Gay Erotic Stories

MenOnTheNet.com

Arena, suatu lembaga pendidikan untuk satpam elit

by Hajar Lecut Cemeti


Salah satu obesiku adalah mendirikan lembaga pendidikan untuk satpam elit atau elite. Jika tentara dan polisi punya pasukan khusus atau pasukan elit, mengapa satpam tidak? Hanya saja, tentu kewenangan satpam berbeda dengan tentara dan polisi. Sayangnya, satpam banyak yang dipekerjakan di rumah tangga dan sekaligus bertugas seperti kacung atau jongos. Situasi ini akan mengurangi profesionalisme satpam dan penghargaan masyarakat terhadap satpam. Satpam Elit atau Satpam Plus yang ingin dihasilkan adalah tenaga body guard yang tidak hanya mampu melindungi orang yang jadi tanggung jawabnya, tetapi juga mampu memberikan pelayanan profesional sebagai sekretaris, escort, teman atau pendamping, dan pengemudi kendaraan. Bahkan atas permintaan khusus dari sponsor, instansi atau perorangan yang mengirimkan mereka (atau siswa sendiri), mereka dapat diberi keterampilan tambahan. Yaitu memberikan pelayanan seksual termasuk pelayanan homoseksual. Kemampuan memberikan pelayanan seksual ini banyak diminta oleh: para eksekutif pria muda yang homoseks, wanita kaya lajang, lelaki homoseks asing, dan dari negeri jiran. Misalnya para petinggi Polis, Askar, Imigresyen Di Raja Malaysia. Siswa dari negeri jiran ini semula adalah gigolo atau orang piaraan mereka dan umumnya berwajah ganteng. Badan dan kontol mereka besar, dan jembut serta rambut ketiaknya juga lebat seperti umumnya orang Melayu di daerah Semenanjung. Lucunya, setelah dididik jadi Satpam Plus banyak di antara majikan yang tidak mau lagi berpisah dengan mereka. Sehingga umumnya mereka kawin dengan majikan perempuannya atau dijadikan "anak atau saudara angkat" oleh majikan laki-lakinya dengan Akta Notaris. Karena mereka sudah kepincut dengan keterampilan baru dan servis seksual-homoseksual yang prima dari Satpam Plus ini, baik memakai mulut, kontol maupun lobang pantat. Dengan berbekal pengalaman dan latar belakang militerku, bersama dengan beberapa temanku yang tentara dan polisi aku berhasil mendirikan Arena, suatu lembaga pendidikan khusus untuk satpam. Karena tujuan dari Arena bukan komersiil maka Arena tidak akan dipromosikan secara luas dan terbuka, melainkan selektif, bagi kalangan terbatas, yang benar-benar memang memerlukannya. Oleh karena itu, calon siswanya juga sangat dibatasi, yaitu 30 sampai 50 orang, dengan masa pendidikan satu tahun penuh atau 12 bulan. Waktu yang sedemikian panjang memang diperlukan, karena tamatan Arena bukan saja harus terampil dalam tindakan pengamanan fisik tetapi juga dalam pelayanan sebagai body guard dan harus mempunyai etik, moral, loyalitas, galantry (kesantunan), dan kecerdasan yang tinggi. Tamatan Arena, bahkan dapat bertindak jadi ajudan dan sekretaris pribadi. Dengan kemampuan seperti itu, tentu saja waktu pendidikan 12 bulan memang pas-pasan saja. Para instruktur atau pelatih untuk segi pengamanan dan disiplin dipinjam dari beberapa lembaga pendidikan militer dan polisi, termasuk pasukan khusus. Untuk kesemaptaan fisik, kesekretariatan, mengemudi, pelayanan seks-homoseks dibantu oleh lembaga yang relevan. Termasuk oleh Gaya Nusantara untuk pelayanan homoseksual. Untuk bisa diterima jadi siswa di Arena tidak mudah. Harus punya ijazah SMU dan lulus tes pengetahuan, keterampilan, tes perilaku, kesemaptaan fisik, berenang, penampilan lahiriah, termasuk penampilan seksual dan kesehatan. Kontol dan biji peler mereka harus prima dan sudah sunat (jika belum sunat akan disunat tanpa anestesi), termasuk produksi pejuh, kemampuan ngaceng, vitalitas seksual (berapa kali sanggup moncrot alias mengeluarkan pejuh kental sehari). Kualitas pejuh juga harus baik dan cukup kental dengan jumlah sel sperma cukup. Mereka juga harus tahan hajar, karena banyak majikan homoseks yang sadis dan suka menyiksa partner homoseksnya sebelum melakukan persetubuhan, yaitu memasukkan kontolnya ke lobang pantat Satpam Plus atau minta Satpam Plus menyedot kontol majikannya. Pendidikan juga dibagi dalam beberapa tahap. Tahap Pertama satu bulan, Tahap Kedua tiga bulan, Tahap Ketiga empat bulan, Tahap Akhir empat bulan. Tahap Pertama dan Kedua merupakan tahap percobaan untuk maju ke Tahap Ketiga dan Tahap Akhir. Sebagian siswa terpakasa harus berhenti pada tahap Pertama karena tidak mempunyai kemampuan intelektual cukup, sakit, tidak bisa berdisiplin, tidak loyal atau keberatan memberikan pelayanan seksual, menolak disunat tanpa anestesi, dan menolak waktu dipaksa bertelanjang bulat dihadapan teman-temannya, sehingga harus diringkus dan dilucuti pakaiannya dengan cara merobek-robek dengan sangkur. Mereka yang berhasil masuk ke Tahap Kedua akan mengalami pencucian otak agar benar-benar setia pada majikan dan organisasi atau perusahaan tempat mereka bekerja. Mereka juga mulai diberi siksaan ringan sampai berat secara periodik. Setiap pelanggaran apa pun diberi hukuman fisik berat. Tidak heran jika semua Satpam Plus betul-betul tahan banting. Karena selama pendidikan para Satpam Plus ini harus banyak berkorban maka dalam menerima instansi pengirim pun Arena memantau ketat tentang kredibilitas dan bonafiditas dari instansi pengirim.Instansi atau perusahaan yang dianggap tinda bona fide, terpaksa calon siswa-nya ditolak. Satpam Plus yang berkualitas biasanya ditransfer dengan biaya besar. Alasan transfer hampir selalu alasan seksual, yaitu bos dari perusahaan yang membeli, jatuh cinta pada SatpamPlus dan kebelet untuk mencicipi kontol atau lobang pantat mereka. Dalam keadaan seperti ini Arena memberi kesempatan kepada bos perusahaan untuk menikmati Satpam Plus yang sudah dibeli. Jika, siswa yang sudah dibeli menolak untuk melayani nafsu seksual bos-nya (yang laki-laki atau perempuan) , maka Arena bertindak dengan merejeng siswa itu, memborgol dan merantainya sehingga si bos leluasa untuk menikmati tubuh siswa yang baru dibelinya. Waktu pendidikan, para siswa juga dibiasakan telanjang bulat pada malam hari. Karena para majikan biasanya menginginkan Satpamnya mengawal mereka dalam keadaan bugil telanjang bulat sehingga bisa langsung nge-bol pantat mereka! Sableng!

