Gay Erotic Stories

MenOnTheNet.com

Asmara di Kebon Singkong bag keempat

by Lonelyman


Due to international translation technology this story may contain spelling or grammatical errors. To the best of our knowledge it meets our guidelines. If there are any concerns please e-mail us at: CustomerService@MenontheNet Pertama-tama ingin kusapa anda semua.. hai apa kabar..spesial tentu buat yang sudah kirim email ( kontak terus, aku senang kok, meski maaf kadang aku telat membalasnya )a.l : noki, agung, Gigik, akang, dendi, arsalan, foone ( pa kaba Sabah ) kevin, arri, yupi dan semua yg tidak bisa ku sebutkan ( ya kapan ceritanya ya toh ). Tapi saranku, sebelum baca kisah-kisahku pakai lah yang longgar-longgar dan makan makanan berprotein tinggi..karena baca kisah asmara ini buang banyak energi lho meski menuntaskan hasrat yg bergelora. Oya disamping itu aku punya sesuatu buat Anda ..email saja oke? :) ... I love you gays...... Hari-hariku bersama Bang Juan kini terasa penuh warna pelangi. Aku semakin bergairah belajar, Bang Juan semakin bergairah mengelola kebonnya. Dimata orang-orang sekitar aku dan Bang Juan bagai dua sahabat sejati..achh... andai mereka tahu yang sesungguhnya bahwa kami adalah sepasang kekasih yang sedang dimabuk asmarahhhh.... Aku rajin kasih info-info baru tentang pertanian kepada bang Juan. info itu kadang kukliping dari koran atau majalah ayahku. Atau kudapat dari sekolah. Bang Juan berterimakasih sekali. Malahan Bang Juan kusarankan membuat semacam laboratorium sederhana, yach bisa buat memelihara tumbuhan muda, atau uji coba nanam tanaman baru dll, pokoknya hal-hal seperti itu bikin abang juanku semakin bersemangat and of course banggga dan semakin menyayangiku. "Ron, kamu kalau belajar atau mengerjakan PR disini saja, tuh Abang sdh siapkan meja & kursi belajarmu, kayaknya abang mulai merasa takut jauh dari kamu...rasanya ada yg kurang kalau nggak ada kamu," katanya sambil menepuk bahuku. Lalu mengecup pipiku. langsung kurengkuh lehernya, kecupan tadi kubalas dengan emutan ke bibirnya yg sedikit tebal. Hanya sejenak, minggu pagi itu ia ingin menuntaskan pekerjaannnya. Abang keluar gubuk masuk ke kebon cabe disebelah kebon singkong. Aku memperhatikan tubuhnya yang menyandang pacul dibahu. kekar dan gagah memang. Meski kulitnya sedikit legam. Aku juga ingin bertubuh seperti dia. maka sepeninggal dia aku berolah raga, lari ditempat, push up, sit up dsbnya..kamu tahu man..semua kulakukan dlm keadaan bercawat saja...bila sdh capek aku mandi ke sumur tanah yg dibikin si abang di belakang gubuk..byyrrrr seger man. sambil nunggu si abang pulang aku mengerjakan PR, bikin teh hangat, dan baca-baca. "ehmm..ehhm", siabang sudah berdiri depan pintu. "selesai Bang? tanyaku heran karena rasanya cepat sekali si Abang balik."Sudah... dua jam kan lumayan", katanya. Dua jam, oh keasyikkan belajar waktu berlalu tak terasa. " abang bersihkan badan dulu ya " katanya sambil berlalu kebelakang. Tak lama terdengar bunyi byurr byrr.. Eh entah kenapa aku jadi pingin ngintip si abang mandi..kayaknya nuansanya lain kali yee. Maka dengan mengendap-endap aku kebelakang. Ku pilih susunan bambu gedek yang agak jarang. Mm, aku dapat posisi yg enak... Kulihat siabang mengguyur kepalanya dengan air yang dituang dari centong/gayung. Oooh..men..kelihat otot lehernya bagai akar pohon besar yg berpilin kukuh, tangannya yang diangkat membuat dadanya yg berotot semakin mengembang, bagai bersayap oooh aku suka banget menyederkan kepalaku disitu dan menegecup-negecupnya. Peta-petak diperutnya alamak bagai menopang dadanya yg bidang..telapak tanganku bagai disengat listrik asmara kalau membelai-belainya. Si abang mandi pakai kolor dong..hihihi..kesannya kayak superman lagi kehujanan. Ketika siabang menyabuni badannya kontol dalam kolornya itu dirogoh dengan busa sabun prok-prok bunyinya , mmh aku tersenyum geli melihatnya. Selesai mandi aku buru-buru aku kedepan ke posisi semula..segen juga kalau ketahuan. Wangi sabun mandi menerpa hidungku ketika siang mendekat. ia cuma memakai sarung doang. duduk disebelahku. Aku menyodorkan teh hangat padanya. Siabang langsung menyeruput dengan lahap. ia melirik kepadaku yang masih asyik menulis, bikin catatan kecil dari hasil bacaanku. "Belum selesai Ron" bisiknya ( bernafsu man) ia membelai bahu kiriku dengan tangan kirinya..sehingga aku sdh sebagian dalam pelukannya yg nggak berbaju. Aku melirik ke Bang Juan, bertatapan mata tersenyum kecil. Tiba-tiba kulihat permukaan sarungnya ada yg