Gay Erotic Stories

MenOnTheNet.com

Aduh, pedih rasanya tubuhku dihajar dengan pecut.

by Hajar Lecut Cemeti


Cemeti atau cambuk atau pecut adalah suatu alat yang sangat penting di Sparta. Suatu negara yang didirikan atas azas kelaki-lakian di zaman Yunani kuno. Alat ini banyak sekali digunakan dalam kehidupan masyarakat Sparta. Semua anak laki-laki di Sparta adalah milik negara yang pada saatnya akan dirampas dari orang-tuanya untuk dididik jadi tentara. Semua laki-laki Sparta harus jadi tentara. Pendidikan calon tentara di Sparta pada waktu itu tidak terlepas pencambukan yang dilakukan untuk : melatih, mendidik, menguji maupun untuk menghukum laki-laki.Dari sini, sudah dapat dipastikan bahwa pembentukan Sparta sangat dipengaruhi oleh nafsu dan pikiran-pikiran sadisme, masochisme dan homoseksualitas. Untuk mendidik anak laki-laki agar siap jadi tentara, orang-tua di Sparta memelihara budak laki-laki yang kekar yang bertugas jadi "mentor", yaitu mencambuki anak laki-laki yang dilayani secara berkala dengan cemeti (Gila!). Setiap tahun ada Acara Pengujian Daya Tahan (endurance) kelakian-lakian. Yaitu anak lelaki remaja bergantian dihajar dengan cambuk dalam keadaan telanjang bulat di suatu podium di tengah kota. Jumlah minimal dan maksimal hajaran cambuk ditentukan oleh negara. Tidak heran jika banyak remaja lelaki Sparta yang mati karena fisiknya tidak tahan dihajar oleh budak-budak kekar berotot yang memang dilatih untuk pekerjaan itu.Budak-budak itu sendiri secara teratur dicambuki dengan sadis sehingga setiap diperintahkan untuk mencambuk mereka melakukannya dengan sekejam-kejamnya,sekaligus melampiaskan nafsu balas dendam atas perlakuan terhadap mereka.(Babi!) Cara-cara ini yang kemudian diadopsi oleh semua institusi kemiliteran di berbagai bagian dunia. Tanpa menyadari bahwa cara ini dilatar belakangi oleh nafsu kegilaan homoseks! Penghajaran cemeti yang kelak berkembang dengan cara-cara penyiksaan yang sadis (dan nikmat) lainnya diterima dengan senang hati oleh lembaga kemiliteran di seluruh dunia. Sebab, secara tradisi institusi militer didominasi oleh laki-laki dan di seluruh dunia 40% sampai 60% laki-laki punya kecenderungan homoseks. Pada kenyataannya, dorongan homoseksualitas adalah bagian tak terpisahkan dari dorongan sadisme dan masochisme! Hubungan timbal balik slave and master yang merupakan perwujudan dari naluri yang bersifat submission atau "penyerahan diri mutlak pada orang lain" dan domination atau "penguasaan mutlak atas orang lain" adalah konsep dasar dari mekanisme psikologis dari seorang lelaki homoseks.Kompleks kegilaan seksual ini yang kemudian terwujud dalam tidakan: sodomi, penjilatan dan penghisapan kontol maupun lobang pantat, puting susu dan ketiak oleh sesama lelaki (Anjing!) Sodomi adalah penyiksaan atas lobang pantat sesama lelaki. Yang dinikmati "insertor" (pengembat lobang pantat) adalah rasa nyeri yang diderita oleh "reseptor"(lelaki yang lobang pantatnya diembat),dikombinasi oleh rasa nikmat pada kontol insertor karena kontolnya terjepit oleh lobang pantat yang ketat (dan nikmat) dari lelaki yang diembat itu! (Bangsat!) Sedangkan, yang diembat merasa nikmat karena dia sedang disiksa atau sedang dihajar lobang pantatnya oleh sesama lelaki, dikombinasi dengan rasa lezat-nikmat gesekan kontol pengembat pada kelenjar prostat lelaki yang sedang diembat lobang pantatnya. (Bangsat!) Penjilatan dan penghisapan bagian tubuh sesama lelaki seperti kontol, biji peler, puting susu, dan ketiak oleh sesama lelaki adalah perwujudan dari keinginan merampas dan menyerahkan (memberikan) kenikmatan pada sesama lelaki yang merupakan aktualisasi dari dorongan seksual submission and domination. Keadaan inilah yang melatar belakangi kehidupan militer. Oleh karena itu pada dasarnya hanya mereka yang punya sifat dasar kegilaan homoseks yang dapat benar-benar menikmati kehidupan militer. Seperti aku (Setan!) Penyiksaan terhadap kadet dan calon anggota pasukan elit di Amerika Serikat, Canada, Korea Selatan,dan Peru yang sangat sering dilaporkan oleh media masa merupakan bukti meluasnya kegilaan homoseksual di lingkungan militer di dunia. Untuk dapat melampiaskan dorongan nafsu seksual, personil militer menggunakan jalur: I.Pendidikan militer: Khususnya akademi militer, karena para kadet umumnya remaja lelaki pilihan muda-muda, atletis dan ganteng.II. Pemerikasan