###

5 Gay Erotic Stories from Hajar Lecut Cemeti

Aduh, pedih rasanya tubuhku dihajar dengan pecut.

Cemeti atau cambuk atau pecut adalah suatu alat yang sangat penting di Sparta. Suatu negara yang didirikan atas azas kelaki-lakian di zaman Yunani kuno. Alat ini banyak sekali digunakan dalam kehidupan masyarakat Sparta. Semua anak laki-laki di Sparta adalah milik negara yang pada saatnya akan dirampas dari orang-tuanya untuk dididik jadi tentara. Semua laki-laki Sparta harus jadi

Air mani pemuda muncrat berceceran dipaksa onani

Masturbasi atau onani adalah hal yang biasa dilakukan lelaki apalagi lelaki homoseks atau pria gay. Onani merupakan hal yang menyenangkan dan membahagiakan. Apalagi saat memasuki puncak syahwat yang dilanjutkan dengan terpancarnya atau muncratnya air mani yang didahului denyutan-denyutan nikmat pada batang kontol Saat-saat itulah yang ingin direbut atau ikut dinikmati oleh lelaki

Alangkah nikmatnya menjadi tentara di negara maju!

Ketika orang-tuaku berhasil ber-imigrasi ke suatu negara maju aku sangat berbahagia.Bukan saja karena tingkat sosial ekonomi dan pendidikan yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan di Indonesia, tapi terlebih lagi karena keberadaan kaum gay diakui di tanah air-ku yang baru ini. Aku tidak perlu takut-takut lagi atau malu-malu untuk come out of the closet dan tampil sebagai lelaki

Apa mungkin membentuk tentara sejati tanpa siksaan

Seorang wanita aktivis Amnesti Internasional menyiarkan rekaman video cara mendidik atau membentuk kadet di suatu Akademi Militer di Peru.Rekaman itu ditayangkan di berbagai stasiun TV ke berbagai negara dan menunjukkan adegan kadet Peru berpakaian seragam lapangan lengkap sedang dipaksa menelan sesendok besar bubuk garam. Adegan lain menunjukkan seorang kadet sedang digantung di pohon

Arena, suatu lembaga pendidikan untuk satpam elit

Salah satu obesiku adalah mendirikan lembaga pendidikan untuk satpam elit atau elite. Jika tentara dan polisi punya pasukan khusus atau pasukan elit, mengapa satpam tidak? Hanya saja, tentu kewenangan satpam berbeda dengan tentara dan polisi. Sayangnya, satpam banyak yang dipekerjakan di rumah tangga dan sekaligus bertugas seperti kacung atau jongos. Situasi ini akan mengurangi

###

Web-04: vampire_2.0.3.07
_stories_story