Gay Erotic Stories

MenOnTheNet.com

Nice Interview

by Odeus


Namaku Jimmy. Aku mempunyai istri dan seorang anak yang telah menikah. Kehidupanku tenang dan mengalir seperti air. Tiba-tiba semua berubah, dengan adanya krismon, perusahaanku tempat bekerja memberhentikanku dengan alasan efisiensi, tapi aku merasakan ada hubungannya dengan usiaku. Aku tidak bias berbuat apa-apa selain menerima nasib. Karena hal itulah diusiaku yang mendekati 50, aku sudah patah semangat. Semua kegiatan social / olah raga yang sering kuikuti tidak menarik minatku lagi. Karena hal itu telah berlangsung I tahun lebih, istriku meninggalkanku karena putus asa terhadapku. Kini tinggalah aku sendiri… Pada usiaku yang genap 50 tahun, aku berusaha bangkit kembali. Aku mau menarik kembali kehidupanku yang telah hilang aku mulai melamar pekerjaan, namun tidak ada yang berhasil sampai aku hampir patah arang kembali. Sampai pada suatu saat aku mencoba pada perusahaan dimana orang yang menjadi kepalanya sering berbincang-bincang denganku pada tiap-tap acara resmi. Aku mencoba menemuinya, walau dengan jalan yang berbelit-belit aku berhasil menemuinya. Dia berama Sony, 20 tahun lebih muda dariku, namun pada saat ia sudah memiliki semuanya dia masih juga belum menikah. Ketika aku duduk dihadapannya, dia menatapku lama sekali tanpa melihat surat-surat yang kubawa. “Jadi pak Jimmy, anda mencari pekerjaan? Apa anda mampu menyamai irama di tempat kami? Apakah anda benar-benar menginginkan pekerjaaan ini dan apa yang anda bisa lakukan?” “Benar sekali pak Sonny. Saya tahu saya mampu dan saya akan melakukan apapun unuk itu serta apa yang anda perintahkan saat ini juga” kataku bersungguh-sungguh. “Anda yakin anda mau?” lanjutnya. ”Pasti pak! Dan apabila saya tidak ampu pasti saya akan terus mencobanya!” “Baik karena anda yang berkata demikian. Sekarang saya akana memberitahu, apapun yang saya katakan dan saya lakukan ini adalah rahasia kita berdua. Dan ini semua mendapat persetujuan dari anda sendiri, dimana hal itu sudah direkam dimana anda juga sudah mengetahuinya. Baik, sekarang anda kunci pintu itu dan berdirilah di seberang meja ini.” Begitu pintu kukunci, aku berdiri menghadapnya. Selanjutnya semakin aneh. “Buka semua yang menempel di tubuh anda pak Jimmy, tapi tetap pakai celana dalam anda.” Serunya tanpa emosi. Tanpa berpikir kuturuti semua permintaannya. Kubuka sepatuku lalu kaus kakiku. Kubuka dasiku dan kemejaku yang kutaruh di meja. Kubuka ikat pinggangku, ikatan celana panjang disusul resletingku yang menyebabkan celanaku melorot ke bawah. Lalu berdirilah aku dengan bercelana dalam saja di ruangan dingin ini. Sony berdiri dan berjalan menuju kearahku. “Anda tahu pak Jimmy, saya selama ini kagum pada anda. Saya sudah lama memperhatikan anda. Fisik anda benar-benar menggagumkan untuk ukuran orang seusia anda.” Pada saat dia berada dibelakangku, aku hanya menutup mata dan bersiap menerima apapun yang terjadi. Dia mulai memegang bahuku menurun terus ke punggungku lalu memelukku dari belakang dan membenamkan wajahnya di bahuku. Hatiku mulai berkata tidak dan menyarankan untuk lari, tapi pada saat itulah dia mulai meremas dadaku dan memainkan putingku. Aku mendesah. Dan ketika dia mulai menjilati kuping kiriku, aku mendesah lagi. Aku merasakan kemaluannya yang menepel di belakangku yang sudah mengeras. Tangannya mulai turun dan sampailah pada kemalukanku sendiri. Sony mulai meremas. Remasannya yang semakin lama semakin keras. Kemaluanku yang dari tadi sudah mengeras semakin basah oleh air maniku yang semakin deras. Sony pindah posisi. Dia duduk di bangku di depanku, tangannya terus membelai kemaluanku dari luar celana dalamku. “Sekarang buka!” perintahnya. Aku membuka mata dan mulai menurunkan celana dalamku. Aku yang belum pernah telanjang dihadapan siapapun bahkan anak laki-lakiku, selain istriku tentunya, merasakan rasa malu dan canggung yang luar biasa. Dia memandang tubuhku dalam-dalam sambil mulai membuka kemeja dan dasinya. Keanehan mulai terjadi. Persaanku malu yang tadi ada mulai menghilang, bahkan yang ada kini rasa bangga. Tidak sia-sia bertahun-tahun aku berolah raga, tubuhku tetap kencang dan berotot, tubuhku yang ditumbuhi bulu pada sekitar kemaluan saja membuat batang kemaluanku yang berwarna hitam semakin terlihat besar. Kini