kesehatan: Pada pemeriksaan kesehatan personil militer, semua disuruh telanjang bulat massal dan semua harus menyerahkan contoh pejuhnya untuk diperiksa.III.Penyunatan kadet:Dengan alasan untuk kesehatan, semua kadet yang tidak disunat harus sunat tanpa anestesi, sampai mereka menggelinjang seperti sapi disembelih, bercucuran keringat dan keluar air mata, karena kulupnya digunting tanpa pemati rasa, yang tentu terasa perih bukan main!, IV.Penyiksaan tahanan militer : Jika pembaca sempat menyaksikan kesadisan perlakuan pada tahanan militer oleh para sipir (dan perwira), pasti langsung ngeloco! Karena di samping sadis dan kejam sekali juga sangat bernuansa homoseksual. Misalnya : tentara yang sedang ditahan digantung dengan rantai, telanjang bulat lalu dihajar dengan cambuk, dipaksa saling isap kontol, dipaksa saling sodomi, dipaksa gulat dalam keadaan telanjang bulat, jembut dan rambut ketiak dibakar dengan lilin, kontolnya disetrum, lobang kencing dimasuki logam,lobangpantat tahanan dimasuki dildo berduri, tahanan dipaksa merayap telanjang bulat sambil dicambuki (Sadis dan nikmat sekali!) Karena aku seorang homoseks S/M, waktu aku masih jadi kadet (taruna) aku sangat menikmati penyiksaan-penyiksaan yang dilakukan secara rutin dan sistematis, oleh instruktur dan taruna senior. Aku juga sangat menikmati penyiksaan, karena para instruktur semuanya homoseks sadis. Kalau kami sedang disiksa kami selalu harus bertelanjang bulat, para penyiksa yaitu instruktur dan taruna senior pun telanjang bulat dan tidak malu dan ragu, mereka ngaceng waktu sedang menyiksa. Bahkan dalam keadaan kami hampir pingsan, karena disiksa keterlaluan, kami masih dipaksa menghisap kontol penyiksa sampai mereka keluar pejuh.Lalu kami dipaksa menelan pejuh penyiksa kami sebagai "obat mengurangi nyeri penyiksaan" dan luka-luka kami hasil siksaan mereka harus diolesi pejuh atau air kencing para penyiksa kami. Bahkan setiap kali selesai dihajar atau disiksa, kami dipaksa untuk onani! Sehingga akhirnya terbentuk di dalam otak kami seakan-akan penyiksaan merupakan "foreplay" dari onani atau masturbasi! Setelah tamat akademi, aku terpaksa harus mencambuki badan dengan ikat pinggang agar bisa ngaceng,barulah aku ngeloco dengan nikmat! Setiap kali akan berhubungan badan dengan dengan sesama jenis lelaki, aku minta partnerku menghajar aku dengan cambuk, setelah tubuhku penuh lecet dan berdarah barulah aku izinkan partnerku menikmati tubuhku yang ketat dan berotot ini. Bahkan semua pecut yang aku simpan aku olesi dengan pejuhku dan pejuh parter seksualku. Sehingga setiap melihat cemeti, aku langsung ngaceng sampai keluar mazi (pre-cum)!Jadi setiap kali melihat adagen pencambukan laki-laki di film-film aku juga langsung ngaceng dan harus segera ngeloco. Asyik bukan?! Sekarang aku membuka pendidikan Satpam. Untuk seleksi aku hanya pilih yang :minimal tamatan SMU, muda, sehat, bersih, ganteng, atletis, dan ketat! Untuk melampiaskan nafsu homoseksualku, latihan-latihan dikombinasi dengan "aspek militer" yang tidak lain adalah dengan mempraktekkan cara-cara homoseks dan sadisme. Mereka juga aku latih menjaga diri dari bau badan. Juga dilatih melayani nafsu seksual orang yang dijaganya. Baik laki-laki maupun perempuan. Aku tanamkan bahwa melayani nafsu seksual orang yang dijaga adalah bagian integral dari tugas Satpam. Mereka semua sangat menyukai tugas seksual maupun homoseksual ini.Resep-resep obat tradisional untuk meningkatkan vitalitas-kontol mereka juga kami ajarkan : Pasak Bumi, Tongkat Wasiat, Tongkat Ali, Kuku Bima, madu-merica-telor-kopi-kecap, Irex, dan Viagra! Akibatnya, kontol mereka ngaceng terus (Priapismus!) Karena semua Satpam tamatan pendidikanku ganteng wajahnya dan ketat tubuhnya, kontan saja semua cepat laku dan dapat pekerjaan. Bahkan ibu-ibu kaya dan eksekutif muda homo berebut merekrut Satpam-satpam tamatan sekolahku, untuk body guard mereka dan untuk dinikmati segera : tubuh, kontol, dan lobang pantatnya. Bahkan ada yang langsung dijadikan suami, piaraan atau gigolo tetap oleh ibu-ibu kaya yang doyan kontol itu. (Ngentot!). Oleh eksekutif muda yang laki-laki homo, mereka dijadikan "anak angkat" atau "saudara angkat" dengan Akta Notaris, lalu lobang pantatnya diembat sampai dobol! Kepada segenap pembaca MOTN aku ucapkan : "Selamat Ngeloco Sampai Keluar Pejuh, Semoga Tidak Sampai Lemesss". OK!