mencuat..oooh..rupanya nafsu siabang sudah mulai bergelora. aku juga merasa nafasku sdh sesak sampai tenggorokan. Kami langsung berciuman. tangan ku mengangkat bagian bawah sarung siabang menyinkapkan. Bibirkami terus bepagutan. OOOhhh..indahnya dibuai asmara..angin dari arah kebon singgkong semilir mengipas gairah kami...hhhhkkkkhhh..Sambil berciuman itu tanganku mebelai peler bang juan..yang berambut bagai rambutan. Sementara kontolnya sudah menghentak-hentak cemburu pada peler yang kubelai mesra. Bang juan melepaskan kaos dan celana pendekku. aku tinggal berkolor ria. nafsu si abang dan aku semakin berpacu bagai lomba berburu. Tampaknya abang Juan sangat bernafsu bila melihatku dalam keadaaan berkolor begitu, apalagi saat kontolku berdenyut-denyut mendorong-dorong kolorku. Kulepaskan buntelan kecil yang mengetatkan sarung siabang. sarung itu melorot. Kotol singkong abang Juan dan pelernya yg lumayan gede-gede menyalak-nyalak. kami berdiri dari bangku berpelukan memadu nafsu. bang Juan menggesek-gesekkan kontolnya ke kontolku yang masih berkolor.Dipepet ketat. Aku menggiring si abang ke ring asmara ( tempat tidur man). Aku telentang ditempat tidur. si abang merayap diatasku. Aku meraihnya agar cepat menindihku..ooouuuh man,hhkhhkkkhh..aku mendekapnya merasakan hangat damai dan panas cinta dalam pelukannya. Dada-dada bidang kami bersatu. Abang merekuhku ketat diranjng. Pantat terus berdansa diatasku. Bibir kami terus berciuman..rasanya nggak ingin melepaskannya man. Aku merasakan bersatunya tubuh kami ooohhh gayssss....sungguh hanggatnya asmara ini..fikiranku kosong..hanya nafsu yg terasa menggelegak dikepalaku. Sejenak bang juan menghentikan ciuman, ia mengulum daun kupingku. "sayang abang pingin nyucuk , sdh boleh sayang..mmmhh" pintanya mesra. Aku mengerjapkan mataku. Bersedia. Abang melepaskan dekapannya. Duduk bersitumpu lutut di selangkanganku. Tiba-tiba ia mebelai dadaku oooaah terus turun keperutku...oooh telapak tangannya hangat nikmat man...sampai dikaret cdku ditariknya pelan. abang melepaskan kolorku. Melemparkannya disisiku. dua kakiku diangkat ia lalu meremas-remas pantaku hhohhkkkh aku jadi semakin bergairah man. Aku tidak tahan lagi aku bangun dan berjongkok depan kontolnya. dari dekat kulihat jembut abang semakin lebaaat. ku kulum koktol dan pelernya bergantian lalu aku berbaring kembali. Abang sdh mengerti. langsung ia mengangkangkan kakiku menusukkan kontol singkong kebanggaannya. sssyuuutttt amblas sudah ke lobang pantatku yg tak perjaka lagi. Masukan kepala kontol itu kusambut dengan empotan diduburku sehingga kontol nikmat itu ku jepit, ia berdenyut..aduh maaak..nikmaat..nikmaaatnyo.Aku ditarik bang juan kepelukannya, sehingga kami sama -sama dlm posisi duduk. kontolnya dalam jepitan anusku.aku diatas paha siabang berlawanan arah. oooh man...jembut-jembut kami saling menyapu. Aku dan bang juan sangat menikmati pelukan.. karena disana terasa kasih sayang dan cinta terasa diberi dan diterima. Bibir kami terus mengemut seperti mulut ikan yang menghirup udara. tiba-tiba tangan bang juan mengangkat pantatku menaik-turunkan. aku pun bergerak memompa kontolnya yg terus melancap anus seksiku. " sayang' bisik bang juan ditengah serunya ngesex kami."tahu nggak, telor-telor abang bersentuhan dengan kulit pantatmu yg halus itu terasa enakkhhhh sekhhalhhiiiii...'"akkhhhooohkkk desisnya." aku juga menikmatinya Abhang shhhahhhyang..." bisikku membalas. Lalu tanpa mencabut kontolnya...abang merebahkan diri, giliran aku yang menindihnya. Terpaksa kontolnya terlepas dari lubang anusku. kontol itu masih mencuat begitu juga kontolku. Aku tidah tahan kutindih kontol itu dengan kontolku. Jadilah kontol-kontol kami bergelut. aku menindih siabag. tubuh-tubuh kami terasa mengencang.Abang memeluk pinggangku. aku meremas bahunya. kaki-kaki abang mengalung pahaku. singga dekapan kami benar-benar ketat. aku terus menarik bergoyang diatas tubuh si abang. Pelukan kami semakin mengetat-ketat ooohhhccchhhhhh,,,....akhirnya aku dan bang Juan terdiam dalam pelukan yang penuh cinta asmara yang memuncak. Jut-jut kontol-kontol kami menyeburkan mani kami. Rasanya flyyyy man flyyy..ada gairah yang terpuaskan. tubuhku dan tubuh bang juan melemas . tapi aku tetap memeluk bang juanku . bahkan ia mengecup bibirku.Aku merebahkan kepalaku dididadanya yang keras. asyiiik man...mmmmhhhhhhh...kami lalu tertidur dalam damai....memimpikan asmara apalagi yg akan kami buat untuk memenuhi sensasi gairah gay kami...... Lonelym2001@yahoo.com

