Gay Erotic Stories

MenOnTheNet.com

Kuli Pelabuhan 2, versi kuli

by Kontol Gatal


Siang itu kapal yang bermuatan beras merapat di pelabuhan Sunda Kelapa. Aku dan sebelas orang kuli pelabuhan lainnya mendapat pekerjaan untuk memindahkan beras tersebut ke truk yang telah berjajar menunggu di pinggir gudang pelabuhan sejak pagi hari. Satu persatu karung beras kami pindahkan dari kapal munuju truk tersebut, sementara matahari bersinar dengan teriknya membuat udara sedemikian panasnya sehingga keringat membasahi pakaianku sampai kuyup dari baju hingga celana. Setelah beberapa lama bekerja baru kusadari ada seorang anak muda yang duduk merokok dibawah naungan atap gudang yang sedari tadi mengamati lalu lalangnya kuli pelabuhan mengangkat beras, kulitnya putih bersih, bajunya kaos putih menempel ketat di badannya yang langsing. Dari penampilannya sementara aku teringat dengan brondong tela (lonte lanang) di dekat bedeng tempat aku kost yang sering mengintip aku mandi disumur dekat bedeng itu. Setelah semua beras terangkut dari kapal, sebagian dari temanku langsung istirahat dibawah pohon di dekat pagar pelabuhan dan sebagian lagi menuju warung di depan gudang untuk membeli makanan dan minuman sedangkan aku mendekati anak muda tersebut, paling tidak minta rokoknya syukur kalo bispak, soalnya aku udah 1 bulan ini nggak punya uang untuk ngentotin lonte yang ada di sekitar pelabuhan ini. " Boleh minta rokoknya, Mas ", kelihatan dia agak terkejut ketika aku telah berada di depannya. " Silahkan, Mas " katanya sambil menyodorkan bungkus rokoknya, dan aku ambil sebatang dan menghidupkan rokok tersebut. Mata anak ini tak lepas memandang kontolku yang membayang dibalik celana pendek yang telah basah kuyup oleh keringat, akupun duduk jongkok didekatnya sambil mengisap rokok pemberiannya. Tak lama kemudian tangan anak itu mulai meraba pahaku menjalar sampai menyentuh kepala kontolku yang menyembul dibalik celana pendek karena aku tak pernah pake CD,..... aku biarkan saja sambil menikmati sentuhannya yang semakin lama semakin berani itu. Kontol aku yang cukup gede ini memang selalu menarik perhatian orang, dan aku sering mendapatkan ngentot gratis dari lonte yang kemaleman nggak laku atau brondong tela yang napsu banget minta di entot. olehku. " Aku pengen lihat kontol Mas kalo ngaceng " pintanya Hmm, benar dugaan pertamaku, anak ini termasuk brondong tela juga. Aku berdiri dan mengajaknya ke tumpukan kontainer yang ada disamping gudang itu, dia mengikutiku dari belakang. Sesampainya di kontainer itu aku buang puntung rokok dan mulailah kutelanjangi brondong tela ini. Badanya putih mulus, kulitnya halus mirip cewek dan pantatnya putih dan kencang membuat aku bernapsu untuk mengentotinya. Kontolku yang sudah mulai berontak kukeluarkan dari ritsleting celana dan brondong tela itu aku angkat pada kedua pahanya sehingga lobang pantatnya terbuka siap untuk dirojok dengan kontolku, pada saat mengangkatnya bajuku yang sudah lapuk itu terasa robek dibelakang dan jahitan pinggir luar celanakupun lepas membuat aku merasa semakin perkasa. Badan brondong tela itu aku angkat naik turun seirama dengan tusukan kontolku ke lobang pantatnya yang masih sempit dan hangat itu. Dia mendesah desah keenakan karena rojokan kontolku dan aku jilati bibirnya, lehernya, putingnya kugigit gigit membuat dia semakin menggelinjang diatas kontolku yang semakin dalam masuk kelobang pantatnya. Setelah puas ngentot berdiri aku turunkan brondong tela itu dan dia menciumi badanku dar mulai dada, kepusar dan turun kejembut serta buah pelerku. Aku semakin terangsang diabuat brondong tela ini, ternyata jauh lebih asyik dibanding ngentotin lonte pelabuhan, mulutnya terbuka ketika aku sogok dengan kontolku dan dengan lihainya dia menjilati, mengulum dan mengisap membuat aku tak tahan lagi dan kupegang belakang kepalanya mulailah kuentoti mulunya sedalam dalamnya sampai kebelakang mulutnya. " Entot, entttooot enakkan kontolku ini " " Mmmppfffh....mmmppffh....." dia tak bisa ngomong lagi karena mulutnya telah penuh dengan kontolku yang keluar masuk kedalam kerongkongannya. Lagi enak enaknya ngentotin mulut brondong tela ini, 4 orang temanku masuk kedalam kontainer, aku mengedipkan mata supaya mereka tidak membuat brondong tela itu takut. Bagi kami pekerja kasar nonton orang ngentot adalah hal biasa, karena didalam bedeng berisi 8 orang kuli tidak ada pemisah antara satu dengan lainnya sehingga kalo ada yang membawa lonte untuk dientot didalam bedeng maka semua dapat melihatnya dan kalo perlu ikut ambil jatah, minimal melihat teman ngloco atau ngloco bareng sudah menjadi pemandangan sehari hari. Ke empat temanku sudah terangsang berat melihat aku ngentotin mulut brondong tela ini, satu persatu mereka mengeluarkan kontolnya dan mengelus elus senjatanya masing masing sambil mendekati kami. Olan dan Marten mulai bergantian dan kemudian bareng bareng merojok lobang pantat brondong tela yang baru saja aku entot, sedangkan Pardi menyodorkan kontolnya yang gede itu agar diisap bareng dengan kontolku yang sudah terlebih dahulu didalam mulut brondong tela. Marno ngloco sambil melocoin kontol brondong tela yang sudah ngaceng berat itu. Keringat membasahi sekujur tubuh kami dan semakin banyak karena udara didalam kontainer tersebut sangat panas. Secara bergantian posisi kami mengentoti brondong tela ini, kadang kadang aku bersama Marno merojok lobang pantat sedangkan Olan dan Pardi dimulut, Marten ngloco. Olan berbaring, brondong tela menduduki kontolnya Olan, Pardi masuk dari belakang, kami bertiga bergantian ngentotin mulutnya. Satu persatu mulai ngecret, Pardi duluan sambil teriak teriak keenakkan, disusul Marno bersamaan dengan si brondong tela, kemudian aku, Marten dan terakhir Olan. Air mani berhamburan dimana mana, si brodong penuh berlumuran mani dari kepala sampai pantat, tinggal lenguhan dan desahan nafas yang terdengar di dalam kontainer itu. " Kau jilat sampai bersih kontol kami..." perintah Olan pada brondong tela itu. Diapun mulai menjilati kontol dan buah peler kami satu persatu hingga bersih, kamipun pergi meninggalkannya sendiri telanjang bulat berlumur mani di dalam kontainer itu.

