Gay Erotic Stories

MenOnTheNet.com

Di Wisma GKBI

by Imam


Imam adalah namaku umurku 29 Tahun, Tinggi 172 cm , Berat 72 Kg. Campuran antara Indonesia dan Chinese. Hari Senin di bulan September adalah hari pertama aku bergabung di perusahaan konsultan terkenal di wisma GKBI. Pertama kali aku masuk ke gedung aku sudah disibukkan oleh security alias satpam dengan harus menunjukan identitasku disertai pertanyaan-pertanyaan klise. Karena semua pegawai kantor di GKBI diharuskan mempunyai ID Card ketika memasuki gedung, dengan sedikit ngedumel aku berkata : “Cerewet banget, sih. Nggak lihat apa orang udah keren-keren kaya gini masih di curigai seperti maling, kalau nggak percaya bukain aja sekalian baju sampai celana dalamnya!” “Oh, jadi kamu nantang, yah? “ Kata satpam yang bernama Ado Wah saya ngak nyangka kalau statement yang saya ucapkan, ternyata bikin naik darah satpam yang berperawakan athletis, tinggi , dan berwajah tampan tetapi bertemperamen tinggi. “Ayo, ikut saya ke kantor satpam di lantai 10, saya mau geledah bapak sampai ke celana dalam-dalamnya “ “Wah yang bener aja, Pak!”, protesku. “Saya khan cuma bercanda mana mau saya diperiksa sampai celana dalam.” “Itu kan kamu yang minta, yang penting kamu ikut saya ke lantai. 10. Saya mau buktiin kalau kamu bukan maling.”, kata Ado. Sesudah di lt. 10 di geledahnya lah seluruh tubuhku oleh Ado, pertama-tama dia menggeledah bagian bawah, betis kaki, menuju paha, kemudian bagian badan lalu setelah selesai penggeledahan dia berkata “Saya melihat ada yang mencurigakan di bagian celana dalam kamu!!! Saya curiga kamu menyimpan senjata di daerah penis –mu, karena itu adalah operandi baru para teroris.” katanya. “Wah, Pak yang bener aja, masa sampai penis, juga mesti di periksa,” protesku. “Masalahnya kalau saya sudah buka sampai celana dalam , dan ternyata, kamu tidak menemukan barang terlarang apa imbalannya?”, tanyaku pada Ado. “Apa kamu mau menghisap kontol ku?” “Liat saja nanti,” jawab Ado. Dengan sigapnya Ado membuka ikat pinggang celanaku, kemudian, pas sampai pada bagian yang ditunggu-tunggu. Di celana dalamku sudah tergambar batang kemaluanku yang setengah terangsang karena terkena gesekan tangan satpam ganteng pada saat mengeledah seluruh bagian tubuhku. Sekarang ini posisi selangkangan ku persis di depan wajah ado. "Sekarang mau, diapain setelah dibuka?” tanyaku pada Ado. Dengan gemetar Ado meraih segitiga itu. Mengusap tonjolannya sebentar, kemudian dengan perlahan menurunkan karet celana dalam itu. Aku memang mempunyai kontol yang bagus dan 'segar'. Pertama kelihatan ujungnya yang berwarna merah tua keunguan. Bekas sunatannya tampak mulus, seolah-olah aku dilahirkan sudah dalam keadaan tersunat. Lubang kontolnya sempit. Sempat dibuka lubang itu dan dilihat nya lorong yang basah di dalamnya. Batas antara kepala kontol dengan batangku tampak jelas berupa tepian melengkung yang bagus. Diturunkannya lagi celana ku. Batang kontolku penuh dengan urat-urat kontol. Kantung pelirku bergantung kencang pada posisinya. Rambut-rambut halus dari bawah pusar, terus melebat ke bawah dan menyemak di sekitar kontolku, ke samping kanan dan kiri terus ke belakang sampai pantat. Rambutnya keriting dan panjang-panjang. Rambut tubuhku juga lebat di sekitar paha dan kaki. "Sekarang kau emut itu!" perintah ku pada Ado dengan nada dingin dan keras. Ado mulai dengan menjilat-jilat kantung pelirku, sesekali mengulum 'telur'nya. Sementara tanganya mengusap-usap batang kontolku terutama di perbatasan dengan kepalanya. Terlihat kontol Ado makin lama makin mengeras. Ado sangat menikmati aroma dan rasa selangkangan ku karena aku selalu menjaga kebersihan tubuhku.. Terus dilanjutkannya dengan menjilat menyusur batang kontolku terus makin ke atas. Akhirnya dilingkarinya kepala kontol-ku dengan lidahnya dan kemudian mulai kumasukkan ke mulutnya yang berbibir tebal dan sexy. Reaksi pertama dari aku pada saat