###

5 Gay Erotic Stories from Lonelyman

Asmara di Kebon Singkong bag keempat

Due to international translation technology this story may contain spelling or grammatical errors. To the best of our knowledge it meets our guidelines. If there are any concerns please e-mail us at: CustomerService@MenontheNet Pertama-tama ingin kusapa anda semua.. hai apa kabar..spesial tentu buat yang sudah kirim email ( kontak terus, aku senang kok, meski maaf kadang aku telat

Asmara di Kebon Singkong, Bag Ketiga

Hari-hariku terasa hangat setelah bang juan menyetubuhiku dikebon singkong itu. Kami bersepakat jika lagi kepengen kami akan melakukan di sana lagi. Satu hari, Bang juan sengaja mencegatku pulang sekolah. "Nanti jam 4 sore ya " katanya sambil mengedipkan mata. Auku tersenyum kecil, tanda setuju. Rasanya tak sabar aku menunggu pukul 4. Sengaja aku mandi bersih. Aku pilih celana dalam

Asmara di Kebon Singkong, bag Pertama.

Setelah diperjakai oleh Rino diperkemahan, aku jadi selalu gelisah jika bertemu pria-pria gagah dan tampan. Sejak itu setiap bertemu pria aku tak lupa melihat keselangkangannya. Hati ku terasa berdebar jika terlihat di sana tonjolan, pasti burungnya besar pikirku. Aku tersiksa temannnn....!!! Akibatnya aku lebih suka menyendiri... Suatu ditengah kegundahan dan kegelisahan dan tentu saja

Asmara Dikebon Singkong 2

Bang Juan menatapku, sambil tersenyum penuh arti. sejenak ia meletakkan singkong yang baru saja dibongkarnya begitu saja. Beberaba butir peluh memercak dijidatnya. "Dari mana kamu tahu Ontolku segede singkong itu he.." tanya sambil tersenyum menyeringai. Ia menghampiriku yg duduk sambil mengangkat kaki satu di bangku bambu. "Ah, aku kan asal bunyi aja, membalas ledekan Abang",

Sex Pertamaku

Waktu itu aku baru berumur 16 tahun. Kami kemping bersama di tepi pantai, ramai satu kelas. Salah seorang teman ku, sebut saja namanya Rino, selalu menggodaku, kadang ia mengatakan aku gantenglah, tampanlah dsbnya. Dia selalu tampil membelaku disaat-saat bentrok dengan teman ku yang lain. Dia cukup tampan, wajahnya persegi. Tubuhnya walau tidak besar tapi berotot. Mungkin karena ia

###

Web-01: vampire_2.0.3.07
_stories_story