###

8 Gay Erotic Stories from Kontol Gatal

Kelasi Kapal Barang

Kapal barang itu hendak berangkat ke Tj. Priok dengan lama perjalanan sekitar 3 hari 4 malam. Aku ikut dikapal barang itu. Karena aku tak mempunyai uang untuk membayar tiket maka aku menawarkan diri untuk menjadi tukang bersih kapal dan membantu cuci piring di dapur kapal. Ternyata tawaranku diterima maka berangkatlah aku dengan kapal barang menuju ibukota mencari penghidupan yang

Kelasi Kapal Barang, Part 2

Aku masih melanjutkan pekerjaanku membersihkan kapal selepas dari entotan kedua juru minyak. Bajuku telah robek dan berlumuran sperma, keringat dan air kencing. Demikian pula dengan celanaku yang telah berlumuran oli lantai kamar mesin. Dari lobang pantatku mengalir sedikit demi sedikit air mani juru minyak membentuk aliran disepanjang pahaku. Campuran oli dan sperma dilobang pantatku

Kelasi Kapal Barang, Part 3

Hari ini telah 3 hari aku berada di kapal barang menuju Jakarta, dalam beberapa saat lagi kapal akan merapat ke Tj. Priok, tujuanku untuk mencari kehidupan yang lebih baik. Pekerjaan membersihkan kapal barang ini cukup melelahkan namun sekaligus menyenangkan oleh karena kelasi kapal barang ini sangat atraktif secara seksual, memenuhi hasrat binatang jalangku. Aku berjalan menuju arah

Kuli Cucian Mobil

Aku sedang berjalan di by pass, hinnga sampai ditempat cucian mobil di daerah tersebut pada sore menjelang malam hari. Ketika itu mobil terakhir baru saja keluar dari tempat cucian mobil itu dan ke empat kuli pencuci mobil sedang bermain main sambil lempar melempar lap cucian sesamanya. Dua orang kuli sekitar usia 30-an sedang kan yang dua lagi sekitar 18 - 20 tahunan, seorang memakai

Kuli Gali Lebih Gila Lagi

Kehidupan sehari hari dikalangan pekerja kasar sangatlah sederhana tanpa banyak basa basi, dapat bertahan hidup, makan, tidur dan ngentot, cukuplah sudah. Namun hal itulah yang membuat aku dapat memuaskan fantasi seksku yang menggebu gebu tanpa banyak persyaratan mereka akan memenuhinya dengan permainan kejantanan sejati yang binal, liar, dan buas. Hari ini aku bete amat dirumah karena

Kuli Pelabuhan

Siang itu matahari menyinari pelataran pelabuhan Sunda Kelapa dengan teriknya. Aku berjalan perlahan menyusuri gudang pelabuhan sambil melihat pemandangan seputar pelabuhan tersebut. Tampak di ujung gudang sekelompok kuli pelabuhan sedang mengangkat beras turun dari kapal menuju beberapa truk yang telah menanti untuk dimuati. Setelah mendekati kelompok orang yang sedang bekerja itu aku

Kuli Pelabuhan 2, versi kuli

Siang itu kapal yang bermuatan beras merapat di pelabuhan Sunda Kelapa. Aku dan sebelas orang kuli pelabuhan lainnya mendapat pekerjaan untuk memindahkan beras tersebut ke truk yang telah berjajar menunggu di pinggir gudang pelabuhan sejak pagi hari. Satu persatu karung beras kami pindahkan dari kapal munuju truk tersebut, sementara matahari bersinar dengan teriknya membuat udara

Nafsu Badak Tenaga Kuda Pejantan

Kenakalan anak sekolah kejuruan ( STM ) memang sudah terkenal di seantero negeri ini, namun pengalamanku seharian bersama temanku Jono merupakan sesuatu yang lain. Sejak pertama aku sudah memperhatikan perangai Jono, anak STM Swasta di bilangan Tj Priok. Dia kost dekat rumahku, sehingga pulang perginya dia selalu aku amati karena harus melewati gang didepan rumahku. Anak itu berumur

###

Web-02: vampire_2.0.3.07
_stories_story