Gay Erotic Stories

MenOnTheNet.com

Apa mungkin membentuk tentara sejati tanpa siksaan

by Hajar Lecut Cemeti


Seorang wanita aktivis Amnesti Internasional menyiarkan rekaman video cara mendidik atau membentuk kadet di suatu Akademi Militer di Peru.Rekaman itu ditayangkan di berbagai stasiun TV ke berbagai negara dan menunjukkan adegan kadet Peru berpakaian seragam lapangan lengkap sedang dipaksa menelan sesendok besar bubuk garam. Adegan lain menunjukkan seorang kadet sedang digantung di pohon dengan tali pada lehernya lalu ditonjok oleh seniornya. Kadet lain diikat kaki dan tangannya dan dalam keadaan telungkup tubuhnya dialiri listrik dan menjerit kesakitan. Rekaman lain adalah foto Rontgen tulang iga yang retak dari seorang kadet dan berita lain adalah tentang lima orang kadet Peru yang mati akibat penyiksaan kejam di luar batas peri kemanusiaan oleh oleh para senior dan pelatihnya. Adegan-adegan yang sangat biasa di lingkungan militer di seluruh dunia ini ternyata dianggap luarbiasa dan disebut sebagai "melanggar hak asasi manusia" oleh si aktivis tersebut. Tentu saja hal ini terjadi karena keawaman dari si wanita tersebut. Dia tidak mengerti bahwa TIDAK MUNGKIN seorang lelaki apalagi berusia remaja (seusia para kadet)akan dapat dibentuk jadi tentara (apalagi perwira) tanpa terlebih dulu merasakan gebukan popor senapan sampai badan bilur kebiruan atau kepala benjol, tendangan dan tonjokan, tamparan keras sampai bibir pecah berdarah, hajaran keras cemeti kawat sampai kulit punggung sobek, tempelan besi panas membara di paha, sengatan listrik, sundutan rokok/bara menyala, dan dipaksa lari, push-up, sit-up, scott-jump, sampai pingsan atau muntah-muntah karena amat kelelahan. "Siksaan" inilah yang pertama-tama bisa membentuk seorang pemuda remaja jadi laki-laki dan kemudian baru dia akan mampu jadi tentara terbentuk jadi perwira sejati! Di kalangan ahli pendidikan militer di seluruh dunia dikenal pemeo bahwa tanpa suatu proses penyiksaan kejam atau "pembentukan perwira" maka pendidikan militer hanya akan menghasilkan perwira banci (sissy officers), banci berseragam (sissy in uniform),dan Angkatan Bersenjata Banci(Sissy Armed Force) yang pengecut, ragu-ragu, lemah, tak berdisiplin, dan tak berprestasi. Siksaan kejam dalam pendidikan militer digunakan untuk tiga hal, yaitu melaki-lakikan (menjadikan calon tentara merasa betul-betul dirinya laki-laki), mendisiplinkan, dan sebagai hukuman pada setiap pelanggaran aturan/disiplin baik ringan atau berat. Prinsip dalam pendidikan militer adalah setiap pelanggaran apa-pun harus diberi hukuman sekejam-kejamnya! Analogi penyiksaan dalam pendidikan militer adalah sama dengan melatih seekor singa dalam sirkus. Singa itu akan dapat berdisiplin dan melakukan gerakan yang diinginkan pelatihnya jika sudah pernah merasakan pedihnya lecutan cemeti pelatihnya. Singa bungan manusia dan tentara bukan singa. Tetapi setiap lelaki yang pernah memegang senjata tak berbeda dengan singa, jika dia belum pernah merasakan pengalaman fisik dan mental berupa rasa pedih yang amat sangat jika dia melakukan berani melakukan pelanggaran. Rasa pedih yang tak terlupakan ini hanya dapat terpateri di otak seorang lelaki melalui proses penyiksaan yang sekejam-kejamnya. Oleh karena itu pelanggaran sekecil-kecilnya dalam pendidikan militer harus diberi hukuman berat senyeri-nyerinya, misalnya : dicambuk dengan cemeti berujung kawat tajam, kulit perut disundut dengan rokok/bara yang menyala atau paha ditempeli besi panas membara! Hanya dengan cara itulah terbentuk tentara yang berdisiplin dan taat perintah, berkualitas, dan berprestasi. Tidak heran jika Korea Selatan mempunyai Angkatan Bersenjata yang paling tangguh, kuat, dan berdisiplin di seluruh Asia, bahkan juga di seluruh dunia!. Karena di Korea Selatan, SETIAP TAHUN ada 1000 (seribu) orang tentara yang mati akibat tindak kekerasan atau siksaan oleh atasan atau pelatih mereka. Ke-1000 orang tentara itu ada yang mati karena penyiksaan demi untuk pendisiplinan. Jadi tidak melakukan pelanggaran tapi mati karena mereka diberi latihan terlalu keras atau karena didisiplinkan terlalu kejam. Misalnya dipaksa lari puluhan kilometer sehingga ada yang meningal kelelahan atau waktu latihan dikoreksi dengan kejam misalnya dipukul kepalanya dengan popor senapan sehingga gegar otak dan mati. Ada juga yang mati karena dihukum akibat melakukan suatu pelanggaran ringan atau berat. Misalnya dihukum dengan disetrum dengan listrik sampai mati atau dihukum dengan