakuan kak Hoe pada ku. Sekujur tubuh ini rasanya sudah pasrah jika kak Hoe

Sango Island 3

Sango Island 3Dan tak lama kemudian.. nafas kak Hoe semakin memburu dan…Crrroooottt…crrrooootttt…crooottttt! Menyemburlah pejuh sang pangeran tampanku kedalam anusku.“Kak.. aku mau pejuh mu.. please…ohhh”.“Okkkkhhh”.Kak Hoe Menggenggam erat kontolnya dan mencabut benda itu dari dalam lubangku.. dia mengangkangi wajahku dan mengarahkan kontolnya kedepan mulutku. Aku membukakan mulut

Sango Island 4

Sango Island 4Dengan suasana hati yang kacau aku kembali ke Ruang arsip pagi-pagi sekali. Aku harus senang atau sedih? Kalau aku senang berarti aku telah mengkhianati kak Hoe. Kalau aku sedih berarti aku telah menyia-nyiakan kesempatan itu. Antara berkhianat atau cinta… terus terang kepala ku terasa berat, aku yakin ada yang aneh dari diriku. Mungkinkah tadi malam Zar sempat membiusku?

Sango Island 5

Sango Island 5Begitu sempurna tuhan menciptakan tubuh sang pangeran dari Sango ini. Perlahan-lahan aku coba memasukan benda mulus nan menggoda itu kedalam mulutku. Aku resapi segala kenikmatan yang mulai menjalar di ujung lidahku. Kangen sekali rasanya mencicipi pejuh kak Hoe. Seluruh batang itu telah mendiami rongga mulutku hingga menyentuh kerongkongan. Walau terasa sangat sukar memasukkan

Sango Island 6

Sango Island 6Malam hari ini suasana semakin dingin. Pijarnya lampu di gang-gang rumah tuan Hereca semakin menimbulkan efek menegangkan. Sementara diluar hujan gerimis mulai menyapa. Aku sekarang berkeliling untuk mengecek keadaan, jam pada saat itu menunjukan pukul 10:34 pm. Lantai demi lantai aku jajaki. Di sekitar pantaipun terlihat dari lantai tiga rumah ini.“siapa itu?”. Aku melihat

Sango Island 7

Sango Island 7Kamis, 26 JanuariPelan-pelan aku buka mataku…dari celah kelopak mata ini, tampak sebuah langit-langit ruangan yang putih bersih. Aku coba menolak rasa sakit yang aku derita dan terus membukakan mata. Oh… tidak… aku sekarang tengah terbaring diruang pengobatan. Tubuh ku terasa remuk dan perih. Luka-luka di tubuhku sekarang benar-benar mengaduh. Aku ingin mencari kak Hoe dan

Sango Island 8

Sango Island 8Tubuhku tampak begitu memikat sekali. Kak Hoe mulai menepuk-nepuk pantatku, mungkin supaya aku merasa lebih siap untuk menerima kontolnya sebentar lagi. Pertama-tama kak Hoe menyapukan air ludahnya yang kental ke permukaan batang perkasa itu. Dia usap rata kesetiap sisi kontolnya. Beberapa kali dia ulangi hal tersebut agar kontol kak Hoe benar-benar licin da siap menyentuh

Sango Island 9

Sango Island 9“Aku akan membunuh pria ini kalau kalian berani macam-macam terhadapku. Serhu memang sangat bodoh! Tak bisa aku andalkan”. Wanita itu semakin menekankan pisaunya keleher kak Hoe.“Tolong… lepaskan kak Hoe…”,aku mulai memelas.“Siapa anda? Apa tujuan anda mengambil arsip kerajaan?”,tanya tuan Zanu.“Tujuan ya? Hmmmpp.. Aku Nareda Nujuvu,sang Acellour (sebutan untuk pahlawan

###

Web-01: vampire_2.0.3.07
_stories_story