Gay Erotic Stories

MenOnTheNet.com

Di lokap imigresyen jembutku dicabuti paksa!

by Sultan Pasha


Aku sangat jengkel, marah, putus asa dan terhina dengan apa yang aku alami. Aku anak orang miskin yang coba mencari makan dan mengadu nasib di negeri jiran. Dengan menjual hampir semua yang keluargaku punyai, termasuk sebagian sawah orangtuaku, aku berangkat ke negeri jiran melalui jasa suatu perusahaan pengerah tenaga kerja sialan. Aku orang bodoh dan orang miskin tidak tahu jenis surat yang berlembar-lembar (yang katanya wajib dipunyai), buku-buku besar kecil dengan macam-macam warna, macam-macam cap kantor, cap jempol, pasfoto dan entah apa lagi. Yang aku ingat hanya bahwa semua lembar surat dan semua jenis buku itu harus dibayar dengan jumlah uang yang sebelumnya nyaris aku belum pernah dengar,seperti kata "ratusan ribu", "juta" atau kata "dolar". Tapi akhirnya aku berangkat juga ke negeri jiran akan kerja jadi kuli. Di negeri sendiri aku bagai orang jajahan yang tersingkir dan terhina karena tak mendapat pekerjaan, sementara di negeri jiran aku jadi kuli. Mula-mula aku kerja di kebun kelapa sawit. Lalu berkat pengalamanku yang pernah kuli bangunan di negeri asalku, aku sempat mendapat kerja kuli di negeri jiran sialan. Aku pindah kerja dari kuli di perkebunan menjadi kuli bangunan di kota KL. Memang penghasilanku lebih besar dan aku tak perlu lagi tinggal dalam gubuk di tengah kebun yang keadaannya tidak lebih baik dengan di kampung halamanku sendiri. Di kebun kelapa sawit yang letaknya jauh dari kota aku seperti orang buangan. Semua orang yang ada di kebun kelapa sawit adalah laki-laki dan kami terkurung tak bisa kemana-mana. Tak heran jika di negeri jiran sialan itulah aku jadi mengenal untuk pertama kalinya bagaimana rasanya kontolku dihisap sesama jenis sampai keluar pejuh yang lalu disedot dan ditelannya dengan rakus. Lobang pantatku yang sejak lahir hanya aku gunakan untuk kentut dan berak, tiba-tiba saja bertambah gunanya menjadi tempat pemuas nafsu teman-temanku sesama kuli. Di negeri jiran sialan itulah aku juga baru tahu ada lelaki yang suka menjilati dan menggigit puting susu sesama lelaki, menjilati ketiak, bahkan menjilati pantat. Majikanku bilang "Itu yang orang panggil rimming la, in English" (artinya : "Dalam bahasa Inggris perbuatan menjilati lobang pantat itu disebut rimming" ). Majikanku orang serumpun yang tinggi besar, ganteng dan berotot tapi doyan sekali berhubungan seks sejenis. Dia suka sekali mencicipi kontol-kontol kami para kuli di kebunnya. Dengan tidak malu-malu tiap sore dia minta dibolehkan mengisap kontol kami secara bergantian. Biasanya dia bilang :"Waktu nak tidur malam aku nak isap butuh awak la"(maksudnya :"Sebelum tidur nanti malam mau mengisap kontolmu"). Lama-lama aku bosan kerja di kebun dengan gaji yang kena potong hampir 4/5 nya (80%). Katanya untuk membayar jasa perusahaan pengerah tenaga kerja, untuk asuransi kesehatan, untuk pajak pekerja asing dan entah apalagi. Majikanku paling suka dengan aku dalam hal hubungan sejenis. Hampir tiap hari dia minta dibolehkan mengisap kontolku dan menyodok lobang pantatku dengan kontolnya yang besarnya bak kontol kuda itu. Tapi gajiku tetap saja tidak naik. Akhirnya, waktu ada truk yang mengambil buah kelapa sawit untuk dibawa ke pabrik pengolahan aku menyelinap dan menemui tekong lain yang mengkoordinir kuli bangunan. Aku sempat kabur ke KL dan bekerja 5 hari jadi kuli bangunan di Putra Jaya. Tapi sialnya, hari ke-6 ada razia polisi di daerah kumuh tempatku menyewa kamar. Karena tak punya surat apapun (paspor dan surat-suratku ditahan oleh majikanku di kebun kelapa sawit), bersama beberapa orang pendatang haram lainnya aku dimasukkan dalam penjara imigrasi. Sebelum dimasukkan dalam sel, kami didaftar dan disuruh telanjang bulat. Pakaian dan barang-barang kami (termasuk uang, arloji dan koper) dirampas dan disita. Sehingga ke 112 orang dari berbagai bangsa yang berhasil ditangkap dan ditahan, mulai hari itu akan bertelanjang bulat sampai saat mereka dideportasi atau sesudah menjalani hukuman karena melanggar undang-undang imigrasi. Beberapa orang petugas imigrasi aku dapati terus menerus memandangi aku dan tahanan lainnya. Rupanya dia mencatat tahanan yang penampilannya sesuai seleranya. Karena setelah itu aku melihat pejabat imigrasi itu menyuruh kuli-kuli Banglades untuk saling mengisap kontol temannya. Mereka mula-mula membangkang, tetapi petugas imigresyen itu langsung mengambil cemeti dan menghajar kuli-kuli Bangladesh itu dengan cambuk. Karena tidak tahan disiksa akhirnya para kuli Bangladesh itu menurut dan mereka saling isap kontol temannya sampai terpancar pejuh mereka dan bangsal itu jadi berbau pejuh karena 30 orang kuli itu bergantian mengeluarkan pejuhnya masing-masing. Aku dan beberapa temanku dipanggil dan kemudian dipaksa untuk saling mencabuti jembut kami. Salah seorang di antaranya dipaksa onani dengan balsem yang disediakan oleh mereka dan kami mendengar ada orang menjerit dan mengaduh kesakitan. Ternyata salah seorang tahanan lobang kencingnya dimasuki lidi oleh petugas imigresyen bangsat itu! Itulah pengalamanku dari dalam penjara imigrasi dari negara jiran yang biadab itu!