cara dipukuli oleh satu kompi, atau dipaksa berendam dalam air sungai atau air bak mandi yang sangat dingin sehingga mati kedinginan! Memang kejam luar biasa, tapi prestasinya juga amat luar biasa! Bagi tentara Korea Selatan, apalagi pada tingkatan prajurit, tidak ada hari tanpa tamparan, tonjokan atau tendangan dari atasan atau pelatih mereka. Korea Selatan memang tidak punya pilihan. Mereka harus mempunyai tentara yang tangguh dan amat kuat, karena setiap saat bisa terjadi perang terbuka dengan Korea Utara. Aku sendiri adalah seorang tentara yang berpangkat perwira dan tidak bisa membayangkan bagaimana mungkin aku bisa jadi perwira dengan sikap dan perilaku perwira yang berdisiplin seperti sekarang jika aku belum pernah merasakan kekejaman penyiksaan selama pendidikan perwira di akademi militer. Aku beruntung pernah mendapat tugas mengikuti pendidikan di luar negeri di suatu negara maju yang tidak etis jika aku sebutkan namanya disini. Aku beruntung ikut pendidikan di Marine Corps negara itu. Marine Corps di sana merupakan kesatuan militer unggulan yang paling diandalkan, paling qualified, paling berdisiplin, dan paling jantan (kelaki-lakian).Salah satu prinsip yang menjadi kebanggaan anggota Marine Corps di negara itu adalah bahwa mereka semua tidak mengenal rasa sakit atau nyeri (A marine feels no pain!) Untuk itulah mereka dibentuk dan dilatih agar tahan dan tabah merasakan rasa nyeri yang luar biasa. Oleh sebab itu semua tindakan operasi atau bedah ringan (minor surgery) untuk anggota Marine Corps dilakukan tanpa obat pemati rasa atau anestesi. Bahkan di klinik Marine Corps negara terebut tidak tersedia obat anestesi sama sekali. Tidak heran jika untuk mencapai tahap agar mampu menahan nyeri ini semua latihan militer disertai dengan penyiksaan-penyiksaan kejam di luar batas peri kemanusiaan. Penyiksaan yang dilakukan kepada para kadet Peru yang aku lihat di tayangan video tidak seberapa, bahkan tidak ada artinya jika dibandingkan yang pernah aku alami sendiri. Mungkin hanya sepersepuluh kekejaman yang aku rasakan waktu aku mengikuti latihan Marine Corps di luar negeri. Para kadet Peru masih dibolehkan mengenakan seragam waktu sedang dihajar. Waktu di Marine Corps, kami harus telanjang bulat jika akan disiksa. Setiap latihan fisik, seperti lari atau senam pagi akan diakhiri dengan perintah "Now, strip!" artinya "Sekarang telanjang bulat!". Jika seluruh peserta latihan militer itu (boot camp) sudah telanjang bulat maka para pelatih(sergeant),mula-mula akan melakukan pemeriksaan (inspection) pertumbuhan fisik,otot dan penampilan lahiriah militer kami.Sambil memeriksa mereka sekaligus menguji daya tahan kami dalam merasakan dan menahan sakit atau nyeri waktu disiksa (acara ini disebut : torture session). Jika pertumbuhan otot kami dianggap kurang bagus kami akan diberi hukuman siksaan kejam. Jika sudah cukup baik maka kami akan dilatih merasakan dan menahan sakit dan nyeri.Di situlah para sergeant ("Sarge") mulai memainkan alat-alat penyiksa kejam yang tersedia, mulai dari cemeti, besi panas, alat setrum listrik. Para sergeant juga dibolehkan menyodomi lobang pantat kami, para calon baru Marine Corps yang disebut "new recruits". Sodomi dilakukan bukan untuk tujuan homoseks tapi agar kami tahu betapa nyerinya lobang pantat jika disodok dengan kontol sergeant yang sebesar-besar kontol kuda itu. Jika seorang sergent enggan mengembat lobang pantat new recruit dengan kontolnya, dildo (kontol buatan) yang berduri juga tersedia.Banyak di antara new recruit yang lobang pantatnya dobol dan berdarah-darah akibat diperlakukan seperti itu. Par sergenat menyodokkan kontol kudanya ke lobang pantat new recruits tanpa pelicin atau lubrikasi. Jadi bisa dibayangkan betapa nyeri yang harus dirasakan para new recruits yang semua lobang pantatnya masih perawan itu! Karena kelak sebagai anggota Marine Corps akan ditugaskan ditempat-tempat terpencil dimana tidak ada perempuan untuk dientot, maka para new recruits juga dipaksa untuk biasa melakukan blow job (menghisap kontol). Untuk latihan itu mereka dipaksa menghisap kontol rekannya atau kontol para sergeant sampai pejuh mereka muncrat berceceran kemana-mana. Selama dalam boot camp, para new recruits juga dipaksa harus onani bersama setiap hari Senin dan Kamis. Jika ada yang tidak berhasil mengeluarkan pejuh akan dihukum berat. Karena itu para new recruits juga sangat memperhatikan jadwal onani ini dan kesinambungan produksi pejuh dalam biji peler mereka. Mereka juga