Gay Erotic Stories

MenOnTheNet.com

Kisah Iyang

by Iyan


Telah dua bulan ini aku berkenalan dengan Iyang. Setelah bertemu lewat internet, mulanya E-mail, lalu kadang Chating dan saling bertelepon, akhirnya kami janjian ketemu. Sebelum bertemu aku sering membayangkan seperti apa rupanya. E-mail darinya sering sangat romantis dan merangsang. Kami janjian ketemu di Mall. Ia lebih ganteng dari yang kubayangkan , orangnya hangat dan enak diajak bicara, badannya kurang lebih sama dengan aku. Setelah kami saling menyapa dan saling bercerita seperlunya kami sepakat untuk ketempat movie. Aku pikir kami sebenarnya tak ingin nonton movie, tapi hanya ingin dapat kesempatan saling meraba agar tak dilihat orang. Di ruang tunggu kami duduk di sofa ia merangkulku, ingin aku memeluk pinggangnya dan sandar di dadanya tapi aku malu banyak orang, hanya diam sambil senyum malu. Dadaku berdegup makin kencang saat terdengan pemberitahuan teater kami sudah dibuka. Dan kami berjalan masuk, ia masih merangkulku, begitu masuk di tempat gelap aku tak tunda lagi lingkarkan lenganku memeluk pinggangnya. segera kami duduk ditempat sesuai nomor ticket. Dan mulailah tangannya bermain di selangkangku begitu juga tanganku meraba-raba miliknya. Di balik celana kami berdua sama-sama telah tegang mengeras. Mula-mula hanya meraba di luarnya lalu zipper dibukalah, selanjutnya menyelusup dibalik underwear. Meraba, meremas, menekuk, mengocok, memelintir, cerita di movie tak lagi jadi perhatian kami, diganti gelegak nafsu antara kami. Sesekali kami berpandangan lalu memejam mata menahan nikmat. Aku menunduk ingin mengulum kepala penisnya tapi sandaran tangan yang ada di sela kursi menghalang, sementara nafas ini makin memburu. "kita pulang saja yuk mas, ke tempatku saja" bisiknya. Aku mengangguk setuju. Rumahnya cukup besar dan ia tinggal sendiri dengan pelayannya seorang wanita kira-kira empatpuluh umurnya. Kamar dia ada di lantai atas, kami segera naik dan masuk ke kamar dan mengunci pintu. Tak sabaran aku memeluknya, menciumi wajahnya sambil meremas bokongnya. Kami jatuh di ranjang, aku terus meremas dan membuka bajunya satu persatu. Iyang ...., kini kau sudah bulat tanpa sehelaipun yang menghalangi. Iyang berdiri di depanku, bibirnya sedikit menganga terus menatapku dengan pandangan redup seolah ingin cepat merasakan belaian mesraku, aku segera melepas pakaianku juga. Lalu kusentuh pipinya pelan, dengan lembut kutuntun ia duduk berdampingan dipinggir ranjang. kami saling memandang tubuh telanjang kami satu sama lain, menikmati betapa indah batang-batang yang mengeras itu, betapa indah dada datarnya. Mulai ku elus dadanya, kusentuh putingnya kugosok pelan, Iyang memejam mata merintih pelan sekali. Wajahnya begitu dekat aku tak bisa menahan untuk tak menciuminya, melumat bibirnya. Nafasnya yang memburu terdengar jelas. Sebentar ia minta kulepaskan,"Sebentar please". Lalu ia berdiri menyalakan CD music, sebuah permainan saxophone yang lembut mungkin dari Kenny-G, aku kurang mengenalnya. Lampu dimatikan diganti lampu temaram di samping ranjang. Suasana jadi sangat romantis, oh...Iyang, engkau memang type kekasih idaman. Setelah semua itu ia menelpon pelayannya minta dibuatkan minuman untuk kami berdua. Aku memandangi setiap langkahnya, berjalan tanpa busana, pantatnya sungguh indah. Kembali menghampiriku, dan kami teruskan acara kami saling mengungkapkan sayang. Saling memeluk, berbaringan di ranjang saling bercerita, sesekali kuremas dia, atau kami berciuman. Iyang ceritakan masa lalunya, pertama kali ia mengenal kenikmatan ini. Iyang dulu punya paman yang sangat baik, suatu malam Iyang dikenalkan pada persetubuhan sesama lelaki ini, kejadian itu lebih tepat disebut perkosaan karena Iyang sebenarnya tak mau melakukannya. Iyang cerita, ia ditelanjangi lalu disuruh berlutut dan sang paman membuka bajunya didepannya, Iyang sangat takut melihat batang kejantanan pamannya yang katanya sangat besar dan keras, Iyang tak berani menolak apa saja yang diperintah pamannya. Lalu setelah puas menikmati kuluman dan isapan Iyang paman menyeret Iyang ke ranjang hendak disodomi. Saat itu Iyang berusaha berontak, berteriak dan ingin lari keluar. Tapi pamannya mencekamnya dengan kuat. Dua atau tiga tamparan keras di wajah Iyang membuat ia takluk dan malam itu ia jebol sudah keperawanan lubang anusnya. Setelah berpakaian kembali paman mengajak Iyang makan diluar. Iyang tak berkata sepatahpun, hanya menahan sakit dan air mata menetes dari kedua matanya. Sepulangnya kata Iyang pamannya mengulang lagi persetubuhan tadi hingga sepanjang malam itu Iyang harus melayani pamannya tiga kali. Keesokan harinya paman pergi ke luar kota selama dua minggu. Selama dua minggu itu pula rasa sakit di dubur Iyang, dan demam di minggu pertama. Sepulangnya paman mengulangnya lagi dang lagi hampir tiap hari. Kelamaan Iyang merasakan nikmat ketika menjilati dan mengulum kontol pamannya, dan nikmat yang luar biasa pula ketika batang jantan itu menghentak di dalam muara usus tebalnya. Kini pamannya telah tiada, Iyang terlanjur ketagihan permainan itu. Ia berterima kasih aku mau membelainya, dengan mengharap Iyang memintaku agar mau jadi kekasihnya. Tanpa kurasa cukup lama Iyang bercerita dalam pelukanku, terdengar pintu diketuk. bibik pelayan mengantar minuman kami. Masih telanjang Iyang berjalan membukakan pintu aku terkejut bibik itu masuk dan meletakkan minuman di meja kecil di sebelah ranjang. Aku cepat menarik selimut, kulihat bibik itu tersenyum padaku lalu berjalan keluar. Iyang biasa saja, katanya bibik itu sudah biasa melihat ia dengan pamannya dalam keadaan begitu dulu. Setelah beberapa teguk minuman dingin kami kembali berpelukan di ranjang. (Bersambung) komentar, kenalan, diskusi atau bertukar hayalan boleh ke mpyant@yahoo.com

###

1 Gay Erotic Stories from Iyan

Kisah Iyang

Telah dua bulan ini aku berkenalan dengan Iyang. Setelah bertemu lewat internet, mulanya E-mail, lalu kadang Chating dan saling bertelepon, akhirnya kami janjian ketemu. Sebelum bertemu aku sering membayangkan seperti apa rupanya. E-mail darinya sering sangat romantis dan merangsang. Kami janjian ketemu di Mall. Ia lebih ganteng dari yang kubayangkan , orangnya hangat dan enak diajak

###

Web-04: vampire_2.0.3.07
_stories_story