###

5 Gay Erotic Stories from Hajar Lecut Cemeti

Aduh, pedih rasanya tubuhku dihajar dengan pecut.

Cemeti atau cambuk atau pecut adalah suatu alat yang sangat penting di Sparta. Suatu negara yang didirikan atas azas kelaki-lakian di zaman Yunani kuno. Alat ini banyak sekali digunakan dalam kehidupan masyarakat Sparta. Semua anak laki-laki di Sparta adalah milik negara yang pada saatnya akan dirampas dari orang-tuanya untuk dididik jadi tentara. Semua laki-laki Sparta harus jadi

Air mani pemuda muncrat berceceran dipaksa onani

Masturbasi atau onani adalah hal yang biasa dilakukan lelaki apalagi lelaki homoseks atau pria gay. Onani merupakan hal yang menyenangkan dan membahagiakan. Apalagi saat memasuki puncak syahwat yang dilanjutkan dengan terpancarnya atau muncratnya air mani yang didahului denyutan-denyutan nikmat pada batang kontol Saat-saat itulah yang ingin direbut atau ikut dinikmati oleh lelaki

Alangkah nikmatnya menjadi tentara di negara maju!

Ketika orang-tuaku berhasil ber-imigrasi ke suatu negara maju aku sangat berbahagia.Bukan saja karena tingkat sosial ekonomi dan pendidikan yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan di Indonesia, tapi terlebih lagi karena keberadaan kaum gay diakui di tanah air-ku yang baru ini. Aku tidak perlu takut-takut lagi atau malu-malu untuk come out of the closet dan tampil sebagai lelaki

Apa mungkin membentuk tentara sejati tanpa siksaan

Seorang wanita aktivis Amnesti Internasional menyiarkan rekaman video cara mendidik atau membentuk kadet di suatu Akademi Militer di Peru.Rekaman itu ditayangkan di berbagai stasiun TV ke berbagai negara dan menunjukkan adegan kadet Peru berpakaian seragam lapangan lengkap sedang dipaksa menelan sesendok besar bubuk garam. Adegan lain menunjukkan seorang kadet sedang digantung di pohon

Arena, suatu lembaga pendidikan untuk satpam elit

Salah satu obesiku adalah mendirikan lembaga pendidikan untuk satpam elit atau elite. Jika tentara dan polisi punya pasukan khusus atau pasukan elit, mengapa satpam tidak? Hanya saja, tentu kewenangan satpam berbeda dengan tentara dan polisi. Sayangnya, satpam banyak yang dipekerjakan di rumah tangga dan sekaligus bertugas seperti kacung atau jongos. Situasi ini akan mengurangi

###

Web-04: vampire_2.0.3.07
_stories_story