tidak berani onani atau ngentot sembarangan. Kewajiban blow job dan ngeloco ini juga berlaku di kalangan new recruits para calon anggota pasukan khusus Canada. Bukti video tentang hal ini pernah ditayangkan di TV beberapa belas tahun yang lalu. Cara ini berikut penyiksaan kejam terhadap para new recruits pasukan khusus Canada diprotes oleh Parlemen Canada.Tapi untunglah Angkatan Bersenjata Canada tidak bergeming dan tetap masih mempraktekkannya sampai sekarang! Sebelum tahun 1980-an, hampir semua laki-laki di negara tempatku ikut pendidikan Marine Corps disunat waktu bayi. Tetapi sejak dekade 1980-an jumlah laki-laki yang disunat makin menurun. Karena sunat dianggap hak pribadi seseorang yang tidak boleh dilakukan waktu bayi. Akibatnya sekitar 40% lelaki di negara tersebut tidak disunat. Situasi ini dimanfaatkan oleh Marine Corps untuk mewajibkan semua new recruits untuk disunat. Tentu saja sunat dilakukan tanpa anestesi. Bahkan para sergeant yang diberi tugas menggunting kulup (tanpa anestesi) para new recruit malang itu. Setelah kulup tergunting barulah dibereskan oleh tim kesehatan sesuai prosedur kedokteran. Aku kasihan juga melihat teman-temanku new recruit itu kulupnya digunting pelan-pelan oleh para sergeant sadis itu. Kelihatan sekali dari wajah mereka bahwa para new recruit yang sedang digunting kulupnya itu amat sangat kesakitan. Tubuh-tubuh mereka yang sedang telanjang bulat dan atletis, berotot ketat itu tampak menggeliat dan menggelinjang mencoba menahan rasa nyeri yang luar biasa perihnya itu. Setelah selesai disunat, mereka mencoba mengurangi rasa nyeri yang luar biasa itu dengan duduk telanjang bulat sambil mengangkang di lantai atau berbaring terlentang telanjang bulat di lantai ruang tunggu Klinik Marine Corps.Lantai yang dingin itu sedikit megurangi rasa pedih di luka kulup mereka yang tidak diperban dan tampak memerah bekas keratan dan jahitan. Karena masih pedih luar biasa mereka semua belum berani mengenakan apa-apa dan memilih telanjang bulat.Mereka juga sudah lupa pada rasa malu bertelanjang bulat, mungkin saking nyeri kesakitan. Untungnya di Marine Corps HQ Clinis wanita tidak diizinkan masuk. Pada hari "circumcission session" itu puluhan new recruits Marine Coprs yang kekar berotot dari bermacam-macam etnis: Caucasian, Blacks, Latinos dan Asian yang bergelimpangan di ruang tunggu klinik sambil bertelanjang bulat dengan wajah amat kesakitan dan dengan jembut, buku ketiak, bulu dada lebat serta ukuran kontol sebesar kontol kuda yang ujungnya masih kemerahan habis disunat sungguh pemandangan indah yang tak dapat aku lupakan. Pemandangan itu aku jadikan unggulan fantasiku waktu aku sedang ngocok, coli, alias ngeloco atau masturbasi! Asyik dan rasanya nikmat luar biasa! Cara-cara penyiksaan dalam pendidikan calon tentara sudah dilakukan di Sparta pada zaman Yunani Kuno. Sparta adalah negara yang memuja kelaki-lakian dan kemiliteran. Oleh karena itu tentara Sparta tak terkalahkan di darat dan di laut sepanjang masa Yunani Kuno. Semua pemuda remaja Sparta wajib jadi tentara. Bayi laki-laki yang lemah atau cacat dibunuh atau dibuang. Alat unggulan untuk mendidik pemuda remaja menjadi tentaar adalah cemeti!. Pendidikan pemuda remaja menjadi tentara penuh dengan proses pencambukan tubuh secara gila-gilaan. Bahkan setelah selesai pendidikan militer, semua pemuda remaja akan diuji kekuatan dan ketahanannya (endurance) dengan cara sangat sederhana. Mereka disurugh telanjang bulat semua, lalu dibawa ke sebuah panggung. Di sana satu persatu diuji dengan hajaran cambuk oleh algojo yang kekar, berotot dan yang sadis luar biasa. Tidak heran jika sebagian di antara pemuda remaja ini ada yang mati akibat hajaran cemeti yang bertubi-tubi dan dilakukan dengan gila-gilaan dan sangat brutal itu. Tubuh-tubuh mereka yang mati bergelimpangan telanjang bulat berlumuran darah di panggung pencambukan. Pemuda yang punya ketahanan prima akan mampu bertahan hidup meskipun dihajar tubuhnya sampai babak belur dan berlumuran darah, dengan gagah mereka berlalu sambil telanjang bulat meninggalkan podium dan tiang pencambukan itu. Mereka berhasil lulus ujian. Oleh karena itu jangan hapuskan penyiksaan dalam pendidikan militer. Bahkan penyiksaan harus ditingkatkan sekejam dan sesadis mungkin. Siksaan harus dibuat senyeri mungkin dan harus memberi kesan yang mendalam tetapi tidak boleh mengakibatkan kerusakan fisik atau mental pada calon tentara atau calon perwira. Jangan biarkan pendidikan militer menghasilkan BANCI !