###

7 Gay Erotic Stories from Sultan Pasha

Aku dientot dan dihajar Irvan sampai babak belur

Secara kebetulan aku membaca karangan Irvan di MOTN. Dia menggunakan nama "ITB Guy" dan karangannya ber-seri (2 nomor)dan menceritakan kisah tentang perbuatannya memperkosa seorang cowok ganteng keturunan Cina - bernama Christian yang ganteng,berotot dan tidak sunat - dan yang baru saja memperkosa seorang cewek. Ceritanya bagus dan membikin aku ngaceng berat. Oleh karena itu segera aku

Bergumul telanjang dengan pengawal penganten

Suatu kali aku menghadiri pesta pernikahan seorang teman. Mereka melaksanakan dengan adat Jawa. Seperti biasa pada awal pesta ada prosesi pengantin dan keluarganya. Di paling depan berjalan sambil menari seorang lelaki yang bertindak sebagai "pengawal penganten" atau disebut "cucuk lampah". Biasanya aku malu sendiri melihat lelaki menari seperti itu. Tapi malam itu aku menemukan

Di lokap imigresyen jembutku dicabuti paksa!

Aku sangat jengkel, marah, putus asa dan terhina dengan apa yang aku alami. Aku anak orang miskin yang coba mencari makan dan mengadu nasib di negeri jiran. Dengan menjual hampir semua yang keluargaku punyai, termasuk sebagian sawah orangtuaku, aku berangkat ke negeri jiran melalui jasa suatu perusahaan pengerah tenaga kerja sialan. Aku orang bodoh dan orang miskin tidak tahu jenis

Jadi pendatang haram dan jadi budakbelian (Part 1)

Keadaan ekonomi yang demikian buruk di desaku menyebabkan aku dan beberapa teman mencoba mengadu nasib di luarnegeri. Orang tuaku praktis sudah tidak punya apa-apa, karena sawah-ladang yang tergadai akhirnya harus diserahkan untuk bayar hutang. Sebagian sawah lainnya, yang warisan kakekku diambil paksa oleh orang bersenjata dan kami orang kecil tak berdaya. Seandainya rumah kami terletak

Jadi pendatang haram dan jadi budakbelian, Part 2

Dalam keadaan telanjang bulat kami digelandang ke bagian lain dari kompleks atau kamp itu ke suatu bangsal. Lelaki berseragam itu semuanya tinggi besar kekar. Mereka membawa senapan. Di pinggang mereka tergantung rotan dan cemeti. Ternyata bangsal itulah tempat tinggal kami selama jadi tahanan atau sandera di situ. Kamp itu sangat sepi dan agaknya dikelilingi hutan lebat. Bangsal

Pengalaman bekerja ilegal di negeri jiran

Seperti jutaan orang lainnya, karena didera kemiskinan di negeri sendiri, aku terpaksa mencoba mengadu nasib di negeri jiran. Datuk Seri Mahathir Muhamad dalam buku "The Malay Dilemma" menyatakan bahwa semua orang Melayu yang tinggal di negara Brunai, Indonesia, Malaysia, dan Singapura, tidak pernah menjadi tuan rumah di tanah leluhurnya. Pada kenyataannya semua orang Melayu di Asia

Pengalaman buruk jadi tahanan imigresyen

Setibanya di Nunukan tiba-tiba saja aku jumpa Warno."War", kataku, "Mas", katanya setengah berteriak. Kami langsung berpelukan erat sekali, air mataku tak terasa berlinang, kerongkonganku tersumbat, demikian juga Warno. Kami sama-sama jadi buruh bangunan di KL (Kuala Lumpur), ketika kemudian kami saling berpisah. Aku ikut Bang Zarmi dan Warno membawa nasibnya entah kemana. Kami ngobrol

###

Web-02: vampire_2.0.3.07
_stories_story