kemaluanku yang hampir sepanjang satu jengkal berdiri dengan tegaknya ke arah mukanya Sony. Bijiku yang berwarna coklat tua tergantung lemas di pahaku. Aku memandang Sony dengan rasa puas. Yang aku tahu kemudian, Sony mulai menjilati kepala kemaluanku. Aku mendesah lagi! Dia melanjutkan dengan mulai menjilati batangku hingga ke bijinya bahkan istriku tidak pernah menjilati kemaluanku. Tanpa ragu Sony mengulum kemaluanku seperti sudah terbiasa dengan panjangnya kemaluanku. Sony yang masih mengenakan celananya tampak sexy bagiku saat itu, dengan bulu-bulu didadanya yang menutupi seluruh dadanya. Aku yang antara perasaan puas dan nikmat, menjulurkan tangan kananku menangkap belakang kepalanya dan tangan kiriku memegang pundaknya dan mulai memaju mundurkan kepalanya. Setelah beberapa saat dia menghentikan gerakannya kemudian dia berdiri dan mengarahkanku membelakangi mejanya, lalu mendorongku untuk tiduran diatas mejanya. Setelah aku tiduran di atas mejanya, dia membuka pahaku lebar-lebar. Sony yang berdiri menghadapku mulai membuka ban pinggang dan celananya. Celana dalam hitamnya sudah basah. Dengan tersenyum dia menurunkan celana dalamnya perlahan-lahan. Aku menegakkan kepalaku untuk melihat betapa banyak bulu-bulu di tubuhnya, yang semakin memusat di sekitar kemaluannya. Sony membelai batangnya dengan tangan kanannya sedangkan tangan kirinya menarik-narik bijinya sendiri kemaluannya hanya setenggahnya dari panjang kemaluanku, tapi lingkarannya sangat besar dirtambah kepala kemaluannya yang seperti kenop pintu. Semuanya hitam terutama bijinya yang mengeras membuatnya kontras dengan kulit putihnya. Tanpa kuketahui darimana dia, menuangkan semacam minyak ke tanggannya dan mulai mengoleskannya pada daerah sekitar anusku. Sangat lama dia memainkan jari-jarinya disana. Kemaluanku sendiri tidak pernah berhenti menegang. Aku sementara itu hanya mendesah saja menikmati permainan jarinya. Ketika dia mulai memasukan jarinya satu persatu, desahanku mulai cepat. Sampai dia menarik jari-jarinya, kemudian kudenggar bunyi karet. Rupanya dia sedang memasang kondom pada kemaluannya, yang dilanjutkan dengan mengolesi minyak ke kemaluannya. Aku menjerit kecil, ketika dia memasukan kemaluannya ke anusku. Rasanya begitu membingungkan antara rasa sakit seperti sobek dengan rasa nikmat yang belum pernah kurasakan sebelumnya. Aku melihatnya, dia sendiri memejamkan matanya ketika dia mulai memajukan mundurkan tubuhnya. Tanpa ragu aku mencengkram dadanya dan mulai meremasnya. Sony mendesah! Semakin cepat dia memaju mundurkan tubuhnya, yang membuat anusku mulai terbiasa, semakin keras remasanku pada dadanya. Tiba-tiba dia menarik keluar kemaluannya dan membuka kondomnya lalu mulai menyemprotkan pejunya ke atas dada dan mukaku. Tangan kanannya mengocok kemaluannya sendiri, sedangkan tangan kirinya mulai mengocok kemaluanku secara keras dan cepat. Tiga kocokan, aku tidak tahan lagi lalu mulai menyemprotkan pejuku sendiri ke atas tubuhku. Ini adalah kenikmatan terbaik yang pernah kurasakan. Ketika dia jatuh meniduriku diatas mejanya dengan kemaluannya yang beradu dengan kemaluan ku dan peju kami yang membasahi tubuh kami berdua. Memang ini adalah suatu sesi interview yang tidak akan pernah dibayangkan siapapun. Aku jadi penasaran bagaimana rasanya bekerja di perusahaannya Sony! #Ada komentar, kritik maupun saran, kirimkan ke e-mailku Cup_a_cupcup@yahoo.com

###

2 Gay Erotic Stories from Odeus

Ajaran ayah sahabatku.

Senin sore adalah hari latihan gua dan rendy bermain basket. Dan seperti biasa gua yyang jemput rendy di rumahnya. Walau rumah kami berdekatan, tapi kami sudah tidak satu sekolah lagi sejak SD. Sore itu sangat panas, untunglah jalan menuju rumahnya ditumbuhi pohon pohon besar. Ketika gua sampai di depan rumahnya,pintu depan sudah terbuka. Karena gua pikir rendy sudah pulan maka gua

Nice Interview

Namaku Jimmy. Aku mempunyai istri dan seorang anak yang telah menikah. Kehidupanku tenang dan mengalir seperti air. Tiba-tiba semua berubah, dengan adanya krismon, perusahaanku tempat bekerja memberhentikanku dengan alasan efisiensi, tapi aku merasakan ada hubungannya dengan usiaku. Aku tidak bias berbuat apa-apa selain menerima nasib. Karena hal itulah diusiaku yang mendekati 50, aku

###

Web-01: vampire_2.0.3.07
_stories_story