itu adalah terdengar dengusan nafasku, tapi mulut-ku tidak bersuara sedikit pun. Karena takut terdengar pimpinan satpam di gedung ini. Dimasukkan kepala kontolku itu dalam-dalam. Kurasakan bibirnya sampai menyentuh pangkalnya. Di mainkan langit-langit mulut dan lidahnya untuk menggelitiki batang kontolku di dalam mulutnya habis-habisan, membuat wajahku kepuasan. Dadaku turun naik. Terengah-engah. Tapi tetap masih saja tak bersuara. Setelah itu ia mulai menggerakkan mulutnya maju mundur, membuat kontolku itu keluar masuk lubang mulut Ado. Suara kecipak kontol dengan mulut terdengar di ruangan itu. Tangannya memegang kedua belah pantatnya. Cukup lama kegiatan itu berlangsung sampai kusadari badanku ternyata tidak pasif, namun ikut bergerak maju mundur. Bahkan kemudian gantian ia yang kecapekan membiarkan kontol-ku yang aktif bergerak maju mundur keluar masuk lubang mulutnya. Karena kontolku cukup panjang, setiap aku menyorongkan kontolku, kepala Ado agak mundur ke belakang untuk menghindari kontol-ku supaya tidak masuk terlalu dalam. Dengan maksud agar Ado bisa mengambil nafas dengan enak. Tiba-tiba saja aku memegang kepala Ado lalu mendorong kepalanya menempel tembok. Selangkanganku digeser tepat di depan wajahnya, sehingga kepala Ado sekarang terhimpit di antara selangkangan dan tembok di belakangnya. Kepalanya tidak bisa berkutik lagi. Akhirnya aku bisa dengan puas menyatroni lubang mulut Ado. Tiap kali ujung kontol-ku itu masuk, aku menekannya dalam-dalam hingga Ado sampai hampir keselak. Bahkan gerakan kepala Ado ke samping pun aku coba halangi dengan memegang kedua sisi kepalanya erat-erat. Mulutnya akhirnya pasrah menerima sepak terjang kontolku. Makin lama gerakanku makin liar. Kulihat wajahku sudah memerah padam dan gigiku menggigit bibir bawahku ini terlihat dari pantulan kaca gedung ekslusif yang membawa nikmat. Dada dan paha-ku basah oleh keringat. Terdengar bunyi nafasku yang kian memburu. Akhirnya detik-detik puncak pun tiba. Pertama aku pegang kepala Ado dengan erat, nyaris meremas rambut-nya. Kemudian terdengar keluhan dan erangan yang tidak jelas dari mulutku. sementara itu gerakanku semakin cepat dan liar. Di mulut Ado kontol-ku terasa semakin besar dan hangat. Wajahku mulai memejam mata lalu mulutku yang sedari tadi tak bersuara mulai mengeluarkan erangannya yang keras. "Oooogggggghhhhhhhhh ............. " Lalu terasa tumpahlah cairan maniku dimulut Ado. Cairan laki-lakiku yang hangat, mula-mula menetes sedikit, berikutnya terasa semprotannya keras mengenai bagian belakang mulut. Pada saat orgasme ini gerakannya tidak terkendali. Sekitar sepuluh detik kemudian kukeluarkan kontol-ku dari mulut Ado yang sudah penuh cairannya. Pada saat kontolku masih di tangan Ado dan kontolku masih berdenyut dan menyemprotkan cairan putih kental ke wajahnya yang sexy. Dituntaskan kenikmatan itu dengan mengocok kontolku dengan memakai tangannya. Orgasmenya masih berlangsung beberapa detik kemudian, ditandai dengan keluarnya air mani-ku meskipun tidak lagi tersemprot hebat. Sampai akhirnya tetes-tetes cairan itu habis dan aku menarik nafas panjang kepuasan. Disekanya sisa air mani di ujung kontolku dan di wajahnya. Akhirnya setelah selesai berpakaian, ia menarikku keluar. "Sudah, Kerja sana. Lain kali saja ke sininya ... "usirnya. Aku terpaksa mengalah. Nggak apa-apa deh, kerjaan tertunda. Yang penting hari ini aku bisa dipuaskan oleh satpam yang sexy dan cakep

###

1 Gay Erotic Stories from Imam

Di Wisma GKBI

Imam adalah namaku umurku 29 Tahun, Tinggi 172 cm , Berat 72 Kg. Campuran antara Indonesia dan Chinese. Hari Senin di bulan September adalah hari pertama aku bergabung di perusahaan konsultan terkenal di wisma GKBI. Pertama kali aku masuk ke gedung aku sudah disibukkan oleh security alias satpam dengan harus menunjukan identitasku disertai pertanyaan-pertanyaan klise. Karena semua

###

Web-01: vampire_2.0.3.07
_stories_story