###

5 Gay Erotic Stories from Hajar Lecut Cemeti

Aduh, pedih rasanya tubuhku dihajar dengan pecut.

Cemeti atau cambuk atau pecut adalah suatu alat yang sangat penting di Sparta. Suatu negara yang didirikan atas azas kelaki-lakian di zaman Yunani kuno. Alat ini banyak sekali digunakan dalam kehidupan masyarakat Sparta. Semua anak laki-laki di Sparta adalah milik negara yang pada saatnya akan dirampas dari orang-tuanya untuk dididik jadi tentara. Semua laki-laki Sparta harus jadi

Air mani pemuda muncrat berceceran dipaksa onani

Masturbasi atau onani adalah hal yang biasa dilakukan lelaki apalagi lelaki homoseks atau pria gay. Onani merupakan hal yang menyenangkan dan membahagiakan. Apalagi saat memasuki puncak syahwat yang dilanjutkan dengan terpancarnya atau muncratnya air mani yang didahului denyutan-denyutan nikmat pada batang kontol Saat-saat itulah yang ingin direbut atau ikut dinikmati oleh lelaki

Alangkah nikmatnya menjadi tentara di negara maju!

Ketika orang-tuaku berhasil ber-imigrasi ke suatu negara maju aku sangat berbahagia.Bukan saja karena tingkat sosial ekonomi dan pendidikan yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan di Indonesia, tapi terlebih lagi karena keberadaan kaum gay diakui di tanah air-ku yang baru ini. Aku tidak perlu takut-takut lagi atau malu-malu untuk come out of the closet dan tampil sebagai lelaki

Apa mungkin membentuk tentara sejati tanpa siksaan

Seorang wanita aktivis Amnesti Internasional menyiarkan rekaman video cara mendidik atau membentuk kadet di suatu Akademi Militer di Peru.Rekaman itu ditayangkan di berbagai stasiun TV ke berbagai negara dan menunjukkan adegan kadet Peru berpakaian seragam lapangan lengkap sedang dipaksa menelan sesendok besar bubuk garam. Adegan lain menunjukkan seorang kadet sedang digantung di pohon

Arena, suatu lembaga pendidikan untuk satpam elit

Salah satu obesiku adalah mendirikan lembaga pendidikan untuk satpam elit atau elite. Jika tentara dan polisi punya pasukan khusus atau pasukan elit, mengapa satpam tidak? Hanya saja, tentu kewenangan satpam berbeda dengan tentara dan polisi. Sayangnya, satpam banyak yang dipekerjakan di rumah tangga dan sekaligus bertugas seperti kacung atau jongos. Situasi ini akan mengurangi

###
Popular Blogs From MenOnTheNet.com

Please support our sponsors to keep MenOnTheNet.com free.

Web-04: vampire_2.0.3.07
_stories_story